Ketika Ariella sudah mengingat semuanya, ia baru tahu ternyata orang yang paling dekat dengannya adalah pembunuh utama orang tuanya.
Bukan hanya begitu, dia juga tahu, disaat dia kehilangan ingatannya selama tiga tahun itu, orang itu masih saja terus memberinya racun.
Orang terdekatnya selama tiga tahun ia kehilangan ingatannya itu, satu-satunya orang terdekatnya, satu-satunya orang yang bisa dipercayainya, dia terus menganggapnya sebagai ayah kandungnya sendiri dan begitu berbakti padanya, tetapi pada akhirnya dia baru sadar bahwa semuanya palsu.
Masih mending, Carlson tidak meninggalkannya, Carlson terus mencarinya, Carlson yang telah memberinya kedamaian, membuatnya bisa hidup seperti orang biasa.
Tetapi semakin lama, Ariella menyadari dia berbeda dengan orang biasa.
Carlson mengaisihinya dan menjaganya, semuanya sudah diatur baik-baik untuk dia, seperti menjaga seorang anak kecil yang tidak mengerti apa-apa.
Carlson sering berkata kepadanya– Ariella, aku adalah suamimu, aku adalah orang yang bisa diandalkan seumur hidupmu.
Ariella berpikir untuk melakukan apa, baru berpikir saja, Carlson sudah membantunya merencanakannya.
Lambat laut, Ariella menyadari masalah hidupnya semakin lama semakin sedikit, apa yang dilakukan Carlson untuknya semakin lama semakin banyak, setelah meninggalkan Carlson, ia merasa seperti orang yang tidak berguna.
Ia menjadi beban untuk Carlson, setiap hal harus menunggu Carlson yang menyelesaikannya.
Setelah mengatahui ini, ia merasa khawatir dan takut.
Selama ini, Ariella ingin selalu mendampingi Carlson disampingnya, menjadi seorang istri yang bisa membantunya merencanakan semua pekerjaannya, bukannya menjadi beban untuknya.
Ayahnya sudah dicelakai, Ferdian ditangkap, ketika ia merasa dirinya hanya sebatang kara, ketika orang yang berada disampingnya juga ikut menderita, orang Albi mengirimkan sebuah video kepadanya.
Albi mengancamnya untuk meninggalkan Carlson, kalau tidak ia akan menyebarkan video ini dan menghancurkan Carlson.
Di dalam hatinya Ariella sudah merasa bahwa ia akan mencelahkakan orang yang ada disampingnya, melihat Albi yang berbuat begitu, membuat Ariella merasa orang yang berada disampingnya semua pasti akan menderita.
Setelah berpikir beberapa hari, Ariella terakhir memutuskan untuk bercerai dengan Carlson.
Ia berpikir dengan cara ini ia baru bisa memastikan Carlson tidak dalam bahaya.
Sebenarnya karena ia sendiri juga meragukan dirinya sendiri, tidak percaya dengan dirinya sendiri, baru ia bisa memilih jalan ini.
Apa yang disimpan Ariella di hatinya, tidak ada yang bisa mengetahuinya, tetapi karena Puspita adalah teman terbaiknya, ia bisa melihatnya.
Puspita tidak mengatakan apa-apa, ia langsung memberikan sebuah pelukan untuk Ariella: “Ariella, aku percaya sama kamu. Kamu akan menjadi Ariella yang terbaik.”
Kamu pasti bisa menjadi Ariella yang sangat berharga untuk Carlson.
“Puspita, terima kasih!” Ariella tersenyum, lalu berkata: “Kamu balik dulu, aku temanin Riella kecil sebentar disini.”
Puspita berkata: “Kalau gitu aku balik dulu, kalau ada masalah apa telepon aku saja.”
“Iya.” Ariella mengangguk-nganggukkan kepalanya, beranjak dari tempat duduknya untuk menemani Puspita ke pintu keluar.
Lalu ia kembali ke kamarnya, Ariella melihat Riella kecil yang tertidur begitu nyenyak karena tadi ia sudah nangis sampai lelah.
Ariella menundukkan kepalanya dan mencium kening Riella kecil, berkata: “Riella, Ibu tidak tahu kenapa Ayah tidak mau mengambil hak asuh kamu, tapi Ibu percaya, Ayah tidak mungkin tidak mau lagi dengan Riella. Setelah lewat beberapa hari, setelah ia berpikir jernih, ia pasti akan datang untuk melihat Riella kita.”
Riella kecil yang sedang tidur tidak mendengar apa yang dikatakan ibunya, ketika tertidur, mulutnya masih terlihat menahan, seperti terus menahan agar tangisan itu tidak meluap keluar,
Melihat ekspresi Riella kecil yang seperti ini, Ariella selain merasa sedih ia juga tidak tahu harus berbuat apa.
Ariella menutupi tubuh mungil Riella keci dengan selimutnya, sambil menyanyikan lagu tidur untuknya, sambil membuka handphonennya dan melihat-lihat website design baju gaunnya.
Hari ini sudah hari kedua sejak mereka sampai di New York, dia harus cepat mencari pekerjaan untuk mencari nafkah, dengan begitu ia baru bisa menjamin kehidupan dia dengan Riella kecil disini.
Dia berpikir, dengan membuat dirinya sendiri sibuk, dia sendiri baru tidak bisa sembarangan berpikir, dengan cepat ia sudah bisa membawa Sebastian dan Riella kecil ke jalan menuju kehidupan yang benar, dan semuanya akan menjadi lebih baik.
Ketika membuka webisite design gaun, ia melihat ada iklan lamaran pekerjaan, tetapi setelah melihat dibutuhkan syarat pengalaman kerja di design dunia, ia pun mengabaikannya.
Setelah melihat seharian, sebuah website bernama Custom Pribadi menarik perhatian Ariella.
Dia membuka website itu dan melihat ada banyak sekali designer yang mendaftar disana.
Semua pengalaman dan daftar riwayat designernnya tertera di website itu. Tujuannya untuk mempermudah pelanggan mencari designer yang cocok untuk dirinya.
Sekarang ini standard hidup orang semakin baik, orang yang kaya semakin hari semakin banyak.
Setelah kebutuhan makan semua orang terpenuhi, pengeluaran terbesar berikutnya adalah pakaian.
Banyak orang terkenal dan orang kaya mempunyai designer pribadi mereka, dengan begitu mereka baru bisa mengenakan pakaian yang berbeda dengan orang lain dan tidak mungkin mengenakan pakaian yang sama dengan orang lain.
Contohnya keluarga Tanjaya, pakaian yang mereka kenakan semua didesign khusus oleh designer pribadi mereka, lalu semuanya dibuat dengan pekerjaan tangan, setiap detailnya sangat diperhatikan.
Tapi di dunia ini masih terdapat banyak sekali orang yang tidak kaya, mereka juga ingin punya designer pribadi mereka, tapi kalau mau memesan designer pribadi biayanya sangat mahal, mereka tidak sanggup memesannya, jadi muncullah website-website seperti ini.
Desiger yang mendaftarkan diri di website ini tentu saja tidak begitu terkenal, tapi mereka semua menyukai dunia design.
Mereka tidak begitu terkenal, jadi harga yang dipasang juga tidak terlalu mahal, masih banyak orang biasa diluar sana yang juga menginginkan gaun pernikahan yang dijahit khusus untuknya.
Komunikasi antara designer dan pelanggannya sudah ada, jadi masih khawatir tidak bisa mencari uang?
Ariella merasa dirinya boleh mencoba.
Setelah memiliki pemikiran ini, Ariella membuka Lapatopnya dan mencari CV yang pernah ditulisnya dulu, ditambah dengan dua lembar hasil gambarnya sendiri, lalu ia mengirim berkasnya ke email HR perusahaan itu.
Setelah Ariella mengirim dokumen itu, Ariella pun bersiap-siap mempersiapkan dirinya, kalau saja CVnya bisa lolos, besok pasti sudah diundang untuk interview, dia harus mempersiapkan dirinya untuk interviewnya.
Asalkan sudah lolos interview, Ariella sudah bisa memasangkan dirinya di website itu, kalau saja ada orang yang menyukai model designnya, harganya juga bisa diterima, beberapa saat saja dia sudah bisa mendapatkan pesanan.
Asalkan pesanan pertamanya bisa sukses, pelanggannya juga merasa puas, maka dia tidak usah takut tidak ada pekerjaan lagi.
Tidak peduli bagaimana, ini baru awal dari semuanya, Ariella harus mencobanya.
Ariella mempersiapkan dirinya dengan bahagia, Riella kecil terbangun dari tidurnya, meranjak bangun sendiri dan mengusap-usap kedua matanya yang masih merah dan bengkak: “Ibu.”
“Riella sudah bangun.”Ariella menoleh kebelakang, melihat ekspresinya yang lucu dan kasian.
“Ibu, Riella nangis?”
Ingatan Riella kecil sedikit samar-samar tadi dia sudah menangis, menangis dengan sangat histeris, tetapi ia tidak mau mengakuinya kalau dia sudah menangis karena itu sangat memalukan.