Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 243 Berada Disampingnya





Sewaktu itu setelah Carlson mengantar Riella pulang, Carlson mengendarai mobilnya berputar 1 putaran, mencari tempat yang cocok untuk melihat ke arah kamar Riella.





Pada saat itu, lampu di kamarnya sudah dibuka, di cahaya kuning terkadang ada bayangan badan kurus Riella yang melewatinya, melihat bayangan itu membuatnya bisa tenang.





Carlson berdiri di lantai bawah, diam-diam memandanginya—melihatnya berjalan kesana-kemari, badannya yang kecil menimbulkan bayangan dari balik jendela, betapa berharapnya bisa melihat bayangan itu semalaman….tetapi sesaat setelah itu, Riella menarik tutup tirai jendelanya, dan mematikan lampunya.





Lampu yang telah dimatikan, hati Carlson juga ikut merasa kosong, rindunya yang tak terobati, dan mencemaskannya apakah masih mengalami mimpi buruk….tetapi setelah dipikir-pikir, Carlson tak tahan dan mengeluarkan teleponnya untuk meneleponinya.





Tidak menunggu terlalu lama, teleponnya sudah tersambung.





“Halo?” suaranya muncul dari kegelapan ini, begitu lembut dan manis.





“Masih belum tidur?”





“Belum,”dia terhenti sejenak, “Kamu? Lagi ngapain?”





Carlson tersenyum, dengan jujur menjawab:”Merindukanmu.”





Apa yang dikatakannya semua jujur, tidak ada sedikit kebohongan.





Tetapi Riella yang berada di sisi lain telepon setelah mendengar jawaban tersebut wajahnya memerah, tidak tahu harus jawab apa ke laki-laki yang menakutkan ini, selalu menyerang dengan lurus, tidak berbelok sedikit pun…bagaimana bisa menghadapinya.





“Riella,” mendengar Riella tidak ada reaksi, Carlson berkata lagi.





“Ya.”





Dia masih ada—Carlson bisa tenang kembali, pandangan yang melihat ke arah kamar Riella juga bertambah lembut, membawa senyuman kecil berkata:”Kamu bisa membantuku satu hal ga?”





“Ya? Kamu butuh bantuan apa?” suara Riella yang lembut terdengar dari teleponnya, bisa terdengar perasaannya hari ini bisa dibilang lumayan bagus.





Carlson berkata lagi:”Aku belakangan ini sering tidak bisa tidur, bolehkah kamu terus berbicara denganku, terus berbicara, jangan tutup.”





Atau menggunakan cara ini untuk menemaninya, dia juga tidak bisa mengalami mimpi buruk lagi.





Dia cukup sabar menemaninya lagi satu malam, tunggu besok pagi, dia akan mencari cara untuk untuk menjemput Riella pulang ke rumahnya, menjemputnya kembali ke sampingnya.





Tetapi, Riella tidak menjawab, di sisi lain telepon tidak terdengar suara apapun.





Langit malam sangat tenang, ketenangan ini membuatnya begitu memesona.





Carlson sejenak mencemaskan dirinya sendiri apakah terlalu memaksa, dia baru saja ingin membuka suara mengisi kekosongan ini, disisi lain telepon terdengar suara tertawa.





Suara yang ringan, sedikit tak berdaya dan imut.





“Tuan ,” Riella memanggilnya,”Kamu dulu juga menggunakan cara ini untuk menghibur istrimu ya?”





Sekarang giliran Carlson yang berdiam, dia bingung harus menjawab apa?





Iya?





Bagaimana kalau Riella cemburu?





Bukan?





Dengan begitu apakah Riella….bisa mengasihani dirinya yang dulu?





Waktu dulu Riella sering mengatakan EQ-nya rendah, tidak bisa mengatakan ucapan-ucapan manis, sekarang dia sangat menyetujuinya.





Sewaktu Carlson sedang bingung mencari jawaban yang sempurna untuk menjawab pertanyaan Riella, dari sisi lain telepon terdengar suara tertawa.





Seperti dia tahu jelas bahwa Carlson saat ini sedang bingung, Riella dengan mengerti berkata: “Baiklah, aku hanya bercanda denganmu.”





Carlson langsung menarik nafas lega, bertanya lagi:”Kamu bersedia tidak?”





“Mungkin.” Riella menjawab.





“Mungkin?” Carlson dengan bingung bertanya.





Riella berpikir dan berkata: “Sebentar lagi aku akan tertidur, kalau tidak sengaja menutup teleponnya juga mungkin akan terjadi.”





“Tidak masalah,” Carlson tersenyum berkata, begitu lembut,”Bagaimanapun aku akan tetap ada disini, tidak akan menutupnya.”





“Benarkah?”





“Ya. Percayalah padaku.”





Percaya padaku—aku tidak akan membiarkanmu merasakan kesusahan lagi.





Riella yang diujung sana, tidak segera menjawab. Setelah sekejap, baru terdengar suaranya yang lembut berkata”Ya”.





Ujung mulut Carlson, dengan tidak sadar berkata lembut:”Cepat tidurlah.”





“Ya.”





“Kamu juga.”





“Selamat malam.”





“Selamat malam.”





Telepon tidak ditutup, hanya tidak terdengar lagi suara Riella yang lembut itu.





Sekitaran sangat tenang, dengan tiba-tiba, dia juga bisa mendengar suara nafas Riella yang stabil, mungkin, dia sudah tertidur.





Carlson berdiri menyamping menyandarkan tubuhnya ke mobil, menyalakan sebatang rokok, mengisap sekali, mengangkat kepala, dengan tenang menatap jendela kamarnya, dalam hatinya hanya ada ketenangan.





……





Carlson menghilang selama 24 jam, selama 24 jam ini tidak ada yang bisa menghubunginya, orang yang berada di sekitarnya juga sangat cemas.





Yang mengharuskannya secara pribadi mengurus hal kantor sudah bertumpuk banyak, Henry dan Daiva sangat ingin bersembunyi dari karyawan dibawahnya karena sudah didesak mereka.





Dulu, tidak peduli Carlson kemana, tetap akan menghubungi mereka, karena membutuhkan mereka untuk melakukan persiapan, tetapi yang kali ini mereka justru tidak tahu Carlson pergi kemana.





Sewaktu Carlson muncul, semua orang langsung menarik nafas lega, dengan segera melaporkan keadaan perusahaan, Carlson melambaikan tangan menghentikannya, berpesan ke Henry: “Segera melakukan janji dengan Zeesha, lebih cepat lebih baik.”





Dia sejenak juga tidak bisa menahan Riella tidak berada di sampingnya, tidak bisa menahan sewaktu Riella mengalami mimpi buruk dia tidak berada di sampingnya untuk menemaninya.





“Tuan , aku segera mencari orang untuk membuat janji dengannya.” Henry adalah orang yang pintar, kalau Carlson tidak membahas masalah pekerjaan, pasti selalu membahas masalah Riella, dan berkata lagi,”Kita sudah mengikuti pesanmu untuk mendapatkan obat yang dimakan oleh Riella yang diberikan oleh Zeesha. Dan dengan waktu yang cepat untuk mengantarkan obatnya ke laboratorium supaya dicek, dan hasil obatnya sudah keluar.”





Carlson dengan dingin berkata:”Katakan.”





Henry menatap Carlson sekejap, dengan berhati-hati berkata:”Kandungan di dalam obat ada sedikit morfin. Obat seperti ini bisa digunakan sebagai penenang, tetapi bisa membuat orang ketagihan. Kalau menggunakan obat ini untuk waktu yang panjang akan membuat orangnya di segi pikiran maupun tubuh akan bergantung kepada obatnya, menyebabkan ketergantungan kepada morfin, dan membuat tubuh kita menjadi lebih berbahaya.”





Carlson:”Katakan poin pentingnya.”





Henry dengan cepat memberikan laporan kepadanya:”Kita mengikuti kesehatan nyonya melakukan spekulasi, dia menggunakan obat ini lamanya sudah 2-3 tahun, kalau ingin berhenti, takutnya bukan hal yang mudah.”





Selesai berkata, Henry dengan berhati-hati menatap Carlson, sangat takut bosnya akan melimpahkan kemarahannya kepada dia.





Tetapi siapa yang tahu, setelah beberapa saat, Henry tidak melihat perubahan di ekspresi Carlson, bahkan pandangan matanya juga tetap tenang, seperti hal ini bukanlah yang besar.





Tetapi setelah lihat jelas, dia melihat tangan Carlson yang menggenggam laporannya, menggenggam dengan sangat kuat membuat laporannya hampir hancur berkeping-keping.





Henry baru saja tahu, Tuan mereka tidak selalu setenang seperti apa yang mereka lihat.





Takutnya bos mereka marah dan ingin menyerang langsung, melihatnya seperti orang yang sedang tidak punya masalah, tetapi dalam hatinya pasti sangat sakit dan nyeri.





Setelah sekian lama, Carlson baru menenangkan perasaannya yang membara, membuka mulut berkata:”Segera membuat janji dengan pakar di hal ini, aku mau cari orang yang profesional dalam hal ini. Dan bawa Zeesha ke hadapanku.”





Tidak membuat “janji” dengan Zeesha lagi, tetapi “membawanya” kemari.





Dia tidak bisa mematikan Zeesha, tetapi dia mempunyai cara untuk membuat hidupnya susah seperti mau mati.





Kali ini tidak peduli gunakan cara apapun, dia akan membuat Riella berada di sampingnya, tidak akan membiarkan Zeesha menyusahkan Riella lagi.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK