Ketua tersebut menatap puas efek seperti membunuh monyet dan ayam, dan ekali lagi menunjukk orang tersebut:”kamu pergi. Jika kamu masih berani lompat kebawah, maka jangan menylahkan pistol kakakmu ini.”
Beberapa orang yang dikirim, jika tidak membuat Carlson menembakkan pelurunya, tidak membuang-buang peluru Carlson, maka itu tidak ada artinya lagi, ketua tersebut tidak akan membiarkan Carlson tidak menembakkan pelurunya, dan mereka sudah memilih untuk melompat sendiri kedalam laut.
Jika pergi maka itu merupakan jalan kematian, tetapi jika tidak pergi maka itu juga merupakan jalan kematian, orang yang disebut namanya mengigit giginya, membawa perasaan yang tidak berdaya turun ke bawah tebing.
Sama seperti yang tadi, pada saat dia sudah ssetengah menuruni tebing, dia melihat Carlson, Carlson juga sama masih memberikan senyuman.
Ekspresi wajah Carlson malah terlihat sangat bersahabat, tetapi bisa membuat bulu kuduk penjahat kecil itu berdiri, lelaki ini sangatlah mengerikan.
Carlson sudah jelas tidak melakukan apa-apa, tetapi bisa membuat penjahat kecil itu merasa ketakutan, seperti dia sudah lama berada didalam piring santapan Carlson.
Melihat dia, Carlson sama sekali tidak menembak, mulut pistolnya menunjuk kearah laut, menyuruh penjahat kecil itu melompat sendiri ke dalam laut.
Penjahat kecil itu menaikkan kepalanya, melihat kakak tertua mereka sedang mengarahkan pistol kepadanya, maju ataupun mundur semua adalah jalan kematian, dia mengambil pistol dengan tangannya yang kosong, bersiap untuk menembak Carlson.
Bagaimana bisa Carlson memberikan kesempatan menembak bagi musuh, jari tangannya bergerak, menembak tangan penjahat kecil sebelum dia menembak.
Dor??
Terdengar suara tembakan, tembakannya menembak tepat tangan penjahat yang memegang pistol.
Pada saat pistol berbunyi. terdengar jeritan mengenaskan dari penjahat, pistol ditangannya jatuh kedalam laut, satu tangannya yang lain tidak memiliki tenaga lagi, dan dia seketika juga jatuh masuk kedalam laut, dengan cepat dilahap oleh gelombang air laut.
“Pantas mati!” ketua mereka merasa sangat marah, melakukan beberapa tembakan sembarangan, dan sekali lagi memilih seseorang untuk menjadi umpan.
Pistol yang berada ditangan Carlson hanya bisa menampung 5 peluru, jika kedua pistol ditangan Carlson terisi penuh maka mereka hanya memiliki 10 peluru, bisa menyakiti 10 orang saudara mereka.
Ditambah adik ke 5 dan ke 6, Carlson sudah mengeluarkan total 4 peluru, dan Carlson hanya memiliki 6 peluru lagi, maka dari itu ketua hanya perlu menyuruh 6 orang lagi untuk menjadi umpan.
Dan lagi, disini, keadaan sudah memiliki perubahan yang begitu besar, hari semakin hari semakin malam, gelombang air laut semakin lama semakin besar.
Ombak laut begitu ganas menyapu semua bebatuan, melihat dari hal ini, tidak harus menunggu lama, ombak pasti bisa menyapu habis gua, pada saat itu Carlson tidak bisa mundur lagi.
Ketua berkata:”tidak perlu turun lagi, kita cukup menunggu disini, membuka matanya lebar-lebar, kuburan mereka adalah disini, Carlson sudah pasti akan mati.
Mendengar suara diluar sana, Carlson menaikkan tangannya dan melihat jam tangannya, waktu yang dijanjikannya dengan Henry sudah lewat begitu lama, Henry pasti sudah akan membawa orang untuk mencari mereka.
Hanya dengan Henry datang sebelum gelombang laut itu menyapu mereka, maka semua kesulitan ini pasti bisa diatasi, musuh yang berada diatasi ini, sama sekali tidak dipandang oleh Carlson.
Musuh sedang bertaruh, jika pada saat gelombang laut keluar, Carlson pasti akan keluar dengan sendirinya, pada saat itu mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga besar untuk membereskannya.
Carlson bukanlah orang yang akan menaruh nyawanya di tangan orang lain, dia harus memikirkan cara lain, dia tidak boleh hanya berharap dan menunggu Henry menyelamatkan mereka.
Dia kembali kesisi Ariella, dengan lembut mengangkat kakinya Ariella, melihat racun yang sudah dibersihkannya hingga sangat bersih, keadaan Ariella sangatlah stabil.
Carlson mengelus-ngelus kepala Ariella, melihat Ariella yang selalu mengeluarkan semburat merah dipipinya, dan tersenyum dengan ringan:”Kamu, ekspresi malu mu ini membuat orang ingin memakanmu.”
“Menyebalkan!” Ariella menundukkan kepalanya, tidak berani melihat tatapan lembut yang diberikan oleh Carlson kepadanya, sekali melihat dia bisa kembali mengingat hal yang baru saja mereka lakukan.
Saat-saat kehidupan, pada saat itu juga mereka meninggalkan semuanya, hanya berfikir untuk memeluk erar satu sama lain, begitu tergila-gila, begitu tanpa keraguan, hanya karena dihadapan mereka adalah pasangan mereka.
Carlson memegang kaki Ariella, dengan ringan memijitnya, berkata:”kita masih ada pertempuran hidup dan mati. Tetapi kamu tidak usah khawatir, lelaki mu ini tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada dirimu.”
“Iya.”dia tidak akan lagi mengambil keputusan sendiri, hanya cukup mempercayai dia, mengikuti dia, Carlson pasti bisa membawa dirinya menuju jalan yang baru.
Carlson membawa Ariella berdiri, berkata:”pasang laut sudah meningkat, musuh sedang menunggu kita diatas, sepertinya kita mempunyai cara untuk melarikan diri.”
Ariella menatap yakin Carlson, bertanya:”kamu sudah memikirkan cara apa?”
Carlson tidak menjawab, dia membuka celana yang dipakainya, menggunakan celana tersebut untuk mengikat pinggang mereka berdua.
Setelah mengikat, Carlson menunjuk-nunjuk wajah Ariella:”Ariella, mari kita pergi, aku akan membawa kamu menangkap ikan hiu.”
Sudah hingga pada saat-saat yang menentukan, dia bahkan masih bisa mengajak Ariella bercanda, Ariella juga membuat senyuman di wajahnya dan berkata:”baik, aku akan menemanimu menangkap ikan hiu.”
Teknik berenang Carlson sangatlah hebat, tetapi sekarang sedang terdapat pasang laut yang begitu besar, pasang laut yang bahkan bisa membalikkan sebuah kapal.
Maka dari itu juga, jika berenang didalam laut tidak dibutuhkan teknik sama sekali, tetapi Carlson juga memiliki strategi perangnya, dia bisa membawa Ariella ke pinggiran laut tanpa menggunakan teknik apapun.
Dia menggunakan celana panjangnya untuk mengikat kedua tubuh orang tersebut, memberikan pasangan mereka waktu bebas, juga tidak bisa tersapu oleh ombak.
Hanya dengan memastikan bahwa Ariella masih berada dalam jarak pandangnya, hanya dengan meyakinkan jika Ariella aman, maka dia juga bisa menggunakan kekuatannya untuk membawa Ariella melewati ini semua, dan membawa Ariella menuju tempat bersembunyi lainnya.
Pasang laut sudah datang, para musuh mengetahui jika Carlson tidak memiliki pilihan lain selain memanjat keatas, maka dari itu para musuh merasa tenang dan sama sekali tidak memantau keadaan Carlson.
Carlson membawa Ariella berjalan perlahan-lahan, perlahan-lahan menyelam kedalam laut, pergi menuju bagian kiri tebing.
Dahulu Carlson sering berlatih menyelam, bisa menahan nafas di air selama 5 menit, tetapi Ariella tidak bisa, Ariella tidak berjalan begitu lama, dia sudah tidak bisa menahannya.
Carlson bergerak dengan cepat, menggunakan satu tangannya untuk memegang pinggangnya,membuat tubuh mereka menjadi sangat dekat, Carlson mencium bibir Ariella, menggunakan cara dari bibir ke bibir untuk membantu Ariella bernafas.
Pada saat mereka sudah memiliki jarak dari gua tersebut, Carlson baru melepaskan Ariella, membawa Ariella perlahan-lahan keluar dari air.
Musuh yang berada jauh disana, masih menunggu dengan tenang, tidak mengetahui bahwa musuh yang mereka kejar sudah diam-diam bergerak.
Setelah memeriksa keadaan musuh, Carlson tidak berhenti, dan kembali membawa Ariella terus berenang kedepan, sampai ketempat yang tidak akan bisa dideteksi oleh musuh.