Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 429 Tidak Akan Melukaimu





Pikiran Ariella tidak berada di penculik Efa, yang paling dia perhatikan sekarang adalah formula obat yang diberikan oleh Daiva.





Setelah dokter melihat formula itu, dokter menelepon dia untuk menjelaskannya, formula itu total terdiri dari 21 jenis obat, diantaranya ada dua obat yang beracun, obat itu dalam waktu beberapa detik saja bisa merenggut nyawa orang.





Dua obat beracun itu dan obat lainnya saling berbenturan, obat itu jika disatukan bisa menangkal efek racun dan menyembuhkan penyakit, tapi obat ini juga dapat merusah tubuh, inilah yang disebut setiap obat memiliki efek samping.





Obat ini setelah dibuat harus dites beberapa kali dulu, harus dipastikan tidak ada kesalahan baru dapat diberikan ke Carlson dan diminumnya.





Baru berjalan keluar dari laboratorium, HP Ariella tiba-tiba berbunyi, dia mengeluarkannya dan melihat, lagi-lagi nomor yang tidak diketahui.





Melihat layar HPnya, jantung Ariella berdebar-debar, tangan kanannya yang memegang HP pun menjadi bergetar, dia menarik nafas dalam-dalam lalu mengangkatnya: “Halo!”





Teleponnya sama seperti dulu tidak ada suara apa-apa, Ariella mencoba mendengar sekelilingnya ada suara apa, tapi di sana suasanya sangat diam tidak terdengar suara sedikitpun.





Ariella berdiri di pintu utama rumah sakit, dia melihat sekelilingnya hanya ada orang berlalu lalang, di kejauhan ada jalan utama di kota itu, kendaraan juga tidak berhenti, sama sekali tidak ada orang yang mencurigakan.





Dia sangat gugup sampai menelan air liurnya lalu bertanya lagi: “Kamu sebenarnya siapa? Berkali-kali telepon aku sebenarnya mau apa? Kalau kamu ada urusan denganku kenapa tidak langsung bicara? Kamu sembunyi-sembunyi seperti ini kamu itu apa?”





“Ariella????.”





Orang itu akhirnya bersuara, suara yang masuk ke telinga Ariella itu sudah diubah, dia bahkan tidak tahu orang itu pria atau wanita, anak muda atau orang tua.





“Kamu sebenarnya siapa?” Ariella sekali lagi melihat orang yang berjalan di sekelilingnya, tapi masih saja tidak melihat orang yang mencurigakan.





“Aku hanya mau mendengar suara kamu, aku tidak akan menyakiti kamu.” Suaranya sekali lagi diubah





“Kamu sebenarnya siapa?” Ariella terus bertanya.





“Kakak, ini bunga buat kamu.” saat Ariella melihat sekelilingnya, ada seorang anak kecil kira-kira umur 6 atau 7 tahun yang sedang membawa bunga mawar dan dia langsung meletakkan di tangannya. Anak kecil itu tersenyum, “Semoga kamu suka.”





“Bunga ini??..” Ariella baru mau bertanya, anak kecil itu langsung masuk ke kerumunan orang, sekejap anak kecil itu menghilang dari pandangannya.





“Ariella, semoga kamu suka!” suara lagi-lagi terdengar dari telepon itu, suaranya sedikit lebih rendah dari yang tadi.





“Kamu sebenarnya siapa?” Ariella masih bertanya pertanyaan yang sama, tapi orang itu sudah mematikan teleponnya.





Melihat bunga mawar yang sedang dibawanya, Ariella seperti sedang membawa masalah yang besar, dia ingin membuangnya tapi dia berpikir dari bunga ini mungkin ada petunjuk.





Dia melihatnya sekilas, hanya bunga mawar biasa, di dalam bunga tersebut ada satu lembar kartu, di kartu itu terdapat satu baris tulisan yang dicetak dengan mesin—-semoga kamu bahagia selamanya!





Satu baris tulisan yang sederhana, tapi tanda tangan saja tidak ada.





Ariella tidak berani membawanya, khawatir di dalamnya itu ada penyadap atau barang lain, dia pun langsung membuangnya ke tong sampah.





Baru membuang bunganya ke tong sampah, HP yang sedang dipegangnya itu berbunyi lagi, dia pun takut, HP nya hampir saja terjatuh.





Sampai dia melihat yang menelepon itu adalah Carlson, Ariella yang tadinya tegang menjadi sedikit rileks, dia mengakatnya dan mendengar suara Carlson: “Aku pulang, aku sekalian jemput kamu, kamu ada dimana?”





Ariella mengangkat kepalanya dan melihat mobil Carlson sudah berhenti di depan pintu rumah sakit, dia berjalan dengan cepat ke sana: “Aku lihat kamu.”





“Baik.” Carlson mematikan teleponnya.





Ariella berjalan ke arah sana dan naik mobil duduk di belakang di sebalah Carlson, dia pun bersender di badan Carlson: “Peluk aku.”Sebanyak apapun ketidaktenangan, saat melihat Carlson ketidaktenangannya itu sudah hilang setengah, Ariella bersender di badannya dan menghirup wangi uniknya Carlson.





Carlson merangkulnya dan menenangkannya dengan lembut: “Formula penangkal HDR kita sudah dapatkan. Ada segitu banyak dokter, cepat atau lambat mereka pasti akan memberikan obatnya ke tangan aku, kamu jangan khawatir.”





Carlson merasakan ketidaktenangan Ariella, dia mengira itu semua karena khawatir dengan matanya.





“Carlson??..” Ariella seperti anak kecil bersender di pelukannya, “Tadi orang misterius itu telepon aku lagi, dan dia bersuara.”





“Orang misterius itu menelepon kamu lagi?” tangannya yang merangkul Ariella itu tanpa sadar menguat, “Dia bicara apa sama kamu?”





“Dia bilang aku tidak akan menyakiti kamu, dan dia juga menyuruh satu anak kecil memberi aku bunga, dan bilang semoga aku suka.” Ariella melihat Carlson, karena matanya juga tidak dapat melihat, dia juga tidak bisa melihat sesuatu dari matanya.





Tidak akan menyakiti Ariella, dan meminta orang untuk memberinya bunga, dan bilang semoga dia akan suka—-





Dari hal-hal di atas, Carlson bertambah yakin dengan prediksinya, orang misterius itu 80 90 persen adalah Fernando yang sudah mati beberapa tahun lalu.





Di tahun itu Sandoro meminta Zoro untuk membuat sebuah kecelakaan, saat itu mobilnya meledak, mobil hancur dan orangnya meninggal, mayat korban pun pecah berkeping-keping.





Zoro tidak dapat memastikan identitas korban, jadi kemungkinan Fernando berhasil kabur dan selamat.





Carlson tiba-tiba diam membuat Ariella panik dan khawatir: “Carlson, ada masalah apa?”





“Tidak ada apa-apa.” Carlson menepuk bahunya, menurunkan kepalanya dan menciumnya, “Aku mau bawa kamu ke suatu tempat.”





“Kemana?”





“Nanti kamu juga tahu, sebelum sampai kamu harus terus penasaran ya, biar kamu terkejut.”





“Kamu yakin bukan mau membuat aku kaget kan?” hal yang paling Carlson tidak mengerti adalah romantis, jadi Ariella tidak percaya dia bisa memberinya kejutan.





“Kamu meremehkan aku!” dia berhasil menarik perhatian Ariella, mood Carlson pun menjadi lebih rileks.





“Riella juga tahu, Ayahnya itu selain kerja ya kerja, sangat jarang bermain dengannya.” bukan Ariella mengejek, tapi Carlson memang dari dulu tidak pernah meninggalkan pekerjaannya, matanya walaupun tidak dapat melihat tapi setiap hari juga tetap kerja.





Mendengar Riella, hati Carlson menjadi hangat.





Dia merawat anaknya sendiri yang saat lahir beratnya tidak sampai 2,5kg itu sampai umur 4 tahun, melihatnya bertumbuh hari per hari, rasa suksesnya itu membuatnya lebih puas dibandingkan dengan pencapaiannya di dunia bisnis.





Dan yang membuatnya beruntung bisa memiliki anak yang lucu seperti Riella, peran terbesarnya itu ada di wanita yang duduk sebelahnya ini.





Untuk berterima kasih kepadanya sudah memberikan anak yang cantik seperti itu, seumur hidupnya dia akan menemaninya di sebelahnya, dan mencintainya sampai tua!

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK