Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 701 Dicium Oleh Siapa (2)


Miguel mengerutkan alis, mata phoenix dibawah topeng itu sedikit menyimpitkan mata, pandangan mata yang tajam dan sengit membuat orang ngeri.


Matanya menatap sekeliling dari kiri ke kanan, dan tidak menemukan orang yang ingin dicarinya.


Tempat ini sangat kacau dan rumit, gadis itu Oriella lari kemana? Tidak dapat menemukan gadis itu, hati Miguel sedikit gelisah dan tidak tenang.


“Tuan?” Miguel berdiri tidak bergerak, pengawal yang mengikutinya juga tidak berani bergerak, mencoba bertanya.


“Pisah jalan cari orang itu.” Miguel berkata, baru saja memerintah, sudut matanya tampak sosok bayangan seseorang yang dikenalinya di sudut lantai dansa.


Meskipun cahaya lampu remang, meskipun banyak orang, meskipun dia memakai topeng???? tetapi Miguel dapat mengenalinya dengan satu tatapan.


Ada orang, jelas-jelas dulu pernah berhubungan; ada hal, jelas-jelas dulu pernah terjadi; jelas-jelas sudah berlalu sekian lama, sangkin lama hingga waktu pun sudah hampir melupakan mereka, tetapi orang dan kejadian saat itu seperti cap yang dicap ditubuh, tidak terlupakan.


Tidak peduli sudah mengalami seberapa banyak hal, tidak pedui sudah berlalu sekian lama, cap itu membekas tidak bias hilang, malah terukir semakin dalam.


Anak kecil yang berkulit lembut dan terang tahun itu kini sudah besar, melintasi beribu gunung dan lautan dating ke sisinya, dia membencinya hingga ingin meremasnya masuk kedalam tulang darahnya, dengan begitu dia tidak usah khawatir dia akan meninggalkannya lagi.


Kesayangannya yang ingin dia manjakan seumur hidupnya itu berada tidak jauh dari dia, saat ini dia bias mengambil kesempatan disaat gelap, mengambil kesempataan disaat ramai, mengambil kesempatan disaat jumpa ditengah keramaian, diam-diam berjalan kesampingnya, menemaninya


Tetapi disaat dia bimbang, seorang pria yang memakai topeng diam-diam berjalan kesamping Oriella.


Tanpa dia sadari, pria itu pelan-pelan menjulurkan tangan, target nya adalah pinggang Oriella yang ramping????


Antara kilat dan batu api, Miguel sudah tidak dapat memikirkannya, omong kosong dengan identitas, omong kosong dengan tanggung jawab, omong kosong dengan misi???? semuanya dia buang jauh dari pikirannya.


Saat ini, dia hanya memikirkan satu hal, yaitu tidak boleh membiarkan siapapun menyentuh Riella nya.


Kesayangannya, secara naluriah hanya dia yang menjaganya!


“Aaa–” Pria yang ingin memanfaatkan Oriella, tidak sempat menyentuhnya, malah sudah tangkap oleh tangan yang seperti tangan besi, dia sakit dan berteriak.


Miguel hanya menggunakan sedikit tenaganya, sudah terdengar suara tulang remuk dari pria itu, dia tidak berbicara, hanya menatapnya dingin.


“Aku tidak berani lagi, tidak berani lagi????” Pria itu tidak berhenti meminta ampun, tatapannya penuh dengan rasa takut dan panik.


Miguel memutar sedikit, lengan pria itu terpelintir, dan lengannya bergoyang menggantung di bahunya.


Pria itu takut hingga tidak berani meminta belas kasihan, disini rumah keluarga Rico. Dia takut menimbulkan masalah dan orang yang berani menimbulkan masalah di sini, identitasnya jelas bukan orang biasa.


Miguel melepaskan pria itu, berkata dengan dingin: “Pergi!”


Pria itu dibebaskan dan melarikan diri, berlari beberapa langkah dan dengan berani menoleh ke belakang, ingin melihat pria seperti apa yang memiliki atmosfer yang begitu kuat?


Orang barusan hanya mengatakan satu kata, hanya satu kata saja, malah membuat orang merasa, jika orang itu hanya menggerakkan mulutnya, dia mungkin tidak akan selamat.


Ketika menatap kebelakang, pandangan mata pria bertatapan dengan mata lembut Miguel, terkaget hingga memutar kepalanya dan kabur, tidak lagi berani sembarangan berbalik melihat kebelakang.


Setelah mengusir pria yang mengambil kesempatan secara cuma-cuma, Miguel diam-diam berjaga di samping Oriella, tidak membiarkan seorangpun mendekatinya.


Karena disini adalah lantai dansa, suara musik hingga telinga terasa pekak, hal yang barusan terjadi hanya masalah kecil, tidak ada yang perhatikan.


Bukan, bukan tidak ada yang memperhatikan, tuan rumah yang mengadakan pesta dansa hari ini mengetahuinya, dia melihat apa yang terjadi barusan dari ruangan kamera.


“Donny, jangan dekat-dekat dengan anak itu, segera kembali.” Donny meninggalkan Oriella dan pergi ke kamar mandi, ketika dia keluar dari kamar mandi, telepon satelit dari Rico berdering.


“Kenapa?” Dia tidak mengerti, anak itu sudah percaya pada identitasnya, jarak di antara mereka hanya lapisan kertas terakhir, mengapa dia memintanya menarik diri?


Rico marah: “Kamu kembali dulu.”


Donny berkata: “Hai anakku, rencana kita akan segera berhasil.”


Kali ini, Donny tidak ingin mengikuti instruksi Rico. Dia ingin terus kembali ke Oriella. Gadis kecil itu menunggunya di sudut.


“Dia sudah datang,” kata Rico.


Dia hanya mengatakan “dia datang”, dan tidak menunjukkan siapa yang datang, tetapi masih meminta Donny berhenti berjalan ke lantai dansa.


Karena Donny tahu betul siapa yang dikatakan Rico.


Pria ini adalah abang sepupunya Miguel yang baru saja menjabat sebagai presiden, dia adalah “Abang Hansel” yang di sebut-sebut gadis kecil itu.


Abang Hansel yang asli akan datang, dia Abang Hansel palsu … tentu saja, dia hanya bisa mundur dan memberikan ruang bagi mereka.


“Kenapa dia tiba-tiba datang?” Kembali ke ruang pengawasan, Donny menyeruput sebotol bir dan bertanya dengan tidak puas.


“Mengetahui bahwa anak itu ada di sini, aneh jika dia tidak datang,” Rico melihat ke layar monitor dan melihat pria dibalik topeng.


Dia hanya memikirkan bagaimana cara membuat kedua anak itu hadir ke pesta dansa, tetapi lupa untuk menghentikan berita bahwa mereka datang kesini dari telinga presiden.


Kali ini adalah diluar kesadarannya, lain kali dia tidak akan muncul kejadian seperti ini.


Miguel berdiri di belakang anak itu dan memandangnya dengan tenang … Bahkan dibalik layar, bahkan di balik topengnya, Rico bisa melihat perasaan yang dalam dari matanya.


Habislah! Habislah! Habislah!


Rico mengatakan habislah beberapa kali, dan perasaan presiden mereka terhadap anak itu telah lama berubah. Bukan lagi perasaan sederhana bahwa pada dia yang lembut dan imut.


“Apakah kita lupakan saja? Rencana kita berakhir seperti ini?” Donny juga melihat Miguel di layar, dan nada pertanyaannya bahkan lebih tidak puas.


“Tentu saja tidak.” kata Rico.


Dia harus menemukan cara untuk membiarkan anak itu pergi sesegera mungkin, semakin cepat semakin baik, benar-benar tidak bisa membiarkannya tinggal di negara A, jika tidak, tidak ada yang tahu bagaimana dia akan menulis ulang nasib masa depan negara A.


“Selanjutnya, apa yang harus kita lakukan?” Donny menggenggam tinjunya. “Dia baru saja menjabat, dan sekarang banyak hal tidak stabil.”


“Tuan Donny, aku ingin bertanya. Kamu sangat marah, apakah itu karena kamu juga jatuh cinta dengan gadis itu, atau kamu hanya tidak ingin melihat tuan muda ketiga berjalan kejalan yang salah?” Rico mengajukan pertanyaan yang sangat sensitif.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK