“Kepala militer hanya memiliki satu ketua, selain Darwin ada siapa lagi?”
Efa setiap tahunnya selalu bertambah cantik, tetapi kakak militer ini tidak menerimanya, malah memberikan wajah tidak menyenangkan sambil berkata padanya.
“Jadi siapa pacarnya itu?” Efa melihat ke arah kakak militer itu, tersenyum seperti setangkai bunga, begitu mempesona.
“Pacarnya tentu saja, istri dimasa depan ketua militer ini.” Kakak militer ini melihat Efa sekilas, pakaian wanita ini begitu terbuka, sekali dilihat pasti kalangan dari kupu-kupu malam, “Yang pastinya kamu tidak cocok untuk jadi istri dari ketua militer disini.”
Belum lagi kalimat terakhir itu dilontarkan, wajahnya sudah mendapatkan sebuah pukulan.
Efa dengan segera memberika pukulan, kakak militer ini tidak sempat menghindar, pukulan ini telah mendarat diwajahnya itu, rasa sakit ini hampir membuat dia berteriak.
“Hei, kau tahu apa yang sedang kau lakukan?” Kakak militer ini dengan amarahnya melihat Efa dan tidak berani menyerang Efa kembali.
Walaupun ketua militer ini tidak mengakui identitas Efa, tetapi didaerah militer ini siapa yang tidak tahu identitas Efa yang besar ini.
Efa setiap harinya akan memberikan telepon kesini, tidak peduli siapa yang mengangkatnya, pasti ingin orang itu menyampaikan pada Darwin jika dia menyukainya, dan ingin menikah bersamanya.
Hal ini telah diketahui orang-orang disini, ini menjadi rahasia terbuka disini, mereka mengetahui jika ketuanya terjerat dengan wanita kecil ini.
Sebenarnya ketua mereka ini tinggal mengatur saja, maka Efa tidak dapat menelepon lagi kesini, tetapi ketua mereka ini tidak melakukan hal itu, berarti kemungkinan dia sendiri juga ingin menerima telepon itu
Sikap ketua yang seperti itu pada Efa, membuat sikap bawahan terhadap Efa juga begitu, jadi jika dia memukul orang, kakak militer ini tentu tidak berani mengapakan dia.
Efa bisa menahan semua hal, tetapi dia tidak bisa menahan jika ada orang yang mengatakan jika dia dan Darwin tidak boleh bersama. Satu pukulan ini tidak membuat dia menaham amarah ini, dia dengan keras memukul bagian perut kakak militer itu.
Kakak militer itu hanya menahan bagian perutnya : “Kamu——”
“Apa kamu?” Efa yang memukul orang itu, mundur dua langkah lalu menepuk tangannya sendiri, “Ini adalah utang dari bibirmu itu.”
Kakak militer itu dengan marah berkata padanya : “Jangan berpikir aku tidak berani menangkapmu.”
“Jadi apakah kamu tidak dapat menangkapku?” Efa dengan arogan melihat kakak militer itu, “Aku tidak akan menganggu pekerjaanmu, tidak dapat memukulmu, jadi apakah kamu akan membiarkan aku pergi dengan seperti itu?”
“Aku…” Wajah kakak militer membengkak, dikatakan seperti itu oleh Efa.
Dia bisa berkata seperti itu, karena perintah dari atas, untuk menangkap orang dia tidak diminta, dia tidak berani mengambil keputusan sendiri.
“Jadi kamu tidak akan menangkap aku bukan?” Efa mengambil telepon genggamnya lalu tersenyum, “Aku akan mengambil beberapa gambar, lalu membuat semua orang melihat, ada seseorang yang datang mencari masalah didepan pintu dan mereka hanya diam saja. Bagaimana mereka bisa menjaga negara ini, menjaga rakyat ini.”
Kakak militer ini pun marah, akibat perkataan Efa ini, jika dia tidak berani bergerak, maka jabatan militer ini akan turun.
Akibat itu, Efa dikurung ditempat tahanan, sebuah ruangan yang lembab, jauh dari bayangannya itu.
Efa sedikit berlutur lalu menaruh beberapa kayu diatas kasurnya, melihat kekiri dan kekanan, lalu berkata : “Jika dia tahu dari awal tempat ini begitu jelek, lalu ada beberapa aroma tikus, mungkin nona ini akan mencari cara lain untuk masuk kedaerah militer ini.”
Sekarang dikurung disini, tidak tahu apakah Darwin mengetahui ini atau tidak, jika saja dia tidak tahu, maka semua ini akan menjadi sia-sia.
Tidak bisa, dia harus membuat Darwin mengetahui jika dia berada disini, mencari cara untuk menarik perhatiannya, hanya cukup untuk bertemu dengannya maka dia bisa melanjutkan semua rencana ini.
Telepon genggam Efa telah diambil, tidak bisa mengirimi pesan juga tidak bisa menelepon, hanya bisa mengandalkan tenggorokannya ini.
Dia berdiri dari atas kasur, lalu berdiri didekat jendela dengan keras dia berteriak : “Darwin, aku sengaja ingin bertemu denganmu, sebelum datang kesini aku telah berkata pada keluargaku, jika aku kenapa-napa, maka mereka akan mencarimu.”
“Darwin, kamu katakan aku tidak akan memakanmu, kenapa kamu terus menghindari aku?”
“Darwin, apakah kamu budek, apakah kamu mendengar ini? Jika kamu tidak menjawab, tunggu aku keluar aku akan membuatmu menyesal.”
“Darwin, aku telah digigit tikus, akan segera mati, segera selamati aku.”
Efa merasa tenggorokan ini tersendak, baru saja berteriak sebentar, tenggorokan dia ini terasa pedas.
“Aku melihat kamu berteriak dengan keras, lalu tetap begitu pintar, tidak terlihat seperti orang yang akan mati.”
Ketika Efa hendak berteriak lagi, terdengar suara Darwin disana. Lalu dia mencari arah suara itu, dengan pakaian tentara itu dia mendekatinya.
Tinggi Darwin dengan kakak kayunya itu hampir mirip, karena dia belajar disini, melakukan banyak hal maka kulitnya lebih gelap sedikit, kelihatan kulit ini sungguh sehat.
Melihat Darwin yang begitu tampan ini, membuat air liur Efa ini hampir mengalir keluar.
Dia telah menghabiskan tenaga untuk berteriak, sekarang ketika melihat Darwin, Efa seperti darah ayam, harus segera mengembalikan fikirannya.
Efa berkata sambil melompat : “Darwin, aku tahu kamu tidak akan tega membiarkan aku bermalam disini. Aku yang berdiam disini akan membuat hatimu sakit.”
Darwin menaikkan alisnya berkata padanya : “Tidak bertemu denganmu beberapa saat, wajah dimukamu itu sungguh tebal.”
Efa dengan tersenyum berkata padanya : “Karena kamu orang yang kusukai, berada didepanmu harus melakukan hal yang asli.”
“Wajah tebal” kata-kata ini sebenarnya menyakiti hatinya. Dia mengakui jika wajahnya ini cukup tebal, jika tidak tebal bagaimana bisa dia mengejar Darwin.
Darwin : “Memukul orang juga hal yang asli?”
Efa : “Darwin tidak perlu yang berbicara hal ini dulu, segera keluarkan aku. Tikus disini nyamuk disini telah mengigiti aku.”
Darwin : “Siapa yang bilang kamu boleh keluar?”
Efa : “Bukankah kamu datang menjemput aku.”
Darwin : “Panci ini kamu yang memasaknya, tentu saja dampaknya kamu sendiri yang menanggungnya. Aku hanya datang melihat kamu, apakah seterpuruk perkataanmu itu?”
Efa : “Lalu?”
Darwin : “Bagaimana kamu ingin bermain lanjutkan saja.”
Efa : “Aku ingin bermain denganmu.”
Darwin berkata dengan keras : “Area militer ini, adalah wilayah hukum, tidak ada pengecualian.”
Efa : “Darwin apa yang kamu inginkan?”
Darwin : “Seperti yang kamu lihat sekarang ini.”
Sambil berkata, dia berjalan keluar.