Miguel tersenyum dingin:”Rico, jangan mengira aku tidak mengetahui apa yang sedang otakmu pikirkan. Aku memperingatkanmu, jika kamu masih memiliki pemikiran seperti ini lagi, maka selanjutnya aku tidak akan hanya memberhentikanmu.”
Miguel mengetahui jika Rico tidak akan melakukan sesuatu yang menghianati dia, tetapi dai tahu bahwa hati kecil Rico ingin membuat Oriella pergi dari sisinya.
Dan pemikiran Rico ini, benar-benar dianggap sebagai kesalahan yang begitu besar oleh Miguel, dan mengakibatkan dia tidak akan begitu mudah untuk memaafkannya.
Dia harus membuat orang tersebut merasakan sedikit kepahitan, barulah dia akan mengetahui hal apa yang seharusnya dia lakukan dan hal apa yang seharusnya tidak dia lakukan.
“Tuan presiden, ehmehm, anda dengarkan penjelasanku??” Rico masih ingin berbicara, tetapi Miguel sudah menutup teleponnya, merasa sangat cemas hingga menginjak-nginjakkan kakinya,”aku sudah mengikutimu selama beberapa puluh tahun, dan sangat setia kepadamu, mengapa kamu masih membully aku?”
Lourdes yang berada disampingnya tersenyum ringan, berkata dengan bahagia:”gadis kecil itu sedang berada disisinya, kamu masih menggunakan nada ini untuk berbicara dengannya. Dia tidak menghukummu untuk melakukan sesuatu, sudah membuktikan jika dia sedang dalam kondisi hati yang baik.
“Aku berkata Tuan Lourdes, aku harus berbuat apa kepadamu?” Rico memandang Lourdes tidak puas, membuat muka ingin menangis,”sedangkan kamu juga membully aku, apakah aku mudah mengurus masalah disamping dirinya.”
Lourdes dengan cepat menggelengkan tangannya:”Tuan Rico, jangan jangan menangis, jika kamu ingin menangis pergilah mencari tempat yang tenang, jangan mengotori telingaku??.”
Perkataan Lourdes masih belum selesai dia katakan, Rico tertawa dengan begitu hebat:”Nessa, sudah lama tidak bertemu, kamu masih saja sangat tampan. Aku selalu tidak mengetahui, didunia ini masih ada wanita secantik kamu.”
Lourdes memutarkan kepalanya kebelakang, melihat Vanessa yang berjalan mendekat kearah mereka, berkata dengan sopan:”Tuan Rico, sudah lama kita tidak bertemu! Dan kamu masih saja begitu tampan.”
Vanessa berkata dengan begitu hormat, dan disertai dengan senyuman, melihat hal tersebut Lourdes menjadi tidak puas, membawa dia lalu berjalan pergi:”Vanessa, harus aku katakan berapa kali kepadamu, tidak boleh tersenyum dengan begitu cantik dihadapan orang lain.”
Lourdes benar-benar merupakan lelaki pencemburu, selalu mudah mengira jika apa yang dilihat Vanessa selain dirinya tersimpan lelaki kedua.
Dan Rico yang berada dibelakang mereka berteriak:”Nessa, selanjutnya aku yang akan mentraktirmu makan. Aku harus menyetujuinya. Lelaki yang begitu keras kepada dan pencemburu itu, kamu tidak usah lagi menahannya. Terlebih lagi kamu memiliki kondisi yang begitu baik, kamu bisa mencari lelaki yang serratus persen jauh lebih baik daripada dirinya.??
Mendengar suara Rico, Lourdes mengembalikkan kepalanya, dengan kejam menatapnya:”Rico, sekali lagi kamu berbicara sembarangan, aku akan memotong lidahmu.”
Lourdes sudah membuat keputusan diam-diam, dikemudian hari dia pasti akan membicarakan kejelekan Rico dihadapan Miguel, setelah dia membuat keputusan ini, dia pasti akan melakukannya.
“Tuan Lourdes, kamu jangan marah, aku hanya bercanda saja, aku masih berharap dirimu mengatakan tentang diriku yang baik dihadapan presiden. Ditambah lagi, kita semua mengetahui, Nessa begitu mencintaimu, meskipun kita mencarikan dirinya lelaki yang 100 kali jauh lebih baik dari pada dirimu, dia juga belum tentu akan menerimanya.” Rico sudah pasti sengaja mengatakan hal tersebut, 100% sengaja ingin membuat Lourdes marah.
“Rico!” Lourdes menghentikan langkah kakinya, memutarkan kepalanya dan dengan kejam memberikan pukulan kepada Rico, tetapi pada saat dia baru ingin melangkah pergi, dia sudah ditahan oleh Vanessa.
Dia tersenyum dengannya dan berkata dengan lembut:”apa yang dikatakan oleh Tuan Rico ada benarnya, tidak peduliaku mengenal lelaki yang 100 kali lipat jauh lebih baik daripada kamu, pada akhirnya aku masih akan memilih kamu, apakah kamu merasa ini tidak benar?”
Lourdes berkata dengan dingin:”wanitaku, aku tidak menyukai orang lain berbicara yang tidak-tidak, terlebih lagi kamu belum berjanji kepadaku, tidak boleh tersenyum begitu cantik dihadapan lelaki lain.”
Lelaki, ada suatu saat begitu kekanakan seperti anak-anak, dia hanya dengan sopan menyapa orang lain, dan dia sudah merasa cemburu hingga seperti ini, begitu kekanakan.
Vanessa merasa tidak berdaya dan menggeleng-gelengkan kepalanya:”baik baik, aku akan mendengarkanmu, selanjutnya jika aku bertemu orang lain aku hanya akan memasang wajah datarku, tidak akan membuatmu merasa cemburu lagi.”
Lourdes merasa puas, menundukkan kepaa dan mengigit daun telinga Vanessa:”anak baik, wanita yang mendengar omongan baru bisa sangat disukai oleh lelaki.”
Vanessa:”??..”
Sudahlah, aku tidak akan membuat perhitungan dengannya, dia kekanakan seperti ini juga karena peduli terhadap dirinya, jika dihadapan wanita lain, kapan lagi bisa akan melihat dia yang begitu keras dan pencemburu seperti ini.
Dia menghembuskan nafas panjang, Lourdes kembali berkata:”apa yang kamu hembuskan? Apakah kamu tidak puas kepadaku? Vanessa jika kamu merasa tidak puas maka katakanlah, jangan memedamnya didalam hati.”
Vanessa memutarkan matanya malas, lelaki ini semakin hari semakin kelewatan, hati-hati saja suatu saat dia tidak tahan lagi dia akan membuangnya.
“Kamu masih memutarkan matamu? Vanessa, sebenarnya dimana letak kamu tidak puas kepadaku, aku menyuruhmu mengatakannya, hanya dengan kamu merasa tidak puas, aku akan bersedia merubahnya.” Lourdes masih saja berkata, tetapi tidak sulit didengar jika didalam suaranya terdapat beberapa kekhawatiran.
Karena terlalu peduli, maka baru bisa begitu cemas.
Karena terlalu peduli, dia baru bisa tidak ingin dia tersenyum begitu cantik dihadapan lelaki lain.
Dia pastinya tidak akan tahu seberapa cantiknya dia pada saat tersenyum, senyumannya begitu membuat orang terpesona, dan dirinya juga dibuat terpesona oleh senyumannya, terpesona hingga tidak bisa melupakannya bahkan setelah beberapa tahun lamanya.
Terlebih lagi dia tidak menginginkan lelaki lain menyukai dia karena melihat senyumannya, menambah satu saingan maka akan menambah satu bahaya, dan mungkin bahaya untuk kehilangan akan semakin besar.
“Lourdes, aoa yang sedang kamu pikirkan? Didalam hatiku, kamu adalah yang terbaik. Tidak peduli kekurangan ataupun kelebihanmu, smeua merupakan keistimewaanmu, aku bersedia menerimanya.” Vanessa masuk kedalam pelukannya, tersenyum kepadanya,”sudahlah, jangan khawatir, tersenyumlah kepadaku.”
“Aku dibuatmu marah hingga tidak bisa tersenyum.” Dia berkata, menundukkan kepalanya dan mengigitnya, lalu tersenyum ringan,”Vanessa, tidak peduli kamu bersedia atau tidak, kamu tidak akan bisa lepas dari gengaman tanganku.”
Vanessa menatapnya:”Lourdes, apakah masih kurang jelas? Aku merupakan orangmu, seumur hidup ini tidak peduli terjadi hal apapun tidak ada yang bisa memisahkan kita berdua.”
“jangan tatap aku begitu lagi, aku sudah tahu. Aku setiap hari mengatakannya, bukan untuk mengingatkanmu, hanya takut jika kamu lupa.” Lourdes tiba-tiba mengeluarkan tangannya, meraih pinggangnya,”pergi, kita pergi membuat anak.”
Wajah Vanessa memerah, meninju dia:”dibelakang masih ada orang, perhatikan gaya ucapanmu. Ditambah lagi, pembunuh sebenarnya masih belum diketahui, kamu jangan memikirkan hal lainnya.”
“Pembunuh sebenarnya sudah ditemukan, kita hanya tinggal mengumpulkan buktinya.” Lourdes tersenyum, suaranya merendah,”sekarang aku tidak khawatir tidak bisa menemukan mereka, tetapi aku masih belum menemukan cara untuk membunuh mereka.”