[ PT Serta Arum] awalnya adalah sebuah perusahaan terbesar di negara A, tetapi dua tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, tak ada yang bisa menandingi.
Miguel mampu mendapatkan jabatan sebagai pimpinan negara A, karena dibalik semua itu ada Serta Arum yang memberikan bantuan dana terbesar sehingga dia tidak perlu khawatir dalam memperebutkan jabatan.
Saat ini, dia melepaskan jabatan sebagai pimpinan negara A dan mengganti nama menjadi Ravindra, hanya menjalankan PT Serta Arum, maka dia memiliki banyak waktu untuk menemani orang yang dia cintai seperti orang kebanyakan.
Memikirkan hal ini, dia menghadap samping, kebetulan melihat sisi wajah Oriella dari samping yang terkena pancaran sinar dari layar, membuat Oriella yang dalam kondisi tenang terlihat sangat cantik.
“Riella……” Dia bergumam pelan, seolah-olah menggunakan seluruh indranya untuk mengingat nama ini dalam-dalam dihati.
Dia berpikir, seumur hidupnya selama aRiella besar yang menemaninya, tidak ada hal yang tidak dapat dia lakukan.
Kemudian dia juga membuktikannya melalui sebuah tindakan, dalam waktu dua tahun yang singkat ini membuat prestasi Serta Arum maju dua kali lipat.
Oriella merasa tidak nyaman karena merasa dilihat terus: “Abang Hansel, filmnya sudah dimulai, kamu kenapa masih lihatin aku.”
“Ok, nonton.” Ravindra menjawabnya, tetapi pandangannya tetap tertuju pada Oriella.
Mungkin, dia tidak akan pernah tahu, film yang pertama kali mereka nonton, yang ia perhatikan adalah dia yang sedang menghayati, apa yang ditayangkan dilayar ia sama sekali tidak lihat.
Cinta, tidak dilihat dari usia, tidak dilihat dari negara, yang ada hanya kamu, aku bersedia terbang dari jauh untuk mengejarmu.
……
[ Sesi kesembilan dimulai! ]
Mendengar aba-aba dari sutradara, perempuan yang ada didepan kamera langsung memberikan sebuah tamparan hebat kepada laki-laki yang ada didepan kamera: “Laki-laki brengsek, dulu mungkin aku buta bisa suka sama orang yang kamu, kedepannya sekalipun kamu mati itu juga ngga ada hubungannya sama aku.”
Pria tersebut memegang pipinya yang ditampar, raut wajahnya yang kesal, setelah amarahnya sedikit reda dia akhirnya berbicara: “Kamu lihat kamu yang ribut ngga jelas, ngga masuk akal, lebih parah dari perempuan yang sudah ngga masuk akal, laki-laki manapun yang menyukai perempuan seperti kamu ini yang baru benar-benar buta.”
“Aku suka perempuan yang seperti ini!”
Syuting drama dilakukan dengan sangat baik, skenario yang begitu panjang dua pemain ini hanya perlu melakukan satu kali take, keduanya sangat mendalami peran mereka masing-masing, membuat sutradara sangat puas.
Namun, tiba-tiba muncul seseorang dari belakang sutradara yang ntah dari kapan sudah berada disitu, dia berdiri didepan kamera dan menghancurkan skenario yang ada.
Ada orang luar yang tiba-tiba masuk, seharusnya harus mengusir keluar orang tersebut, sutradara juga ingin melakukan hal tersebut, tetapi begitu melihat orang yang masuk dengan jelas, sutradara pun tidak berani untuk teriak stop.
Darwin, seseorang yang memiliki kekuasan dan kekuatan di Kota Pasirbumi, siapapun tidak ada yang berani dengannya, dia bisa membuat kamu hilang begitu saja didepan mata dia.
Jadi sutradara tidak berani menghentikannnya, kalau begitu sebagai pemain yang profesional mereka harus tetap melanjutkan aktingnya, laki-laki tersebut menjawab: “Kamu siapa?”
Orang yang masuk langsung menarik perempuan kedalam pelukannya: “Aku adalah suaminya, aku adalah ayah dari anaknya, menurutmu aku siapa?”
Walaupun tahu ini hanyalah akting, Darwin tetap tidak senang orang lain bertanya padanya dengan nada seperti itu dia siapanya Efa.
Dia siapanya Efa, apakah masih ada orang yang tidak tahu?
“Darwin, aku lagi syuting, kamu ngapain lari kesini?” Efa memang aktris yang profesional, tetapi melihat Darwin yang datang merusak, dia benar-benar tidak dapat melanjutkan aktingnya.
“Efa, aku kasih tahu kamu, kamu dihatiku sangat cantik sama seperti bunga yang baru mekar di padang rumput. Siapa yang berani ngomong kamu jelek, berarti dia lagi ngomong pilihan aku ada masalah.” Darwin mendongakan kepala, menyipitkan mata dan melihat keseluruh orang yang ada dilokasi, “Menurut kalian ada yang salah dengan pilihanku?”
Semua orang yang ada dilokasi menggelengkan kepala, siapa yang berani bilang kalau pilihannya ada masalah, mereka juga tak sebodoh itu.
“Darwin, aku lagi syuting!” Efa meneriaki dia, laki-laki ini apa sudah gila, pasti suah gila, ia sedang syuting, dia datang ribut untuk apa?
“Efa, drama ini merugikan kamu, kamu masih bisa terima?” Efa bengong, dan belum sempat ia berbicara, Darwin kembali berkata: “Kamu juga bukannya tidak ada yang membiayaimu, tanpa akting kamu juga masih bisa makan, drama ini ngga perlu lanjutin syuting lagi, ayo pulang sama aku.”
Efa belum mengetahui situasinya dengan jelas, sudah dibawa pergi oleh Darwin, dia menggendong Efa seolah-olah barang yang langsung dibawa pergi begitu saja.
Efa kesal sambil memukul bagian punggungnya: “Darwin, lepasin aku, aku masih mau syuting, aku ngga bisa ikut kamu pergi sekarang.”
Darwin berhenti, membalikkan badan dan berkata: “Drama ini kita ngga mau lanjutin, mengenai penggantian uang, kalian pergi mencari Direktur Carlson di Aces, dia akan membantu kalian menghitungnya dengan jelas.”
Efa syuting kungfu kek, ilmiah kek atau apapun itu, Darwin akan membiarkannya syuting, tetapi perempuan ini malah keasikkan dan mengambil syuting yang berhubungan dengan ??percintaan??.
Walaupun tema percintaan ini memang tidak ada bagian mesra, tetapi meminta dia setiap hari terus berpasangan dengan peran utama laki-laki setiap harinya siapa yang bisa menyangka kalau mereka cinlok?
Tidak masalah jika istirnya pergi bersama pria lain, tetapi bagaimana dengan Diego yang usianya masih sangat kecil dan harus melewati hidupnya tanpa ibu kandungnya.
Sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab, demi anak kandungnya tidak mendapat pembullyan dari ibu tirinya, Darwin memutuskan untuk membawa paksa pulang Efa.
“Sutradara, kamu tunggu, aku ngga mau memutuskan kontrak, laki-laki ini sudah gila, nanti aku akan segera kembali.” Efa sangat menghargai peran ini makanya ia sangat ingin kembali.
Ia syuting puluhan tahun, mencoba banyak peran yang berbeda-beda, tapi ia tidak pernah mencoba peran utama perempuan yang seperti ini.
Ia berencana mengembangkan keterampilan akting ia yang profesional, jika memang ia mendapatkan pengakuan, ia akan bertransformasi melalui drama kali ini, siapa tahu Darwin datang dan merusak segalanya, benar-benar menyebalkan.
Darwin menurunkan dia: “Efa, kamu masih mau balik?”
“Darwin, tolong hargain pekerjaan aku.” Dulu dia ribut, ia selalu meladeninya, Efa yang biasa selalu ribut tidak jelas pun tidak tahan dengan kelakuan Darwin yang seperti hari ini.
Dia hanya menaikkan alisnya: “Kamu begitu ingin memainkan peran ini?”
Efa menganggukan kepala: “Ia, aku sudah menunggu kesempatan ini beberapa tahun, aku ngga mau lewatin kesempatan ini. Aku ingin buktiin diri aku sendiri, apa yang aku dapatkan selama ini berdasarkan hasil jerih payah aku sendiri, bukan main belakang.”
Darwin: “Kamu kalau mau memainkan peran ini boleh, tapi……”
Efa berkata: “Ngga perlu tapi tapi, apapun yang kamu ngomong aku setuju. Sekalipun kamu yang memainkan peran utama laki-laki ini, aku juga ngga jadi masalah.”
Darwin tertawa: “Ok, seperti yang kamu ngomong.”
Efa bertanya: “Darwin, kamu ngomong apa? Coba ngomong sekali lagi?”
Jangan-jangan pria ini benar-benar ingin memainkan peran utama laki-laki tersebut?
Darwin mengelus kepalanya dan tertawa terbahak-bahak: “Efa, ngga peduli didunia nyata atau drama, peram utama laki-laki kamu hanya boleh aku seorang.”
Efa: “……”
Perkataan ini memang terdengar menyebalkan, tetapi setelah didengar-dengar memang terdengar menyenangkan??
Dia adalah peran utama pria, bagaimana mungkin ia bukan peran utama wanitanya.