Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 355 Pergi Bersama Ke Taman Hiburan





Memang waktu seharusnya berjalan dengan sangat cepat, tapi setengah hari ini, seperti melewati 1 abad dalam dunia ini, sangat lama.





Ia mencoba beberapa kali untuk memecahkan fokusnya, tapi tetap tak bisa, semua yang dipikirkan di otaknya adalah mengenai Puspita.





Puspita sekarang bukanlah seorang diri lagi, ada anak dalam kandungannya, takutnya????





Pokoknya kalau ia berpikir takutnya terjadi sesuatu pada Puspita, pasti Ariella tak bisa menahan lagi, dan segera ingin menjumpainya.





Tapi dia pintar sekali, tak bisa sangat bertindak sembarangan sekarang.





Dia mengabaikan Carlson yang menyuruh orang untuk mencarinya, itu bukan saja tak bisa menolong Puspita, malahan akan menyerahkan dirinya sendiri ke lawannya penjahat itu.





Kejam sekali cara orang yang berpura-pura menjadi kakek keluarga Tanjaya, ia sendiri sudah merasakannya, seharusnya ia lebih jelas dari siapapun.





Kalau sampai terjadi sesuatu dengannya, yang paling mendesak pasti Carlson.





Carlson tiap hari sangat sibuk, dan banyak hal yang perlu di pusingkannya, masalah lainnya pun ia tak bisa membantu Carlson, jadi ia juga berusaha untuk merepoti Carlson, itu sudah cukup sebuah bantuan lah ya.





Dalam penantian panjang, akhirnya Ariella melihat mobil Carlson yang perlahan mendekati rumah.





Ariella berlari dengan kecepatan ratusan km dan berlari kea rah Carlson, karena larinya sangat terburu-buru, pergelangan kakinya terkilir, dan akan terjatuh ke depan, untung saja respon Carlson sangat cepat, segera memegang pinggangnya, dan membuatnya terhindar dari ciuman intim dengan tanah.





Carlson mengelus-ngelus rambutnya, dan sedikit tertawa katanya :” Kau sudah jadi orang besar, apa kau masih belajar untuk tidak jatuh?”





Ariella berada di dekapannya, jaraknya sangatlah dekat, dan bisa merasakan suhu tubuhnya yang panas juga, dan juga bisa mendengar detak jantungnya yang stabil.





Kekhawatiran hari ini, hilang ketika Carlson kembali ke sisinya, dan membuat Ariella melihat sebuah harapan lagi, dan melihat sebuah kehangatan.





Dia mendengus dalam pelukan Carlson, baru saja hendak membuka mulutnya dan berkata, tapi ia mendengar suara Carlson berbisik lembut di atas kepalanya:” Ariella, tak usah khawatir, Puspita baik-baik saja.”





“Apa kau sudah mencarinya?” tapi kenapa ketika nomernya ditelepon masih tak aktif juga? Apakah Carlson hanya membohonginya agar ia tak khawatir lagi?





“Dia dari dulu tetap baik-baik saja, orang yang bernama Dolvin lah yang membohongimu.” Carlson memeluk Ariella, dan mencium pelan di kepalanya,”Ariella????”





“Ehm?”





“Apa kau percaya cinta?”





Percaya cinta?





Bukankah hubungan antara mereka berdua ini juga sebuah cinta?





Tiba-tiba Ariella tak mengerti, mengapa Carlson bisa bertanya seperti ini?





Mata indahnya begitu merajuk, dan penuh pertanyaan dalam tatapannya pada Carlson, berharap Carlson akan menjelaskan lebih detail lagi.





Bibir tipis Carlson terangkat, dan mulai berbicara :” Ariella, kalau ada suatu hari aku tak tinggal bersamamu dan Riella kecil lagi, kalian berdua pasti bisa menjalani hari-hari dengan baik, betul kan?





“Carlson, apa yang sebenarnya ingin kau ucapkan?” apa dia tak tahu jika ia berbicara seperti ini, juga akan membuat kami khawatir?





Carlson hanya menggelengkan kepala, dan berkata pahit:”Setelah aku mendengar rekaman pembicaraan itu, aku selalu berpikir, Kakek dulu sangat mencintaiku, tapi dia di gantikan oleh orang lain, dan aku sama sekali tak menyadarinya.”





“Carlson, siapapun juga tak akan berpikir akan terjadi hal seperti ini, kakek tak berpikir, kau juga tak pernah menyangka????kakek tak akan menyalahkanmu.”Ariella mengulurkan tangannya dan memeluk pinggang Carlson, ia ingin memberikan kekuatan untuk mendukungnya.





Rasa sakit di hati Carlson, Ariella pun juga merasakannya.





Setelah ingatannya pulih, dan ketika ia teringat ia tinggal bertahun-tahun dengan Zoro, orang yang dendam dan membunuh ibunya sendiri, lalu membohonginya selama bertahun-tahun, memanggilkannya dengan sebutan papa selamat bertahun-tahun????setiap kali ia teringat kejadian ini, ia seperti makan lalat, penuh di mulutnya, dan tak nyaman sekali.





Dan Carlson juga memanggil sebutan kakek pada kakek palsu yang sudah menggantikan kakek aslinya selama lebih dari 20 tahun, menghormatinya, menaatinya???? dan pada akhirnya kenyataan yang didapat adalah seperti ini.





“Ariella”





“Ehm?”





Carlson memegang wajah Ariella, pandangannya tepat ke matanya :” Masalah ini membuatku mengerti, ternyata orang sangatlah tegar, tak peduli kehilangan orang yang sangat berarti baginya, kau pasti bisa menjalani kehidupan berikutnya dengan baik juga.”





“Carlson, aku tak bisa tanpamu. Apalagi Riella kecil juga pasti tak bisa tanpa papa.” Ucapan Carlson hari ini, Ariella mendengarnya dan sangat tak suka dengan ucapan itu, seperti Carlson hendak mengucapkan perpisahan saja dengannya.





“Papa, mama, Riella disini.”





Membahas Riella kecil, suara lembut Riella kecil pun terdengar.





Mereka menunduk dan melihatnya, ternyata Riella kecil yang masih kecil ini berdiri di samping mereka, menatap mereka penuh dengan rasa ingin tahunya.





Dia sudah muncul disitu cukup lama, tapi karena ia terlalu kecil, papa mamanya hanya bisa melihat keberadaan orang di hadapannya saja, jadi ya secara tak sengaja ia terabaikan oleh kedua orang tuanya.





“Ah ternyata ada Riella disini ya.” Carlson menggendong Riella kecil,dan mencium wajah kecilnya ini,: “Riella kau kangen papa tidak?”





“Riella rindu papa, tapi mama lebih rindu papa jika dibandingkanku.” Riella kecil bersandar dibahu papanya, dan berkata dengan pelan.





“Hari ini mama selalu memandang ke pintu, selalu memandang dan berharap-harap, dan mengabaikannya sekali, pasti mama sedang merindukan papa.”





Ketika mendengar ucapan Riella kecil, Carlson mengerutkan kening, dan tertawa terbahak-bahak:”Ehm lucu sekali kedua Riellaku yang besar dan kecil ini, aku sangat senang sangat bahagia.”





Riella kecil memegang papanya, menghela nafas dan berkata di depan papanya:” Papa, mama bilang akan membawaku ke taman bermain, aku ingin kau ikut pergi juga.”





Jawab Carlson sabar:” Apa maksud Riella kau ingin ayah menemanimu dengan mama pergi ke taman bermain?”





Riella kecil menganggukan kepalnya yang kecil sekuat tenaga, dan melambai-lambaikan tangannya, menari-nari dan berteriak :”Papa,mama dan Riella akan pergi bersama!”





“Baiklah” kata Carlson janji padanya, setelah dipikir lagi, daripada memikirkan lagi kapan harinya, lebih baik hari ini saja perginya.





Dia menatap Ariella:” Bagaimana kalau kita pergi hari ini saja?”





Memang pasangan ini sudah berjanji akan membawa Riella kecilpergi jalan-jalan, tapi belum sempat ditepati, jadi kalau memang Carlson yang mengidekannya sekarang, ada alasan apa lagi untuk Ariella menolak.





Yang terpenting adalah, Ariella juga merasa Carlson akhir-akhir ini menanggung banyak masalah, dan biarkan dia untuk rileks sesaat, dia baru punya tenaga lagi untuk menghadapi pertempuran sengit di depannya.





Jangan memandang Riella kecil yang usianya masih kecil, tapi idenya banyak sekali, dia dari awal sudah punya tempat tujuan, dan ia berharap papa mamanya menemaninya pergi ke sebuah theme park yang baru saja buka tak lama ini.





Mereka berangkat pada tengah sore, sampai di taman pun juga sudah sedikit gelap, lalu mereka tinggal di hotel dekat theme park tersebut, lalu keesokan harinya barulah membawa Riella kecil ke taman itu.





Tinggal di hotel taman hiburan, dan bisa melihat barang-barang serta boneka atau tokoh yang biasanya hanya dilihat di TV, Riella kecil merasa seperti tinggal di dalam dunia dongeng, bermain sampai tengah malam pun tetap tak mau tidur.





“Riella, kalau kau masih tak mau tidur, besok kau tak bisa bangun, lalu kita tak bisa pergi, apa kau benar ?Cbenar mau tak tidur sekarang?” Ariella mengelus-ngelus kepala Riella kecil, dan bertanya lembut.





“Riella masih ingin bermain, tapi juga ingin ke taman????” Riella kecil memutar-mutarkan rambutnya, wajahnya kusut bingung dan sedih.





Papa sedang menemaninya bermain, dia masih ingin bermain dengan papa, tapi besok ia juga ingin pergi ke taman dan melihat banyak teman-teman kecil lainnya.





Jadi dia harus bagaimana dong?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK