Aroma obat-obatan yang begitu menyengat memenuhi seluruh ruangan, dan kantong infus yang tergantung di atas rak perlahan dan berirama meneteskan air infus.
Air infus tersebut perlahan memasuki tubuh wanita yang terbaring diatas tempat tidur.
Tempat tidur tersebut sangatlah sempit, sempit hingga hanya cukup untuk satu orang, tetapi tempat tidur tersebut sangatlah bersih, bersih hingga tidak terdapat debu sedikitpun.
Seprai putih bersih yang begitu bersih diletakkan diatas tempat tidur wanita itu. Wajah pucat itu tampak lebih pucat, seperti lapisan tipis kertas transparan, seperti begitu mudah rusak.
Disebelah ranjang, berdiri dengan seorang pria mengenakan topeng setengah muka, dan tatapan matanya penuh dalam bahaya.
Dua mata berbahaya di bawah topeng itu berada tepat dihadapan wajah itu, seperti dua sinar-X, menatap wanita yang terbaring diatas ranjang rumah sakit.
Pada saat lelaki itu menatap wanita tersebut, alis mata wanita tersebut tiba-tiba bergerak, membuka mulutnya, berkata dengan suara sangat ringkih:”Lo, Lourdes??..”
Dia mengatakan kedua kata ini, tubuh lelaki tersebut sedikit bergetar, tatapan yang menatap kearahnya menjadi semakin dalam dan tajam.
Tatapan matanya seperti ingin membuat dia menjadi hancur berkeping-keping, tetapi juga terlihat seperti membuat orang merasa jika tatapan tersebut memiliki emosi yang begitu kompleks.
“Tidak, tidak mau??.” Vanessa mengerutkan alisnya, menggerak-gerakkan tangannya, wajah kecil tersebut juga sudah berkerut menjadi sebuah bola, berteriak kesakitan.
Pria tersebut menunduk, mengeluarkan telapak tangan besarnya memegang dagu Vanessa, dia berkata dengan muram:”Vanessa, kamu belum membayar untuk hal-hal yang sudah kamu lakukan, jika kamu berani untuk meninggal, maka aku akan membuat seluruh keluarga Shentul untuk ikut menemanimu berada didalam pemakaman.”
Orang keluarga Shentul, merupakan orang yang paling dia pedulikan.
Demi melindungi keluarga Shentul, demi tetap menjaga kehormatan keluarga Shentul, dia bahkan rela menjual tubuhnya, benar-benar merupakan nona besar dan batu giok dari keluarga Shentul.
Tidak bisa tidak mengakuinya, tubuhnya sangatlah indah, merupakan hadiah dari langit, merupakan tubuh untuk menggoda lelaki.
Maka dari itu hanya dengan dia menggundang dengan hangat, takutnya tidak ada lelaki yang bisa menolaknya, termasuk dirinya dulu yang begitu bodoh.
Dirinya yang dulu, dibuat dia begitu tergila-gila, dengan polos mengira jika dia benar-benar mencintainya, dengan bodoh memberikan hatinya kepadanya.
Vanessa sebelumnya sudah memiliki luka yang begitu berat, pada saat ini dagunya dijepit oleh orang, membuat dia merasa semakin dekat dengan kematian.
Jika dia meninggal, maka bukankah dia akan bisa bertemu dengan anaknya dan ayah dari anaknya yang sudah meninggal?
Atau mungkin, mereka sejak awal sudah menunggunya.
Bahkan takutnya meski satu belahan dunia sudah menggelap, masih ada begitu banyak kesusahan, tetapi di dunia itu terdapat mereka, mereka yang paling dia cintai.
Hanya dengan adanya mereka, dunia yang terdapat mereka, maka itu merupakan dunia yang paling indah.
Memikirkan mereka, kedua alis matanya melonggar, dengan ringan tersenyum.
“Apa yang sedang kamu senyumkan?” wanita yang penuh dengan racun, kamu masih ebrani tersenyum, apakah kamu mengira aku tidak berani memutuskan lehermu?
“Sangat baik!” setelah dia selesai berkata, membawa senyuman dengan tenang menutup kedua matanya,”kalian berdua tunggulah aku.”
Melihat dia yang menutup matanya, lelaki tersebut menjadi sangat panic, kedua tangannya memeluk bahu Vanessa, dengan sekuat tenaga menggoncangkannya:”Vanessa, jika kamu berani untuk mati, maka aku akan memutuskan kepalamu, dan menggantungnya di kota Atmajaya, agar semua orang bisa melihatnya.”
Pada saat dia sedang didalam masa kritisnya, Vanessa seperti mendengar suara yang dikenalnya, jika dikatakan suara itu dikenalnya, tetapi dia juga merasa tidak terlalu sama.
Suara ini sama dengan suara yang sangat dia kenali, tetapi nada bicara suara ini tidaklah sama, bagaimana Lourdes nya menggunakan nada bicara yang begitu kasar kepadanya.
Tidak akan mungkin, dia tidak akan mungkin memperlakukannya seperti itu.
Maka dari itu sepertinya dia hanya membuat khayalan disaat kematiannya yang sudah hampir dekat, atau mungkin mereka sedang datang untuk menjemputnya.
Samapi jumpa!
Sampai jumpa lagi, dunia yang dahulunya lucu dan sekarang berubah menjadi sebuah dunia yang membuat dia kecewa!
Sampai jumpa, orang yang mengaku menyayanginya tetapi setiap menit dan detik memperalatnya.
Dia ingin pergi menemui orang-orang yang sudah dia rindukan sejak lama, hanya dengan menemukan mereka, selanjutnya tidak akan ada orang lagi yang berani menyakiti dia.
Dia menutup bibir dan matanya, telinganya menjadi begitu tenang, seolah-olah berada di dunia lain.
“Tuan Lourdes, kamu sadarlah! Cepat sadarlah! Jika kamu masih seperti ini, dia benar-benar tidak bisa ditolong lagi.” Mendengar suara teriakan lelaki didalam ruangan, beberapa orang yang memakai seragam dokter masuk tergesa-gesa.
Ada orang yang memegangi Lourdes, ada orang yang dengan panik menyelamatkan Vanessa.
“Aku ingin dia hidup! Dia harus hidup! Dia masih mempunyai janji kepadaku, dia belum menepatinya.” Lelaki itu berteriak seperti orang gila, mulutnya berteriak membuat dia bertanggung jawab, tetapi tubuhnya merasa sangat sakit karena wanita tersebut menyerah akan nyawanya.
Dokter yang memeriksa luka ditubuh Vanessa berkata:”luka ditubah nona Vanessa sudah membaik, dia memiliki kemungkinan untuk tersadar kapanpun, tetapi dia tidak memiliki keinginan untuk hidup, dia ingin mati.”
“Aku sudah berkata, dia tidak boleh mati. Jika dia mati, maka kalian akan mati bersamanya.” Pandangan mata lelaki tersebut menatap satu persatu dokter yang berada disana,”jika kalian tidak ingin hidup lagi, maka kalian bisa menyuruhnya untuk pergi meninggalkan dunia ini, jika tidak kalian harus memikirkan cara agar dia bisa tetap hidup, tidak peduli menggunakan cara apapun.”
Mati, siapapun akan takut mati.
Meskipun ada beberapa orang yang berkata jika mereka tidak takut akan kematian, tetapi pada saat kematian itu sudah mendekat, memohon untuk tetap hidup adalah reaksi yang akan dikeluarkan pertama kali.
Setelah dokter memeriksa luka ditubuh Vanessa, dengan cepat memberikan dua suntikan obat kedalam tubuhnya:”Tuan Lourdes, kamu sudah menetralkan emosi nona Vanessa untuk sementara. Jika tidak ada orang atau hal yang bisa membuat dia memiliki keinginan untuk tetap hidup, pada saat itu meskipun dewa sekalipun, takutnya juga tidak ad acara lain lagi.”
“Keluar!” lelaki itu berteriak, pandangan matanya mengarah kearah wanita yang berbaring diatas tempat tidur.
“Baik.” Semua dokter pergi meninggalkan ruangan tersebut, jika mereka tinggal lebih lama lagi disana, maka mereka akan menjumpai bahaya yang lebih banyak, kepala mereka bisa kapanpun berpindah posisi.
Pada saat beberapa orang tersebut pergi, ruangan tersebut kembali menjadi tenang, suasana tenang yang sangat mengerikan.
Lelaki itu menatap sebentar Vanessa yang berada diatas tempat tidur rumah sakit, perlahan berjalan mendekatinya, menundukkan kepala dan berbisik ditelinganya:”Vanessa, apakah kamu tidak merasa dirimu sangat kasihan, menjual badanmu demi membantu keluarga Shentul, dan hanya memandangmu sebagai sebuah catur.”
“Vanessa, kamu lihat apakah kamu tidak merasa jika statusmu sangatlah rendah, pada saat kamu sudah seperti orang mati saja, kamu masih memikirkan mereka?” setelah berkata hal ini, tiba-tiba lelaki tersebut tersenyum, senyumannya yang begitu mengerikan.
“Vanessa, atau mungkin kamu sudah melupakan jika pada saat itu kamu menjual badanmu untuk melindungi keluarga Shentul. Atau mungkin kamu juga sudah melupakan bagaimana caramu menebarkan kecantikan dengan anggota tubuh bawah ku.” Lelaki itu berdiri, melepaskan bajunya, menaiki ranjang, tersenyum dengan sangat dingin,”maka aku akan membuat mu mengingatnya kembali, mengembalikan ingatanmu yang hilang.”
Tidak ada persiapan apapun, dia sudah seperti binatang buas pemakan manusia dengan cepat”memakannya”.
Menggunakan cara paling awal dan cara yang paling mereka kenali, menggunakan cara yang kejam untuk membangunkannya kembali.