Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 597 Pesan Menantu Wanita


“Carlson, Aku……….”


Ariella terus berusaha untuk berpikir, berusaha untuk memikirkan sebuah alasan untuk menenangkan Carlson, tetapi sampai akhirmya ia hanya mengeluarkan enam kata : “Aku tidak tahu harus berkata apa.”


Dia bercerai dengan Carlson adalah sebuah kenyataan, dia tidak bisa menemukan alasan apapun untuk menjelaskan dirinya sendiri.


“Ariella, aku ingin mengambil hatimu keluar dan melihatnya, melihat apakah hatimu itu terbuat dari batu? Atau kamu sama sekali tidak memiliki hati………..”


Suara Carlson, tidak lagi seperti suaranya dulu yang lembut, suaranya sangat dingin dan membuat orang yang mendengarnya merasa ketakutan.


Ariella sama sekali tidak mengatakan apa-apa.


Kritikan dari Carlson, semua yang dikatakan Carlson adalah kenyataan, dia tidak sanggup untuk membenarkannya, ia juga tidak ingin membenarkannya.


Suara Carlson yang keras itu, membangukan Ariella dari mimpinya, ia menggenggam dengan erat.


Dulu, ketika ia masih disamping suaminya, setiap kali ketika ia mimpi buruk, Carlson pasti akan memeluknya didalam pelukannya, lalu berkata kepadanya untuk jangan takut, ada dia disampingnya.


Tapi hari ini, apa yang digenggam Ariella adalah kekosongan, ia tidak bisa memeluk apa-apa………


Ditengah kesamaran itu, ia membuka matanya, dibawah cahaya lampu kuning kamarnya, cuman ada dia dan Riella kecil, mana ada lagi dada Carlson yang tegap dan luas yang mampu memberikan dia rasa aman yang tiada batas.


Hatinya, tiba-tiba terasa begitu kosong, dingin, rasa takut itu makin lama semakin jelas dan dengan perlahan mengalir keseluruh tubuhnya.


“Ayah, Riella merindukan Ayah, merindukan Ayah dan Ibu yang bersatu.” Riella kecil yang berbaring disampingnya membalikkan badannya dan mengatakan dua kalimat ini.


Riella kecil sejak kecil tumbuh besar bersama ayahnya, dia belum pernah terpisah dengan Carlson dalam kurun waktu selama ini, sekarang tiba-tiba terpisah, dia pasti sangat merindukan ayahnya.


“Riella, maaf! Semuanya Ibu yang enggak baik!” Ariella menggendong Riella kecil didalam pelukannya, mulai sekarang ia akan berusaha untuk menambal kembali semua kasihnya pada Riella kecil dan tidak akan membiarkannya sedih.


Jam menunjukkan pukul lima subuh, langit di luar masih belum terang, Ariella sudah terbangun dan matanya terbuka besar dan menunggu matahari terbit.


Ariella tidak bisa tidur, tapi Riella kecil disampingnya malah tertidur pulas, Riella kecil yang sudah tidur semalaman pun terbangun, merenggangkan badannya lalu membuka matanya.


Setelah membuka matanya, ia masih berpikir sejenak ia adalah siapa? Dan ia ada dimana?


Ariella mengusap-usap wajahnya: “Riella, sudah bangun.”


“Ibu, Riella sudah bangun. Riella ada dimana?” Ternyata ia masih tidak tahu ia ada dimana, tapi masih bagus, ia tahu dia adalah siapa.


Ariella tidak bisa menahan tawanya: “Riella masih belum bangun?”


“Riella sudah bangun.”Riella kecil menjulurkan tangannya dan memegang kepalanya, ia sedikit bingung, “Ibu ada disini, Riella juga ada disini, Ayah dimana?”


Ia melihat sekelilingnya, ia cuman melihat ibunya, ia tidak bisa menemukan ayahnya.


“Tiba-tiba mendengar Riella kecil mengungkit ayahnya, Ariella merasa sedikit gelisah, lalu berkata: “Riella sama Ibu sekarang ada di Amerika.”


“O…, Riella ada di Amerika.”Akhirnya Riella kecil sudah bangun, dia sudah janji dengan ayahnya untuk menjaga ibunya, lalu tidak boleh membahas tentang ayahnya didepan ibunya.


Tadi ia sudah lupa, ia bertanya tentang ayahnya, setelah menanyakan tentang ayahnya ia baru ingat, tidak boleh menungkit tentang ayahnya didepan ibunya.


Ariella mengubah topik pembicaraannya: “Sudah, Riella ayo cepat bangun. Ibu bantu Riella kecil cuci muka dan gosok gigi dulu, hari ini kita jalan-jalan keluar, lihat apa yang mau dibeli Riella?”


“Riella mau menemani dan melindungi Ibu.”Ariella mencium-cium Riella kecil dan menggendongnya keluar dari selimutnya.


Dia belum sempat mengeluarkan Riella kecil dari selimutnya, telepon dari Puspita sudah masuk terlebih dahulu, Ariella pun mengembalikan Riella kecil ke dalam selimutnya.


Dia mengangkat teleponnya dan menekan tombol loudspeaker, suara Puspita yang besar itu seperti memenuhi seluruh kamarnya: “Riella besar dan kecil, ayo cepat bangun! Selesai makan sarapan, hari ini aku jadi tour guide kalian, aku bawa kalian ke beberapa tempat terkenal di New York.”


Ariella belum sempat menjawabnya, Riella kecil yang ada disampingnya merampas teleponnya dan berkata: “Tante Puspita, Riella pengen buat boneka salju.”


Tante Puspita dengan santai menjawab: “Boleh dong, Riella cepat bangun dulu, Tante Puspita sudah siapkan sarapan buat kalian, selesai makan kita langsung berangkat.”


Puspita tinggal di gedung sebelah apartemen Ariella, setelah mengetahui Ariella mau ke Amerika, ia sudah mempersiapkan semuanya, lain kali mereka dua keluarga bisa makan bersama, kerja bersama, main bersama, dia tidak akan merasa suntuk lagi.


Satu keluarga yang sangat ramai, ada makan ada minum, bisa main sampai puas, hanya membayangkannya saja sudah bisa langsung merasakan kenyamanannya.


“Riella pergi cuci muka.”Kali ini tidak perlu ibunya yang menggendongnya, Riella kecil keluar sendiri dari selimutnya, berdiri dan mengenakan sandal kapasnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.


“Puspita, aku bantu dia cuci muka dulu, sampai ketemu nanti.” Setelah menutup teleponnya, Ariella langsung mengejarnya.


“Riella, kamu cuci sendiri.”Ariella memasingkan handuk cuci muka pada Riella kecil, lalu menekan odol untuk Riella kecil.


Riella kecil mengosok giginya sendiri, Riella kecil berdiri disampingnya, dua orang satu tinggi dan satu pendek, tapi gerakan yang mereka buat sangat serentak, sampai-sampai seperti sudah melewati latihan yang panjang.


“Ibu, Riella sudah selesai gosok gigi.” Riella kecil membuka mulutnya untuk memperlihatkan kepada ibunya kalau dia sudah gosok bersih giginya, dia adalah anak kecil yang suka akan kebersihan.


“Iya, bersih sekali, nanti Ibu kasih Riella kecil hadiah sebuat hati.”Ariella tersenyum lembut, lalu mengelap sisa-sisa busa yang masih menempel di mulut Riella kecil.


“Cuci-cucinya sudah selesai, Ariella membawa Riella kecil kembali kekamarnya, membiarkan dia memilik pakaian yang ingin dia kenakan, Riella kecil memilih jaketnya yang bercorak putri salju: “Ibu, Riella mau pakai ini.”


“Iya, setelah memakai baju ini Riella kecil kita juga berubah jadi putri salju.” Ariella membantu Riella kecil mengenakan baju yang berwarna pink.


Setelah selesai mengenakan pakaiannya, Riella kecil berputar-putar didepan cermin, merasa dirinya lebih cantik dari putri salju.


Ariella mengajukan jempolnya, sambil tertawa dia berkata: “Riella kita cantik sekali!”


“Karena Ibu cantik, jadi Riella juga cantik.”Riella kecil merasa sedikit sungkan karena dipuji dan bermanja-manja didalam pelukan ibunya, Ariella tidak bisa menahan tawanya dan tertawa.


“Kalian berdua sedang ngapain?”Puspita tipikal orang yang tidak sabaran, sudah menunggu begitu lama, dia langsung menerobos masuk dan mencari mereka.


“Riella kita tadi mengganti pakaiannya, gimana? Cantik kan.”Ariella berkata pada Puspita.


“Riella sayang, tante sayang sekali sama kamu.”Puspita memeluk Riella kecil dan mencubit-cubit pipinya,”Riella besar, ini yang didalam perut aku adalah anak laki-laki. Kamu lihat aku dan Gustin juga enggak jelek-jelek amat, bagaimana kalau aku pesan Riella kecil buat pacar anakku.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK