Suara Carlson rendah dan seksi, suaranya yang bertempo itu dengan pelan mengetuk pintu hatinya Ariella, muka memerah dan bicara: “Carlson, kamu masih punya muka tidak?”
Jelas-jelas tahu dia tidak bermaksud itu, tapi dia dengan sengaja bicara seperti itu, kalau bukan karena dia itu sedang sakit, dia pasti sudah memukulnya.
“Kenapa tiba-tiba tidak punya muka?” Carlson membersihkan tenggorokannya dan berkata, “Kalau saat ini wanita yang duduk di pangkuan aku itu orang lain, apapun yang aku lakukan itu berarti aku tidak punya muka, tapi saat ini yang duduk di pangkuan aku itu kamu, kamu itu istri aku, aku dengan istri aku berbicara seperti itu, mengapa itu namanya tidak punya muka?”
Ariella: “……..”
Ariella benar-benar salut dengan dia!
Pria ini jelas-jelas tahu yang dimaksud tidak punya muka dia itu bukan itu, dia masih menganggapnya serius.
Yang disebut dengan tidak ada pengusaha yang tidak pernah berbohong, sepertinya Carlson sebagai pemegang kendali kerajaan bisnis ini, biasanya terlihat berpakaian rapi, elegan, tapi hatinya itu penuh dengan perhitungan, dia sama sekali tidak bisa menjadi lawannya.Carlson tiba-tiba mencium pipinya, dan dia tertawa dengan pelan: “Tidak melawan, berarti sudah menjadi milik aku.”
Dia memegang wajahnya yang panas: “Ya, Pak Carlson bilang ya, kamu itu direktur, apa yang kamu bilang ya berarti ya.”
Carlson tertawa: “Apa yang aku bilang itu realistis.”
Ariella menggunakan matanya yang tersinggung melihat dia: “Pak Carlson, Ibu kamu tidak mengajarkan kamu kalau kamu ribut dengan wanita itu kamu harus kalah ya, kalau tidak akan banyak wanita yang tidak suka kamu, tiba-tiba kamu pun bisa jadi jomblo.””Ibu Ariella, kamu ini sedang mengancam aku ya?” Carlson memeluknya, dan dengan serius berkata, “Selama seorang pria cukup luar biasa, akan dengan tidak sadar ada perempuan yang suka. Jika seorang pria tidak cukup luar biasa, tidak peduli dia seperti apa, wanita-wanita itu juga tidak akan suka dengan dia.”
“Pak Carlson, kamu ini mau beri tahu aku, karena kamu itu cukup luar biasa, tidak sedikit wanita yang suka, jadi kamu bisa menang dari aku?” Ariella benar-benar ingin ribut dengan dia, dia sama sekali tidak tahu kalau hati dia itu berpikir seperti ini.Mendengar nada suaranya, Carlson tahu dia sedang berbicara dengan serius, dia tertawa dengan pelan: “Apa yang ingin aku bilang itu Pak Carlson sudah punya Ibu Ariella, di hidupnya ini hanya mau Ibu Ariella seorang, tidak perlu wanita lain yang menyukainya.”
Ariella awalnya mau membantah omongan Carlson, ucapannya pun sudah disiapkan, tapi ucapana terakhirnya itu membuat hatinya menjadi hangat.
Saat dia sedang bengong, bibir Carlson yang seksi dan panas itu pun menempel di bibir dia, dia menciumnya dengan caranya sendiri, membawanya mengelilingi dunia milik mereka berdua.
Ariella tahu, yang dia mau bilang itu, sebenarnya adalah yang dia mau????????bersama sampai tua!
Dia dan dia, adalah orang yang dipilih oleh masing-masing.
……….
Mengenai Efa diculik, Rico juga baru tahu setelah dia dibebaskan, dan dia diberitahu oleh bos kecilnya.
Kalau bukan bosnya yang beri tahu dia, mungkin bawahan-bawahan dia yang bodoh itu masih menatap keluar di apartemen abu-abu itu, menunggu Efa kembali dengan keadaan baik, mereka pun juga dengan mudah melapor.
Efa di rumah sakit, di sampingnya ada Darwin yang menemani, di luar ruang pasiennya ada pasukan yang menjaga, bagi orang yang tidak tahu mungkin akan mengira di dalam ruang pasien itu ada pemimpin yang sangat besar.
Rico itu orang luar, yang termasuk di dalam daftar “orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk”, jadi saat Efa belum sadar, dia datang dua kali pun dua kali diusir.Setelah keadaan Efa membaik, penjagaan pun tetap ketat, tapi mood Darwin menjadi lebih baik.
Mood Darwin membaik, bawahannya pun juga bisa melewati hari dengan lebih baik, dan mereka juga akan menghadapi “orang yang tidak berkepentingan” itu dengan lebih baik.
Saat sebelumnya datang dua kali, Rico belum bicara satu kata pun dia langsung diusir.
Keadaan hari ini tidak sama, Rico sudah dapat berbicara dengan penjaga: “Aku benar temannya Efa, kamu boleh bantu aku menanyakan dia, apakah dia bersedia untuk bertemu dengan aku?”
Penjaganya menggoyangkan kepalanya, tapi nadanya masih halus: “Bukan aku tidak bersedia memberitahukannya, tapi kamu ini terlalu seperti pria.”
“Maksud kamu ini apa?” Dia memang seorang pria, pria yang normal, apa itu “seperti pria”, kata-kata ini dia tidak suka mendengarnya.
Penjaga itu berbisik ke Rico: “Kepala kita itu sangat pelit, semua orang yang mungkin mengancam pria yang ada di hati Efa itu tidak boleh mendekati Efa.”
Ucapan ini, Rico suka mendengarnya.
Pria yang memiliki ancaman terhadap Darwin, itu adalah Rico yang secara tidak langsung diakui oleh Darwin dia itu sangat luar biasa, mungkin dia bisa mengancam posisi Darwin di hati Efa.
“Kepala kalian itu jenius, umurnya masih muda tapi sudah sukses, itu sudah menjadi pangeran di hati banyak wanita, bagaimana mungkin ada orang yang dapat dengan mudahnya mengancam posisi dia di hati Efa.” Rico bicara dengan tersenyum, tentu saja orang yang luar biasa seperti dia itu tidak termasuk.
“Mau bertemu Efa?”
Suara Darwin itu tiba-tiba muncul dari belakang badan mereka, penjaga pun gemetaran, dan langsung dengan cepat mengembalikkan posisinya, mengangkat kepalanya dan menegakkan badannya.
Rico menatap ke arah Darwin dan tersenyum: “Lama tidak bertemu pak kepala, tidak disangka bisa bertemu kamu di sini, benar-benar kebetulan.”
Darwin menatap Rico dan berkata: “Kamu bodoh ya, kamu kira semua orang itu bodoh seperti kamu?”
Rico kira Darwin akan basa-basi sebentar, siapa yang tahu Darwin sekali buka mulut langsung kata-kata yang tidak enak didengar.
Rico itu orang yang memiliki emosi baik, dia bukan bos yang suka membuli orang, dia masih tersenyum, senyumannya itu dangkal, tapi tatapannya itu terdapat maksud dingin: “Pak kepala langsung seperti ini, aku juga tidak basa-basi lagi, aku ke sini mau bertemu dengan tunangan aku.”
“Heh…..” Darwin tertawa dengan dingin, “Rico ingin bertemu dengan tunangannya, kalian seharusnya mengantarkannya untuk bertemu dengan tunangannya.”Mendengar perintah dari Darwin, beberapa penjaga pun mengelilingi Rico.
Rico menatap Darwin dengan dingin, dia ingin menunjukannya, tapi dia tahu ini tempatnya dia, jika benar-benar ribut, dia sendiri juga pasti kalah.
Darwin berkata lagi: “Usir Rico, besok-besok kalau aku melihat dia lagi, kalian akan terima hukuman.”
“Baik.” Balas para pasukan.
“Darwin, suruh orang kamu untuk pergi.”
Saat mereka mengawal Rico, tiba-tiba ada suara keras dan jelas terdengar. Saat suara itu terdengar, Efa sudah muncul di hadapan mereka.