Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 800 Menjijikkan! Kotor!


Diluar jendela, angina bertiup, dan terdapat rintikan air hujan, udara di kota Atmajaya bertambah dingin.


Udara diluar sangatlah dingin, tetapi Vanessa merasa seluruh tubuhnya panas.


Bukankah dia sudah mati?


Dia masih melihat Lourdes membawa anak mereka datang menjemputnya.


Mengapa setelah mati dia masih bisa merasakan kesakitan?


“Tidak??.” Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengeluarkan suara; dia ingin menyingkirkan hal yang membuat dia kesakitan, tetapi dia tidak memiliki tenaga untuk mengangkat tangannya sendiri.


Dia merasakan rasa sakit itu semakin lama semakin kuat, semakin kuat hingga dia merasa tidak bisa menahannya, begitu kuat hingga dia merasa tubuhnya sudah akan terserai berai.


Dia berusaha, berusaha untuk melihat siapa yang membuat dia kesakitan, ingin melihat secara jelas orang jahat mana, yang bahkan pada saat dia sudah mati juga tidak melepaskan dia.


Pada saat dia berusaha, baru saja membuat pergerakan, dia merasakan rasa sakit itu bertambah kuat, seperti ingin melampiaskan kemarahan dan ketidakpuasan.


Vanessa berusaha begitu lama, berusaha keras kembali berusaha keras, dan akhirnya bisa membuka matanya.


Pada saat dia membuka matanya, cahaya yang begitu silau membuat matanya sangat sakit, dia kembali menutupkan matanya.


Setelah beristirahat sebentar, dia kembali perlahan-lahan membuka matanya??.pada saat dia sudah melihat dengan jelas, pada saat ini dia melihat terdapat seorang lelaki yang berada diatasnya, dia??.


Menyadari apa yang ingin lelaki itu perbuat, Vanessa merasa terkejut hingga berteriak, menggila memukuli dia memukuli dia, berfikir ingin menjauhkan dia.


Tetapi lelaki tersebut seperti sebuah gunung menghimpit tubuhnya, tidak peduli bagaimana dia ingin menghindarinya, lelaki tersebut masih memiliki kekuatan yang begitu kuat, dia sama sekali tidak bisa mendorongnya.


“Tidak??.tidak mau??.” Dia merasa tidak berdaya menangis dan berteriak, merasa tidak berdaya dan berteriak, tetapi dia juga tidak memiliki tenaga apapun, hanya bisa membiarkan apa yang dilakukan oleh pria tersebut.


“Tidak mau? Huh??.” Lelaki tersebut tersenyum dingin,”Vanessa, tubuhmu tidak memberitahuku seperti ini.”


“Tidak mau??..” dia menggerakkan tangannya, mencakar punggung pria tersebut memberikan bekas luka, matanya yang memerah dan kesakitan, berteriak marah,”iblis, aku akan membunuhmu! Membunuhmu!


“Membunuh aku? Maka kamu harus memiliki kemampuan. Kamu bahkan sudah seperti orang mati, bagaimana bisa kamu membunuh aku? Benar?” lelaki tersebut mengeluarkan suara seperti seorang iblis.


“Meskipun aku mati, aku akan menarikmu untuk mati bersamaku! Kamu seperti iblis!” dia menatap marah lelaki tersebut, sangat ingin merobek habis wajahnya.


“Maka kita akan melihatnya, setelah aku selesai melakukan hal ini kepadamu, apkah kamu masih bisa hidup untuk membalaskan dendam?” dia tersenyum seperti inlis,”bagaimana? Apakah kamu sudah bisa merasakan aku?”


Bagaimana bisa tidak merasakannya?


Keberadaannya terlalu kuat, tidak hanya dia sudah masuk ekdalam dirinya, ruangan ini bahkan sudah dipenuhi oleh suasana yang dia inginkan.


Menjijikan! Kotor!


Dia sangat tidak bisa menahan diri untuk meludah.


Pada saat lelaki ini kembali memasukkan dirinya, Vanessa juga tidak tahu dia mendapatkan keberanian dari mana, dia mengigit telinga lelaki tersebut.


Dia membuat dia merasa kesakitan bukan?


Maka dia juga tidak akan membiarkan dia, dia ingin membuat dia merasa lebih sakit daripada dirinya.


Dia mengigitnya dengan sangat ganas, merusak telinganya, hingga membuat darah dari telinganya menetes hingga wajahnya, dan mengotori tempat tidurnya.


Darah, mengalir begitu banyak, tetapi lelaki tersebut seperti tidak tahu rasanya sakit, bibirnya masih tetap menampilkan senyuman mengerikan, sama sekali tidak mengurangi kekuatannya.


“Vanessa, kamu harus mengingat! Ingat baik-baik bagaimana caranya aku menginginkanmu.” Suara lelaki itu sangat rendah dan penuh dengan godaan.


Vanessa mengigit daun telinganya, mengigit dagingnya, darah memenuhi bibirnya, membuat dia terlihat seperti wanita yang haus akan darah.


“Iblis, tidak peduli kamu adalah siapa, tidak peduli siapa yang mengirimu datang, aku pasti akan emmbuatmu tidak bisa mati dengan tenang????.ah??.”


Dia belum menyelesaikan perkataannya, dia sekali lagi diterkam dengan penuh tenaga, bibirnya tidak bisa menahan mengeluarkan suara yang sama sekali tidak ingin dia keluarkan.


Dia merasa jijik kepadanya, dan lebih merasa jijik kepada diri sendiri.


“Maafkan aku, maafkan aku??.” Air matanya mengalir, berteriak berkata.


Dia sangat merasa bersalah kepada Lourdes, dia tidak bisa dalam keadaan bersih bertemu kembali dengan dia dan anak mereka.


Maaf!


Maaf!


Semua karena ketidak berdayaannya, bahkan kesuciannya tidak bisa dia jaga.


Mengapa?


Mengapa pada saat dia sudah ingin mati, iblis datang mencegahnya?


Sebenarnya siapa yang mempunyai dendam yang begitu dalam terhadapnya?


Selama kehidupan ini, dia tidak pernah melakukan hal jahat, dia menggunakan hati yang baik untuk hidup di dunia, mengapa dunia tidak bisa memperlakukannya dengan lebih lembut dan baik sedikit.


Pada saat umurnya masih sangat kecil, dunia sudah melenyapkan ayah dan ibunya.


Pada saat dia sudah tumbuh dewasa, dunia ini kembali melenyapkan lelaki yang dia cintai dan anaknya.


Sekarang dunia ini menghancurkan dirinya dengan begitu dalam.


Dalam ketidak berdayaan, dia seperti mendengar suara lelaki yang sangat enak didengar berkata kepada dirinya:” Vanessa, ayah dan ibumu sudah tidak ada, berikutnya ada aku yang melindungimu.”


“Vanessa, jangan takut, kamu tidak usah memikirkan apa-apa lagi, tidak usah memperdulikan apapun lagi, kamu masih mempunyai diriku.”


“Vanessa, aku menyukaimu, jadilah istirku dua tahun lagi.”


Perkataan seperti ini, lelaki itu hanya pernah mengatakan sekali kepadanya, tetapi dia selalu mengingatnya didalam hatinya, tidak akan bisa melupakannya.


Dia selalu menunggunya, menunggunya pulang, menunggu dia membawa dia keluar dari orang-orang yang sangat menakutkan ini, menunggu dia menepati janjinya.


Tetapi semua itu, sudah dilenyapkan oleh iblis yang sedang berada diatas tubuhnya.


Takutnya jika dia tidak menghancurkan lelaki tersebut dengan menggunakan tangannya sendiri, setelah dia mati nanti, dia tidak akan memiliki muka untuk bertemu dengan Lourdes.


Mengapa?


Mengapa?


Dia tidak mengerti!


Dia berteriak dengan tidak bersuara, mengapa harus menghilangkan keberanian dia untuk mati?


Dunia ini tidak melepaskan dia dengan mudah, maka dia juga tidak memiliki muka untuk menemui Lourdes yang berada didunia sana, jalan kedepannya, dia harus bagaimana melewatinya?


Pada saat ini, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk mati lagi.


Atau mungkin, dia seharusnya hidup baik-baik, membuat orang yang mempergunakannya, orang yang menyakiti dia membayar atas hal yang telah mereka lakukan kepadanya.


“Vanessa??..ikuti aku, aku akan membawamu pergi ke suatu tempat.”


Dia seperti mendengar suara lelaki yang begitu enak didengar, begitu lembut memanggil namanya, pada saat masa keritisnya, dia seperti sedang melihat dia sedang melambaikan tangan kepadanya, melihat dia yang tersenyum kepadanya.


“Lourdes????maaf, aku tidak bisa pergi denganmu, karena mulai hari ini, aku sudah tidak pantas.” Hati kecilnya meneriakkan namanya, dengan perlahan menutup matanya, mengigit erat giginya, menerima rasa sakit yang semakin lama semakin bertambah.


Lourdes, kita tidak akan bertemu lagi!


Jika ada kehidupan selanjutnya, aku pasti akan sangat bersih menunggumu pulang, atau dengan bersih pergi mencarimu.


Disebelah telinganya, suara serak lelaki tersebut kembali terdengar:” Vanessa, jika kamu memiliki kemampuan maka kamu harus tetap hidup dan membalaskan dendammu kepadaku. Jika tidak????.aku bahkan tidak akan melepaskan tubuhmu.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK