Sudah beberapa bulan tidak datang kerja disini, Ariella mendengar ada yang bilang Perusahaan PM sudah menganti kepala designernya, tapi ruangan yang dulu dipakai Ariella masih disimpan untuknya.
Ruangannya masih seperti ruangan yang dipakainya dulu, barang-barang keperluannya masih ada, tidak ada orang yang memegangnya.
Bukan hanya dekorasinya yang tidak diganti, diatas meja kerjanya masih terdapat sekuntum bunga mawar.
Sekuntum bunya mawar yang masih merah segar, bunga mawar berwarna merah menyala ini biasa digunakan untuk menyampaikan arti cintaku padamu yang menyala-nyala.
Dibunga itu diselipkan selembar kartu ucapan, didalam kartu itu tertulis—–bunga yang tercantik, diberikan kepada kamu yang tercantik, semoga semuanya lancar ! Bahagia setiap hari !
Beberapa kata-kata ini, tidak tertulis siapa pengirimnya, tapi Ariella menebak pasti Carlson rumahnya yang mengirimnya.
Cinta yang menyala-nyala?
Carlson tidak pernah mengatakan kata-kata romantis seperti ini, tetapi bisa jadi ia menggunakan cara ini untuk mengutarakan cintanya pada Ariella.
Saat baru menikah, Carlson pernah bilang ia tidak percaya dengan cerita-cerita cinta yang ada di dunia ini, sekarang sudah bisa mengantarkan bunga untuknya, cowok memang seperti ini, sekali mau berubah langsung berubah.
Dipikir-pikir Carlson cepat juga, dia menghubunginya untuk segera datang kesini, bagaimana ia bisa begitu cepat memesan bunga untuk diantarkan ke kantornrnya, kecepatannya ini sungguh membuat orang tercengang.
“Asteria, kamu sudah sampai.” Billy tiba-tiba muncul dipintu kantor Ariella, sambil tersenyum bahagia.
“Direktur Billy, aku berpikir untuk lihat-lihat dulu disini lalu pergi mencarimu.” Bagaimana pun Ariella adalah bawahan Billy, tapi kali ini Billy yang datang memohon padanya, selalu membuat ia merasa dimanja dan diprioritaskan, Ariella juga merasa sedikit tidak enak.
“Kita semua berjuang untuk PM, kita semua rekan kerja, siapa cari siapa juga sama saja.” Billy sambil berjalan masuk kedalam ruangan Ariella, lalu melihat sekilas ruangan Ariella, pandangannya terakhir tertuju pada Ariella, “Ruangan kamu selama ini disimpan untuk kamu, saat kamu tidak ada disini, aku selalu menyuruh orang untuk membersihkannya tiap hari dan tiap hari harus menaruh setangkai bunga mawar merah di mejamu.”
Jadi bunga ini bunga dari Billy, bukan Carlson yang mengirimnya?
Ariella tiba-tiba merasa sedikit kecewa, ia baru mengira Carlsonnya sudah mengerti sedikit tentang romantis, siapa sangka ternyata kenyatannya begitu menyakitkan.
Jadi beberapa bulan yang lalu, ada dua kali bunga yang di kirim setelah Efa dipecat, bunga itu jangan-jangan juga adalah bunga yang di kirim Billy, bukan Carlson?
Bunga mawar adalah bunga yang digunakan untuk mengutarakan cinta, seorang atasan memberikan bawahannya bunga mawar, kalau ketahuan sama orang lain bakalan muncul kabar-kabar yang tidak benar.
Ariella tertawa dengan canggung: “Direktur Billy, kamu terlalu baik terhadap bawahanmu.”
Atau kamu sendiri yang berpikir terlalu banyak, Billy hanya terlalu peduli dengan bawahannya, dia tidak ada maksud lain.
Billy berkata dengan murah hati: “Menjadi atasan, baik terhadap bawahan, bukannya sudah seharusnya?”
Ariella masih saja tertawa dengan canggung: “Karyawan PM punya atasan seperti kamu, ini adalah berkah untuk semua orang.”
Billy sama sekali tidak menyadari Ariella yang merasa canggung, lanjut berkata: “Asteria, sudah hampir jam makan siang. Siang kita makan bareng saja, kita bisa bahas tentang rencana kerja, bagaimana?”
Ariella tersenyum sambil minta maaf: “Direktur Billy, suami aku sedang menunggu aku dibawah, siang ini aku makan bareng dia?”
“Suami kamu?” Billy terkejut dan menatap kedalam matanya, dan berkata: “Maaf! Status kamu dulu masih belum menikah, aku pikir kamu masih belum menikah.”
Saat itu, Ariella menggunakan statusnya sebagai designer dari luar negeri untuk menjadi kepala designer di Perusahaan PM, saat itu ia masih belum menikah.
Setelah kembali kesisi Carlson, meskipun sudah mengalami banyak hal, Carlson tidak membeberkan foto pernikahan mereka, jadi orang lain tidak ada yang tahu kalau Ariella adalah istri Carlson.
Lalu Perusahaan PM dibeli oleh Aces, Ariella juga tidak kembali kerja di sini, sekarang tiba-tiba mendengar dia mengatakan kata “suami”, Billy sekarang tampaknya sangat terkejut.
Tidak peduli Billy mau berpikir seperti apa, pokoknya Ariella rasa ia terkejut karena hal ini.
Ariella masih tersenyum sambil meminta maaf, dia juga tidak menjelaskan lebih banyak lagi.
Saat itu di biodatanya tercantum ia belum menikah, itu karena saat itu ia kehilangan ingatannya, ia juga dipaksa oleh orang lain, bahkan ia sendiri tidak tahu kalau dia sudah menikah, sampai-sampai anaknya juga sudah sebesar ini.
Sekarang ia sudah mengingat kembali semuanya, ia menganggap semuanya mulai lagi dari awal, dengan statusnya sebagai Ariella, ia kembali lagi ke sini, mengerjakan apa yang ia suka.
Ariella tidak ingin mengungkitnya, Billy juga tidak menanyakannya, Billy langsung mengubah topik pembicaraan mereka, berkata: “Asteria……..”
“Direktur Billy, Nama saya Arellia.”Arellia langsung memotong pembicaraan Billy.
Asteria lebih enak didengar tapi Zeesha yang memberikan nama itu padanya, setiap kali mendengar nama ini, Ariella langsung meningat masa-masa dimana ia menjadi seperti wayang dan dimanipulasi orang-orang, jadi ia tidak ingin mendengar orang memanggil nama itu lagi.
“Ariella, nama yang sangat indah.” Billy tertawa, lalu berkata, “Perusahaan kita berencana untuk membuka bisnis baru, dan terlebih lagi aku juga sudah mencari tahu, sepertinya kamu sangat tertarik dengan design baju gaun, apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan team kita?”
“Benarkah?” Ariella bahkan tidak percaya dengan apa yang ia dengar, bagaimana bisa ada kabar yang sebaik ini, ini semua seolah-olah sudah diatur khusus untuknya.
Billy mengangguk-nganggukkan kepalanya: “Pasti benar dong, mana ada atasan yang bercanda seperti ini dengan bawahannya.”
Ariella menunjuk dirinya sendiri sambil berkata: “Benarkah saya boleh bergabung?”
Billy tertawa dan berkata: “Sekarang saya bukannya sedang mengundangmu?”
Ariella mengangkat tangannya dan mencubit-cubit pipinya, sakit, berarti ini kenyataan, dia bukan sedang bermimpi, Ariella berkata: “Terima Kasih Direktur Billy! Aku pasti akan bekerja keras!”
Ariella sendiri merasa ia cukup beruntung, ia bukan hanya bisa belajar dengan designer ternama didunia Ivan, sampai-sampai Perusahaan PM yang terkenal dengan design pakaian dalamnya juga mau membuka bisnis gaun pesta.
Mimpinya selama ini, dalam waktu yang singkat ini, semuanya menjadi kenyataan, benar-benar seperti sebuah mimpi.
Setelah mendengar kabar ini, Ariella sangat senang seperti anak kecil yang mendapatkan permen, bahagia sampai menari-nari, ia langsung mengirim pesan kepada Carlson–Tuan Carlson, siang ini saya yang jadi boss, saya traktir kamu makan.
Setelah melihat pesan singkat dari Ariella, Carlson membenarkan kerangka kacamatanya, bibir tipisnya yang seksi itu mulai terangkat, ternyata, yang bisa membuat Ariella senang adalah pekerjaan designernya.
Meminjam nama perusahaan PM membuat sebuah brand gaun pesta yang baru, ini semua adalah ide dari bawahan Carlson.
Setelah mendengar ini, tanpa berpikir panjang Carlson langsung menyetujuinya, tidak peduli apakah brand ini bisa terkenal, pokoknya ia tidak mencari uang dari brand ini, ia cuman mau membuat Ariella bahagia.
“Pak Carlson, dokumen ini butuh tanda tangan anda.”Carlson duduk menunggu Ariella di hall bawah, sekertarisnya langsung membawakan dokumen itu untuk di tanda tangani olehnya.
Carlson mengambil dokumen yang diserahkan sekertarisnya dan melihatnya sekilas, lalu ia mengambil pen yang diberikan sekertarisnya dan langsung menandatangani dokumen itu dengan nama kerjanya.
Ini adalah dokumen yang dikirim dari Amerika yang membutuhkan persetujuan darinya, semuanya harus menggunakan nama inggrisnya, orang disana hanya mengenal nama Carlton.
Setelah menandatangangi dokumen itu ia pun menyerahkannya kepada sekertarisnya, Carlson melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya, lalu berkata: “Tolong bantu aku batalkan semua kegiatanku siang ini, saya mau menemani istriku makan siang.”