Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 483 Istri Carlson Traktir Makan


Sekertarisnya sudah menjadwalkan untuk makan siang dengan Direktur Taro dari Marmalade Grup hari ini, setelah mendengar Carlson mau menemani istrinya makan siang, didalam hatinya ia merasa sedikit risih, tetapi ia juga tidak berani melawan.


Status Ariella tidak diberitakan secara publik, tidak ada orang yang tahu, tapi setelah kejadian Sandoro yang ingin mengganti pemimpin Aces, Ariella pernah hadir sekali untuk menangani masalah itu, orang dalam Aces semua sudah tahu dengan keberadaan Ariella.


Semua orang tahu Direktur Carlson sangat memanjakan putri dan istrinya, ia berkata mau menemani istrinya makan siang, siapa pun tidak berani melawannya.


“Iya”, Sekertarisnya menjawab dan pergi mengatur rencananya.


Sekertarisnya baru pergi, Ariella pun turun kebawah, ia tidak mempedulikan tatapan dari orang disekitar, matanya langsung tertuju pada Carlson, ia langsung lari kedalam pelukan Carlson, didalam pelukannya dia merasa sangat bahagia.


Ariella berkata: “Tuan Carlson, coba kamu tebak, aku mau kasih tahu kamu berita baik apa?”


Carlson mengaruk-garuk kepalanya, lalu berpikir: “Ehmmm, atasan kamu bilang karena kamu balik bekerja disini jadi gaji kamu bakalan ditambah?”


Ariella memonyongkan bibir, berkata: “Enggak asik!”


Carlson tertawa lalu berkata: “Aku ini pembisnis, apa yang pertama muncul di pikiran pebisnis hanyalah keuntungan.”


Ariella melihatnya dengan cuek, lalu berkata: “Aku kasih kamu satu kali lagi kesempatan, coba tebak lagi.”


Carlson berpura-pura memikirkannya dengan serius, lalu berkata: “Kalau bukan naik gaji, aku beneran tidak bisa menebak berita baik apa lagi.”


Ariella tahu, Carlson cowok ini kalau dalam hal seperti ini ia sangat bodoh.


Ariella masih ingat beberapa tahun yang lalu, ia menyuruhnya menebak nama yang diberikan ibunya pada danau kecil yang ada di gunung salju Kyoto, ia benar-benar tidak bisa menebaknya, ia bener-bener begok sekali.


Ariella mengedip-ngedipkan matanya, lalu berkata: “Tuan Carlson, aku kasih kamu satu kali lagi kesempatan. Kamu tebak dulu, kalau benar, ada hadiahnya looh.”


“Mungkin perusahaan kalian berencana buat projek baru? Lalu kamu boleh ikut bergabung, dan projek itu adalah projek design gaun pesta yang kamu suka.” Mendengar ada dapat hadiah, Carlson langsung mengatakan semua yang ia tahu tanpa ada jedah ditengahnya.


“Carlson, jangan bilang kamu sudah tahu duluan.” Ariella enggak bodoh, Carlson bisa menebak dengan tepat seperti ini, ia pasti merasa curiga.


“Tahu apa?” Mau berakting, Direktur Carlson IQnya tidak rendah, akting yang ia buat pasti bisa berhasil membohongi orang.


Ariella: “Yang kamu bilang tadi?”


“Maksud kamu aku tebak jitu?” Ekspresi Carlson lebih terkejut dari Ariella, terkejut sampai Ariella mau tak mau harus percaya kalau ia tidak tahu apa-apa.


Ariella berkata: “OK, anggap saja kamu tebak jitu.”


Carlson tersenyum dan berkata: “Hadiahnya?”


Ariella melihat sekitarnya, lalu dengan suara kecil berkata: “Tundukkan kepalamu.”


Setelah mendengar arahan dari Ariella, Carlson langsung menundukkan kepalanya, Ariella mengaitkan lehernya, dengan cepat ia memberikan sebuah ciuman di wajahnya, lalu dengan cepat ia pergi meninggalkannya.


Dengan mukannya yang merah ia berkata: “Ini hadiahnya.”


Carlson mengelus-ngelus pipi yang diciumnya, seperti masih bisa merasakan ciuman dari bibirnya yang menempel di pipinya, ditambah dengan sedikit aroman yang lembut, dan sedikit manis.


Carlson mengangguk-ngangukkan kepalanya, berkata: “Ehmm, hadiah ini aku suka sekali.”


Ariella tersenyum manis lalu berkata: “Ayo, siang ini aku traktir kamu makan.”


Carlson bertantya: “Nyonya Carlson, uang yang kamu bawa cukup gak?”


Mendengar Carlson bertanya, Ariella membuka dompetnya dan melihat ia tidak membawa kartu, dan didalam dompetnya hanya ada dua ratus ribu.


“Harusnya cukup.” Ariella merasa dua ratus ribu juga tidak sedikit, dua orang masih bisa memilih restoran yang lumayan bagus.


“Kalau tidak cukup gimana?”


“Kamu mau makan apa?”


“Lobster Abalon, sirip hiu sarang wallet, kamu bisa traktir?”


“Bisa. Kalau uangnya tidak cukup palingan nanti saya bantu mereka cuci piring, nanti kamu rela tidak lihat aku bantu orang lain cuci piring?”


Direktur Carlson pasti tidak mungkin membiarkan istrinya bantu orang lain cuci piring, jadi melihat dompet istrinya yang hanya ada dua ratus ribus, ia mencari restoran yang agak murah tetapi kebersihannya terlihat masih bisa diterima.


Restoran ini adalah restoran makanan pedas, Carlson tidak bisa makan pedas, Ariella sengaja memesan dua macam sayur yang tidak pedas untuknya, ia memesan lagi dua macam sayur yang pedas untuk dirinya sendiri.


Saat memesan makanan, Ariella curi-curi hitung apakah uangnya cukup untuk membayar pesanan mereka, kalau sudah lebih, ia harus membatalkan satu macam sayuran.


Empat macam sayur, ada daging ada sayuran, tambah lagi semangkok sup, totalnya seratus enam puluh ribu, masih sisa empat puluh ribu, Ariella tiba-tiba merasa ia seperti orang kaya.


Ia mendekatkan dirinya kesamping Carlson: “Tuan Carlson, aku masih ada uang, kamu pengen minum apa?”


“Dua botol jus kelapa.”


“Jangan, kamu temenin aku minum arak.”


Dulu Ariella suka minum, tapi sudah lama ia tidak minum, belakangan ini mulutnya sedikit risih, pengen minum dua gelas arak, sebenarnya juga sebagai bentuk perayaan.


Merayakan semua hal-hal buruk keluarga mereka yang sudah pergi, Riella kecil yang sudah sembuh, Carlson juga sudah sembuh, karirnya juga sebentar lagi akan menjadi makin baik.


Semuanya akan menjadi lebih baik, Ariella pengen minum dikit untuk merayakannya, merayakannya berduaan dengan Carlson.


Bukan duduk di ruang VIP restoran berkelas, cuman dikeramayan orang-orang yang ada direstoran, ditengah keramayan orang-orang, seolah-olah mereka juga ikut merayakan perayaan mereka.


“Pengen minum?”


“Pasti pengen minum dong.” Ariella mengangguk-ngangukkan kepalanya, kalau tidak pengen minum, ngapain dia tanya Carlson, cowok ini bodoh sekali.


“Baik.” Carlson mengangkat tangannya dan memanggil pelayan, mau dua botol arak, tapi pada saat pelayannya mengeluarkan dua botol arak, Carlson memanggil pelayannya lagi, memanggilnya untuk ganti araknya yang dingin menjadi arak yang hangat.


Di teriknya panas matahari musim panas, minum arak yang dingin memang terasa sangat nikmat, tetapi tubuh Ariella tipikal dingin, tipikal tubuh seperti dia terutama tidak boleh makan makanan yang dingin, jadi Carlson sangat memerhatikan makanan yang dimakannya.


Tapi Ariella malah tidak peduli dengan pantangan seperti itu, dia masih merasa sedikit tidak puas: “Tuan Carlson, arak mau di minum dingin baru enak.”


“Minum yang hangat juga enak.” Carlson juga tidak menjelaskan lebih banyak lagi, Carlson bukan tipe orang yang suka menjelaskan, ia lebih suka diam-diam peduli padanya.


“Kamu pasti tidak pernah minum arak, kalau pernah kamu tidak mungkin bisa bilang hal bodoh seperti ini.” Buat Ariella arak yang hangat ini sepertinya sangat susah di telan.


Rasa dan bau arak hangat itu sangat susah dideskripsikan, bagaimana pun lebih enak yang dingin.


Melihat meja-meja di sebelah mereka, dalam seteguk langsung menghabisakan segelas arak, sensasi dingin itu sangat cocok untuk menghilangkan rasa haus di musim panas ini.


Melihat ekspresi Ariella yang marah, Carlson merasa itu sangat imut, lalu berkata: “Kalau gitu kita jangan minum arak, ganti jus kelapa aja.”


“Yasudah, kita minum jus kelapa saja.” Asalkan berduaan merayakan kesenangan ini bersama Carlson, sebenarnya mau minum apa saja juga tidak apa-apa, intinya saat Ariella merasa senang, Carlson berada disampingnya mendampinginya.


Carlson menyuruh pelayannya untuk menggantikan dua botol arak hangat itu menjadi dua botol jus kelapa.


Untung saja cowok dan cewek di meja ini tampan dan cantik jadi masih enak dipandang, pelayannya juga masih tetap bisa tersenyum walaupun mereka terus mengganti pesanannya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK