Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 397 Hidup Damai Dan Tentram Yang Terbaik





Setelah makan malam, Carlson sendirian pergi menuju ruang baca, berkata jika ada beberapa hal yang harus dia selesaikan.





Ariella merasa khawatir, tetapi dia juga tidak bisa diam-diam mengikutinya, hanya bisa membawa Riella kecil untuk kembali kekamarnya terlebih dahulu.





Hari ini mereka sudah berdisukusi, pada tanggal 28 untuk menyiapkan acara ulang tahun kepada Riella kecil, mengundang kerabat-kerabat Carlson untuk datang kerumah.





Tujuannya juga adalah untuk memberi tahukan kepada mereka semua jika istri Carlson Ariella sudah kembali, dan juga ingin mengatakan perihal tentang Kakek.





Mendengar bahwa mereka ingin mengadakan pesta ulang tahun kepada Riella kecil, Riella merasa sangat bahagia, dan menyuruh kakak Hansel untuk mengendongnya berkeliling rumah beberapa putaran.





Hansel sangatlah baik kepada Riella kecil, tidak peduli permintaan apa yang diminta oleh Riella kecil, dia pasti akan menyutujuinya dengan senyuman.





Riella kecil tidak memiliki saudara, mereka suami istri juga sering pergi, pada saat itu ada kakak seperti Hansel yang menemani Riella di sampingnya, Ariella merasa sangat tenang.





“Ibu, Riella ingin mandi, mandi yang wangi.” Riella kecil menarik-narik baju Ariella, mengadahkan kepala menatapnya.





“Baiklah, Ibu akan membawa anak Ibu untuk mandi.” Ariella mengenggam tangan kecil Riella kecil dan pergi menuju ke kamar mandi, menuangkan air hangat di dalam tempat mandi, lalu meletakkan Riella kecil kedalamnya,”Riella, apakah kamu menyukai kakak Hansel?”





Riella kecil tidak menyukai seorang adik, tetapi sangat menyukai kakak Hansel, maka kedua semua istri itu bisa merawat lebih banyak lagi kakak perempuan dan laki-laki, membuat lebih banyak orang yang menemani dia, dengan seperti itu dia tidak akan merasa kesepian lagi.





“Suka.” Riella kecil menjawab dengan ringan.





Kakak Hansel berwajah tampan, dan juga dia sangat baik terhadapnya, bisa menemani dia bermain, bisa berpura-pura menjadi orang jahat, dia tentu saja sangat senang.





Ariella memegang wajah bulat Riella, dengan lembut tersenyum: “Baik, Ibu sudah mengingatnya, jika Riella menyukai kakak.”





Setelah selesai memandikan Riella, Ariella mengendongnya dan menunggu dia tidur, baru saja dia membuat Riella tertidur, Carlson pada akhirnya juga sudah kembali kekamarnya.





Dia berjalan dengan sangat lambat, tetapi setiap langkah kakinya terlihat tanpa penuh keraguan, jika belum mengetahui sebelumnya, maka Ariella tidak akan bisa mengetahui jika mata Carlson tidak bisa melihat.





Dia hanya melihat Carlson yang berjalan perlahan demi perlahan menghampiri dirinya, berjalan semakin dekat??..setiap langkah kakinya, membuat hati Ariella terasa sangat sakit.





Carlson tidak ingin membuat Ariella merasa khawatir, maka Ariella akan berpura-pura seolah-olah tidak mengetahui apapun, tetapi setiap kali dia melihat Carlson, Ariella merasa sangat sakit.





“Apakah Riella sudah tidur?” karena matanya yang tidak bisa melihat dengan jelas, Carlson sama sekali tidak bisa melihat ekspresi Ariella, karena itu juga tidak merasakan adanya situasi yang berbeda.





“Kenapa?” Ariella tidak menjawab pertanyaannya, Carlson tidak bisa melihat jelas Ariella, melebarkan matanya , berharap membuat penglihatannya menjadi lebih jelas, tetapi pandangannya masih saja tidak jelas.





“Carlson??..” memanggil namanya, Ariella membuat dirinya masuk kedalam pelukan Carlson, kedua tangannya memeluk erat pinggang kurus Carlson.





“Kenapa? Apakah kamu belajar dari Riella kecil, mau memeluk dan bermanja-manja denganku?” Carlson mengelus lembut kepala Ariella, dengan senyum ringan berkata.





“Carlson, kamu tidak usah berpura-pura lagi, aku tahu jika matamu tidak bisa melihat dengan jelas.” Ariella ingin mengeluarkan kata-kata ini, tetapi semua disimpannya lagi di dalam mulut.





Dia tidak tahu, dia harus memberitahunya, atau melanjutkan berpura-pura tidak tahu.





“Carlson, tidak adakah hal yang ingin kamu bicarakan kepadaku?” setelah berpikir beberapa lama, Ariella masih ingin mencoba menyelidiki dia, melihat-lihat apakah dia bersedia memberi tahukannya sendiri kepadanya?





“Iya? Kamu ingin mendengar apa?” Carlson menaikkan dagu Ariella, membuat mereka berdua saling berhadapan.





Dia berpikir jika dia bisa berpura-pura dengan sangat baik, tetapi satu titik air mata Ariella yang jatuh di punggung tangannya membuat dia mengetahui semuanya.





Ternyata meskipun dia sudah berpura-pura dengan sangat baik, juga tidak bisa membohonhi Ariella.





Carlson mengangkat wajah Ariella, dengan ringan menciumnya:Aku hanya beberapa waktu tidak bisa melihat, bukannya seumur hidup tidak bisa melihat dengan jelas. Kamu lihat kamu menangis hingga seperti ini, jika terlihat oleh Riella kecil, maka dia akan mengira jika aku sedang membully mu.”





“Carlson??”





“Iya?”





“Biarkan aku menjadi kedua matamu.”





Ariella ingin memberi tahu Carlson, meskipun Carlson tidak bisa melihat, tetapi dia tetap akan bersedia menemani Carlson disampingnya. Carlson tidak bisa melihat, dia bisa menjadi sepasang mata bagi Carlson, membuat dia tetap bisa melihat keindahan alam.





“Baik.”





Carlson memeluk erat Ariella, tidak menyangka jika Ariella bisa berkata hal yang begitu memberikan tenaga.





Asalkan ada Ariella yang ada disampingnya, jangankan mata yang tidak bisa melihat lagi, jika dunia runtuh sekalipun, dia masih tetap bisa tenang dan percaya diri.





“Carlson??”





Carlson memotong ucapan Ariella, berkata: “Ariella, kamu tidak usah khawatir. Cukup dengan adanya kamu, Riella kecil, ayah dan Ibu berada disampingku, tidak ada hal apapun yang tidak bisa dilalui.”





“Iya.” Ariella mengangguk-anggukkan kepalanya, dan masih berada didalam pelukan Carlson, dalam diam mendengarkan detak jantungnya yang sedang berdetak.





Hanya dengan adanya kamu disampingku, semuanya pasti akan bisa dilalui.





????





Waktu terasa berlalu begitu cepat.





Hari ini adalah bulan 8 tanggal 28, hari ulang tahun Riella kecil.





Pada pagi hari, semua keluarga Tanjaya dan pembantu sedang sibuk menyiapkan acaranya.





Riella kecil hari ini menggunakan gaun putri yang berwarna merah mudah, kepala jamurnya memakai perhiasan berbentuk mahkota, melihatnya sungguh sangatlah lucu.





Melihat Riella kecil yang sangat cantik, Ariella merasa dirinya sudah berhasil, memeluk putri kecilnya dan menciumnya: “Riella, senang tidak?”





“Sangat senang.” Riella kecil sangat bahagia hingga berkeliling satu putaran, dan kembali masuk kedalam pelukan Ibunya, memberikan Ibunya ciuman penghormatan.





Ariella memeluk Riella kecil dan berkata: “Baiklah, Ibu akan memeluk Riella dan keluar, untuk menunjukkan kepada ayah, kakek dan nenek, dan kakak Hansel Riella kecil, membuat mereka melihat putri kecil kita yang sangat cantik ini.”





“Riella yang paling cantik.”





“Benar, Riella kita adalah yang paling cantik.”





Hansel yang sudah menunggu mereka didepan pintu, dia tidak mengeluarkan ekspresi apapun dan berdiri di depan pintu, setelah melihat mereka keluar, dia juga tidak mengucapkan apapun.





Riella kecil mengoyang-goyangkan tangannya: “Riella ingin digendong kakak Hansel.”





Ekspresi dingin Hansel pada saat didepan Riella kecil seketika melembut, dia memberikan senyumannya kepada Riella, tersenyum dan mengambil Riella dari dalam pelukan Ariella.





“Kalau begitu Riella akan bermain dengan kakak Hansel, dan mama akan pergi menyapa tamu.” Setelah melihat mereka lagi, Ariella baru bisa merasa lega dan pergi.





Hansel membawa Riella kembali ke kamarnya, seperti sedang melakukan sulap mengeluarkan kalung dan memberikannya kepada Riella: “Kakak Hansel memberikan Riella hadiah, apakah Riella suka?”





Kalung itu memiliki rantai yang berwarna silver, liontinnya bergambar segitiga dengan gambar rumit yang terukir diatasnya.





“Suka. Hadiah yang kakak berikan kepada Riella, Riella menyukainya.” Riella kecil sama sekali tidak bisa mengenali gambar yang tergambar diatas liontinnya, dia hanya mengetahui jika itu merupakan hadiah yang diberikan oleh kakak Hansel, dan dia menyukainya.





“Baik, maka kakak Hansel akan memaikannya.” Hansel memakaikan kalung tersebut dengan lembut kepada Riella, dan berkata,”Riella harus menyimpan dengan baik kalung ini ya. Jika nantinya Riella merindukan kakak, maka kamu bisa berteriak memanggil kearah liontin segetiga ini [maka kakak Hansel akan segera muncul]. Tidak peduli kakak sedang ada dimana, kakak pasti akan bisa muncul di samping Riella.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK