Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 419 Kucing Yang Tidak Berselingkuh





Di bawah tatapan Riella dan Carlson, Ferdian mau tidak mau langsung membuka hadiahnya.





Hadiahnya dibuka satu tingkat demi satu tingkat, setelah dia membuka dua tingkat, kotak hadiah yang awalnya setinggi dia jadi memendek setengah.





“Riella, lihat baik-baik ya, paman akan tunjukkin hadiahnya sekarang.” membayangkan ekspresi senang Riella saat melihat hadiah yang diberinya, Ferdian menjadi sedikit bangga.





“Riella melihat, paman semangat ya.” Riella menyemangati pamannya itu di dalam pelukan Ayahnya.





“Riella cepat lihat!” Ferdian membuka tingkat terakhirnya, yang muncul di depan matanya adalah boneka BJD yang lebih tinggi dari Riella.





Boneka BJD adalah boneka wanita, matanya besar, bulu matanya panjang, mukanya bulat, dilihat sekilas seperti Riella yang sudah besar.





Melihat boneka yang lucu seperti itu, Riella senang, dia pun kabur dari pelukan Ayahnya, dan langsung berlari mengarah ke boneka itu dan memeluknya.





Ferdian mengira Riella itu mau memeluknya, tangannya pun sudah diulur, dia pun juga sudah bersiap, tapi ternyata bukan, Riella memeluk boneka yang diberinya, dia pun merasa hatinya menjadi dingin.





Saat Ferdian merasa dirinya dibuang, Riella langsung menghampiri wajahnya dan dicium, lalu meninggalkan bekas air liur.





Riella bicara dengan pelan: “Terima kasih paman!”





Ferdian langsung mengangkat Riella, diangkat sangat tinggi dan berputar dua kali: “Riella suka dengan hadiah yang dikasih paman tidak?”





“Riella suka.” Hadiah yang diberi oleh paman, apapun itu dia pasti akan suka, apalagi hadiah yang diberinya kali ini dia benar-benar suka.





Ferdian memeluk Riella, dan menjelaskan kepada dia dengan serius: “Riella ada abang Hansel yang menemani, adik Mianmian yang menemani, paman lagi berpikir Riella sekarang kekurangan apa? Setelah dipikir-pikir, Riella kurang satu Kakak, jadi aku kasih kamu seorang Kakak.”





“Ya ya ya….. Riella suka abang Hansel, suka sama adik Mianmian, nanti pasti akan suka dengan Kakak.” Riella merasa sangat senang, nanti bukan hanya abang Hansel dan adiknya yang menemani, ada Kakak juga yang akan menemaninya.





“Abraham, anakmu ini sangat suka dengan hadiah yang aku kasih, kamu tidak bersuara sama sekali? Ferdian melihat Carlson yang ada di sampingnya, dia berharap Carlson juga memuji-muji hadiah yang diberinya itu, bagaimanapun juga membuat boneka ini dia menghabiskan pikiran yang tidak sedikit.





“Anakku suka itu adalah yang terbaik.” Carlson hanya bisa melihat dengan kurang lebih hadiah yang diberi Ferdian adalah boneka, bonekanya seperti apa dia tidak bisa melihat dengan jelas, jadi dia tidak bisa menilai sama sekali, tapi hadiah itu dikasih ke Riella, asal dia suka itu sudah bagus.





“Kamu ini, benar-benar orang yang terlalu memanjakan anak!” Ferdian menebak, berdasarkan cara Carlson memanjakan Riella, kalau suatu hari Riella meminta bulan yang ada di langit, dia mungkin akan memanjat tangga.”Ada anak yang bisa dimanjakan, itu bukannya hal yang paling membahagiakan di dunia ini?” Carlson memanjakan Riella, itu karena Riella adalah anak dia dan Ariella, adalah anak pertama mereka, dan juga anak satu-satunya.3 tahun tanpa Ariella, jika bukan Riella yang menemaninya, dia juga pasti tidak akan bisa melewati 3 tahun ini.





Riella adalah hadiah yang diberikan Tuhan ke mereka berdua, dia juga adalah buah dari hubungan mereka, jika dia tidak memanjakan Riella, dia bisa memanjakan siapa?





Ferdian dengan sedikit kesal berkata: “Jangan membicarakan tentang keluarga dan anak di depan jomblo seperti aku, kalau tidak nanti aku tidak akan datang ke rumah kalian lagi.”





“Siapa yang suruh kamu tidak cepat-cepat cari saudara ipar buat aku, salah kamu jomblo yang iri dengan anak orang lain.” Ariella kembali ke rumah dan mendengar mereka sedang membahas topik yang sensitif ini, dia pun tidak tahan untuk memotong pembicaraan.





Melihat Ariella muncul, Ferdian dengan cepat mengubah wajahnya menjadi tersenyum: “Ariella, kamu masih sangat muda, khawatir tentang pernikahan orang lain itu hanya orang tua yang bisa, kamu jangan ikut-ikutan.”





Ariella melihat dia: “Kamu itu orang lain? Kamu itu abang kandung aku, kalau aku tidak peduli sama kamu, siapa yang peduli dengan kamu? Orang yang tidak ada hubungannya dengan aku kalau mereka meminta aku untuk mengurus pernikahan mereka, aku pun tidak akan peduli.





“Baik baik baik, aku salah ngomong, aku mengaku salah. Adikku yang sudah besar, kamu jangan perhitungan lagi sama aku, kamu lihat hadiah besar ini yang aku kasih ke Riella, kamu maafkan aku kali ini ya.” Ucap Ferdian dengan senyum-senyum.Ariella: “Kalau mau aku memaafkan kamu, kamu harus janji satu hal.”Ferdian: “Hal apa?”





Ariella: “Aku belum memikirkannya. Kamu janji dulu, nanti setelah aku selesai memikirkannya aku baru kasih tahu kamu.”Ferdian membalas dengan tidak puas: “Dasar.”





Ariella menebalkan alisnya: “Kamu tidak bersedia?”





“Baik, aku janji.” Siapa yang suruh dia itu penurut dengan adiknya, adiknya bicara apa ya harus dilakukan, dia juga menikmati perasaan seperti ini.





“Ibu, Riella mau bawa Kakak main sama abang Hansel.” Riella tiba-tiba berbicara, mereka pun ribut sampai-sampai melupakan dia, dia jadi pergi bermain dengan abang Hansel.





Abang Hansel tidak suka berbicara dengan orang lain, hanya suka berbicara dengan dia, bersama dengan abang Hansel, dia baru merasakan dihargai.





“Ariella, kamu ngobrol dulu dengan Ferdian, aku ada urusan sedikit mau pergi dulu dengan Riella.” Waktu bersama mereka adik kakak berdua tidak banyak, Carlson dengan perhatiannya memberikan ruang untuk mereka berdua.





Setelah bicara, Carlson pergi membawa Riella.Melihat bayangan Carlson, melihat dia masih berjalan dengan lurus, setiap melangkah satu langkah dia selalu berusaha terlihat elegan sama seperti dulu dia masih bisa melihat.





Melihat dia seperti ini, hati Ariella sakit dan panik, harus bisa mengontrol diri sendiri, dia baru bisa mengontrol air matanya.





“Ariella, kamu kenapa? Apakah Abraham diam-diam buli kamu?” Walaupun tahu Carlson tidak mungkin membuli Ariella, tapi dia juga tidak bisa 100% yakin.





“Carlson dia…….”





“Dia kenapa?”





“Kamu tidak bersama dengan dia sebentar, apakah kamu melihat ketidak normalan dia?





“Adikku yang besar, perasaan dia dengan kamu, langit bumi matahari dan bulan bisa menyaksikan, kamu jangan berpikiran yang aneh-aneh dia di luar bersama dengan wanita lain. Ya, semua orang bilang tidak ada kucing yang tidak selingkuh, tapi Abraham ini adalah kucing yang kuat, dia tidak mungkin diam-diam bermain-main dengan wanita lain. Kalau kamu tidak percaya, aku bisa bersumpah dengan integritas aku.”





“Kamu memangnya ada integritas?”





“Jangan membuli orang seperti ini.”





“Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh, aku lebih tahu Carlson itu orangnya seperti apa.” Ariella menatap Ferdian dan berkata lagi: “Mata dia tidak dapat melihat.”





“Matanya dia tidak dapat melihat?” Ferdian terkejut dan teriak, dia sadar suaranya terlalu besar dia pun cepat-cepat menurunkan volume suaranya, “Dokter bukannya bilang matanya itu tidak apa-apa. Sebenarnya ada apa?”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK