Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 486 Aroma Yang Familiar


Ariella bermanja-manja dengan Ferdian, setelah melihat-lihat ia bertanya: “Kak, kamu lagi gak baikan sama Carlson yah?”


Ferdian mengangkat kepalanya dan melihat Ariella: “Dasar anak bodoh, kamu sedang pikirin apa? Apa aku pernah berantam sama orang keluargamu?”


Ariella lanjut berkata: “Pokonya aku rasa ada yang aneh dari kamu hari ini.”


Ferdian adalah si pemalas, biasa makan saja dia bilang menyia-nyiakan waktunya, hari ini matahari sudah terbit dari barat, ia bisa masak sendiri.


“Apa yang aneh dari aku?”Sambil berbicara, Ferdian menodorkan sepiring daging saus Kyoto kedepan Ariella, lalu berkata,” Aku adalah kakakmu, aku memasakkan makanan untukmu masih butuh penjelasan apa?”


“Daging saus Kyoto!!” setelah melihat masakan ini, dua mata Ariella langsung berbinar-binar.


Daging saus Kyoto adalah makanan Kyoto. Perpaduan rasa asin dan manisnya sangat pas,ditambah dengan sausnya yang kental, membuat rasanya sangat unik.


Karena bahan yang dibutuhkan tidak banyak, biasanya di meja makan orang Kyoto pasti ada sayur ini, ini juga adalah masakan yang sering dimasakkan Ibu Ariella.


Ibu Ariella sering memasakkannya karena Ariella suka dengan masakan ini.


Ariella suka dengan masakan ini, karena daging saus Kyoto yang dibuat ibunya sangat lezat.


Setiap kali di meja makan ada masakan ini, Ariella pasti menambah satu mangkok nasi lagi.


Melihat mata Ariella yang berbinar-binar, Ferdian sambil tertawa berkata: “Aku tahu kamu suka masakan ini, aku menghabiskan beberapa jam untuk mempelajari cara memasak masakan ini, coba kamu cicipi enak gak?”


“Jangan bahas enak atau enggak enak dulu, dengan ketulusan kakak membuat masakan ini, itu sudah bisa membuat aku senang sekali.”Ariella mengambil sepotong daging itu dan memasukkkan kedalam mulutnya, daging itu sangat harum dan lembut.


Sudah lama Ariella tidak meraskan masakan yang rasanya begitu membekas diingatannya, didalam ingatannya, cuman ada ibunya yang bisa membuat masakan seenak ini.


Beberapa tahun yang lalu ia meninggalkan Kyoto dan pindah ke Kota Pasirbumi, saat Ariella sangat merindukan daging saus Kyoto ibunya, ia sudah pergi ke begitu banyak restoran makan Kyoto di Kota Pasirbumi, tapi ia tidak bisa menemukan masakan yang rasanya sama seperti masakan yang dimasak ibunya.


Disaat ia mengira seumur hidupnya ia tidak akan bisa memakan makanan daging saus Kyoto yang dimasak ibunya, kakaknya yang tidak pernah turun ke dapur malah bisa memasakkan masakan ini untuknya.


Sambil memakan daging saus kecap, ia bisa merasakan rasa yang sudah lama hilang, Ariella tiba-tiba teringat ibunya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, air matanya pun mengalir keluar dari matanya.


Melihat Ariella yang hampir nangis, Ferdian bertanya dengan khawatir: “Kenapa? Tidak enak yah? Kalau tidak enak jangan dimakan lagi, sudah besar begitu, masih mau nangis kasih aku lihat?”


Ariella menggeleng-gelengkan kepalanya, mengusap air matanya, lalu tertawa sambil berkata: “Kak, bukan tidak enak, ini enak sekali, benar-benar enak sekali!”


“Enak sekali, jadi kenapa kamu nangis?”Ferdian memberenginya, lalu berkata, “Kalau ayah melihat kamu seperti ini, ia pasti mengira aku menyiksa kamu.”


Ariella berkata: “Aku cuman teringat sama ibu.”


Atau mungkin ini bukan rasa dari masakan ibunya, hanya karena masakan dari keluarganya, jadi Ariella merasa rasa ini sangat familiar, baru bisa merasa masakan ini adalah masakan yang paling enak didunia ini.


Ferdian mengambil tissue, lalu dengan kasar mengusap air matanya, lalu berkata: “Sudah, jangan nangis lagi. Kalau mereka melihat kamu nangis sampai seperti ini, mereka pasti akan merasa sedih.”


Ariella membersihkan hidungnya: “Aku ini senang.”


Ferdian berkata: “Kalau kamu suka, lain kali sering-sering datang kesini, aku masakin buat kamu setiap hari.”


Ariella lalu bertanya: “Kak, sejak kapan kamu berubah jadi lembut seperti ini?”


“Jadi lembut apa?” Kalau saja kamu bukan adikku, orang yang paling tidak bisa ditinggal ayah adalah kamu.”Saat itu, ayah mereka awalnya berencana untuk menyelesaikan masalahnya yang terakhir, lalu pergi menjemput dia dan ibunya, tapi sayangnya ayahnya pergi dan tidak pernah kembali lagi.


Saat berbicara, Ferdian melihat pintu ruang kerjanya, ia tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang dirasakannya, tetapi dengan cepat ia mengubah ekspresinya.


“Kak, kamu boleh cerita lebih banyak tentang ayah kita?” Ariella ingin sekali mengetahui semua tentang ayahnya.


Ayahnya bisa membuat ibunya begitu cinta padanya, Ariella percaya ayahnya pasti adalah laki-laki yang hebat.


Hanya nasib yang bisa mengubah semuanya, membuat ayah dan ibunya tidak bisa bersama untuk selamanya, Ariella seumur hidupnya tidak pernah bertemu dengan ayahnya.


“Ayah kita adalah orang yang sangat hebat. Dia sangat mencintai pekerjaannya, dia sangat menghormati anak istrinya, ia sangat menyayangi anaknya. Tidak peduli orang yang ia kenal atau tidak kenal, orang yang kedudukannya tinggi atau kedudukannya rendah, buat dia semuanya sama, tidak ada beda semuanya.


“Dulu ayah sering bilang, orang hidup seumur hidup hanya beberapa puluh tahun, jika hidup harus hidup dengan benar dan bermoral, jangan pernah melakukan hal yang menyakiti Tuhan dan melanggar norma. Didalam hatiku, ayah adalah pahlawan yang hebat.”


Berbicara tentang ayahnya, Ferdian menghela nafas panjang dan pikirannya terbang sampai ke tempat yang jauh.


Ayah dan ibu mereka menikah karena kepentingan keluarga, awalnya tidak ada perasaan cinta di antara mereka, tetapi setelah menikah, ayahnya sangat mencintai dan meyayangi ibunya.


Cinta ayah untuk ibu bukanlah sekedar cinta, tetapi dia berusaha untuk memenuhi tanggung jawab dia sebagai seorang suami, menjaga dan merawat istri dan anak-anaknya.


Saat ditanya tentang ayahnya, ibunya juga selalu memberi nilai yang tinggi buat ayahnya. Di dalam hidupnya yang singkat ini, ibunya sangat berterima kasih atas kebersamaan dan kasih sayang yang diberikan ayah mereka kepada ibunya.


Jika diganti menjadi orang lain, menikahi orang yang tidak ia cintai sama sekali, ditambah orang itu diserang penyakit, siapa yang bisa seperti ayah mereka begitu menyayangi istrinya yang sakit, menemaninya sampai ia pergi untuk selamanya.


Didalam hati Ferdian, ayahnya adalah seorang pahlawan yang sangat hebat, orang yang selalu memikirkan orang lain, sama sekali tidak pernah melakukan hal-hal yang tidak benar.


Tapi mereka siapa pun tidak pernah menyangka, hidup ayahnya berakhir tragis seperti ini, ayahnya mati saat kecelakan mobil, sampai jasadnya juga tidak dapat ditemukan, pada akhirnya Ferdian hanya sembarangan memungut sebuat tulang di tempat tersebut yang dijadikannya sebagai tulang milik ayahnya, lalu disembayangkan.


“Didalam hatinya, ayahnya adalah seorang pahlawan.” Ia terus mendengar Ferdian bercerita tentang ayah dan ibunya, Ariella megusap-usap bibirnya, lalu tersenyum manis.


Ketika mengetahui bahwa ia bukan anak dari Zeesha yang kejam seperti binatang itu, saat ia tahu ayah dan ibu kandungnya begitu saling mencintai, Ariella tidak bisa berhenti membayangkan ayahnya.


Ayahnya, pasti adalah seorang lelaki yang baik, pasti adalah seorang pria yang terhormat, pasti tidak pernah bicara dengan suara keras kepada ibunya.


Ariella tidak pernah bertemu dengan ayahnya, ia tidak tahu perawakan ayahnya adalah orang yang bagaimana, dimana ia berusaha untuk meningat semua yang baik tentang ayahnya dan ia akan mengingat selamanya didalam dirinya.


Ariella pernah dengar Ferdian bilang, setelah ayahnya behasil menyelesaikan masalah ini, ia akan pergi untuk menjemput ibunya dan dia pulang.


Tetapi saat itu terjadi kecelakaan, saat kecelakaan itu terjadi, ayahnya pasti masih terus memikirkan ibunya dan dia……….terus meningat anak dan istrinya yang ia cintai, tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK