Group Aces saat itu memang berkembang dengan baik, tapi setelah Carlson yang mengurusnya, berkembang pesat dan menjadi perusahaan yang diketahui seluruh dunia.
Dia sudah berusaha begitu keras untuk membangun Group Aces, mana mungkin semudah itu bisa diambil kembali oleh kakek.”
Selama ini, Carlson bukan orang yang taat peraturan dalam bekerja. Kalau kakek berani lakukan sesuatu, tidak ada yang Carlson tidak berani.
“Carlson, kamu harus buat aku kesal sampai mati baru puas?” Kakek berteriak sampai batuk, badannya pun sedikit tidak stabil, sekali lagi dengan marah memanggil nama Carlson, bukan Abraham.
Carlson tidak peduli, tetap bertanya dengan dingin: “Pertanyaanku masih sama apa rahasia antara kamu dan Darwin? Kamu menyerahkan Efa kepadaku demi melindungi dia, dan kamu boleh asal menyakiti istriku?”Carlson hanya bisa mencari inti dari masalah baru bisa tahu kenapa kakek terus menyakiti Ariella.
Ariella hanya seorang wanita lemah, kalau hanya karena ibunya melahirkan dia dalam kondisi seperti itu belum cukup untuk membuat kakek begitu kejam.
“Rahasia? Kamu mau tahu rahasia itu?” Kakek menepuk dada, lalu bernafas: “Aku takut setelah kamu mengetahuinya kamu menyesal.””Kalau kamu tidak bilang, aku juga akan tahu, aku juga beri tahu kakek sekali lagi.” Carlson menatap kakek dengan tatapan yang dingin seperti sedang melihat orang asing. “Kalau kamu berani sentuh Riella sehelai rambut saja, aku akan beri tahu kamu sebenarnya aku orang yang seperti apa.”
Kalau mau lawan kejam, Carlson juga tidak jarang melakukannya, dia yakin dia tidak akan kalah dengan kakek.
Carlson dari kecil merupakan anak yang paling pengertian menurut semua orangtua di keluarga , tidak pernah melakukan sesuatu yang mengecewakan.
Setelah mewarisi Group Aces, dia fokus kesana, tidak pernah libur seharipun.
Tujuan dia adalah kembangkan Group Aces jadi lebih baik, agar kakek, ayah, ibu, dan adiknya hidup dengan tenang.
Bertemu Ariella merupakan sebuah kecelakaan.
Dia bahkan tidak pikir, langsung mau menikah dengan Ariella, hal itu bisa dibilang hal yang paling ceroboh yang pernah dia lakukan.Tapi dia tidak pernah berpikir kalau kakek yang mengakui Ariella di depannya, kakek yang dia hormati bisa lakukan hal seperti itu.
Kakek demi membawa pergi Ariella dari dia, menginjeksi obat mematikan seperti itu.
Saat itu, apakah kakek pernah pikir bagaimana perasaan cucu dia yang kehilangan istri? Bagaimana Riella yang dipaksa keluarkan sebelum saatnya, bisa saja mati kapanpun?Kalau dalam hati kakek masih ada dia, kalau kakek masih pikirkan hubungan keluarga, dia pasti tidak akan melakukan hal kejam seperti itu.
Kalau mau dibilang, Ariella tidak ada hubungan darah dengan kakek, tapi Riella?Riella adalah keturunan keluarga , baru saja umur 3, dia tidak mengerti apa-apa, tapi pria tua ini diam-diam menargetkan Riella.
“Mengapa harus dia? Asalkan bukan dia, kamu mau wanita seperti apa semuanya ada. Masih ada Efa, kalian tumbuh besar bersama, apa yang lebih buruk dibanding wanita itu?”Setelah bicara, kakek batuk parah lagi, dia hanya ingin membuat Carlson tapi dia tidak berpikir Carlson akan betapa sedih.
Carlson tertawa dan berkata: “Ariella ada banyak kekurangan, mungkin dia tidak cerah seperti Efa, tapi dia tetap yang paling special buatku.”
Terkadang keras kepalanya buat Carlson kesal, dan ingin memukul dia tapi Carlson tetap ingin bersmaanya.
Saat bersama dia, Carlson merasa sangat santai, banyak hal tidak butuh dijelaskan dan Ariella akan mengerti. Dan juga akan memberikan dia pelukan.
Di mata semua orang dia adalah yang paling kuat, seperti sudah takdirnya berperan menjadi pelindung.
Hanya Ariella yang berbeda, jelas-jelas dia lemah tapi dia tetap ingin lindungi Carlson.
Tidak hanya lindungi, disaat ada bahaya Ariella bisa melukai diri sendiri demi menolong Carlson, dan luka di kakinya masih ada sampai sekarang.
Bicara tentang luka, Carlson masih tidak tega mengingat luka di perutnya.
Luka yang begitu jelek di perutnya, hampir membelah seluruh perut Ariella.
Saar mereka mengambil Riella dari perut Ariella, dan juga menijeksi obat yang begitu mematikan, mereka sama sekali tidak ingin dia hidup.
Kalau karena Ariella kuat, mungkin abu saja tidak ada.
Mengingat luka di badan Ariella, Carlson masih merasa sesak nafas, ingin rasanya hancurkan orang yang melukai dia.
Tapi orang yang melukai Ariella adalah kakek dia sendiri…
Sejak mengetahui tidak akan mendapatkan informasi dari kakek, Carlson tidak buang tenaga lagi.
Dia melihat kakek untuk terakhir kalinya sebagai cucu dia, kedepannya kakek bukanlah siapa-siapa, kalau dia berani menyakiti orang yang paling dipedulikan Carlson, Carlson juga tidak akan sungkan.
“Abraham, kamu mau meninggalkan kakek hanya demi seorang wanita? Meninggalkan identitas pewaris?”Suara kakek tetap terdengar tapi Carlson tidak menengok.
Kalau ingin dihormati yang lebih muda, seharusnya menunjukkan bagaimana seharusnya orang tua berperilaku, kakek bisa melakukan hal seperti itu, dia tidak lagi kakek yang dikenal Carlson.
Melihat Carlson pergi tanpa melihat balik, Kakek kesal sampai pukul dadanya, semua ini demi kebaikan dia, demi anak yang dia lindungi sejak kecil, apakah dia salah?”Tuan, kamu jangan marah, jangan sampai sakit.” Asisten yang daritadi menunggu agak jauh, datang memegangnya dan menasehati: “Tuan muda hanya mabok cinta untuk sementara, setelah dia mengerti dia tidak akan menyalahkan anda.”
Kakek dengan marah berkata: “Sementara? Sudah tiga tahun, dia masih tidak mengerti, itu namanya sementara?”Asisten melihat tampang Kakek tua, dan tidak tahan berkata: “Tuan, nona kecil..”Mendengar kata Asisten dan juga Carlson berkata menyakiti Riella, Tuan tiba-tiba terpikir sesuatu.
Dia melihat Asisten dan berkata: “Kamu menargetkan anak itu?”Asisten buru-buru menjelaskan: “Aku tidak berniat menyakiti nona muda, hanya saja..”Kakek marah sampai badannya sedikit getar: “Pergi!”