Pada saat itu, dia dan Irfan bertenu pada saat bunga persik diatas Gunung Vandera bermekaran, melihat kebelakang, saat-saat yang menakjubkan, mereka memutuskan untuk hidup bersama.
Jodoh diantara manusia sangatlah indah, jika orang yang sudah benar ditakdirkan bersama maka mereka akan ditakdirkan bertemu, dan akhirnya berjalan bersama, menjadi pasangat yang tidak bisa dipisahkan.
Ayah dan Ibu Carlson tidak membuat jadwal terlebih dahulu, saling bertukar pandangan saling tersenyum, serIbu kata tidaklah lebih dibutuhkan disbanding sebuah senyuman, membuatnya lebih mudah dimengerti.
????
Sedang sibuk menyapa tamu yang datang Carlson dan Ariella sudah seperti sebuah gambar yang bisa bergerak, tetapi hal ini juga merupakan salah satu hal yang sering dikhawatirkan Ariella.
Ruang perjamuan sudah didesain dan sudah berubah, orang sangatlah banyak, Ariella sangat khawatir jika Carlson akan menumbur sesuatu, maka dari itu berjalan dengan erat disampingnya, jika ada bahaya yang mendekat dia bisa dengan cepat menariknya atau mengantikannya.
Tetapi Carlson sama sekali tidak terlihat khawatir, dari suara bisa membedakan para tamu, dengan penuh sopan santun dan hormat menyambutnya, siapapun tidak bisa menyadarinya jika dia tidak bisa melihat.
Hari ini adalah hari pertama Riella kecil merayakan ulang tahunnya, dia tidak bisa meliihat putri kecilnya yang tersenyum dengan sangat bahagia, dia tidak bisa melihat putrinya yang memakai pakaian hingga cantik terlihat seperti apa, sebagai ayahnya Riella, dia merasa sangat menyesal.
Tetapi tidak apa-apa, meskpin tahun ini dia tidak bisa melihatnya, tahun depan, dua tahun lagi????nantinya setiap tahun kemudian, dia pasti akan membuatkan pesta ulang tahun untuk Riella kecil.
“Carlson.” Ariella menarik perlahan baju Carlson, berkata dengan suara kecil,”Menyapa tamunya sudah cukup, sebaiknya kamu duduk sebentar istirahat.”
Carlson menepuk-nepuk tangannya, memberikan senyumannya: “Tidak perlu khawatir.”
Bagaimana bisa tidak khawatir, jika??..
“Riella kecil, paman kakekmu belum datang, pesta ulang tahunmu bagaimana bisa dimulai.”
Ariella masih ingin berkata, suara Darwin tiba-tiba terdengar di dalam rumah, tatapan mata mereka semua tertuju kearahnya, dia sudah masuk beberapa langkah di dalam rumah.
Darwin tidak memiliki tunangan dan juga kekasih, merupakan incaran para gadis di kota Pasirbumi, Seperti melihat permata.
Perempuan yang ingin berhubungan dengannya, sangatlah banyak hingga tidak bisa dihitung oleh sepuluh jari, tetapi karena dia tinggal di area militer, dirumahnya juga tidak ada tetua, dia juga sangat jarang melakukan kegiatan seperti perayaan, banyak orang yang ingin berhubungan dengannya tetapi tidak tahu ingin pergi kemana.
Karena itu juga ketika Darwin muncul, begitu banyak mata yang menatap kearahnya, beberapa umur yang muda menangkap kesempatan untuk dirinya sendiri, dan umur yang lebih tua menangkap kesempatannya untuk anak perempuan mereka, pada akhirnya status single Darwin memenangi Carlson.
“Kalian semua sedang melihat apa? Apakah aku memiliki mulut yang lebih dari mereka, ataukah aku memiliki hidung lebih?” Darwin menjawab dengan tidak malu-malu.
Jika Carlson membawa suasana seperti lelaki berkepribadian lembut dan elegan, sedangkan Darwin berkepribadian seperti bandit, sudah jelas dia merupakan tentara dari wilayah tentara Kota Pasirbumi, tetapi terlihat seperti bandit.
Jika bukan merupakan orang yang kenal dengannya, dia berjalan satu langkah kedepan, sudah dianggap seperti bandit, menakutkan segerombolan anak-anak.
“Kakek!” Darwin dikagetkan oleh suara anak-anak, Riella kecil sangat-sangat menyukainya.
Juga tidak tahu apakah karena dipengaruhi oleh bibi, setiap kali melihat ??paman kakek??, dia selalu menempel dekat dengan kakek.
“Iya, Riella kecil!” Darwin maju beberapa langkah, dan memeluk Riella kecil,”anak kecil, kakek tidak membawakan hadiah untukmu, apakah kamu masih ingin dipeluk kakek?”
“Jika seperti itu kakek akan memberikan uang, peluk 10 ribu.” Pemikiran Riella kecil berpikir sangat cepat, kakek berpikir ingin memainkannya, tidak ada kesempatan.
“Penggemar kecil!” Darwin menurunkannya, dari dalam kantungnya mengambil sebuah kotak,”Kemari, aku akan memberikanmu ini.”
“Kamu lihat kamu sudah sebesar ini, tidak menikah dengan orang lain juga sudahlah, mana ada orang yang memberikan hadiah kepada anak perempuan pistol mainan.” Melihat hadiah yang diberikan Darwin, Ibu Carlson tidak bisa menahaan dan memberikan hinaan.
Dia, dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, beberapa tahun ini dia tidak menikah bahkan juga tidak memiliki kekasih, benar-benar tidak bisa mengerti dia sedang memikirkan apa?
“Kak, siapa yang bilang tidak boleh memberikan hadiah pistol kepada anak perempuan?” Darwin mengambil pistol dari tangan Riella kecil, mencolek wajahnya dudu,”Riella kecil, ini merupakan pistol seperti sungguhan yang kakek cari setelah sekian lama, kamu tidak mungkin tidak menyukainya.”
“Riella menyukainya.” Riella kecil dengan cepat mengangguk-anggukkan kepalanya. Hanya jika orang yang disukainya, dia akan menyukai setiap pemberian yang diberikan oleh orang tersebut.
“Anak baik! Ayo, kakek akan membawamu pergi bermain.” Darwin mengambil tangan Riella kecil dan mengendongnya di bahunya, tidak peduli keluarga dia setuju atau tidak, dia sudah membawanya pergi terlebih dahulu.
Setelah keluar dari pintu di sebelah kiri, adalah taman bunga dari Moonriver, bunga-bunga musim ini bermekaran di halaman, aromanya yang harum, dan juga memberikan pemandangan yang begitu indah.
Di tengah taman bunga terdapat sebuah pavilion kecil, disekitar pavilion tersebut terdapat padang rumput, merupakan tempat yang sangat baik untuk berjalan di sekitar.
Darwin berkata dengan tulus: “Riella kecil, ternyata ayahmu yang busuk itu bisa menikmati kehidupan juga. Moonriver dimanapun terdapat banyak tempat tinggal orang, jika dibanding dengan para pekerja yang membangun tempat yang indah, maka tempat ini jauh lebih indah ratusan kali.
“Ayah tidak bau, ayah Riella adalah ayah yang wangi.”Huhhuhhuh??..Riella kecil memajukan bibirnya, ayahnya bukanlah ayah yang bau.
“Ha????anak kecil ini, ternyata begitu menyayangi ayahnya. Semua anak perempuan adalah kekasih di kehidupan masa lalu ayahnya, tetapi melihat bagaimana ayahmu memperlakukanmu, membuat aku yang dulu tidak berani mempercayainya sekarang menjadi mempercayainya.” Darwin berkata, sembari memegang wajah Riella kecil.
Dia merupakan pria yang telah berjuang di wilayah militer sepanjang tahun. Orang-orang di sekitarnya merupakan orang-orang yang berwajah kasar ataupun kuat, juga merupakan orang yang terbiasa menembak dengan menggunakan senjata asli, dan tanpa sengaja dia menyentuh wajah Riella hingga memerah.
“Sakit!” Riella kecil menjauhkan wajahnya, dengan rasa sakit berteriak.
“Anak kecil, maaf!” Darwin berkata sembari melihat, tiba-tiba merasakan bahwa dibelakang tubuhnya ada seseorang yang sedang menatapnya dengan dingin, pada saat dia membalikkan kepalanya, dia melihat tidak jauh dari sana ada bayangan yang kurus dan tinggi.
Pandangan mata lelaki itu terus menatap dirinya, seperti sedang melakukan tindakan pencegahan, dan sepertinya itu merupakan hal yang disengaja.
Dua orang tersebut saling menatap, seperti terlihat terdapat kilatan api keluar dari tatapan mata mereka.
“Kakak Hansel??”
“Ternyata adalah kakak Hansel Riella.” Darwin tertawa, menganggukkan kepalanya kepada Hansel yang tidak berada jauh dari sana.
Dia ada mendengar jika Riella kecil ada menyelamatkan anak lelaki besar yang sedang terluka, tetapi dia sama sekali tidak pernah berjumpa dengannya. Tetapi ketika melihatnya hari ini, dia merasa bahwa lelaki ini bukanlah hal yang mudah.
Melihat orang asing membawa Riella pergi, Hansel dengan tanpa sadar mengikuti mereka, melihat Riella yang bahagia, dia pun mundur dan menghilang, mundur hingga ke dunianya yang gelap.
“Anak kecil, kakek akan mengajarimu caranya bermain pistol.” Mau bagaimanapun Darwin tidak pernah membedakan antara lelaki dan perempuan, tidak peduli mau anak laki-laki ataupun perempuan, dia semua menganggap mereka sebagai anak laki-laki, dahulu Efa juga merupakan hasil ajarannya.