Melihat punggung ibu dan anak tersebut, Carlson selalu merasa sama puasnya dengan memiliki satu dunia, memiliki istri yang lembut dan setia, memiliki putri yang lucu dan pintar, serta memiliki putra yang mengerti hal.
Satu kehidupan seorang pria, bukankah bisa dikatakan sukses jika memiliki hal-hal ini?
“Ayah, ayah cepatlah menyusul.” Didepan, Oriella membalikkan kepalanya dan memanggil Carlson, takutnya ayahnya yang memiliki kemampuan emosional yang snagat rendah akan melakukan suatu hal yang membuat ibunya tidak senang.
“Baik.” Carlson mengangguk-anggukkan kepalanya, mempercepat langkahnya dan mengikuti ibu dan anak tersebut, bibirnya tanpa sadar membentuk sebuah senyuman.
Oriella melihat ayahnya yang sudah mengikuti mereka, tersenyum, bertanya:”Ibu, ibu masih belum memberitahu aku, Bagaimana bisa ibu datang kekota Atmajaya?”
“Karena ibu sangat-sangat merindukan putri kesayangan ibu, maka dari itu ibu barulah datang.” Ariella berkata dengan lembut.
Berkata sesungguhnya, keluarganya tidak rela putrinya meninggalkan mereka, takut jika putri mereka dibully oleh orang lain, maka dari itu dia baru bisa membuat keputusan untuk segera datang ke kota Atmajaya untuk melihat putrinya.
Pada saat Carlson sampai ke kota Atmajaya dia terlebih dahulu mengantarkan dia dan putranya menuju Moon Bay lalu kembali menjemput putrinya.
Sampai sekarang dia belum beristirahat dengan benar, dan kembali berkata ingin pergi mengurusi pekerjaan, bagaimana bisa dia tidak merasa marah.
“Ibu, ibulah yang paling menyayangi ku.” Beberapa hari ini, hati Oriella pernah merasa tertekan, juga berfikir ingin pulang bertemu ayah ibunya, ingin masuk kedalam pelukan mereka, sama sekali tidak perah terfikirkan jika ayah dan ibunya akan datang menemui dia.
“Apakah ayah tidak menyayangi mu?” Carlson yang selalu berada dibelakang mereka tiba-tiba mengeluarkan suara, terdengar tidak begitu merasa senang.
“Ayah, aku tahu jika ayah juga snagat menyayangi ku.” Oriella mengalungkan tangannya di lengan Carlson,”Ayah dan ibu begitu menyayangiku, tentu saja masih ada adik imut.”
Oriella sangatlah pintar, selama berjalan, dia bisa memberikan tangan ibunya kedalam tangan ayahnya, dan dia menggandeng tangan adik imutnya berjalan dibelakang mereka.
“Ariella??.” Carlson memanggil namanya, suara rendahnya benar-benar sangat sexy, membawa suara yang bisa membuat orang menjadi sangat terpesona.
“Iya.” Ariella melepaskan tangannya dari tangan Carlson, tetapi tangan Carlson terlebih dahulu menahannya,”aku tidaklah marah kepadamu, aku hanya marah tidak bisa membantumu mengurusi masalah ini.”
Beberapa tahun ini, berdasarkan hasil kerja kerasnya, ruang kerjanya memiliki begitu banyak nyawa, dan menghasilkan uang yang tidak begitu sedikit.
Meskipun uang yang dihasilkannya tidak sebanyak uang yang dihasilkan oleh Carlson, tetapi uang ini masih sanggup untuk menghidupi satu keluarga mereka
Jika suatu saat Carlson merasa lelah, tidak ingin lagi bekerja, dia juga bisa mengatakan satu kalimat dengannya??tidak apa-apa, aku bisa menghasilkan uang dan menafkaimu.
“Iya, aku tahu.” Mereka sudah menjadi suami istri selama beberapa tahun, apa yang dipikirkannya didalam hatinya, dia sudah mengetahuinya dengan sangat jelas.
“Pulanglah terlebih dahulu kerumah dan makan, setelah makan beristirahat selama beberapa jam, setelah selesai beristirahat kamu bisa kembali pergi mengurusi hal yang ingin kamu lakukan, aku tidak akan menghalangimu.” Ariella melihatnya, berkata.
“baik, aku akan mendengarkanmu.” Dalam urusan pekerjaan dan hal lainnya Carlson akan selalu bersikap kuat, hanya dihadapan Ariella, dia sering mengalah.
“Adik imut, kamu berjalanlah lebih lambat sedikit.” Oriella menarik adiknya yang memiliki kemampuan emosional yang sama seperti ayahnya.
“Mengapa?” dan ternyata, anak kecil tersebut tidak mengerti mengapa kakaknya menarik dia.
“Adik imut, Apakah kamu bisa tidak meniru sikap dingin ayah?” Oriella menyenggol-nyenggol wajahnya, seperti sedang membuat adonan.
Jonathan”??..”
Apanya dingin?
Dia tidak mengerti.
Dia hanya mengetahui, dia sebagai seorang lelaki, tidak sepatutnya berbicara begitu banyak seperti kakak nya, tidak boleh bermulut begitu manis seperti kakaknya, dan memiliki tanggung jawab untuk melindungi ibu dan kakaknya.
“Ayah dan ibu silahkan naik terlebih dahulu, adik kecil berkata ingin membeli barang di toko.” Setelah selesai berbicara, Oriella menarik tangan adik imut dan berlari.
Jonathan:”??.”
Sejak kapan dia berkata ingin pergi membeli barang?”
Setelah berlari tidak terlalu jauh, Oriella menarik tangan Jonathan dan menyuruhnya bersembunyi, melihat ayahnya sedang mencium ibunya.
Kedua orang ini sudah begitu tua, anaknya juga sudahlah sebesar ini, tidak bisa terlihat begitu muda sehingga sering melakukan hal seperti ini.
“Adik imut, kamu lihatlah, selanjutnya jika kembali menemui situasi seperti ini, kamu harus lebih mengerti, dan memberikan lebih banyak ruang untuk ayah dan ibu.” Oriella memulai memberikan perlajaran kepada adiknya.
“Keadaan seperti apa?” Jonathan masih tidak terlalu mengerti mengapa kakaknya ingin meminjam namanya dan mengatakan jika mereka ingin membeli barang, semakin tidak mengerti mengapa kakaknya tidak membeli barang dan malah bersembunyi melihat ayah dan ibunya berciuman, semakin tidak mengerti mengapa kakaknya menyuruh dia untuk memberikan lebih banyak ruang untuk ayah dan ibunya.
“Adikku yang bodoh.” Ada saatnya Oriella merasa ragu, dia begitu pintar, bagaimana bisa dia memiliki adik yang begitu bodoh.
Jonathan:”??.”
Sebenarnya siapa yang bodoh, dia sama sekali tidak ingin untuk berdebat dengan kakaknya, karena kebenaran pasti akan selalu berada dipihaknya.
“Adik imut, kakak sedang berbicara denganmu, kamu harus mendengarnya baik-baik, sleanjutnya kamu harus lebih banyak memberikan ruang kepada mereka agar mereka semakin bisa memperdalam perasaan mereka.” Baiklah, kepintaran emosional adiknya sangatlah rendah, maka dari itu dia akan memberitahunya dengan sangat jelas.
“Kakak, apakah kamu sedang membahas perihal ayah dan ibu yang sedang berciuman?” Jonathan bertanya.
“Adik imut, akhirnya kamu mengerti juga.” Oriella merasa begitu bersemangat hingga air matanya sudah hampir mengalir keluar.
“Mereka berciuman bukankah suatu hal yang wajar?” pagi hari berciuman, malam hari berciuman, sepertinya ayah dan ibunya tidak pernah melewatkan hal tersebut.
Oriella:”??”
Kali ini, giliran dirinyalah yang tidak bisa berkata apa-apa, ternyata dirinya lah yang terlalu menganggap remeh adik imutnya, ternyata otaknya mengerti semua hal.
??..
“Riella kita sepertinya berubah menjadi kurus.” Pada saat pulang kerumah, Ariella menarik putrinya dan melihat, melihat jika putrinya sduah berubah menjadi kurus, dan inilah yang dinamakan hatinya merasa sakit,”Riella, kamu duduklah terlebih dahulu, ibu akan membuatkanmu sup.”
“Ibu, aku ini langsing, bukannya kurus.” Memiliki ayah dan ibu disampingnya sangatlah bagus, tetapi jika mereka terlalu menyayanginya, nantinya jika kehidupannya bertemu dengan kesulitan, dia hanya berfikir untuk bersembunyi dibelakang mereka, tidak bisa menghadapi dunia luar sendiri.
“Kamu sudah berubah menjadi kurus dan masih tidak mengakuinya, begitu banyak mata disini, Apakah tidak bisa melihatnya?” tiba-tiba terdengar yang begitu dingin.
“Dia tidak bersedia untuk pulang ke New York, maka kita akan menemaninya tinggal disini selama beberapa waktu.” Raja di keluarga mereka sudah berkata.
“Ayah, ayah tidak usah menemaniku, Riella melewati hari disini dengan snagat baik, setiap hari ada makanan dan minuman, apapun ada.” Jika benar mereka tinggal disini, selanjutnya setiap pergerakan dia pasti akan menerima begitu banyak pencegahan.
“Ya?” Carlson menaikkan alisnya.
Melihat wajah ayahnya yang tidak baik, adik imut segera menarik ujung baju Oriella, menggunakan tatapan matanya memberitahau dia, menyuruhnya untuk mendengarkan perintah ayahnya baik-baik.
Keputusan yang sudah dibuat oleh ayahnya, selain ibunya, orang lain akan begitu susah untuk menyuruhnya mengganti pendapatnya, terutama ini berkaitan dengan putri yang sangat dipedulikan oleh ayahnya.
Permasalahan ini tentu saja Oriella mengerti, maka dari itu dia tidak berkata apa-apa lagi, hanya bisa menahannya.
Ariella dengan segera keluar dari dalam dapur sembari membawa satu mangkuk sup:”Riella, kamu minumlah terlebih dahulu sup ini, nantinya baru melihat kamarmu, ayahmu menyuruh orang untuk membuat dekorasi sesuai dengan dekorasi yang kamu sukai, kamu lihat apakah kamu menyukainya?”
“Ibu, aku sangat suka.” Meskipun ayahnya tidak menyuruh orang untuk membuat dekorasi sesuai dengan yang dia suka, dia akan tetap menyukainya.
Karena ini semua merupakan bukti cinta ayah dan ibunya.
Melihat ayah ibu serta adiknya, Oriella merasa dirinya merupakan anak yang paling bahagia di dunia ini, bukan hanya ada ayah dan ibunya yang sangat menyayangi dia, dia juga masih memiliki Abang Hansel.