Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 256 Kamu Milikku Lagi





Walaupun sifat anak kecil berubah dengan sangat cepat, tapi beberapa perkataan ada pengaruh yang lumayan besar terhadap mereka.





Terutama saat ke TK, semua anak kecil ada mama, tapi mama dia entah dimana, dia pun sangat bingung.





Bibi bilang setelah dia tumbuh dewasa, mama akan pulang, dia merasa dirinya sudah dewasa, sudah umur 3 lebih, adalah anak besar, mengapa mama masih tidak pulang?Riella mengedipkan mata, melihat Ariella dan dengan polos bertanya: “Kakak tau tidak mama aku kemana?”





Tidak sangka Riella akan bertanya seperti itu, Ariella tiba-tiba terdiam, merasa tidak tega dan tidak tahu mau menjawab apa.





Dia berpikir dengan serius, lalu jongkok di samping Riella sambil memegang wajahnnya dan berkata: “Mama Riella sudah terbang ke surga, kemungkinan tidak akan kembali, tetapi mama pasti akan melihat Riella dari surga, melihat Riella tumbuh dengan sehat.”





“Mama bisa melihat Riella!” Riella dengan seru berkata.





Di dalam ingatan Riella, dia tidak tahu rupa mamanya, dan juga tidak tahu apa itu mama, hanya saja semua temannya ada, jadi dia merasa juga seharusnya ada mama.”Bisa.” Ariella mengangguk dan menggendong dia, “Selain mama, Riella masih ada papa, bibi, paman, dan banyak orang yang sayang Riella.””Riella ada adik perempuan, ada abang Hansel…” Riella lalu melihat ke belakang, dan ternyata benar ada abang Hansel yang mengikuti dia.





abang Hansel bilang akan selalu melindungi dia, memukul semua orang jahat, jadi dia tidak usah takut.





“Riella ingin bermain bersama abang Hansel?” Ariella tahu pikiran Riella, dengan pengertian bertanya.





Riella dengan tenaga menunjuk kepalanya, dengan lemas berkata: “Riella mau main dengan abang Hansel.”Ariella melepas Riella, lalu mengelus kepala Riella dengan lembur berkata: “Kalau begitu pergilah.”





“Iya.” Riella memutar badan dan lari ke abang Hansel, dia tidak melangkah dengan besar tapi itu sudah kecepatan tercepat dia.





Anak laki-laki besar membuka kedua tangannya dan tangkap Riella yang kecil, langsung menggendongnya, lalu dengan pelan mengelus kepalanya dan pergi.





Melihat bayangan mereka, Ariella merasa tidak tega dan terus melihatnya.





“Sedang berpikir apa?”





Dari samping kuping tiba-tiba terdengar suara Carlson yang berat, menyadarkan Ariella yang sedang bengong.





Dia melihat ke arahnya, lalu tersenyum: “Kamu ketemu anak laki-laki itu dari mana Aku lihat dia tulus baik kepada Riella.





Setelah Ariella tinggal di moonriver, pernah melihat anak laki-laki itu beberapa kali, tapi tidak pernah dengar dia bicara, tidak pernah lihat dia tertawa, selalu dengan wajah dinginnya, tapi tadi Ariella lihat dia tersenyum ke Riella.





Walaupun senyuman itu tidak jelas, tapi Ariella tetap melihatnya, ada anak laki-laki besar yang menjaga Riella juga sebuah hal yang baik.





Carlson berkata: “Itu bukan aku yang cari, Riella yang mencari sendiri.”





Awalnya Carlson tidak yakin kalau Riella dijaga oleh orang yang asal usulnya tidak jelas, jadi selalu ada orang yang diam-diam mengamati Hansel.





Setelah beberapa waktu diamati, sudah dipastikan memang Hansel tidak ada maksud lain. Dia mau menemani Riella hanya karena mau balas budi.





Carlson merasa anaknya lumayan tepat dalam melihat orang, sudah temukan pelindung setia begitu cepat, kalau begitu nantinya dia tidak usah pusing.





“Riella mencari sendiri? Dia masih begitu kecil, bisa mencari dimana?” Ariella terus bertanya, sama sekali tidak sadar kalau dia mengatur terlalu banyak.





“Jangan bicarakan Riella lagi.” Carlson menggandeng tangan Ariella, dengan pelan berkata: “Bagaimana kalau kamu temani aku jalan-jalan?”Ariella menggelengkan kepala: “Aku sangat ngantuk, ingin cepat istirahat.”Juga tidak tahu kenapa, padahal tadi siang sudah tidur selama 2 jam, sekarang juga belum termasuk malam, mengapa dia begitu ngantuk.Tidak hanya ngantuk, dia juga merasa tidak ada tenaga, rasa ketidaknyamanan semakam muncul lagi.





Tapi untungnya ada Riella, dan juga Carlson, dia baru bisa menahan rasa takut dan risih itu.





“Ini masih belum malam, nanti saja baru istirahat.” Carlson berkata lagi.





Ariella tidak tahu mengapa dia seperti itu, tapi Carlson tahu, maka dia ingin Ariella pergi jalan-jalan untuk mengalihkan perhatiannya, jangan sampai dia merasakan penderitaan kecanduan sendiri.





Tapi dia juga sangat jelas, kecanduan narkoba seperti itu tidak mudah dihentikan, selanjutnya Ariella masih harus tahan untuk beberapa waktu.





“Ariella..” Carlson menarik Ariella yang mau pergi, memeluknya dan berkata, “Temani aku”





“Carlson, kita, kita belum resmi pacaran,” Dia selalu merasa langkah pacaran tidak seharusnya secepat ini, tapi dia juga tidak bisa kontrol diri.





Belum resmi pacaran saja sudah tinggal di rumah orang, dipeluk, seorang wanita yang baik tidak seharusnya seperti ini.





Carlson melepas pelukannya dan memegang pundak dia, dengan serius berkata: “Ariella, kamu jadi pacar aku ya?”





Eh..





Mengapa pria ini seperti itu, dia bilang belum resmi pacaran, langsung disuruh menjadi pacarnya





Haruskah dia terima, atau tidak?





Badannya mengkhianati dia sekali lagi, dia masih sedang galau tetapi kepalanya sudah mengangguk.





Ariella baru saja mengangguk, Carlson langsung menciumnya, dan mereka seperti masuk ke dunia berdua.





Ariella tadinya ingin menghindar, tapi dia sudah bilang mau jadi pacarnya, kalau dia masih menghindar nanti terkesan sombong, jadi dia pelan-pelan membalasnya





Setelah beberapa lama, Carlson melepaskan dia, dan melihat wajah Ariella yang merah, karena terlalu senang, dia mencium wajahnya lagi lalu memeluknya: “Ariella kamu sekarang milikku lagi.”





Lagi?





Carlson menggunakan kata “Lagi”





Banyak kebetulan yang sedang mengingat Ariella.





Belum lama ini, dia mendengar dari Carlson tentang istri dia yang meninggal, kira-kira saat dia pulang dari luar kota Ariella itu sudah tidak ada, yang dia lihat hanyalah abu.





Kalau begitu apakah ada kemungkinan lain?





Ariella yang itu sebenarnya tidak meninggal, hanya saja lupa ingatan, lalu diam-diam dibawa ayahnya ke tempat lain, makanya Carlson tidak bisa menemukan dia.





Ingatan dia juga sepertinya mulai dari saat Carlson kehilangan istri, dan juga bekas di perutnya sepertinya merupakan bekas caesar.





Apakah dia benar adalah “Ariella” itu?





Kalau begitu, mengapa dia mau meninggalkan Carlson?Atau ada orang yang suruh dia meninggalkannya?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK