Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 255 Berbicara Omong Kosong Di Belakang





Carlson jalan ke samping Riella dan duduk, lalu memeluknya, menepuk punggungnya, dengan lembut bertanya: “Riella, beri tahu papa, mengapa kamu begitu sedih?”





“Riella tidak mau kakak, mau mama.” Dia menangis sampai mukanya merah





Mendengar Riella tidak mau kakak mau mama, Ariella diam-diam menarik tangan yang tadinya mau sentuh Riella, dia merasa kepahitan.





Bagaimanapun Riella adalah anak kecil, sifatnya terus berubah, hanya saja tidak sangka secepat ini.





Pagi hari saat Riella pergi sekolah, masih berpamit dengan senang, malam-malam sudah menangis tidak mau mencari dia.





Ariella mengerti, yang Riella butuhkan adalah mama, hanya mama yang bisa memberi dia kasih sayang, dan bukan dia yang tidak berhubungan sama sekali.





Ariella tidak ingin Riella sedih, balik badan ingin pergi diam-diam, tapi ditangkap Carlson, ditarik ke sampingnya, “Diam disini, jangan pergi kemana-mana.”





Nada dia sedikit arogan tapi sedikit tak berdaya, setelah Ariella dengar dia tidak kesal, mengangguk dan duduk diam di sampingnya.





Carlson bantu Riella mengusap air mata dia, dengan sabar bertanya: “Riella begitu menyukai kakak Ariella , kakak Ariella juga sayang kamu, kalau kamu bicara seperti itu, kakak akan sedih, tahu tidak?”





“Kakak akan sedih!” Riella menangis tambah keras, dia tidak ingin kakak Ariella sedih, dia hanya sangat sedih, tidak tahu harus bagaimana.





Carlson mengelus kepala anaknya, mencium wajahnya yang merah, suaranya semakin lembut, “Iya, asalkan Riella kasih tau mengapa kamu menangis, papa akan bantu menyelesaikan, Riella tidak usah sedih.”Riella terisak-isak, dengan sedih berkata: “Papa dan kakak Ariella melahirkan adik kecil, tidak mau Riella, Riella tidak mau kakak, mau mama..”Hari ini saat pulang rumah, Mbak Sri berkata kepada dia, kalau papa menikah dengan kakak Ariella, maka akan ada adik kecil, nanti papa hanya sayang kakak Ariella dan adik kecil, tidak sayang dia lagi, dia adalah anak kasihan yang tidak ada mama.”





Riella merasa sangat sedih, dia begitu menyukai kakak, tapi kakak mau merebut papanya, dan juga akan ada adik kecil, nanti tidak ada yang sayang dia.





Mengapa kakak Ariella mau melahirkan adik dengan papa? Mengapa tidak bisa sayang dia lagi? Dia tidak mengerti, jadi disa sedih.





Riella semakin pikir semakin sedih, kak Ariella yang dia begitu menyukai tidak suka dia, dipikir-pikir dia merasa terlukai.





Walaupun Riella tidak bicara dengan jelas, tapi Carlson yakin pasti ada yang bicara sesuatu kepada dia, kalau tidak mana mungkin dia bisa bicara seperti itu.





Dia mengelus kepala Riella, berkata: “Riella kamu melakukan sesuatu yang salah, tahu tidak?”Mendengar dia melakukan sesuatu salah, Riella langsung diam, air mata terus mengalir, apakah papa sudah tidak sayang dia?





Dia tidak ada mama, papa juga tidak mau dia, dia kasihan sekali!





Carlson menaruh Riella ke pelukan Ariella, berkata lagi: “Riella, kamu dengarkan papa, papa dan kakak akan terus menyayangi kamu, mengerti tidak?”Riella tidak mengerti, hanya mengedipkan mata dan melihat Ariella yang memeluknya, “Kakak akan terus sayang Riella kan?”Riella, aku…” Ariella tidak bodoh, pasti juga mengerti maksud Riella, pasti ada yang mengajari dia sesuatu.





Hanya saja dia dan Carlson berada di posisi yang berbeda, kalau dia dan Carlson ada sesuatu, sayang Carlson kepada Riella akan terbagi, dia tidak ingin membohongi Riella, makan dia tidak tahu mau menjawab apa.





“Kakak tidak sayang Riella?” Ariella tidak menjawab, Riella merasa dirinya adalah anak yang dibuang, sangat kasihan.





Carlson berkata lagi: “Riella tadi tidak mau kakak, sekarang kakak marah, kalau Riella minta maaf, maka kakak akan maafkan Riella.””Kakak, Riella sayang kakak.” Asalkan papa dan kakak sayang dia, jangan sampai dia jadi anak kasihan, tidak menjadi anak yang dibuang, dia tetap sayang papa dan kakak Riella.





“Riella..” Ariela memeluknya dengan erat.





Melihat Riella menangis, dengar dia bilang tidak ada yang syang dia, mendengar dia bilang dirinya adalah anak yang kasihan, Ariella merasa itu anak dia yang disakiti, sangat tidak tega.





“Baikla hmm Riella dan kakak sudah baikan.” Carlson memeluk mereka berdua dengan erat, “Kalian sudah baikan, kita pergi makan dulu, lalu Riella bawa kakak pergi main ya?”





“Iya.” Riella mengangguk dengan keras, tapi sedikit merasa tidak enak, cepat-cepat mencium Ariella, “Kakak, Riella sayang kamu.”





“Kakak juga sayang Riella.” Ariella menggendong Riella dan mencium dia, lalu pergi ke restoran bersama Carlson.





Setelah makan malam, Carlson membiarkan Ariella bawa Riella pergi jalan-jalan, dia menyuruh pengurus rumah mengumpulkan semua pembantu.





Carlson menyukai ketenangan, total pembantu di Moonriver tidak lebih dari belasan orang, saat ini memanggil semuanya untuk kumpul, semua sangat berhati-hati, tidak tahu terjadi apa.





Mbak Sri yang menjaga Riella lebih berhati-hati lagi, sangat takut perkataan dia ke Riella diketahui.





Carlson melihat mereka semua secara sekilas, dan terakhir berhenti di Mbak Sri, dan berkata: “Nurmala, kasih dia uang, semakin jauh dia pergi semakin baik.”





Carlson paling tidak suka orang yang asal bicara di belakang, apa lagi tentang istri dia, kalau terkena teritori diam tidak peduli dia betapa setia, dia akan tetap pecat.





Mbak Sri dengan gugup berkata: “Tuan, saya, saya…”





Carlson tidak memberi dia kesempatan, terus memotong omongannya: “Sekarang aku bicara di depan kalian, Ariella adalah satu-satunya pemilik wanita di rumah ini, perkataan dia adalah perkataan dia, kalau ada yang berani menganggap remeh dia, saya tidak akan sungkan.”





Carlson tidak suka bicara dengan pembantu di rumah, karena sifat dia yang dingin, tapi dia tidak pernah merugikan bawahan dia.





Banyak orang yang kerja sama dia, dia tidak suka bicara, tapi sangat sopan, tidak pernah emosi.





Ini pertama kali, dan juga akan menjadi satu-satunya.





Mereka adalah pembantu yang dibawa dari Amerika setelah Ariella hilang, mereka tidak tahu Ariella yang dulu, tidak tahu mama Riella.





Sekarang mereka sudah mengerti, betapa pentingnya Ariella bagi majikan mereka.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK