Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 172 Kakak Ipar Menghilang





Cuaca hari ini sangat panas, Ariella pakai dress ibu hamil yang berwarna putih, pisau nya tepat disamping perutnya, asal mereka menggunakan sedikit tenaga, perutnya akan tertusuk pisau, lalu anaknya …





Setelah berpikir begitu, Ariella jadi panik, badannya sampai tidak berani bergerak.





DIa tidak tahu mengapa orang-orang itu menahannya.





Demi uang?





Kalau begitu dia bisa memberi mereka semua uang yang dikumpulkan beberapa tahun ini, asalkan dia dan anaknya bisa selamat.





Karena dendam?





Kalau dendam, siapa ya?





Pikiran Ariella kacau, dia tidak kepikiran siapa yang mungkin melakukan ini kepadanya.





Dia menangkat kepalanya dan melihat ada sepasang suami istri lewat dari sampingnya, tapi tidak ada yang menyadarkan keanehan.





Tidak jauh dari tempatnya ada 2 petugas keamanan, tapi dia tidak berani minta tolong, sekali dia minta tolong takutnya 2 orang itu melakukan sesuatu.





Dalam waktu singkat, Ariella berpikir banyak, tangannya terus bergetar.





Tetapi dia berusaha menenangkan diri, berusaha agar tidak begitu takut, sebelum dia dibawa pergi 2 orang ini, dia harus cari cara untuk berikan sedikit petunjuk agar Efa tau sesuatu terjadi kepadanya.





Setelah beberapa saat, dia sudah sedikit lebih tenang. Dia ingin pura-pura tidak ada apa-apa, tetapi suaranya masih seperti orang ketakutan.





Dia bilang: “Kalian, kalian sebenarnya mau apa? Kalau kalian mau uang, aku bisa…”





“Jangan banyak bicara, kalau bicara lagi, lidahmu akan dipotong, ikut kami saja.” Pria yang memegang pisau tekan pisaunya sedikit, sehingga Ariella merasa sakit.





Dia cepat-cepat tutup mulut, tidak berani bicara satu katapun. Tidak mungkin bisa meninggalkan petunjuk untuk Efa, hanya bisa membiarkan 2 pria itu membawa nya pergi.











Efa membeli 2 botol air dan balik ke tempat tadi, tetapi dia tidak melihat Ariella, dia mengira Ariella pergi ke toilet, jadi dia duduk dan menunggunya.





Tetapi Ariella tetap tidak balik, Efa merasa ada yang tidak benar, langsung telfon Ariella, setelah terhubung dia hanya bisa dengar suara mesin berkata: “nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan coba lagi.”





Karena tidak bisa menghubungi Ariella, dia menghubungi supir yang mengantar mereka tadi, menanyakan apakah Ariella kembali ke mobil duluan untuk istirahat.





Tetapi supir bilang Ariella tidak kembali ke mobil, dan juuga tidak melihatnya, tidak tahu dia kemana.





Setelah mendengar kata-kata supir, Efa langsung pergi ke pusat informasi mal tersebut, menyuruh mereka bantu cari orang melalui siaran, setelah itu masih tidak ada kabar Ariella.





Dalam beberapa hari bersama Ariella, Efa tahu kalau Ariella bukan orang yang membuat orang khawatir, lebih tidak mungkin lagi mematikan ponsel nya saat sedang berpisah.





Setelah dipikir-pikir, suatu hal buruk terpikir olehnya, apakah ada sesuatu yang terjadi kepada kakak ipar nya?





Kakak ipar nya sedang hamil, apabila terjadi sesuatu, dia…





Kakak ipar diajak keluar olehnya, bila terjadi apa-apa, dia mana bisa pulang bertemu kakak nya dan semua orang keluarga Qin, dan lebih-lebih merasa bersalah kepada kakak iparnya.





Efa sangat panik, saat ini baru terpikir untuk meminta tolong orang, dia langsung telfon Carlson.





Setelah mendengar suara Carlson, Efa buru-buru berkata: “Kak, tadi aku pergi belanja dengan kakak ipar, tapi tiba-tiba dia hilang, aku tidak bisa menemukannya, telfon nya juga dimatikan.”





Dari sisi lain telfon Carlson berkata: “Cepat beri tahu waktu dan tempat.”





Efa sangat panik tapi tetap memberitahu alamat yang tepat. Setelah mendengar, kakaknya langsung mematikan telfon, tidak memberi Efa kesempatan untuk bicara satu katapun.





Efa mendengar suara telfon dimatikan, dalam hati sangat takut dan sedih.





Dia takut bagaimana kalau benar-benar ada sesuatu yang terjadi kepada kakak iparnya.





Walaupun nyawanya digantikan untuk kakak iparnya, selamanya dia juga tidak tenang.





Yang membuatnya sedih juga karena kakaknya tidak pernah mematikan telfonnya dengan begitu, bahkan dari telfon kakaknya terdengar sangat marah.





Efa tiba-tiba kepikiran seseorang lagi, dia dengan hati-hati menelfon dan menunggu, saat orang itu angkat telfon terdengar suara Darwin bertanya: “Ada apa?”





Setelah mendengar suaranya, Efa menangis dan berkata: “Aku menghilangkan kakak ipar, aku harus bagaimana?”





Suara Darwin terdengar sekali lagi “Beri tahu alamatmu dan tunggu disana, jangan pergi kemana-mana.”





….





Saat Efa menelfon, Carlson sedang dalam rapat penting.





Semua orang melihatnya mematikan telfon dengan muka murung.





Disaat dia matikan telfon, orang-orang yang berada di ruang rapat merasakan suasana yang tidak enak, muka Carlson pun jadi suram.





Daiva dan Henry melihat satu sama lain secara bersamaan, merasakan ada sesuatu buruk terjadi. Carlson dengan tenang memerintah: “Daiva, kamu segera suruh orang mengirim rekaman cctv Mal Gandaria. Henry, kamu segera menghubungi orang dan suruh memblokir bandara, pelabuhan, dan rute darat kota Pasirbumi, hanya boleh masuk, tidak ada yang boleh keluar.”





Carlson sambil jalan sambil memerintah, sambik telfon nomor seseorang: “Pinjamkan tim pasukan yang paling kuat, saya buru-buru.”





Darwin berkata: “Yang kamu butuhkan sudah kusiapkan, kita sekarang ketemuan di tempat kejadian dulu.”





Setelah matikan telfon, Carlson langsung berangkat ke tempat kejadian, saat duduk dimobil dia menggumpalkan tangan.





Muka dia terlihat tidak ada ekspresi, bisa dibilang termasuk tenang, tetapi hanya dia yang tau betapa takut dirinya.





Setelah mendengar kabar Ariella hilang, otak dia kosong selama beberapa detik, sampai tidak bisa mendengar dan melihat hal lain.





Saat dia sedikit sadar, dia merasa sesak nafas.





Dia bahkan tidak berani bayangkan apa yang terjadi kepada Ariella.





Kalau tidak ada istri dan anaknya, dunia dia tidak akan ada cahaya.Tetapi dia menenangkan dirinya dengan cepat.





Disaat seperti ini, Ariella bergantung kepada Carlson, dia harus menemukannya secepat mungkin, dia tidak akan membiarkan Ariella dan anaknya terluka.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK