[ Vanessa, ini aku, apakah kamu benar-benar sudah tidak bisa mengenal suaraku?]
Kalimat ini memberikan beban yang sangat berat kepada Vanessa, lebih berat dari masalah apapun yang pernah meninpahnya.
Ia belum sempat untuk menjernihkan pikirannya, orang yang ada didalam telepon itu berkata: “Vanessa, aku sudah kembali!”
Vanessa, aku sudah kembali!
Kalimat ini memberikan sebuah goncangan yang sangat berat pada pikiran Vanessa dan membuat ia sendiri juga tidak tahu ia sedang ada dimana, bahkan sampai ia tidak tahu lagi hari ini adalah hari apa.
Setelah beberapa waktu berlalu, pikiran Vanessa sudah kembali tersadar, lalu ia menghela nafas panjang dan berkata: “Kamu ini siapa?”
Ataukah orang yang ada didalam telepon itu memiliki suara yang sama persis dengan suara Lourdes, ataukah mungkin ada orang yang sengaja meniru suara Lourdes, ataukah……..
Pokoknya orang yang ada didalam telepon itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Lourdes, laki-laki yang ada didepannya ini adalah Lourdes.
Vanessa berkata demikian pada dirinya sendiri, tetapi pada saat itu juga, orang yang didalam telepon itu memberikan sebuah jawaban yang sangat tepat keapada Vanessa.
Dia menggunakan suara yang sangat familiar dengan Vanessa dan berkata: “Kamu dulu pernah bilang, seumur hidup ini kamu sudah berjanji akan menjadi istri dari Tuan Lourdes, dan aku terus mengingat perkataan itu didalam hatiku, kamu tidak boleh melupakannya.”
Benar, ia dulu jelas-jelas pernah berkata kepada Lourdes bahwa ia seumur hidup ini mau menjadi istri Tuan Lourdes, dan memperbolehkan dia untuk mempersuntingnya. Ia mengingat semua itu, ia mengingatnya dengan sangat jelas.
Dia terus meningatnya, walaupun dunia ini sudah mau kiamat, ia juga tidak akan pernah melupakan kata-kata yang pernah dikatakan dia.
Tetapi bagaimana orang yang ada didalam telepon itu bisa mengetahuinya?
Cuman dia dan Lourdes yang tahu janji diantara mereka dua, orang yang mempunyai suara yang mirip dengan Lourdes bagaimana bisa mengetahui rahasia mereka?
Ketika Vanessa masih terus berpikir didalam otaknya, dari dalam telepon ia terdengar sauara: “Vanessa, aku sudah kembali dengan selamat, apakah kamu bahagia?”
Vanessa: “…….”
Lourdes sudah kembali dengan selamat, ia tentunya sangat bahagia, tetapi disampingnya masih ada Lourdes yang lain.
Pas disaat Vanessa tidak bisa mengerti apa yang terjadi saat ini, dari dalam telepon itu terdengar saura: “Vanessa, kamu cepat keluar, aku menunggumu ditempat biasa.”
Selesai berbicara, telepon itu langsung dimatikannya, dan tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk menolak.
Dulu, setiap kali Lourdes mengajaknya kencan, ia selalu seperti begini.
Setiap kali ketika Lourdes mengajaknya untuk ketemuan, ia tidak pernah memberikan ia kesempatan untuk menolaknya, asalkan ia sudah meneleponnya dan mengajaknya keluar, maka ia harus bisa bertemu dengannya.
Dan juga, ketika ia sudah menutup teleponnya, ia akan mematikan handphonenya agar tidak ada kesempatan buat Vanessa untuk menghubunginya dan menolak permintaannnya.
Berpikir sampai disini, Vanessa berusaha untuk menelepon balik, tidak ada yang aneh, nomor itu tidak bisa dihubungi—-Nomor yang ada hubungi sedang tidak aktif, mohon tunggu beberapa saat lagi!
Suara, apa yang dulu pernah terjadi, dan juga cara ia menghubunginya, orang yang ada didalam telepon itu memiliki banyak sekali kesamaan dengan Lourdes yang ia kenal.
Sebenarnya ada apa
Apakah ia yang sedang berimajinasi?
Lourdes miliknya bukannya sedang berdiri didepannya?
Kenapa didalam telepon itu tiba-tiba ada laki-laki yang memiliki suara yang sama persis dengan Lourdes?
Kenapa Lourdes yang ada di dalam telepon itu masih bisa tahu rahasia antara dia dengan Lourdes?
Sebenarnya Lourdes mana yang asli?
Vanessa masih tidak bisa mengerti, ia pun tergesa-gesa dan pergi berjumpa dengan orang itu, ia mau memastikan apakah orang itu adalah Lourdes yang ia kenal selama ini.
Ia menggenggam erat handphonenya lalu membalikkan badannya dan berlari keluar, tetapi ketika ia beru saja mulai melangkah, Lourdes langsung menarik tangannya dan memeluknya didalam pelukannyaL: “Vanessa, kamu tenang sedikit, apa yang terjadi hari ini akan aku urus semua.”
“Lepasin aku! Kamu ini iblis! Aku mau pergi mencari Lourdes!” Vanessa mendorongnya dan terus menjerit kepadanya, seperti seseorang yang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah gila.
Orang ini adalah iblis yang menyakitinya, wajah orang ini sama sekali tidak sama dengan Lourdes, suara orang ini juga sama sekali tidak sama dengan suara Lourdes yang ia kenal, ia sama sekali tidak mirip dengan Lourdes yang dia kenal, bagaimana bisa ia adalah Lourdes yang ia kenal?
Ia hanyalah laki-laki yang tidak mempedulikan hatinya dan terus menyakitinya.
Mungkin karena ia sudah gila karena merindukan Lourdes, ia baru bisa percaya bahwa orang ini adalah Lourdes yang ia kenal.
“Vanessa, kamu tenang dulu!” Lourdes menjerit.
Jangan melihat wanita ini kurus, biasanya tidak pernah marah, tetapi kali ini ia berbeda, ia hampir bisa mendorong Lourdes dan keluar dari pelukannya.
“Aku suruh kamu lepaskan aku! Aku mau pergi cari Lourdes!” Vanessa menarik tangannya dan berkata dengan nada yang sangat keras.
Biasanya, ia sama seklai tidak ada tenaga sebesar ini, tetapi karena orang yang mau ia temui mungkin adalah Lourdes yang sebenarnya, jadi seluruh tubuhnya pun penuh dengan amarah dan memberikan ia kekuatan yang tidak terbayangkan.
Lourdes membiarkan ia mengigitnya, dan tangan yang satunya lagi itu terus memeluknya dan tidak mau melepaskannya: “Vanessa, kamu dengar aku. Tidak peduli kamu baru menerima telepon dari siapa, tidak peduli orang itu bilang apa pada kamu, aku mohon kamu untuk tenang dulu. Sekarang aku sudah kembali, biarkan aku yang mengurus semua masalah kamu.”
Dalam satu tahun ini, Lourdes tidak ada disisi Vanessa, ia melewati hari-harinya dengan sangat menderita, dan membuat Vanessa tidak bisa merasa tenang. Sekarang ia sudah kembali, maka ia pasti tidak akan membiarkan Vanessa menjalani hidup yang penuh dengan sangat sulit ini lagi.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Lourdes kepadanya, Vanessa baru dengan perlahan kembali ke kesadarannya, lalu ia mengangkat kepalanya dan melihat kearahnya.
Lumayan lama, baru kata-kata ini keluar dari mulutnya: “Kamu ini sebenarnya siapa?” Tidak menunggu Lourdes menjawab, ia tertawa, “Kamu pasti akan menjawab kamu adalah Lourdes ku.”
“Vanessa…….” Lourdes memeluknya, melihat ia yang begitu tidak berdaya, hati Lourdes terasa sangat sakit seperti ada orang yang menusukkan pedang kedalam tubuhnya, “Aku ini Lourdes!”
“He He…….kamu sedikitpun tidak mirip dengan Lourdes, bagaimana aku masih bisa percaya kalau kamu adalah Lourdes? Aku pasti sudah gila.” Vanessa tertawa, tertawa dingin, “Kalian semua mengira hidup ini sangat behagia yah? Kenapa kalian semua mencari masalah dengan aku?”
Lourdes memeluknya, dan dengan perlahan menepuk-nepuk pundaknya: “Mulai sekarang, tidak ada orang yang bisa mengganggumu lagi, aku juga tidak akan membiarkan kamu hilang dari hadapanku lagi.”
“Kamu Lourdes?” Vanessa bertanya, lalu ia pun menjawab pertanyaannya sendiri, “Kamu bukan Lourdes, kamu sama sekali tidak mirip dengan Lourdes, bagaiman bisa kamu adalah Lourdes?”
Lourdes terus berkata: “Aku adalah Lourdes! Lourdes kamu!”
“Kamu adalah Lourdes?” Vanessa melihat kearahnya, diwajahnya tidak ada sedikit pun kemiripan dengan Lourdes, lalu ia pun menggunakan tenaganya untuk mendorongnya, “Kamu bukan Lourdes, lepaskan aku, biarkan aku pergi mencari Lourdes, dia sedang menungguku. Kalau aku tidak datang-datang, ia akan meninggalkan aku juga.”
Dulu, karena kakek tidak membiarkan ia keluar, Lourdes sudah mengajaknya keluar, tetapi karena dia tidak bisa hadir tepat waktu disana, hari itu Lourdes menunggunya semalaman dan tidak bahkan ia memanjat pagar rumahnya untuk bisa bertemu dengan Vanessa.
Semua yang pernah terjadi, ia masih meningatnya dengan jelas didalam kepalanya, tetapi sekarang semuanya sudah berubah, bahkan ia sendiri tidak bisa membedakan mana Lourdes yang asli dan palsu!
Lourdes menarik tangan Vanessa dan membiarkan ia mengelus wajahnya: “Vanessa, wajahku sudah berubah, tetapi hatiku sama sekali tidak berubah!”