Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 956 Menjadi Tamu


“Lourdes??..”


“Iya?”


“Tunggu hingga hal ini selesai, mari kita tinggalkan kota ini.” Vanessa menatapnya, dan kembali berkata,” aku tidak ingin berada di kota ini, sama sekali tidak ingin.”


Dua hari ini, hatinya merasa sangat gundah, selalu merasa akan terjadi sesuatu, selalu mengkhawatirkan apakah dia dan Lourdes masih bisa berjalan hingga akhir.


“Baik, aku akan berjanji kepadamu.” hal yang sama, Lourdes juga tidak ingin tinggal lebih lama lagi di kota ini, dia ingin melupakan semua kenangan yang tidak baik, dan memulai kehidupan baru dengan Vanessa.


Vanessa tersenyum dengan ringan:”terima kasih!”


“Tidak usah mengucapkan terima kasih denganku, nantinya kamu harus berperang sedikit, itu baru merupakan rasa terima kasih terbesar yang kamu berikan kepadaku.” Dia memleuknua, dan dengan cepat membawanya masuk kedalam kamar.


Vanessa:”??..”


Dia sudah berbicara sebanyak ini, apakah dia masih tidak bisa melepaskan nasibnya dari dibawanya kedalam kamar?


Lelaki ini, benar-benar merupakan mesin berperang.


????.


Tikungan Bulan Sabit.


Efa sedang mengundang orang untuk membantu dia mempersiapkan makanan, tujuan dia ingin menyambut dengan istimewa menantu masa depan dari keluarga Tanjaya.


Dan bagaimana caranya menyambut dengan baik menantu masa depan keluarga Tanjaya, Eva sudah memikirkannya dengan baik, dia ingin memeriksa dengan baik menantu masa depan keluarga Tanjaya.


Berbagai macam sayur sudah tersedia diatas meja, Efa melepaskan ikatan celemek nya, dan menarik tangan Diego berkata:”Diego kecil, apa yang aku ajarkan kepadamu, apakah kamu sudah mengingatnya baik-baik?”


Diego menarik tangan kecilnya, menatap dia:”ibu, satu hal yang sudah dikatakan berulang kali tetapi tetap tidak bisa mengingatnya, adalah dirimu dan bukan aku, benarkan?”


Perkataan Diego yang mengandung kemarahan sekejap kepada Efa, dia menjewer telinganya:”anak kecil, apakah kamu sudah berani membantah ibumu?”


Diego bersikeras:”aku tidak membantahmu, aku hanya membicarakan kenyataan.”


Efa memperingati dia:”aku beritahukan kepadamu, berbicara harus memperhatikan nadamu, atau tidak aku akan memberitahu kepada ayahmu, menyuruh dia memukul pantatmu.”


Diego berkata dengan kesal:”ibu, apakah kamu pernah mengetahui, orang yang tidak bisa mendengar kenyataan, selamanya tidak akan bisa maju.”


Efa berkata:”meskipun itu adalah kenyataan juga tidak bisa dikatakan oleh anak kecil sepertimu. Kamu baru berusia berapa tahun, dan sudah berani mengajarkan aku, itu merupakan candaan.”


“Diego, apakah kamu kembali membuat marah ibumu?” suara Darwin tiba-tiba terdengar, dia sudah keluar dari dalam ruang bacanya, berjalan menuju kesisi Diego,”anak kecil, kulitmu sudah terasa gatal, dan aku akan baik-baik menggarukmu.”


“Ayah, jika ayah masih bertindak seperti ini, wanitamu cepat akan lambat disayang hingga akan membuat kekacauan dimana-mana.” Diego merassa tertekan, dia merupakan yang paling kecil dirumahnya, tetapi selalu saja mereka berdua bergabung untuk membully dia.


Begitu banyak dia selalu meragukan, jika dia bukan merupakan anak yang dilahirkan oleh Eva dan Darwin, tetapi merupakan hadiah yang menghabiskan waktu Efa, maka dari itu barulah suami istri itu bergabung dan membully dia.


Dia merupakan seorang anak yang pintar, dia tidak akan membiarkan kedua suami istri itu membully dia tanpa perlawanan sama sekali, dan dia selalu tahu cara untuk melawan ibunya.


Setelah berfikir, dia mengkerucutkan bibirnya, menunjukkan wujud tertekan dan sudah ingin menangis:”ibu, apakah aku merupakan anak yang diambil dari luar? ibu sudah cukup membully aku, dan sekarang ibu menyuruh ayah bersama ibu bersama membully aku??..aku pastinya bukan anak yang kalian lahirkan bukan.”


“Darwin, aku hanya bermain dengan anakku, mengapa kamu ikut bergabung?” Eva menaruh semua tanggung jawab diatas pundak Darwin, dengan cepat memeluk Diego masuk kedalam pelukannya,”Diego kecil, ibu hanya ingin bermain denganmu. Aku dan ayahmu begitu menyayangimu, bahaimana mungkin kamu merupakan anak yang kami ambil?”


“Benarkah? Aku benar-benar bukan anak yang diambil?” Diego membuka matanya, menampilkan wujud kasihan dan juga lucu.


“Anak kecil, umurmu masih begitu mudah, tetapi kamu sudah bisa berakting hingga seperti ini.” Dihadapan Darwin, mengangkat Diego,”anak kecil, katakan bagaimana aku harus membereskanmu.”


Diego melebarkan matanya, air matanya sudah akan keluar:”ibu??.”


Efa selalu membully Diego, tetapi sebenarnya setiap ibu selalu menyayangi anaknya sendiri, melihat air mata Diego, hatinya terasa sangat sakit:”Darwin, lepaskan anakku.”


Darwin:”anakmu sedang melakukan pertunjukkan.”


Efa:”ibunya merupakan seorang artis, mengapa dia tidak boleh melakukan pertunjukkan?”


Darwin:”????”


Baiklah, sepertinya dia sudah sekali lagi dimainkan oleh anaknya.


Jangan melihat umur anaknya yang begitu muda, sebenarnya hati kecilnya emmiliki pemikirannya sendiri, bsa dikatakan dia jauh lebih pintar dibandingkan serigala tua. Mengerti bagaimana caranya meminta bantuan.


Diego:”ibu, ayah diam-diam menatap tajam au.”


Efa:”Darwin!!”


Darwin:”Diego, kamu tunggulah! Aku akan memberikan kamu pelajaran!”


Efa:”Darwin!!”


Darwin tidak berani mengeluarkan suara lagi.


Terutama, terlebih lagi Efa dihadapannya semakin hari semakin berani, bukan diakibatkan oleh orang lain, merupakan dirinya yang terlalu menyayangi dia hingga berubah seperti ini.


Dan akibatnya, dia harus menanggung semuanya.


“Bibi kecil, apakah kamu kembali membully kakek lagi.” Oriella membuka pintu, masuk dari luar, dan menggeleng-gelengkan kepalanya,”dari luar saja aku sudah bisa mendengar suara teriakanmu.”


“Jelas-jelas dialah yang pertama kali memprovokasi kami ibu dan anak.” Hal terbaik yang dipelajari oleh Efa seumur hidup ini adalah membalikkan hitam dan putih, dihadapannya, tidak akan diperlukan lagi alasan.


Oriella sudah mengetahui kepribadian bibinya, tertawa, mengambil Diego dari dalam pelukan Efa:”Diego kecil, kakak sudah membawamu barang yang bagus.”


“Kakak, apakah kamu tidak membawa suami masa depanmu?” Diego melihat kearah belakang Oriella, tetapi tidak melihat bayangan Miguel, dan kembali menaikkan kepalanya menatap ibunya.


“Dia menyuruhku untuk naik terlebih dahulu menyapa kalian, dia akan datang nanti.” Mereka baru saja dari gunung Man pada saat Efa menelepon, menyuruh dia untuk kembali ke tikungan Bulan Sabit makan bersama, maka dari itu barulah dia dan Miguel datang.


Datang dengan begitu mendadak, Miguel sudah menyuruh seseorang untuk menyiapkan hadiah besar, dengan resmi bertemu tetua, tentu saja dia harus menyiapkan hadiah besar, maka dari itu Miguel barulah menyuruh Oriella untuk naik terlebih dahulu.


Diego menerima petunjuk ibunya, dan berkata:”kakak, apakah nantinya aku bisa duduk bersama dengan dirimu dan calon suamimu?”


Oriella menganggukkan kepalanya:”Tentu saja boleh.”


Diego kembali bertanya:”apakah aku masih boleh menyuruh dia memeluk aku?”


Oriella menatap dia yang berada didadanya:”Diego kecil, kamu sudah berumur 8 tahun, sudah bisa dibilang dewasa, jangan selalu meminta orang untuk memelukmu.”


Diego berkata:”kakak, kamu begitu pelit.”


Oriella berkata:”Diego kecil, kamu harus memperhatikan gaya ucapanmu?”


Anak ini, sama sekali tidak bisa berbicara, apa yang harus dia lakukan untuk membereskannya?

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK