Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 794 Aku Menyukai Miguel


“Babi imut, apakah terjadi sesuatu dengan keluargamu?” setelah Oriella menutup teleponnya, dia tidak lagi mengatakan apapun, Yaya merasa sedikit khawatir.


“Tidak apa-apa.” Oriella masuk kedalam selimut, memegangnya erat, otaknya dipenuhi dengan Vanessa.


Abang Hansel nya bahkan tidak secara terbuka mengakui dia, hubungan diantara mereka juga hanya sedikit saja orang yang mengetahuinya, bahkan Abang Hansel nya tidak mengetahui jika dia sudah mengetahui identitasnya.


Maka siapa lagi yang akan menyangkut pautkan permasalahan Vanessaa kepada dirinya?


Rico?


Donny?


Kedua orang ini mengetahui identitasnya, mengetahui hubungan diantara dirinya dan Abang Hansel, dan selalu memikirkan cara untuk mencegah dirinya bersama dengan Abang Hansel.


Apakah orang dibalik semua ini adalah mereka?


Meskipun mereka tidak ingin dirinya bersama dengan Abang Hansel, tetapi mereka masihlah menghormati Abang Hanselnya, mereka tidak mungkin memilih cara sebodoh ini untuk menyakiti dia.


Oriella dengan segera mengeluarkan kedua orang itu.


Selain mereka berdua masih ada siapa?


Dia masih tidak terlalu mengetahui orang yang berada disekitar Abang Hanselnya, terus berfikir tetapi tetap tidak bisa menebak siapa orang yang memiliki kemungkinan menyakiti dia.


Setelah berfikir, Oriella masih saja tetap tidak merasa tenang, dan menelepon Miguel, tetapi meskipun dia sudah meneleponnya beberapa kali tetap saja dia tidak mengangkatnya.


Kenapa Abang Hansel tidak menjawab teleponnya?


Apakah sedang terjadi sesuatu dengannya?


Memikirkan hal ini, dia membalikkan badannya dan langsung berdiri.


Mengangetkan orang yang sedang tidur disebelahnya, Yaya juga mengikuti dia duduk, melebarkan mata nya yang sudah akan terlelap:”Babi Imut, kamu kenapa?”


“Kakak Yaya, aku harus kembali ke kota Atmajaya.” Tidak bisa, dia harus kembali kesisi Abang Hanselnya, melihat sendiri jika tidak terjadi apa-apa dengannya, barulah dia bisa merasa tenang.


“Babi Imut, ini sudah malam, diluar semuanya hanya ada kegelapan, lebih baik jika kamu pulang besok pada pagi hari.” Yaya berkata khawatir.


“Aku harus pulang sekarang juga.” Oriella sudah memasang baju luarannya, dan pada saat itu tiba-tiba Abang Hansel menghubungi dia.


Melihat Abang Hansel yang meneleponnya, Oriella merasa dirinya melemas, pada saat dia mengangkatnya, seluruh tangannya sedang gemetar:”Abang Hansel,kamu??apakah baik-baik saja?”


Dia sangat takut, takut jika terjadi sesuatu kepadanya.


“Riella, keluarlah.” Suara Abang Hansel terdengar dari dalam handphonenya, terdengar sangatlah dekat.


“Iya, apakah kamu sedang berada diluar?”dia bertanya, tetapi dirinya sendiri sudah berlari keluar tenda.


Berjalan keluar dari tenda, matanya melihat satu orang.


Dia menggunakan satu set pakaian berwarna putih, berdiri tegap dibawah cahaya bulan, cahaya bulan menyinari tubuhnya, membuat bayangan tubuhnya terlihat sangatlah panjang, terlihat seperti seorang dewa.


“Abang Hansel??..” Oriella berlari masuk kedalam pelukan Abang Hansel nya, Abang Hansel juga memeluknya dengan erat.


Menundukkan kepalanya dan menciumi dahinya:”Riella, apakah Riella rindu dengan Abang Hansel?”


“Iya, sangat sangat rindu.” Dia meloncat-loncat didalam pelukannya, dengan lembut berkata,”merasa sangat rindu hingga tidak memiliki cara untuk tidur dengan baik.”


“Aku juga.” Dia berkata. Suaranya yang rendah, sangat enak didengar.


“Abang Hansel, bagaimana bisa kamu memiliki waktu senggang hingga bisa datang kemari?” terjadi sesuatu dengan Vanessa, apakah dia tidak pergi mengurusinya? Bagaimana bisa dia datang ke tempat bencana ini?


“Karena aku sangat rindu Riella.” Sebenarnya Miguel memiliki banyak hal yang harus dia lakukan, tetapi semua tangung jawabnya itu tidak ada yang lebih penting dibandingkan mematiskan dengan matanya sendiri jika Riella nya aman.


“Abang Hansel??.” Oriella mendongakkan kepalanya dari dalam pelukan Abang Hansel, dibawah sinar bulan, tidak bisa menahannya dan menciumnya.


“Riella??” hati Miguel berdetak keras, menggunakan satu tangan memeluk erat pinggangnya, memeluk dia dan menciumi dia dengan ganas.


Mereka berciuman sangat lama.


Miguel melihat bibir Oriella yang memerah, tidak bisa menahan kembali menciumnya, dan kembali memeluk dia erat, memanggilnya:”Riella.”


“Abang Hansel??.”


“Iya?”


“Aku sudah menyukai satu orang.” dia berkata dengan suara sangatlah kecil, terdengar sedikit keraguan.


Miguel merasa dirinya sedikit berketar, tanpa sadar semakin memeluk erat Riella:”Riella, tidak boleh mengatakan apa yang tidak ingin aku dengar.”


Dia tidak ingin mendengar perkataan dari mulutnya jika dia sudah menyukai orang lain, meskipun orang itu adalah Miguel juga tidak boleh.


Dia adalah miliknya.


Dihadapannya dia adalah Abang Hansel, bukanlah Miguel.


“Apakah kamu tidak ingin mendengar siapa orang yang aku sukai?” apa yang sedang Abang Hansel takutkan? Apakah dia mengira jika dia sudah menyukai orang lain?


“Tidak ingin.” Miguel berkata dengan suara datar.


“Tetapi aku ingin memberitahu kepada mu.” Dia melebarkan matanya, dibawah sinar bulan, bola matanya bersinar terang, seperti sebuah bintang.


Miguel:”??..”


Pada saat dia terdiam, dia kembali berkata:”aku menyukai presiden kalian, orang tersebut bernama Miguel.”


Miguel:”????”


Dia merasa seperti dirinya sedang dipukul oleh sebuah batu tajam, dipukul hingga otaknya sudah tidak bisa berfikir, tangannya tanpa sadar memegang erat-erat pergelangan tangan Oriella, semakin lama semakin erat.


“Abang Hansel, kamu menyakitiku.” Dia bahkan sudah berkata sejelas ini, apakah dia masih tidak bersedia mengaku kepadanya?


Abang Hansel, akuilah perasaanmu kepadaku, kamu katakan kepadaku jika kamu adalah Miguel, maka aku akan terus berada disisimu bersama membereskan orang yang ingin menyakitimu.


Hati kecilnya sedang berteriak.


Dia sedang menunggu dia memberitahu kepadanya.


Kali ini, dia masih saja tidak bisa menunggunya.


Dia perlahan-lahan melepaskan tangannya, mundur selangkah, dan tersenyum:”maafkan aku! Aku kehilangan kontrol.”


Kamu bilang apa? Jika kamu memiliki keberanian coba katakan sekali lagi.” Oriella tidak berani mempercayai pendengarannya, jika dia sekali lagi berkata hal sembarangan, maka seumur hidupnya dia tidak akan memperdulikan dia.


“kamu pulanglah terlebih dahulu.”dia memutarkan badannya dan pergi.


“Abang Hansel??tidak benar, aku seharusnya memanggil kamu tuan presiden.” Oriella mengigit bibirnya, merasa tertekan dan berkata,”Miguel, aku menyukaimu, aku ingin menikah denganmu, apakah kamu masih tidak mengertinya?”


Miguel mengembalikkan kepalanya, tidak bisa berfikir dan melihat dia.


Dia kembali berkata:”kamu kira aku masihlah seorang anak berumur 4 tahun? Apakah kamu berfikir aku tidak bisa berfikir? Apakah kamu mengira aku tidak mengenali Abang Hansel ku sendiri?”


“Aku beritahukan kepadamu, aku sudah lama tidak seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa, aku sudah bertumbuh dewasa. Aku sudah datang jauh-jauh demi mencari Abang Hansel ku, apakah kamu mengira aku tidak akan bisa mengenalimu?”


“Bahkan Rico sudah sejak awal mengetahui jika aku sudah mengenalimu, apakah kamu mengira aku sangatlah bodoh? Miguel, apakah kepintaranmu sudah dimakan oleh anjing?”


“Apakah kamu kira karena seharian aku tidak melakukan apa-apa barulah aku pergi menuju tempat bencana? Apakah kamu mengira aku sudah makan hingga perut ku penuh barulah aku pergi ke tempat bencana? Aku beritahukan kepadamu, jika bukan karena dirimu, aku tidak akan datang kemari.”


“Aku beritahukan kepadamu, semua yang aku lakukan karena dirimu. Aku mencintai anak-anak disini, semua karena mereka adalah rakyatmu.”


Benar-benar membuat dia marah, membuat dia marah hingga dia mengatakan semuanya dalam satu kali hembusan nafas.


Dia berfikir, jika dia tidak mengatakan sejujurnya, dia juga tidak bermaksud untuk memberitahukan kebenaran kepada dia, apakah dia ingin menyembunyikan nya sampai dia tua?


Dia tidak mengerti, membuat dia tahu akan statusnya, membuat dia agar bisa bersama menghadapi musuh, apakah tidak baik?”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK