Kecepatan Miguel kembali membuat Gregorio mengerti satu hal.
Posisi gadis kecil keluarga Tanjaya di hati Miguel jelas tidak sebanding dengan orang kebanyakan. Mungkin kemungkinan … tapi Gregorio tidak mau mengakui kemungkinan ini.
Dia tidak percaya bahwa ketika suatu pilihan harus memilih antara seorang wanita dan posisi kekuasaan, akan ada seorang pria yang cukup bodoh akan memilih seorang wanita.
Dan putranya melakukan banyak hal untuk naik posisi presiden, dapat dikatakan bahwa itu melakukan banyak hal buruk.
Gregorio dapat memastikan bahwa Miguel tidak akan pernah melepaskan posisi presiden negara A yang sulit didapatkan ini.
Namun, karena Miguel cukup mementingkan gadis kecil itu, gadis kecil dari keluarga Carlson itu adalah bidak catur yang dapat diperalat dengan baik.
Namun, Gregorio juga sangat jelas, gadis kecil keluarga Carlson memiliki terlalu banyak variabel, jelas bukan catur yang mudah dikendalikan.
Otak Gregorio berputar menghitung cepat, dia harus sebelum bermusuhan dengan keluarga Carlson membiarkan gadis kecil itu meninggalkan Miguel, dia harus bagaimana agar bisa melakukannya?
“Aku tebak?” Miguel dengan pelan mengaitkan bibirnya, “Ayah benar-benar semakin tua semakin menarik, perkataan seperti ini, bisa-bisanya keluar dari mulut Anda.”
“Tidak dapat menebaknya?” Gregorio tersenyum dan berkata, “Aku pikir di dalam hatimu pasti memiliki jawabannya, hanya tidak ingin mengatakannya saja.”
“Tolong ayah mencerahkanku,” Miguel bertanya begitu, tetapi dia ingin tahu apa yang dikatakan Gregorio kepada Oriella kemarin.
Namun, Gregorio tidak menyadari, dia berdeham, berpura-pura menjadi wajah seorang ayah yang pengasih: “Miguel, kamu dapat terus mempertahankan hubunganmu dengan Oriella, tetapi kamu harus menikahi Vanessa. Karena hanya dengan begitu kamu dapat mengkonsoliditasikan posisimu. ”
Ternyata seperti yang dia pikirkan, pria tua ini mencari Oriella ingin membiarkannya meninggalkannya.
Oriella tidak membahas masalah kemarin Gregorio mencarinnya untuk bicara. Pikiran Miguel bergerak baru terpikirkan untuk mendapat jawabannya dari Gregorio. tidak menyangka bisa mendapatkannya.
Mengetahui percakapan Gregorio dengan Oriella kemarin, Miguel merasa sangat tenang.
Miguel berkata, “permintaan ayah, Aku tidak bisa melakukannya. Karena Aku kaliini datang ke sini mencarimu, bukan untuk membantumu melakukan sesuatu, tetapi untuk mengirimimu sebuah pesan.”
Nada suara Miguel membuat Gregorio tidak puas, tetapi dia tahan, bertanya, “Pesan apa?”
Mimik wajah Miguel tiba-tiba berubah, dengan suara suram berkata: “Hal yang dulu kamu lakukan di belakangku, aku bisa menganggap tidak terjadi apa-pun, tetapi jika kamu berani mencari masalah Oriella, aku akan mencarimu perhitungan. ”
Gregorio tidak senang: “Apakah kamu sedang mengancamku?”
Miguel mengangguk: “Baguslah kalau kamu tahu.”
Gregorio mengebrak meja dan berteriak: “Miguel, kamu bisa-bisanya demi seorang wanita mengancam ayah kandungmu sendiri.”
Miguel tetap masih bermimik wajah acuh tak acuh: “Kalau begitu aku akan bertanya padamu, apakah kamu pernah memperlakukanku sebagai anak kandungmu.”
Dulu apa yang Gregorio lakukan padanya, dia menahannya, karena lelaki tua itu tidak menginjak garis kesabarannya.
Sekarang orang yang dia ganggu adalah Oriella, yaitu menyentuh satu-satunya garis kesabaran Miguel, bagaimana dia bisa duduk dan mengabaikannya.
Gregorio marah terbatuk: “Kamu …”
Miguel berkata: “Kata-kata Aku sampai di sini, Aku berharap ayahku sudah mengingatnya. Pada saat yang sama Aku juga berharap ayah panjang umur sehat selalu.”
Setelah mengucapkan kalimat ini, Miguel juga memberikan hormat kepada Gregorio, setelah memberi hormat, dia mengabaikan tatapan Gregorio yang seolah ingin makan orang, dan berbalik keluar.
“Kamu anak tidak berbakti, kamu seperti ini bicara dengan ayahmu sendiri, kamu pasti akan masuk neraka!” Gregorio mengambil cangkir teh di atas meja dan membantingnya ke belakang punggung Miguel.
Melihat bahwa cangkir teh akan terkena Miguel, tepat di belakang Miguel seperti ada sepasang mata, dengan pelan menyamping untuk menghindar dari cangkir teh yang dilempar Gregorio.
Bang ????
Gelas itu menabrak dinding yang kokoh dan pecah!
“Kamu adalah anak brengsek yang tidak berbakti! Kamu bisa melarikan diri hari ini, kamu belum tentu bisa bersembunyi besok.” Gregorio memegangi dadanya dan terlalu marah kehilangan napas.
Ashanty jalan perlahan datang, Dia mengambil potongan-potongan cangkir porselen di tanah, sambil memunggutnya sambil berkata, “Cangkir ini memiliki sejarah ratusan tahun, hancur berkeping-keping benar-benar sayang.”
Mendengarkan perkataannya, Gregorio mengerutkan kening dan dengan tidak puas berkata: “di dalam hatimu, apakah aku tidak lebih penting dari segelas cangkir?”
Ashanty mengambil bagian terakhir pecahan cangkir, berdiri dan memandang Gregorio, Dia dengan lembut berkatat: “Tuan, kamu bukannya selalu memberi tahuku bahwa kemarahan adalah menghukum diri sendiri dengan kesalahan orang lain. Aku ingat itu, bagaimana kamu bisa melupakannya. ”
“Anak tidak berbakti itu terlalu kurang ajar! aku bisa tidak marah kah?” menyebutkan Miguel, Gregorio kesal menggertakkan giginya, tidak sabar ingin meminum darah Miguel.
“Bagaimana pun dia juga anak kandungmu, adalah darah dagingmu.” Ashanty sibuk memasukkan potongan-potongan itu ke dalam kotak kosong, dan menambahkan kalimat, “Harimau pun tidak memakan anaknya sendiri, apakah kau benar-benar bisa rela menyingkirkannya? ”
“Sikapnya terhadapku begitu, sama sekali tidak memperlakukanku sebagai ayah kandungnya. Mengapa Aku tidak bisa menyingkirkannya?” pemikiran yang pertama kali terlintas dalam pikiran Gregorio, Putranya tidak dekat dengannya, sikap terhadapnya juga sangat buruk, dia berada di dunia juga tidak ada sedikitpun keuntungan untuknya .
“Kita tidak katakan tentang putra kandungmu, hanya bicara tentang statusnya. Sekarang kamu bukanlah lawannya.” Ashanty mengatakan ini, dan menunjuk ke potongan-potongan cangkir di dalam kotak, “Tuan, benda ini aku akan mencari seseorang untuk memperbaikinya, lihat apakah bisa diperbaiki. ”
“Tidak perlu diperbaiki. Bagaimanapun kamu memperbaikinya, juga akan ada celah, dan tidak bisa kembali ke tampilan aslinya lagi.” Gregorio mengatakannya, didalam benaknya pada saat yang sama memikirkan satu hal.
Hubungan antara ayah dan anak mereka seperti cangkir teh yang pecah ini, sudah pecah ya pecah, meskipun menemukan pengrajin sehandal apapun, juga tidak dapat pulih seperti sedia kala.
Dengan kata lain, dikatakan bahwa hubungan ayah-anak mereka pecah ya pecah, tidak bisa diperbaiki lagi.
“Baiklah, jika kamu bilang tidak memperbaikinya ya tidak usah memperbaikinya, aku akan mendengarkanmu,” kata Ashanty dengan lembut. Ketika dia bicara diatas wajahnya dengan senyum tipis, dan senyum itu membuat orang merasa nyaman.
Melihatnya, kekesalan Gregorio perlahan menghilang, dia memegang tangannya masuk ke dalam telapak tangannya dan dengan lembut menepuknya: “Ashanty, ada kamu yang menemani disisiku, itu adalah keberuntungan terbesar dalam hidupku.” “”
Ashanty tersenyum ringan, “Aku juga.”
Jangan melihatnya hampir berusia lima puluh tahun, tetapi karena perawatan yang bagus, badannya masih bergelombang dan terlihat sangat energik.
Bisa membuat seorang pria seperti Gregorio yang berguling di dunia politik dan masih menaruhnya disisinya, membuatnya tidak bisa meninggalkannya, kelembutannya kecantikannya dan kebijaksanaannya sangat diperlukan.