Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 287 Perlindungan Seumur Hidup





Riella berbadan kecil tapi dia berpikir dengan cepat, Efa sudah bersusah payah baru bisa buat dia tertidur.





Melihat muka Riella yang tembem, Efa tidak tahan mencubit dia, “Sayang bagaimana mereka bisa buat anak seperti kamu disaat mereka tidak berpengalaman.”





“Lain kali saat bibi buat anak dengan paman kamu, pasti meminta trik dari orang tua kamu, agar punya anak yang lebih lucu dari kamu.”





Memikirkan dia dan Darwin bisa punya anak lucu seperti Riella, Efa sangat gembira, dengan senang bersiul.





Dia menarik selimut untuk menyelimuti Riella dan berkata lagi: “Riella bibi temani kakek bicara dulu, kamu tidur dulu ya.”





Lalu mencium Riella lagi, Efa balik badan dan pergi, memuka pintu kamar, Efa tidak perhatikan dan hampir menabrak Hansel yang di depan pintu.





Efa menepuk dada, berkata: “Ohh ternyata abang Hansel, sudah begitu malam kamu masih belum tidur, ngapain kamu berdiri disana? Kamu berdiri disana tanpa suara, mau mengagetkan aku?”





Saat itu, jantung dia hampir keluar.





Tidak tahu Riella menemukan makhluk aneh itu darimana?





Dari pagi sampai malam selalu seperti hantu, dia tidak bicara dengan orang selain Riella.





Berdiri dengan tegak seperti tidak mendengar apa yang dikatakan Efa, dan juga wajahnya tidak ada ekspresi.





Efa melirik dia dan berkata: “Lain kali kemanapun kamu pergi bersuaralah, jangan mengagetkan orang.”





Mengetahui dia tidak bisa menjawab, Efa juga tidak mengharapkannya, dia ingin menutup pintu tapi ditahan oleh Hansel.





Efa dengan tidak puas berkata: “Kamu mau apa?””Aku.. disini, menjaga dia.” Hansel dengan susah payah mengatakan itu, suara seraknya seperti tenggorokan yang terluka.





Efa tidak pernah mendengar Hansel bersuara, tiba-tiba mendengar suara seraknya, dia sendiri juga merasakan sakit.





Dia memegang lehernya, berkata: “Riella tertidur, tidak usah ditemani kamu, kamu balik kamar tidur saja.”





Hansel tidak lagi bersuara, badan yang kurus tinggi itu berdiri di depan Efa agar dia tidak tutup pintu.





Walaupun dia kurus, tapi dia tinggi, 1 kepala melebihi Efa, menahan agar Efa tidak tutup pintu bukan hal yang sulit baginya.





Efa dengan bingung melihat Hansel, dulu saat Riella tidur, dia akan pergi istirahat, ada apa dengannya hari ini?Setelah berpikir sebentar dan Efa tatapannya yang tulus, dia juga sudah lama menemani Riella, seharusnya tidak akan aneh-aneh.





Lagipula ini di Moonriver, Hansel tidak akan berani.





Efa berkata lagi: “Kalau gitu aku titip Riella sebentar, aku akan naik temani dia dengan cepat.”Setelah berkata gitu, Efa sambil jalan sambil melihat kembali, dia merasa Hansel hari ini berbeda dengan biasanya, juga tidak tahu kenapa.”





Hansel berdiri di depan pintu dan melihat Riella yang di dalam kamar.





Saat melihat Riella, tatapan dia sangat lembut, seperti kakak yang hangat.





Setelah melihat Riella sebentar, dia melihat ke jendela, tatapannya tidak lagi lembut, berbeda dari orang seumuran dia.





Di dalam kamar terbaring Riella, adalah anak perempuan yang begitu polos dan lucu, adalah penyelamat dia…





Seumur hidup ini, kecuali dia mati, tidak ada yang boleh menyakiti Riella.





……





Dinawah, Kakek dan Efa sedang berbicara dengan senang.





Dia mengelus kepala Efa, menghela nafas berkata: “Efa, kakek sudah semakin tua, tidak tahu bisa temani kamu berapa tahun lagi.”Efa masih dalam pelukan kakek, dan manja seperti anak kecil: “Kakek, kamu baik, dan juga begitu sehat, pasti bisa panjang umur.”





“Hahaha…” Kakek tertawa dan berkata lagi: “Emang Efa kita paling perhatian, paling bisa menyenangkan kakek.”





Efa berkata:”Aku mana ada menyenangkan kakek, yang aku bilang semua kenyataan.”





Kakek melihat Efa, tiba-tiba dengan serius berkata: “Efa, kamu pergi ke Amerika temani kakek sebentar, tidak udah akting, atau tidak kakek investasi agar kamu syuting di hollywood aja.





“Kakek, Efa suka Pasirbumi, ingin tinggal disini, tidak mau kemana-mana.” Karena Pasirbumi ada Darwin makanya Efa ingin tinggal disini.





Tunggu dia mendapatkan Darwin, beberapa tahun lagi Darwin sudah tua, saat itu mungkin dia tidak mau lagi.





Kakek tahu tujuan Efa datang ke Pasirbumi, hanya saja dia pura-pura tidak tahu





Dia lalu berkata lagi: “Efa, apa bagusnya Pasirbumi?”





Mengenai apa yang bagus di Pasirbumi?Efa sama sekali tidak usah berpikir, karena ada Darwin disini, hanya itu saja cukup membuat dia tinggal disini selamanya.





Dia berkata: “Kakek, Pasirbumi tidak kalah bagus dengan luar negerti, pemandangan yang ada di Amerika juga ada disini, kalau tidak kakek tinggal di Pasirbumi saja, kalau aku selesai syuting bisa temani kakek.”





Kakek baru ingin berkata lagi, asisten yang barusan pergi kembali lagi, dan berkata: “Ada beberapa hal yang tidak beres dan butuh petunjuk dari anda.”





Sekali mendegar ada yang tidak beres, ekspresi dia langsung berubah, tapi dia langsung kembali semula.





Dia berkata: “Efa, sudah malam, kamu cepat istirahat, kakek mau pergi dulu.”





Efa menarik kakek : “Kakek, sudah begitu malam kamu masih ada kerjaan apa? Kamu masih mau kemana? Mengapa tidak disini saja?”Kakek menepuk tangannya: “Efa, kakek sudah berumur, sebagian hal kalau tidak dilakukan sekarang takut tidak keburu lagi.”





“Kakek..”





“Kamu tidurlah nak, kakek pergi dulu.”





Kakek datang dan pergi terlalu buru-buru, Efa ada banyak yang ingin dikatakan ke dia, Kakek sudah pergi lagi.





Dia mengantar kakek sampai depan pintu, melihat mobil kakek pergi jauh, Efa melihatinya dengan tidak tega.





Perkataan Kakek tadi membuat dia sakit hati.





Kakek sudah menyuruh kakaknya untuk mengurus Group Aces, dia juga sudah mulai menikmati hidup, sebenarnya hari ini ada apa yang membuat kakek begitu buru-buru mengurusnya.





Efa tetap tidak terpikir, kadang dia merasa dirinya tidak berguna, selain akting tidak bisa apa-apa, kakek ada masalah, kakaknya tidak ada, dia tidak bisa bantu apa-apa.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK