Bahkan jika tidak bisa menanggungnnya, Ariella juga harus menanggungnya, karena Carlson adalah suaminya, ketika Carlson jatuh, Ariella harus mengambil tanggung jawab yang harus diambil.
“Merupakan hal baik bisa mengkonfirmasi sumbernya, tapi tidak ada unit atau individu yang memiliki kemampuan untuk membuat obat untuk menangkal virus HDR.” Ariella adalah Istri Carlson, tidak peduli apa pun yang terjadi, Ayah Carlson berpikir bahwa Ariella memiliki hak untuk mengetahui semua kebenaran.
“Ayah, maksudmu …” Ariella menggelengkan kepalanya, tidak ingin mempercayai kebenaran, “Tadi Carlson benar-benar memberi reaksi padaku, dia tidak akan kenapa-kenapa, dia akan baik-baik saja.”
Ayah Carlson lanjut berkata: “Ariella, aku mengatakan semua ini padamu, ingin agar kamu mengerti bahwa bukan hal yang mudah jika benar-benar ingin Carlson bangun. Kamu harus mempersiapkan mentalmu.”
Ariella mengangguk, dengan sangat tegas berkata: “Ayah, tidak peduli kapan dia bangun, aku akan menemaninya dan merawatnya.”
Perkataan Ariella membuat Ayah Carlson mengangguk dengan lega dan berkata: “Kamu tidak boleh terlalu lelah, jika lelah maka pergilah beristirahat, jangan sampai ketika Carlson sadar tapi kamu yang ambruk.”
Ariella dengan patuh mengangguk: “Ayah, aku baik-baik saja. Tapi kondisi tubuh Ibu tidak baik, lebih baik kamu menemaninya kembali ke Moonriver, biarkan dia beristirahat selama satu malam. Dan sekalian meminta tolong padamu untuk menjaga Riella kecil, aku khawatir ketika dia bangun besok pagi dan tidak melihat Ayahnya maka dia pasti akan merasa sedih. ”
Kondisi Carlson tidak stabil, Ariella tidak berani meninggalkan rumah sakit selangkahpun, Riella kecil diselamatkan setelah dibawa pergi itu sudah begitu lama, Ariella masih belum melihat Riella kecil, dan tidak tahu bagaimana kondisi Riella kecil.
Ada Hansel di rumah yang merawat Riella kecil, Ariella merasa tenang, tapi akan lebih baik jika ada kerabat yang menemani Riella kecil.
“Baik, aku akan menemaninya pulang untuk beristirahat.” Ayah Carlson secara fisik kuat, dia bisa bertahan tidak tidur selama beberapa malam, tapi kondisi tubuh Ibu Carlson tidak baik, bergadang 1 malam mungkin saja butuh waktu beberapa hari untuk kembali normal .
Kondisi putranya penting, tapi kondisi Istrinya juga sama pentingnya, Ayah Carlson memutuskan untuk mengantar Istrinya kembali untuk beristirahat.
Sekalian mereka juga ingin melihat cucu kesayangan mereka yang tidak mereka lihat selama beberapa bulan, tidak melihatnya selama beberapa bulan, sudah pasti sudah tumbuh lebih tinggi dan juga lebih lucu.
……
Setelah Ayah dan Ibu Carlson pergi, orang yang menjaga Carlson hanya tersisia Areilla seorang, dalam sekejap, seakan seluruh dunia menjadi hening.
Tidak ada keributan, Ariella bisa duduk dan dengan tenang menemani Carlson, berbicara dengannya, mengatakan apa yang ingin dikatakan Ariella padanya, membicarakan hal mengenai mereka.
Ariella meraih tangan Carlson dengan satu tangannya, menyentuh dahi Carlson dengan tangan lainnya, bergumam berkata: “Carlson, aku benar-benar sangat menyukaimu, sangat menyukaimu hingga merasa jika meninggalkanmu maka aku tidak akan bisa hidup seorang diri.”
“Carlson, kamu memintaku untuk merancang pakaian untuk kita sekeluarga aku sudah diam-diam selesai merancangnya, tinggal menunggu hasil jadinya.”
“Kamu pernah mengatakan padaku, ingin memberiku pernikahan yang romantis. Aku terus menunggu, menunggu hari itu tiba. Menunggumu memberitahu orang-orang di seluruh dunia, Ariella adalah istri Carlson, kamu akan bersikap baik padaku seumur hidup.”
“Kamu juga mengatakan padaku, akan menggandeng tanganku, terus berjalan hingga kita berdua menua dan tidak bisa berjalan lagi, kamu akan tetap menemani di sampingku.”
Cinta yang paling romantis di dunia, bukanlah diucapkan dan memberitahuku betapa kamu mencintaiku, tapi ketika aku menjadi semakin tua dan jelek, kamu masih tidak pergi, hati kita masih saling terikat.
Ariella tidak memiliki banyak pengalaman dalam percintaan, cinta pertama berakhir dengan pengkhianatan, dia pernah berpikir bahwa pria di seluruh dunia itu begitu playboy, dia pernah tidak lagi percaya bahwa ada cinta sejati di dunia ini.
Kemudian, dia bertemu Carlson, mereka bersama, tanpa adanya cinta, tapi pernikahan mereka yang tanpa cinta ini malah perlahan-lahan dalam prosesnya membuat mereka menjadi satu, tidak ada yang bisa saling meninggalkan satu sama lain.
Carlson tidak pernah mengatakan pada Areilla “Aku mencintaimu”, “Aku menyukaimu” dan semacamnya, tapi dalam kehidupan, Carlson menunjukkan cintanya melalui tindakannya.
Ketika mendengar perkataan Ariella yang bagai sedang mengungkapkan perasaannya, bulu mata Carlson bergerak, perhatian Ariella difokuskan pada tubuh Carlson, tentu saja dia tidak melewatinya.
“Carlson, kamu tidak perlu terburu-buru, kita tidak buru-buru, perlahan-lahan, perlahan-lahan bangun.” Ariella tidak ingin memberi tekanan pada Carlson, ingin membuatnya tidak cemas, selangkah demi selangkah, Carlson pasti akan bangun.
Tidak hanya itu, tangan Ariella yang menggenggam tangan Carlson juga merasakan jari-jari Carlson bergerak, Carlson sepertinya ingin balas menggenggamnya, tapi kekuatannya terlalu kecil jadi dia gagal.
Ariella menggunakan kedua tangannya untuk memegang tangan Carlson, mengangkatnya ke wajahnya dan mengerang: “Carlson, tidak maslaah, tidak maslaah, kita tidak terburu-buru.”
Ariella dengan lembut menghibur Carlson, ketika Carlson mendengar suaranya, bibir tipis pucat namun masih seksi itu bergerak dan sedang menanggapinya.
Melihat bibir Carlson yang pucat, Ariella membungkuk dan mendekatkan bibirnya, kemudian menciumnya dengan lembut, Ariella menjilat bibir Carlson dan mengisapnya beberapa kali seperti bayi yang sedang menyusu, seolah-olah dengan cara seperti itu bibir Carlson akan lebih berwarna.
Terus mencium, Ariella bisa merasakan Carlson ternyata merespons ciumannya, Carlson benar-benar merespons, dan itu bukan ilusinya saja.
Tapi ketika Ariella merasakannya dengan lebih dalam, Carlson kembali dalam kondisi tertidur, seolah yang tadi itu benar-benar hanya ilusinya.
Tapi Ariella tahu bahwa Carlson memiliki kesadaran, dia tahu mengenai apa yang sedang terjadi di luar, dengan begini saja Ariella sudah puas.
……
Ketika Ayah Carlson dan Ibu Carlson kembali ke Moonriver, itu sudah subuh, kepala pelayan di rumah, Nurmala membawa orang-orang ke gerbang untuk menyambut mereka.
Ketika melihat mobil mereka tiba, Nurmala segera menyapa: “Tuan, Nyonya, kalian sudah bekerja keras.”
Ayah Carlson mengangguk, turun dari mobil kemudian memapah Istrinya, tidak mengatakan apa-apa lagi.
Ibu Carlson tersenyum: “Nurmala, mengenai hal-hal di rumah akan merepotkanmu.”
Nurmala menjawab dan berkata dengan sopan: “Tuan muda bisa melihatku jadi bisa membiarkanku mengurus Moonriver, dan lagi mengelola rumah ini dengan baik itu sudah merupakan tanggung jawabku, itu tidak merepotkan.”
“Hmm, ada dirimu yang membantu untuk mengurus rumah ini, kami juga merasa tenang.” Kata Ibu Carlson dengan sangat segan.
Sebenarnya Ibu Carlson bukannya segan jadi berkata seperti itu, tapi kemampuan Nurmala memang sangat bagus. Dulu di Amerika Nurmala membantu Carlson mengelola rumahnya yang lain, dan memenangkan penghargaan dari Carlson.
Setelah Ariella mengalami kecelakaan, Carlson mengganti semua pelayan yang ada di rumah, kemudian memindahkan Nurmala dari Amerika untuk mengelola Moonriver.
Nurmala tersenyum sopan: “Terima kasih atas pujian Nyonya.”
Ibu Carlson berkata sambil berjalan: “Sudah larut, kamu pergilah beristirahat. Aku akan pergi menemui cucu perempuan kesayanganku.”
Sekian lama tidak melihat cucu kesayangannya, ketika Ibu Carlson berpikir bahwa dia akan segera menemui Riella kecil, langkah kakinya pun menjadi jauh lebih ringan, tidak butuh waktu lama untuk meninggalkan Ayah Carlson jauh di belakang.