Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 675 Bulan Madu (2)


” Nona Carlson, masih cemburu?” Ani sudah pergi, Carlson langsung melihat ke arah Ariella dan tersenyum.


” Siapa yang cemburu? Kamu pikir semua orang seperti kamu, suka cemburuan?” Ariella tidak mau mengakui kalau tadi dia merasa cemburu.


Carlson tersenyum: ” Benar kamu tidak cemburu?”


Ariella membalas: ” Tidak.”


Carlson lalu berkata: ” Baik kalau begitu, lain kali aku tidak akan begitu dingin dengan Ani lagi.”


Ariella : ” Carlson, jangan coba-coba !”


Carlson tertawa puas: ” Nona Carlson tidak kasih, Tuan Carlson pasti tidak berani.”


Ariella : “…….”


Laki-laki ini makin lama makin jahat!


Ariella melototinya sambil berjalan menjauh, Carlson malah menghalanginya, memeluknya dan menenangkannya: ” Sudah, tidak ngerjain kamu lagi, lain kali tidak menindas kamu lagi.”


Ariella menyenter kearahnya, dengan suara kecil berkata: ” Kamu masih tahu kamu sedang menindasku.”


Sebenarnya, Ariella tidak merasa ia sedang menindasnya, tetapi karena ia tahu Carlson sedang mempermainnya jadi dia juga ikut mempermainkannya.


……………


Setelah mereka memasuki kamar hotel, hotel ini adalah hotel milik Aces yang sangat terkenal untuk berbulan madu dan berbintang lima.


Hotel ini berada didekat menara Eiffel, dari jendela kamarnya mereka bisa menikmati pemandangan menara Eiffel dari posisi yang paling bagus.


Menikmati pemandangannya dari jendela kamar, mereka bukan hanya bisa menikmati pemandangan menara Eiffel, tetapi mereka juga bisa melihat orang-orang yang berjalna-jalan di jalanan, benar-benar pemandangan dan tempat peristirahatan yang tiada duanya.


Carlson orang ini sangat pembersih, kalau makan diluar, ia selalu membawa koki pribadinya, memang ini bukan hal yang sulit untuknya.


Namun, jika di hotel luar negeri, dia tidak bisa membawa ranjangnya kemana-mana, jadi karena ini adalah hotel milik Aces, maka mereka akan meyisakan sebuah ruangan khusus untuk direktur mereka, dan mereka akan dilayani oleh pelayan khusus.


Jadi untuk kamar yang mereka tempati hari ini juga tidak terkecuali.


Setelah memasuki kamar, melihat ornamen yang dipakai, Ariella pun sudah tahu kalau ini adalah hotel milik suaminya.


Tetapi ia sudah sering menemukan hal seperti ini, jadi buat dia ini bukan sesuatu yang mengejutkan.


” Capek sekali!” Ariella memasuki kamar, dia langsung masuk di ruang tidur, ” Carlson, aku tidur sebentar, kamu jangan gangguin aku.”


” Iya! Carlson juga mengikutinya masuk ke ruang tidur, membantunya membuka jaketnya, membukakan selimutnya dan membiarkan dia tidur.


” Carlson, kita tidak usah hidup semewah ini gimana?” Uang ini bisa sisihkan untuk kebutuhan mas kawin pernikahan Riella kecil kita dewasa nanti.” Kepala Ariella langsung terkubur didalam bantal, dan merepet dengan suara lembut.


” Dasar bodoh, kamu masih khawatir nanti aku tidak punya uang untuk menikahkan Riella kecil? Nanti waktu Riella kecil kita menikah, kalau dia mau sebuah istana juga tidak masalah.” Carlson mengusap-ngusap kepala Ariella sambil tersenyum, tanpa ia sadari, hanya berselang beberapa menit, Ariella sudah tertidur pulas, apa yang dikatakannya tadi bisa jadi ia sedang ngingau.


” Aku tiap hari banting tulang mencari nafkah, emangnya bukan untuk mempersiapkan mas kawin pernikahan putrinya, untuk istri tercintanya, dan juga putri kesayangannya untuk menjalani hidup yang layak.” Carlson menatapi mata Ariella yang sedang tertutup sambil mengatakannya.


Banyak orang berkata asalkan sekeluarga hidup damai dan sehat selalu, itu adalah sebuah kebahagiaan dan keberuntungan, bukannya kemewahan dan uang yang banyak.


Buat Carlson, ia ingin keluarganya hidup damai, sehat, sejahtera yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan kemewahan, tetapi ia juga mau anak istrinya bisa menggunakan barang yang terbaik dan dia juga bisa memenuhinya.


Ariella sudah tertidur pulas, tetapi Carlson malah masih sangat terjaga, Carlson pun mengambil laptopnya dan duduk di samping Ariella sambil menyelesaikan tugasnya.


Beberapa tahun ini, Carlson tidak kekurangan apa-apa, jadi setiap kali ketika ia tidak memiliki wabku untuk menyelesaikan masalah besarnya, bawahannya selalu bisa membantunya untuk membereskannya dengan sangat detail, tidak pernah membuatnya khawatir, jadi ia hanya perlu membereskan dokumen yang memang harus diselesaikan olehnya.


Saat Ariella terbangun, itu sudah selang beberapa jam.


Ketika Ariella terbangun, ia tidak melihat Carlson, dia memanggil Carlson tetapi ia tidak mendapat balasan.


” Apakah dia urusan dan sudah keluar dulu?” Ariella beranjak dari tempat tidurnya dan mencari-cari didalam kamarnya, ia tidak menemuka Carlson, sepertinya dia sudah keluar.


Langit sudah gelap, ia dapat melihat lampu warna-warni dan kota yang romantis ini, lampu menara Eiffel juga sudah menyala, warna lampunya terus berubah-ubah, terlihat seperti didalam mimpi.


Kota ini sangat bagus dan sangat romantis, dimana-mana kita bisa menemukan pasangan kakasih yang sedang bergandengan tangan dengat erat, mereka semua tersenyum bahagia.


Ketika ia hilang ingatan dan tinggal di kota Milan, Ariella juga sudah pernah datang ke Paris karena pekerjaannya, tetapi tiap kali ia datang dan pergi dengan tergesa-gesa jadi ia tidak pernah benar-benar jalan-jalan di kota Paris.


Kali ini dia datang ke kota ini lagi dan bukan karena urusan pekerjaannya, hatinya terasa lebih lega, jadi ia lebih bisa menikmati keindahan kota ini.


Yang lebih penting lagi adalah karena kali ini ada Carlson yang menemaninya.


Carlson masuk ke kamar tidur dan melihat Ariella yang sedang menikmati pemandangan malam hari di kota Paris dengan sangat terpukau, dia berjalan kearahnya dan memeluknya dari belakang, dia meletakkan dagunya di bahu Ariella dan mengusap-ngusap wajah Ariella: ” Pemandangan malamnya lebih bagus dari suami yah?”


Ariella tidak menjawabnya, tadi ketika ia terbangun yang pertama dicarinya adalah suaminya, tapi karena ia tidak ada, dia baru melihat-lihat pemandangan malam.


Carlson mencium Ariella: ” En?”


Ariella berusaha untuk mengelak: ” Mana ada?”


Carlson lalu menariknya kembali: ” Istriku, beri tahu aku, sebenarnya pemandangan malam lebih bagus atau suamimu lebih bagus?”


” Carlson, sejak kapan kamu jadi begitu peduli dengan hal-hal seperti ini?” Dulu, Ariella tidak pernah kepikiran Carlson akan menanyakan pertanyaan bodoh seperti ini kepadanya.


Tidak, tidak benar !


Bukan pertanyaannya yang bodoh, tetapi laki-laki ini yang terlalu cemburuan, pokoknya ketika Ariella berada disampingnya, didalam matanya cuman ada Ariella, jadi dia mau Ariella juga seperti itu, di dalam matanya cuman ada dia, jadi dia cemburu dengan pemandangan malam itu.


” Jawab atau tidak? En? Carlson dengan perlahan membuka mulutnya dan menggigit telinga Ariella.


” Geli!” Ariella dibuat geli oleh gigitannya di telingahnya dan tertawa.


” Jawab atau tidak? Carlson terus ngotot untuk mendapatkan jawaban, kalau tidak mendapat jawaban, ia tidak akan melepaskan Ariella, dia memang adalah laki-laki yang ngotot seperti ini.


” Enggak jawab!” Heheheh……Carlson menyuruhnya menjawab, jadi dia harus menjawabnya? Ariella tidak mau memberitahunya, lihat dia berani berbuat apa padanya?


Dengan cepat, Carlson menggunakan gerakan isyarat untuk memberi Ariella jawaban.


Carlson langsung menarik Ariella, dengan perlahan ia mendorong Ariella ke tembok kaca itu.


Ariella terkejut, dan berusaha melepaskan dirinya: ” Carlson, kamu jangan macam-macam, di sini bisa kelihatan sama orang lain.”


” Posisi disini, kamu bisa melihat pemandangan dilur sana, tetapi orang dari luar tidak bisa melihat kedalam.” Seiring dengan suara Carlson yang lembut, Carlson pun memberikan sebuah ciuman yang panas.


Bibir Carlson yang dingin mencium bibir Ariella yang lemBab dan kecil, ketika mereka berdua bersama, mereka seperti guntur yang menyalah dan agin yang berhembus seeperti gelombang ombak.


” Carlson….” Ariella dengan lembut memanggil nama Carlson, memanggilnya seperti ingin memasukkannya kedalam hatinya.


” Ariella….” Carlson memeluknya dengan erat dan menciumnya.


Pada saat ini, lampu menara Eiffel diseberang sana semakin meriah, tiba-tiba muncul huruf-huruf yang sangat besar—- ARIELLA, AKU MENCINTAIMU!


Disebelah kiri menggunakan bahasa Indonesia, di tengah menggunakan bahasa Prancis, disebelah kanan menggunakan bahasa Inggris.


Carlson sedang memberitahukan Ariella, dan juga Dunia, membiarkan semua orang di dunia ini tahu tentang cinta mereka.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK