Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 896 Ingin Abang Hansel


Miguel merasa sedikit sedih dan menggeleng-gelengkan kepalanya.


Ia juga tidak peduli kalau dia pernah ada pemikiran yang lucu ini.


Dia sudah berhasil sampai ke kedudukan tertinggi di negara A, dulu orang-orang yang meremehkannya juga sudah menghubunginya dan memberikan selamat kepadanya, hanya saja orang yang bekerja di masa jabatan ayahnya saja yang tidak memberikan selamat.


Ayahnya adalah presiden satu periode sebelumnya, Miguel lah menggantikan jabatan ayahnya, waktu itu mereka juga sudah mengadakan acara penurunan dan pengangkatan presiden.


Presiden sebelumnya yang menyerahkan jabatannya itu kepada presiden yang baru, setelah melewati prosedur ini, itu menandakan presiden yang sedang menjabat saat inilah yang memiliki kekuasaan dan hak untuk menerima selamat.


Tetapi tepat di hari pertama presiden baru memulai pekerjaannya, presiden yang sebelumnya menggunakan alasan bahwa ia sakit dan terbarig di rumah saat untuk tidak hadir di acara itu.


Miguel selalu hadir sendiri dalam acara menang dalam pemungutan suara dan acara-acara lainnya, bagaimana tidak manjadi bahan pembicaraan banyak orang.


Orang yang paling tinggi itu yang seharusnya berdiri disamping Miguel san mendampinginya itu tidak pernah muncul, Miguel sudah menjabat selama tiga bulan, tetapi orang itu masih saja terbaring diatas ranjang, sekali pun tidak pernah ia ucapkan kata selamat kepadanya.


Karena presiden sebelumnya yang tidak pernah hadir, maka jalan yang harus dijalani Miguel setelah ia menjabat menjadi presiden itu sangatlah susah, tidak ada satu pun langkah yang ia jalani itu gampang.


Tapi, baiknya ada orang yang disisi dia, dan ada hukum yang sangat kuat yang bisa membantunya untuk melenyapkan suara-suara yang tidak setujuh dengan kedudukannya ini.


Suara-suara yang menolak Miguel menjadi presiden itu dengan perlahan sudah hilang, dan sampai saat ini yang masih tersisa adalah orang ada dibalik layar itu, hanya saja jika mereka sudah bisa menangkap orang yang ada dibelakang layar itu, semua masalah ini akan terselesaikan.


“Abang Hansel, ada apa?”


Suara lembut Oriella tiba-tiba membangunkan Miguel dari apa yang sedang ia pikirkan, dia melihat kearah Oriella, lalu tersenyum: “Aku sedang berpikir ketika pulang dari luar negeri aku mau bawain hadiah apa untuk kamu.”


Dia tidak bermaskud untuk membohonginya, tetapi karena hal itu adalah hal yang tidak baik untuk dirinya jadi Miguel tidak mau membiarkan dia untuk mencemaskan dirinya.


Oriella bersandar ditangannya lalu berkata: “Abang Hansel, kamu tidak usah bawain aku hadiah apa-apa, kamu bisa pulang dengan selamat sampai kerumah saja aku sudah sangat bersyukur.”


Dia terlahir di keluarga Tai, terlahir sebagai anak Carlson, sejek kecil sampai ia besar, ia mau apa saja pasti terkabulkan, ketika ia tidak menginginkan apa-apa pun ayahnya pasti akan memberikan hadiah kepadanya.


Beraneka ragam hadiah semua sudah pernah dilihat oleh dia, buat dia, hadiah yang paling berharga buat dia adalah Abang Hansel bisa pulang dengan selamat dan menemaninya disampingnya.


“Anak bodoh.” Miguel pun tanpa alasan yang pasti mencium dahinya, kenapa si bodoh ini tidak bisa lebih egois sedikit.


………


Setelah selesai makan malam, Miguel masih harus menyelesaikan beberapa dokumen.


Dia duduk dimeja kerjanya, ia membaca dokumen itu dengan sangat serius, dan dibeberapa tempat yang penting, ia memberikan kode untuk mengingatkannya akan hal yang penting dan janggal.


Oriella pun menemaninya disampingnya, ia juga sedang mengamati Abang Hansel dengan sangat serius, dia melihat Abang Hansel yang sangat tampan ketika ia sedang serius bekerja.


Jahitan baju rapi yang dikenakannya terlihat begitu elegan, dan memang terlihat kharisma dia sebagai orang pemerintahan yang berjiwa tegas.


Untung saja tidak semua wanita bisa melihat Abang Hansel ketika ia bekerja, kalau tidak tiap hari Abang Hansel akan dikelilingi wanita-wanita yang tertarik dengannya.


Wajahnya yang terbengong karena melihat ketampanan Abang Hansel, dan ia pun mulai memikirkan hal-hal yang tidak baik…..aaa, saya malu.


Dia mengangkat tangannya dan memukul wajahnya sendiri, lalu berkata didalam hatinya: “Oriella, Oriella, kamu seharian dari siang sampai malam kenapa terus berpikir yang tidak-tidak?”


Dia sendiri bilang kalau dia adalah wanita yang lugu dan polos, kenapa dia bisa memikirkan hal-hal yang membuat wajahnya memerah dan hatinya berdebar dengan kencang, kalau saja Abang Hansel tahu apa yang sedang ia pikirkan, ia pasti merasa ia adalah wanita yang genit.


Tapi, ketika Oriella berusaha untuk menahan dirinya untuk tidak berpikir sembarangan, otaknya malah semakin memikirkan hal yang tidak-tidak apa yang ia pikirkan malahan adalah semua yang belum pernah dilakukan Abang Hansel kepadanya.


Abang Hansel memeluknya dan menciumnya, ciuman itu semakin lama semakin erat, lalu Abang Hansel memasukkan tangannya dari bawah bajunya kedalam tubuhnya, lalu ia membawanya ke dunia mereka berdua.


Ketika waktu itu, Oriella merasa tubuhnya seperti terbakar, badannya menjadi sangat panas……….


Akhirnya ia sudah menyelesaikan beberapa dokumennya, Miguel mengangkat tangannya dan merenggangkan badannya, lalu ia mengangkat kepalanya: “Oriella……”


Ketika mengangkat kepalanya, ia langsung melihat wajah Oriella yang memerah: “Oriella, kamu tidak enak badan?”


Miguel mengira ia flu dan demam, ia langsung beranjak berdiri dan berjalan kearahnya, dan ia langsung memeluknya dan memengang dahinya.


Dahinya merah dan panas, dia terkejut: “Oriella, aku langsung memanggilkan dokter, kamu jangan takut.”


“Abang Hansel……..” Oriella menarik dan memeluk Abang Hansel, dan menggunakan tubuh dia yang sudah dewasa dan bersandar di badan Abang Hansel, “Abang Hansel, aku tidak sakit, aku tidak mau ketemu dokter, aku mau kamu!”


Dia tidak mau menunggu lagi, dia meninginkan Abang Hansel, dia ingin Abang Hansel mendampinginya untuk pergi menjelajahi dunia yang belum diketahui itu.


Dia baru menyerahkan dirinya kepada Abang Hansel, dia tidak mau hanya menjadi anak perempuannya, dia mau menjadi pendamping wanitanya, menjadi pendamping hidupnya selamanya.


Abang Hansel harusnya akan menyetujuinya!


Mendengar kata-kata Oriella, Miguel pun terkejut, dia pun ingin menemaninya untuk melakukan apa yang ia inginkan: “Oriella, kamu tahu apa yang sedang kamu bilang?”


Oriella memeluknya, lalu tangannya mulai meraba-raba tubuhnya: “Tentu saja aku tahu aku sedang bilang apa, aku sangat jelas dengan apa yang aku katakan.”


Miguel menyipitkan matanya dan sepertinya sel-sel yang ada ditubuhnya mulai terbangun.


Mau bertanya apakah Miguel ingin memiliki wanita yang sangat menarik perhatian laki laki yang sedang ada dihadapannya ini?


Jawabannya adalah ia—ia sangat mengiginkannya, sudah sangat lama ia menginginkannya.


Respon dari tubuhnya memberikan jawaban yang paling tepat.


Tapi, waktunya masih belum pas, dia masih belum bisa memberikan Oriella suatu jatah, dia masih tidak bisa memastikan untuk menjadikan dia pendamping hidupnya.


Dia tidak bisa!


Dia mencintai wanita ini, dia mau menghargainya.


Dia tidak bisa menjadikan dia pendamping hidupnya dikeadaan yang sangat tidak jelas ini, dia tidak bisa membiarkan dia menderita.


“Abang Hansel, kamu tidak mengingikanku?” Dia menunggu sangat lama untuk bisa mendapatkan jawaban dari Abang Hansel, Oriella mengangkat wajahnya dan mengedipkan matanya yang indah itu dan menatapnya dengan wajah yang penuh kasihan.


Dia sudah mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengatakan kata-kata ini kepada Abang Hansel, tetapi ia tidak menyangka ternyata Abang Hansel tidak memberikan respon, membuat ia merasa sangat risih dan tidak tahu harus berbuat apa, sampai ia tidak tahu lagi harus menyembunyikan tanagnnya dimana.


“Oriella, Abang Hansel bukannya tidak mau, hanya saja sekarang tidak bisa.” Miguel mengalihkan pandangannya lalu melihat dia beberpa detik, dia mungkin bsia kehilangan akal sehatnya.


“Aku sudah tahu.” Dia dengan sendirinya mengatakanhal ini, Abang Hansel malah tidak mengijinkannya, ini bukannya membuat ia menjadi sangat tidak berdaya?


Dia malu sampai tidak tahu harus berbuat apa lagi


Abang Hansel lalu berkata: “Sudah malam, biar aku antarkan kamu pulang.”


Oriella tidak melihatnya dan menundukkan kepalanya: “Baik.”

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK