Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 177 Kembalikan Semuanya Kepada Mereka





“Ariella, sudah tidak apa-apa” tiba-tiba terdengar suaranya, Carlson langsung sadar lalu mencium tangannya.





Ariella sepertinya menyadari sesuatu, dia memegang perutnya, rasanya masih berat. Lalu tersenyum dan berkata: “Anak kita masih hidup!”





Melihat dia menghela nafas, melihat dia tersenyum, melihat dia baik-baik saja, tiba-tiba mata Carlson berkaca-kaca





Dia tidak tahu harus bilang apa, lalu mencium keningnya, bibirnya dan juga perutnya.





“Carlson, kumismu menusuk orang.” Kulit di perut Ariella sangat sensitif, dicium oleh Carlson dan terkena kumisnya membuat Ariella sangat geli.





Carlson mengangkat kepala dan menatapnya dengan dalam, banyak yang ingin dia katakan kepadanya, tapi tidak bisa buka mulut.





Ariela paling takut Carlson begini, dia menatapnya seperti ingin memberi kelembutan seluruh dunia kepadanya.





Dia yang seperti ini membuatnya sangat tidak tega.





Dia mengelus-elus alisnya, dengan suara kecil berkata: “Aku dan anak kita udah tidak apa-apa, jangan khawatir lagi.”





Baru saja dia selesai bicara, Carlson langsung menciumnya.





Kali ini berbeda dengan kelembutan tadi, dia menyium dengan ganas, mungkin ini salah satu caranya untuk memberi tahu kalau dia memang baik-baik saja.





Setelah Ariella sadar, dia opname selama beberapa hari, setelah diperiksa dan memastikan dia dan anaknya baik-baik saja, Carlson baru mengurus administrasi keluar rumah sakit dan bawa dia pulang.





Karena masalah penculikkan Ariella, Efa membatalkan syutingnya, setiap hari menunggu dirumah. Melihat Ariella pulang, dia langsung berlari mendatanginya: “Kakak ipar…”





“Lain kali kamu jangan dekat-dekat dia.” Carlson memegang Ariella, melarang Efa mendekatinya.





“Kak, Aku…” Efa dengan kasihan menggosok bibir.





“Carlson kamu ngapain? Hal ini tidak bisa salahkan Efa.” Ariella memengang tangan Efa dan menasehatinya “Efa, aku dan anakku baik-baik saja, kamu jangan khawatir.”





“Kakak ipar, untuk kamu dan anakmu baik-baik saja, kalau ga aku bisa merasa bersalah sekali.” Seberapa hari ini Carlson tidak membolehkannya pergi ke rumah sakit, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.





Carlson menarik Ariella kembali, dan merangkul dia “Kamu balik kamar dan istirahat dulu, jangan pikirkan hal lain.”





Melihat tampak belakang mereka, Efa merasa disalahkan, tapi setelah dipikir-pikir, kakak iparnya diculik pasti kakaknya sangat kaget, makanya menyalahkan dia.





Kepikiran hal itu, dia buru-buru lari ke dapur mengambil makanan yang disiapkan Bibi Ava kepada Ariella, untuk memperbaiki kesalahannya.





DIa mengetuk pintu, tidak ada yang jawab jadinya dia langsung buka pintunya, saat dia masuk melihat Ariella dan Carlson sedang berciuman.





Dia meletakkan piringnya cepat-cepat tutup mata “Aku tidak lihat apa-apa, kalian lanjut.”





Setelah itu dia langsung balik badan lari.





Karena lari terlalu cepat, dia tidak memerhatikan Darwin yang mengikutinya jadi menabraknya.





Saat Efa mengangkat kepala dan melihat dia, tiba-tiba di pikirannya muncul sebuah ide yang sangat berani, lalu memegang kepalanya dan menciumnya.





Dia tidak ada pengalaman dalam ini, jadi malah asal menggigitnya, sampai Darwin mendorong dia. Dengan marah dia berkata: “Kalau tidak bisa ciuman, belajar dari orang lain, aku tidak ada waktu untuk mengajarmu.”





“Apa?” mendengar dia bilang begitu, Efa dengan marah berkata: “Darwin, kamu coba ulang omongan tadi.”





“Kamu suruh aku ulang 10 kali lagi, juga sama saja.” Setelah bilang itu, dia langsung balik badan tetapi ditarik oleh Efa.





Efa dengan kesal berkata: “Darwin, yang aku suka itu kamu, kamu malah menyuruhku belajar ciuman dengan orang lain. Kamu itu pria atau bukan”





Darwin: “Bukan.”





Efa mengulangi: “Bukan?”





Berani nya pria ini bilang tidak, bagaimana bisa ada pria seperti ini di dunia ini. Berani-berani nya dia jawab dia bukan pria.





Efa masih sedang berpikir, tapi tiba-tiba Carlson lewat dan melihat mereka lalu berkata: “Efa, kamu pergi temani kakak iparmu dulu.”





“Baiklah.” Ariella bisa diculik kali ini, terutama karena dia. Jadi dia merasa sangat bersalah, menyuruhnya menemai Ariella, dia tidak mungkin bilang tidak.





Setelah Efa masuk kamar, dua pria itu saling menatap satu sama lain, Darwin bicara duluan: “Aku disini bantu jaga, kamu pergi sibuk dulu saja.”





“Emm.” Carlson menangguk lalu pergi.





Ariella dan anaknya sudah aman, jadi dia sudah ada waktu untuk mengurus orang yang menyakiti mereka.





Dia menyetir sendiri ke tempat lemari es, melihat 3 orang yang diikat itu berbaring di lantai. Henry yang menjaga dari tadi langsung datang. “CEO”





Ariella opname berapa hari, berarti mereka diikat disana selama berapa hari.





Walaupun mereka diikat,Henry tidak biarkan mereka kelaparan, mereka tetap dapat makan enak.





Karena dia tau sifat Carlson, kalau mereka mati kelaparan sangat membosankan, jadi setidaknya sebelum mereka mati kasih mereka menikmati dulu.





“CEO, kami tahu kami salah, kami tidak seharusnya menculik istrimu.” 3 penculik itu terus , menunjukkan penuh niat.





Kalau Carlson menyuruh orang membunuh mereka langsung, mereka palingan langsung mati, tapi Carlson tidak begitu.





Karena tidak tahu apa yang akan dilakukan Carlson, makanya mereka begitu takut.





Di cuaca yang begitu panas, Carlson mengganti jas abu-abu jadi kemeja abu-abu, dia hanya berdiri saja sudah memancarkan aura dinginnya.





Dia tidak bicara apa-apa, hanya melihat 3 penculik itu saja bisa membuat mereka ketakutan.





Setelah sekian lama, dia baru buka mulut “Coba beri tahu, gimana cara kalian menyiksa istriku?”





Dia bicara dengan pelan tetapi membuat orang yang dengar takut.





Henry menambahkan: “Kasih tau yang sejujurnya, mungkin CEO akan mengampuni kalian.”





3 penculik itu merasa tidak melakukan sesuatu yang keterlaluan, jadi mereka memberi tahu secara detil.





“Menjambak rambutnya, menamparnya, mengancamnya akan mengosongkan perutnya, memiliki niat buruk, mengurungnya di dalam lemari es…” Carlson mendengar yang dilakukan mereka dan menatap mereka.





Disaat 3 orang itu panik sampai detak jantungnya hampir berhenti, terdengar suara Carlson yang dingin: “Henry, yang mereka lakukan semua lakukan ke mereka. Ingat urus dengan benar, agar polisi mudah menutup kasus.





Setelah mendengar perkataan Carlson, langsung ada yang laksanakan itu, tidak lama kemudian terdengar suara teriakan histeris dan dia hanya menatapnya dengan dingin.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK