Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 678 Alasan Tidak Boleh Mengandungnya


” Lagi lihat apa?” Carlson menyusulinya dari belakang, melihat pandangan Ariella yang kosong dan memandang ke kejauhan, dan sedikit khawatir.


” Tidak apa-apa.” Ariella menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak ingin memberi tahu Carlson, karena ia tahu kebangkrutan Xu ada hubungannya dengan Carlson.


Group Xu sudah bangkrut, Tuan Xu juga sudah bunuh diri, Tuan Xu sudah membayar semua yang dia lakukan, harusnya sudah cukup.


Tetepi Elisa.


Melihat Elisa masih bisa hidup dengan baik, dan juga membawa seorang anak, ia tidak peduli anak itu adalah anak kandungnya atau anak yang diangkatnya, melihat Elisa seperti ini, ia juga merasa senang.


Walaupun dulu Elisa ada melakukan hal yang menyakitkan Group Xu, tetapi semua itu sudah berlalu begitu lama, Ariella sendiri juga sudah hampir melupakan semua penderitaan yang ia alami.


Apa yang terjadi pada saat itu semuanya sudah berlalu, Ariella juga tidka ingin mengingatnya lagi, tapi juga karena mereka yang menyakitinya dan memberikannya kesempatan untuk bertemu dengan Carlson.


” Kita jalan-jalan lagi.” Ariella tidak mau banyak menjelaskan, Carlson juga tidak banyak tanya, ini adalah cara Carlson untuk menghormatinya.


” Baik, kita main arung jeram di tepi Sungai Seine yuk.” Ariella merangkul Carlson sendiri, lalu bermanja-manja memukul-mukul badannya, dia sangat senang sampai seperti seorang anak kecil.


” Iya.” Carlson sangat bahagia melihat ekspresi Ariella yang bahagia seperti ini, tidak ada rasa cemas dan takut, bersenang-senang disampingnya.


Setelah tinggal di Paris beberapa hari, Carlson mengajak Ariella pergi ke Milan, sambil berbulan madu, sambil menemaninya belajar.


Mereka berwisata setengah bulan,karena tiap hari dia hanya bisa melihat Riella kecil dari handphonenya, tidak bisa memeluknya, Ariella sudah rindu anaknya setengah mati.


Riella kecil juga tiap hari melihat ayah dan ibunya melalui handphone, ekspresinya yang sedih karena tidak ada ibunya yang menemani.


Karena ketidak tegaran Ariella, mereka akhirnya pulang lebih awal ke New York dari jadwal yang direncanakan.


Setelah sampai di New York, Ariella benar-benar mengorbankan seluruhnya untuk pekerjaannya, dia berharap dengan usahanya sendiri, ia bisa membuka kantornya sendiri, dan usahanya bisa dilakukan sistem online dan offline.


“Pusat perusahaan Aces ada di Kota Pasirbumi, pekerjaan Carlson kebanyakna ada di Kota Pasirbumi, tapi demi istri dan anaknya, dia sering terbang ke New York, ia tidak perbah bilang kalau ia capek.


Pekerjaan, karir, semuanya dia jalankan dengan sangat teratur, keluarga mereka menjalani hidup yang sibuk tetapi juga sangat harmonis.


………..


Setelah beberapa tahun berlalu.


Efa melihat alat tes kehamilan yang masih menunjukkan hasil negatif, wajahnya yang tadi sangat cantik langsung berubah dalam sekejab, marah dan hampir menangis: ” Darwin, kamu…kamu kasih tahu aku, waktu kita pergi cek ke rumah sakit, benarkah kamu sudah menyuap dokter itu.”


Mereka sudah bersama begitu lama, Efa masih saja belum hamil, mereka berdua pergi cek ke rumah sakit, dan tubuh mereka berdua tidak ada masalah.


Kondisi tubuh mereka berdua tidak ada masalah, mereka juga tidak menjalanan sistem kb, tetapi mereka malah tidak bisa mempunyai anak.


Sebenarnya ada masalah apa?


Sambil mengelap pistol barunya, Darwin sambil berkata dengan cuek: ” Kita sama -sama pergi mengecek ke rumah sakit, aku masih bisa berbuat apa?”


” Kalau kamu tidak berbuat apa-apa, jadi kenapa aku masih tidak hamil?” Lagi pula, sifat kamu yang begitu, kalau kamu mau berbuat apa-apa, aku masih bisa berbuat apa?” Efa yakin alasan kenapa ia tidak bisa hamil pasti Darwin yang ada masalah.


Efa mendempetkan tubuhnya ke tubuh Darwin, melototinya dan terus melihatnya: ” Darwin, kalau kamu benar-benar tidak bisa mempunyai keturunan, kamu jujur saja sama aku, aku tidak akan meninggalkanmu.”


Efa ingin mengandung anaknya, dia sudah mengharapkannya selama lima enam tahun, sekarang Riella kecil pun sudah sepuluh tahun, anak kedua yang dikandung Kakak Iparnya juga sudah mau datang ke dunia ini, tetapi didalam perutnya masih tidak ada apa-apa.


Bulan ini ia telat datang bulan seminggu, ia berpikir ia sudah hamil, dengan bahagia ia pergi ke apotek dekat rumahnya dan membeli alat tes kehamilan, tetapi siapa sangka ternyata hasilnya negatif.


Darwin seolah tidak peduli: ” Ada atau tidak ada anak, emangnya ada masalah apa?”


” Tidak ada masalah?” Efa mengigit bibirnya, ” Kemarin ada orang yang bilang kalau aku adalah ayam betina yang tidak bisa bertelur. Kamu bilang tidak ada masalah?”


Efa sebenarnya tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, tetapi Darwin adalah anak tunggal keluarga mereka, kalau saja ia tidak mempunyai anak, maka keluarga mereka tidak ada penerus lagi.


Dulu Efa sama seklai tidak mempertimbangkan masalah ini, tetapi seiring dengan umurnya yang tambah dewasa, apa yang dipikirkannya juga semakin dewasa.


Dulu, dia berpikir mereka hanya hidup berdua asalkan mereka bahagia juga tidak ada masalah, sekarang ia sudah mulai menggantikan Darwin khawatir.


” Kamu ingin sekali punyai anak?” Darwin meletakkan pistolnya dan langsung memeluk Efa, ” Kamu pengen sekali kalau begitu nanti kita lahirkan anak kita.”


” Kita selama ini bukannya sudah berusaha untuk membuatnya, tetapi aku tetap tidak hamil, kamu bilang mau lahir saja udah bisa lahir?” Efa melototi Darwin dengan kejam, merasa melototinya saja tidak cukup, lalu ia menginjak kakinya lagi.


Darwin berkata: ” Orang tua aku sudah meninggal waktu aku masih kecil, sejak itu langsung masuk ke militer, kamu juga memiliki karier kamu sendiri. Kita saja tidak bisa menjaga diri kita sendiri dengan baik, bagaimana mau merwat seorang anak?”


Efa langsung menjawabnya: ” Kamu tenang saja, aku bisa mencari pembantu. Setelah melahirkan anak, aku juga akan mengubah sikapku.”


Untuk masa depannya, Efa dari dulu sudah merencanakannya dengan baik, asalkan dia sudah melahirkan anaknya, dia akan melepaskan semuanya dan serius merawan keluarganya, siapa yang membuat dia begitu menyukai Darwin.


Demi dia, jangankan bilang setelah melahirkan anaknya dia akan mengubah sikapnya, dia bahkan bisa mengorbankan dirinya untuknya.


Darwin mengusap-ngusap kepala Efa, membuka mulutnya dan berpikir untuk mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya dia tidak berani mengatakan apa-apa.


Kematian orang tua Efa itu seperti sebuah pisau yang menusuk di lehernya, kapan saja bisa menusuknya dan mengingatkannya bahwa kematian orang tua Efa itu ada hubungan dengannya.


” Darwin, apakah kamu masih mengkhawatirkan masalah orang tua kita?” Efa pernah kepikiran mungkin alasan Darwin tidak mau mempunyai anak karena ada hubungan dengan orang tua mereka, tapi selama ini ia tidak berani memastikannya.


Dua tahun yang lalu, Efa pernah pulang ke negara A dan mencari apa yang terjadi pada saat itu, ia mencari informasi tentang kematian orang tuanya tahun itu.


Orang tua Darwin dan orang tuanya hidup di dua negara yang berbeda, mereka masing-masing berusaha untuk berjasa untuk negaranya, Darwin: ” Iya.”


” Darwin, aku sudah menikah denganmu, kamu masih saja memikirkan hal ini, kamu ini dasar brengsek.” Membahas tentang itu, Efa kembali meningat sesuatu, ” Darwin, jadi selama ini kamu yang sengaja tidak menghamiliku?”


Darwin: ” Iya.”


Efa sangat marah dan berkata: ” Kamu ini benar-benar brengsek!”


Darwin menariknya: ” Tapi kamu malah suka dengan brengsek ini.”


Efa mengigitnya: ” Brengsek, awas saja kalau kamu tidak membiarkan aku hamil, kamu tunggu saja.”


Darwin: ” Sekarang langsung membuatnya.”


Selama ini Darwin adalah orang yang tidak pernah berkata manis dengan Efa, tetapi ia juga menggunakan caranya yang paling bodoh untuk mencintai Efa.


Sekarang Efa sudah mencurahkan semua isi hatinya dan ia sudah melepaskan amarah didalam hatinya, dia masih mau khawatir apa lagi?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK