Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 964 Wajah Baru Yang Lebih Tebal


Darwin :”??…”


Bagaimana mungkin wanita ini bisa seperti ini begitu????.


Dia berpikir sejenak, ia baru memikirkan kata yang tempat untuk mendeskripsikan Efa, tak seperti wanita, seorang yang berani dan bertemperamen, di dunia ini apa ada hal yang ia tak berani melakukannya?


Dia benar-benar belum pernah melihat ada hal yang tak berani ia lakukan, dia benar-benar berani naik turun ke gunung yang curam dan neraka pun ia berani turun ke dalamnya.


Efa menempel lagi pada tubuh Darwin : “Darwin, ketika aku menciummu pasti dalam hatimu sedang berbunga-bunga kan.”


Darwin menjulurkan tangan dan mendorongnya lagi, menolak ia mendekatinya :” Efa, ini di dalam lift, tolong kau perhatikan tempat dan kondisi.”


“Aduh duh????” Efa mendengus, dan cemberut padanya, ” Darwin, semua orang disini pun sudah saling kenal, dan sudah bertemu berapa puluh kali juga, di depanku pun kau juga transparan, kau masih berpura-pura polos juga.”


Darwin memelototinya :” Aku tak punya wanita lain selain kau seumur hidup ini, memang aku sangat polos, untuk apa aku berpura-pura atau beracting?”


“Hei????” Efa tertawa sejenak, dan menatap Darwin dari atas ke bawah, ” apa kau sangat bangga karna kau hanya memeliki wanita seperti ku ini seumur hidupmu?”


Darwin menjawabnya dengan bangga :” Setidaknnya itu membuktikan kepolosanku.”


Efa berusaha menahan tawanya, ia berhenti sejenak dan berkata :” Darwin, kau sudah berumur juga, jelas kau sudah melewati masa muda yang penuh dengan kepolosan. Jangan beracting di depanku lah, aku tak suka dengan permainanmu ini.”


Darwin cemberut juga dan memoncongkan bibirnya :”Efa!”


Efa berkata lagi :” Apa jangan-jangan salah yang kukatakan?”


Darwin memelototinya lagi, dan tak ingin mempedulikan wanita ini, jika ia mendengar wanita ini berbicara lagi, mungkin ia benar-benar akan menginjakknya sampai mati .


Berselisih dan bertengkar, Efa lagi-lagi memegang kendali, mood nya terlalu baik, ia berlari lagi ke dekapan Darwin, lalu memeluk nya erat-erat:” Darwin, ayo cium aku.”


Darwin :” ????”


Efa tak putus asa, dan mendesal-desal pada tubuhnya, dan ia agresif sekali ingin menciumnmya, dan kali ini belum sampai tersentuh dengan bibirnya, tapi ia sudah terdorong oleh Darwin.


Darwin meliriknya dengan tampang sangat dingin :” Efa, masalah itu belum berlalu, aku masih marah padamu ya, kau jangan mengambil kesempatan lagi.”


Efa mengulurkan tangannya dan memelototinya, dan berkata dengan serius :”Darwin, kuberitahu ya, banyak orang tua di luar sana yang tak bisa menikahi seorang istri karena mereka terlalu pelit. Kau bisa menikahi seorang perempuan yang cantik dan cinta keluarga seperti ini, ini suatu kebahagiaan untukmu, kau jangan melupakan berkat itu ya hanya karena kau sudah memilikinya. ”


Darwin :”????”


Dia sudah tau dari awal kulit wajah Efa yang tebal sekali ini, tak disangka sampai setebal ini, mungkin tembok lift ini pun juga tak setebal kulit wajahnya itu.


Tingtong __


Tepat di saat mereka berdua sedang berdebat dan bertengkar itu, pintu lift mencapai lantai yang dituju dan berbunyi tingtong lalu pintu lift terbuka.


Darwin tak ingin mempedulikan Efa, ia melangkah panjang dan keluar dari lift, tapi langkah Efa lebih gesit darinya, ia memeluk kencang, dan menekan tombol lift, lalu dengan cepat menekan tombol angka lagi.


Darwin sangat marah :” Efa, apa yang ingin kau lakukan?”


Efa tertawa :” Darwin, kukatakan padamu, kalau hari ini kau masih tak memaafkanku, malam ini kita lalui saja di dalam lift ini.”


Darwin :” ????”


Efa mengabaikan wajahnya yang sudah memucat, ia terjerat dan tak melepaskannya :” Darwin, kita sudah menikah selama berapa tahun kan, apa kau tak menyadari banyak kelebihan yang muncul dari tubuhku ini?”


Darwin benar-benar tak bisa menahan lagi Efa yang sungguh tak tahu malu ini, dia terpaksa mengangkat tangannya dan menyerah:”Efa, tak usah bicara lagi, aku sudah memaafkanmu.”


“Kau memaafkanku?” Efa tersenyum, ” Tapi ekspresimu itu sangat tak menunjukkan kalau kau memaafkanku. Coba tersenyumlah dan tunjukan padaku, kalau kulihat senyum mu itu manis, ya anggap saja kau sudah memaafkanku.”


Wanita yang tak pernah puas ini memang kok !


Darwin sungguh sungguh tak bisa menahannya, lalu segera menarik pinggannya, membiarkan nya mendekati tembok lift, dan membiarkan ciumannya itu jatuh di tembok.


Karena ia yang sudah sangat giat begitu lama, akhirnya ikan ini berhasil di pancingnya juga, Efa puas sekali, sampai-sampai ia membeli petasan untuk merayakan kemenangannya ini.


Lalu, baru saja kemenangan ini dirayakannya, belum saja kemenangannya ini sampai di setiap saraf-sarafnya, lagi-lagi terdengar suara tingtong dan pintu lift pun terbuka lagi.


Di pintu lift ada beberapa orang, tua muda besar kecil, mereka melihat keadaan di dalam lift, ada orang yang bergumam :” Benar-benar dunia sudah semakin berbalik.”


Apa yang dia bilang dunia sudah semakin berbalik?


Efa seperti tak senang dengan perkataan itu!!


Suaminya menciumnmya kenapa dibilang seperti itu?


Efa memang secara naluriah ia mudah meronta, dia ingin mencari orang itu agar ia menjelaskan dengan jelas maksud kata-kata itu, tapi pria seperti Darwin ini tak melepaskannya, dan ia tak bisa memberontak lagi.


Inilah perbedaan kekuatan tubuh pria dan wanita, memang pria dilahirkan sudah lebih kuat dari pada wanita, kalau bertengkar pasti mereka bisa menang dengan mudahnya.


“Hei hei????” mulut Efa dibungkam oleh bibir Darwin, dan hanya bisa mengeluarkan suara rintihan seperti bayi yang menangis, dia benar-benar di ganggunya.


“Hanya beberapa langkah lagi sudah sampai di rumah, dan malahan membuat keonaran di dalam lift, seberapa lapar dan hausnya sehingga tak bisa menahannya?” suara orang lain dalam lift itu mulai terdengar.


Efa tak hanya ingin mengumpat, tapi ia juga ingin memukul orang, dia berjuang lagi, tapi ciuman Darwin ini benar-benar membungkamnya dan membuatnya tak bertenaga.


Sampai …


Semua pandangan orang ?Corang mengarah pada tubuh mereka berdua, Darwin baru pelan-pelan melepaskannya, dan dalam pandangan orang-orang itu akhirnya ia keluar dari lift sambil berkata :” Permisi.”


Dia menarik Efa dari dalam lift, dan ketika pintu lift belum tertutup pun ia sengaja berkata lagi :” Istriku, sudah puas kan sekarang?”


Efa :”????”


Ish!


Lelaki ini benar-benar terlalu vulgar, ia berkata demikian agar semua orang di dalam lift tahu jika ia lah yang menyuruh suaminya untuk berbuat seperti ini, bukan suami nya yang memang ingin melakukannya.


Efa mengangkat kakinya, dan menginjak kencang-kencang di kaki Darwin, sebagai balasan, lalu Darwin hanya membalasnya dengan sedikit senyuman: “Baiklah, jangan ribut lagi, kita pulang ya, ranran dan tamu yang lain sudah menunggu kita.”


Efa :”????”


Dia ditertawakan oleh orang lain, Darwin begitu senang, sungguh sangat senang.


Karena ketika Darwin memeluknya tadi, benar-benar terasa ia tertawa dan dadanya pun ikut bergetar.


Efa sangat marah, tapi ia juga tak menemukan alasan untuk marah, karena ia tak tahu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya.


Darwin mencubit bibirnya yang merah karna dicium suaminya itu :” hanya 2 lantai saja kok, kita naik tangga saja ya, bagus juga untuk kesehatan di usia seperti kita ini.”


” Kau tahu kan kalau umurmu sudah tua sekarang? Dan kau tadi sekuat itu menciumku, kenapa kau tak merasa kalau kau sudah tua?” Hemm, dasar pengecut, kau pelit sekali.


“Bukankah aku juga untuk memenuhi keinginannmu ya !” jawabnya, ujung bibirnya naik, senyum di wajahnya semakin lama semakin cerah.


Melihat senyumnya ini, Efa baru menyadari, Darwin benar-benar seekor rubah tua.


Setiap kali mereka berdua bertengkar memang terlihat Efa yang memenangkan pertengkaran itu, tapi sebenarnya pada akhirnya pemenangnya adalah Darwin, dan yang kalah adalah dirinya sendiri !”


Tapi, meskipun suami istri berdua, mereka tetap akan melalui hari-harinya bersama, pertengkaran dalam kehidupan ini, siapa yang peduli siapa yang menang dan siapa yang kalah?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK