Hawa didalam ruangan terus menurun, hingga seperti ruang tempat pembakaran, Efa merasakan sangat kepanasan.
Siapakah orang yang menculiknya?
Dia tidak berbuat salah kepada banyak orang, jika ada sudah berbuat salah, juga tidak sampai menginginkan nyawanya, orang ini, tidak menginginkan uang, tidak juga merampok, seketika langsung menginginkan nyawanya.
Jika uang tidak ada dia masih bisa mencarinya, tetapi dia hanya mempunyai satu nyawa, jika nyawanya sudah hilang, maka hidupnya sudah selesai.
Dia masih belum menikah, masih belum berbakti kepada orang tua, masih banyak hal yang belum dilakukannya, nyawa ini masih ingin dia pergunakan untuk banyak hal, dia tidak akan mungkin akan menyerahkan nyawanya begitu saja.
Tidak bisa, dia harus memikirkan cara untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
“Halo, bicarakan baik-baik, meledak-ledak tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Kamu menginginkan uang seberapa banyak, beritahukan saja kepadaku, gadis ini menyimpan banyak uang didalam bank, aku akan memberikannya semua kepadamu.”
“Halo halo halo, kamu jangan tidak bersuara, kamu jika ingin memanggangku seperti babi panggang, melihat aku begitu kesakitan dan kelelahan, kamu tidak akan mendapatkan sepeserpun uang dariku.”
“Lagi pula aku tidak melihat wajahmu, aku memberikan uangku kepadamu, kamu membawa uang itu pergi, lalu melepaskanku pergi, selanjutkan kita berdua tidak akan saling mengenal, berjalan di jalan masing-masing, kamu lihat seberapa baik.”
“Tuhan sering berkata, menyelamatkan satu nyawa orang bisa mendapatkan kebahagiaan diatas sana, kamu menyelamatkan nyawaku, kamu akan menjadi orang yang baik hati, kamu lihat benar tidak?”
“Kamu jugalah manusia, kamu pasti memiliki istri dan anak perempuan, kamu harus melakukan banyak hal baik, juga terhitung memberikan mereka lebih banyak amal, selanjutnya mereka akan bisa melewati hari dengan baik.”
“Diam!”
Efa berbicara terlalu lama, tidak tahu apakah dia berbicara terlalu lama, atau kata-katanya ada yang menyinggung hati penculik tersebut, membuat penculik tersebut tidak bisa menahan untuk berteriak kepadanya.
“Mengapa kamu begitu galak? Aku hanya mengatakan hal sebenarnya.” Efa mengerucutkan bibirnya.
Dia dulu pernah mendapatkan piagam pada saat bermain film, berpura-pura terlihat seperti orang yang perlu dikasihani sama sekali tidaklah susah baginya.
Dia berperan dengan sangat baik, dia juga begitu cantik, meskipun orang itu memiliki hati sekeras batu, dia juga pasti akan merasa luluh.
Sepertinya, hanya dia yang berfikiran terlalu banyak, penculik tersebut sama sekali tidak memperdulikan dia, hawa di ruangan tersebut perlahan-lahan semakin menjadi panas.
Efa memarahinya di dalam hati??benar-benar orang tua yang jahat, dia benar-benar ingin memanggangnya hidup-hidup.
Hawa di dalam ruangan semakin lama semakin tinggi, Efa merasa seluruh tubuhnya sudah basah oleh keringat, jika orang jahat itu benar-benar tidak menghentikannya, maka dia benar-benar akan menjadi babi panggang.
Haiya??
Efa memikirkan dirinya sendiri dipanggang hidup-hidup, sangat kering, benar-benar akan terlihat sangat jelek, dia tidak mau, tidak mau!
Seperti dia yang sangat cantik , meskipun harus mati, bisahkah juga menyuruh dia mati dengan cantik?
Tetapi penculik sama sekali tidak menaruh rasa kasihan sama sekali terhadapnya, hawa didalam ruangan semakin lama semakin terasa sangat panas, Efa merasa dirinya sudah terpanggang diatas api.
Orang jahat ini, janganlah sampai membiarkan Efa hidup dan bebas, jangan membiarkan dia menangkapnya, jika tidak dia sudah pasti akan melucuti semua dagingnya.
Tidak tahu sudah dipanggang seberapa lama, Efa merasa dirinya sudah akan mati kepanasan, pada akhirnya dia merasa kepanasan hingga pingsan, sudah tidak mengetahui apapun lagi.
Setelah Darwin menerima telepon dari Ariella, dia langsung membawa orang untuk mencari Efa.
Mendengar bahwa Efa menghilang, seketika dia merasa didepan matanya adalah badai yang sangat besar, dari jauh mendengar kabar bahwa Efa menghilang, membuat orang-orang merasa terkejut.
Darwin langsung menyerahkan tugasnya kepada bawahannya, dan dengan segera pulang ke wilayah militer untuk mencari Efa.
Orang yang terakhir ditemui Efa adalah Rory, dan terkahir kali ditemui adalah di dekat belokkan Moonriver.
Carlson menyuruh orang untuk menyelidiki kamera pengawas, dan menyadari jika Efa sudah diculik oleh seseorang yang berpenampilan seperti seorang lelaki dan dimasukkan kedalam mobil sampah.
Ketika mobil sampah itu sudah sampai pada tempat pembuangan sampah, lelaki itu mengganti kostumnya, membawa satu karung besar pergi menjauh.
Penculik ini sangatlah pintar, dia sudah dari awal mengetahui keadaan dengan sangat jelas, tidak ada satu kamerapun yang menangkap wajahnya.
Darwin mengejar semua petunjuk yang ada, terus mengejar hingga terputus ditengah jalan, penculik itu membawa Efa dan menghilang begitu saja.
Jika penculik itu menculik Efa karena menginginkan uang, maka penculik tersebut sudah pasti akan memikirkan cara untuk menelepon keluarga Efa, menyuruh keluarganya menyiapkan uang tebusan.
Tetapi ini sudah lewat dari 24 jam, tidak ada pesan apapun dari penculik, maka dari itu hal yang diinginkan oleh penculik sudah pasti bukanlah uang.
Bukan menginginkan uang, tetapi Efa juga tidak berbuat salah kepada orang, siapakah orang yang menginginkan nyawanya?
Berfikir hingga hal ini, Darwin tiba-tiba memikirkan Sandoro yang dIbunuh oleh seseorang.
Sandoro yang sudah lama dIbunuh oleh seseorang, tetapi hingga hari ini masih belum menemukan siapa pelakunya, apakah munckin Efa diculik oleh pembunuh itu?
Memikirkan kemungkinan ini, Darwin merasa sangat khawatir.
Jika benar bahwa orang yang menculik Efa adalah orang yang membunuh Sandoro, maka motif pembunuh itu adalah untuk membasmi habis seluruh keluarga Sandoro.
Daulu Sandoro banyak melakukan kejahatan, tidak sedikit orang yang menginginkan nyawanya, juga karena hal itu susah menemukan siapa yang menculik Efa.
Darwin menyapukan pandangan dinginnya, dengan marah berkata: “teruskan pencarian, meskipun harus membalikkan kota Pasirbumi, kalian juga tetap harus menemukannya.”
Efa tiba-tiba menghilang, keluarga Tanjaya yang baru saja melihat bulan dan awan sekali lagi diselimuti oleh kabut.
Ibu Carlson merasa sangat khawatir, setiap dia merasa khawatir, penyakit lamanya akan segera kambuh, membuat Ayah Carlson menjadi sibuk dan masih harus merawat istrinya.
Kedua mata Carlson masih belum membaik, begitu banyak hal yang tidak bisa dengan mudah dia selesaikan seperti dahulu, hanya bisa menyuruh Henry untuk membantu.
Orang-orang Darwin dan Carlson, menelusuri seluruh kota Pasirbumi mencari keberadaan Efa, meskipun mereka sudah mencari seharian tetapi sama sekali tidak menemukan petunjuk tentang keberadaan Efa.
Semakin memeriksanya, Darwin semakin merasa jika orang menculik Efa adalah orang yang sama yang membunuh Sandoro.
“Carlson, apakah orang yang menculik Efa, adalah orang yang sama dengan yang meneleponku kemarin?” setelah berfikir beberapa lama,Ariella merasa bahwa orang yang meneleponnya kemari terdapat masalah.
“Henry masih menyuruh orang untuk menyelidikinya. Jika ada masalah, maka pasti bisa melacak petunjuknya.” Carlson memeluk Ariella,”kamu pergilah menemani Riella, masalah Efa biarkan aku dan Darwin yang mengurusinya.”
“Carlson??.tolong jangan biarkan terjadi sesuatu kepada Efa.” Efa ditangkap, dan sekarang sedang ada angina topan, meskipun penculik meninggalkan petunjuk, bisa saja petunjuk tersebut telah dirusak oleh angin topan, maka dari itu juga sangatlah sulit untuk bisa menemukan Efa.
Ariella tiba-tiba terpikiran satu hal, Rory berkata jika hadiah yang Efa berikan adalah sebuah edisi lengkap putri es, maka itu juga berarti jika sepatu Kristal cantik tanpa nama itu bukanlah hadiah yang diberikan oleh Efa.
Jika bukan Efa yang memberikannya, maka siapa yang memberikan hadiah tersebut?