“Ah??.Abang Hansel, kamu tunggu lah sebentar, aku tidak??. Aku belum siap.” Oriella merasa sedikit gugup, gugup hingga perkataannya menjadi tidak jelas.
Oriella menyuruh Miguel untuk memperkenalkannya kepada ibunya, hanya untuk mengalihkan perhatian Miguel, tidak pernah berfikir jika dia akan benar-benar secara resmi dikenalkan dengan ibu mertua di masa depannya.
Meskipun ibu Miguel sudah lama meninggal, tetapi dia masih saja ibunya Miguel, merupakan orang yang harus dia hormati, tidak peduli bagaimanapun, Oriella merasa dirinya harus lebih formal.
“Baik, aku akan memberikan kamu waktu untuk bersiap-siap.” Miguel tersenyum dan perlahan mengelus rambutnya, dan kembali melihat kearah pemakaman ibunya,”ibu, gadis kecil ini belum siap, maaf merepotkan ibu untuk menunggu sebentar lagi.”
Suaranya masih belum jatuh, pinggang Miguel sudah dicubit dengan ganas oleh Oriella, dan diberikan tatapan marah oleh Oriella, seperti menyalahkan dia yang berkata seperti itu.
“Gadis kecil, kenapa?” Miguel menunjukkan ketidak terimaannya, apakah dia ada mengatakan sesuatu yang salah?
Oriella menatapnya, berbicara dengan suara yang begitu kecil:”ini merupakan pertama kalinya aku bertemu dengan ibu mertua masa depanku, aku tidak boleh meninggalkan kesan yang tidak baik, Abang Hansel kamu tidak boleh berbicara sembarangan.”
Ibu mertua di masa depan, merupakan orang yang sangat penting.
Dia pertama kali bertemu dengan ibu Abang Hansel, dia tentu saja harus mempersiapkannya baik-baik, memberikan tetua kesan yang baik.
Tetapi Abang Hansel malah mengatakannya”gadis kecil”, sekali mengatakan sudah membuat dia menjadi begitu kecil, bagaimana jika ibu mertuanya tidak menerima umurnya yang jauh lebih mudah 12 tahun dari pada Abang Hansel bagaimana?
Semakin memikrikannya, Oriella kembali menatap Miguel, lelaki yang begitu tua, tetapi tidak memikirkan dengan baik perkataan yang dia ucapkan.
Oriella berfikir seperti ini, tetapi Miguel hanya mendengar 5 kata??ibu mertua di masa depan.
Oriella mengatakan begitu banyak, tetapi Miguel hanya mendengar 5 kata itu.
Dia menatap Oriella, pandangan matanya begitu hangat, dengan hangat memasukkannya kedalam pelukannya:”Riella??.”
“Abang Hansel, kenapa?” tatapan matanya sangat aneh, Oriella tidak pernah melihat dia seperti ini menatapnya.
Dia melihatnya seperti ini, apakah karena dia hari ini tidak cukup cantik?
Oriella dengan segera meraba wajahnya, wajahnya tidaklah rusak, masih seperti kemarin.
Atau mungkin karena dia begitu khawatir dan seharian tidak bisa tidur, lalu muncullah kantung mata, dan terlihat seperti tidak memiliki semangat.
Tetapi, ini juga tidak bisa menyalahkan dia, dia hanya mengkahwatirkan dia, orang yang harus disalahkan adalah dia, jangan mengira dia tidak membahasnya, dia bisa melepaskannya.
Miguel berkata dengan rendah:”mengapa?”
“Mengapa apa?” Oriella ditanyakan olehnya hingga dibuat tidak mengerti, melebarkan mata cantiknya, melambaikan tangan dihadapan Abang Hanselnya,”Abang Hansel, kamu kenapa? jangan menakutiku!”
Miguel mengangkap tangannya, dengan erat meletakkan diatas hatinya, berkata dengan begitu rendah:”Riella, mengapa kamu sudah menetapkan akulah orangnya?”
Oriella bukan hanya sangat hebat diseluruh aspek, tetapi dia juga merupakan nona emas dari perusahaan Aces.
Dengan paras seperti ini, dan latar belakangannya, dia bisa memiliki semua lelaki yang dia inginkan??.tetapi mengapa dia menetapkan dialah orangnya?
Oriella berkata dengan marah:”jika bukan kamu, apakah aku harus pergi dengan orang lain?”
Jika ingin mengatakan alasannya, Oriella juga tidak mengetahuinya.
Dia juga tidak mengetahui kenapa, pada saat dia memulai dari awal mencari Abang Hanselnya, perasaannya sama sekali tidaklah berkurang.
Dia sudah pernah berfikir, pada saat itu dia kepadanya hanya karena pada saat dia masih kecil dia selalu bergantung kepadanya, dan bukan karena suka, tetapi kenyataannya memberi tahu dirinya, jika dia menyukai dia, ingin bersama dengan dia seumur hidup.
Berkata hingga saat ini, mungkin ini jugalah yang disebut dengan takdir, juga seperti perasaannya kepadanya, tidak tahu sejak kapan perasaannya kepadanya berubah.
Pada saat dia masih kecil, dia sering memasukkannya kedalam pelukannya mempermainkannya, selalu menemani dia melihat film anak-anak, pada saat itu dia tidak pernah berfikir, jika suatu hati pada saat gadis kecil itu bertumbuh dewasa berubah menjadi seorang wanita yang ingin dia nikahi.
Memikirkan hal ini, Miguel dengan ringan menggelengkan kepalanya:”Iya, aku juga sudah menetapkan kamu, seumur hidup ini tidak akan mungkin lagi menjadi milik orang lain.”
Oriella merasa puas, tersenyum kepadanya, kita dari awal sudah menetapkannya, maka tidak perlu begitu banyak kenapa.”
Dia menggengam tangannya, membawa dia maju satu langkah, mendekatkan dirinya dengan pemakaman ibunya:”Riella, ini merupakan ibu yang merawat dan melahirkanku.”
Miguel berbicara dnegan begitu serius, Oriella termenung, dan dengan cepat memberi salam pernghormatan:”salam kabar, atnte!”
Miguel kembali berbicara:”ibu, wanita yang aku genggam ini, bernama Oriella, merupakan istri masa depanku, dan merupakan menantu masa depanmu.”
Miguel menggengam erat tangan Oriella, satu demi satu kata mengucapkan dengan begitu serius memperkenalkan kepada ibunya wanita yang diiacintai.
Didalam keluarga Yao, masih terdapat sebuah tradisi, pada saat ingin membuat ayah dan para tetua mengakui pasangan kita, jauh lebih rumit dibandingkan acara pernikahan.
Ibu Miguel merupakan keluarga Yao, dan dia juga bisa terhitung memiliki setengah darah keluarga Yao, pada saat ini dia memperkenalkan Oriella kepada ibunya, bisa dikatakan jika dia sudah menetapkan dia sebagai istrinya.
Oriella merasa sangat grogi, perlahan-lahan mengambil nafas yang dalam, kembali berkata:”tante, selanjutnya aku akan menjaga baik-baik Abang Hansel, akan baik-baik menyayangi dia, pada saat kamu tidak ada, aku pasti tidak akan membiarkan dia merasa kesepian.”
Miguel menundukkan kepalanya mencium dahinya:”iya, memiliki menantu yang begitu bijaksana seperti kamu, ibu pasti akan merasa sangat puas.”
Pada saat ibunya masih hidup, demi seorang lelaki masuk kedalam pusaran kekuasaan, tidak pernah sama sekali melewati hari dengan baik.
Dia berfikir, jika seandainya memberikan ibunya satu kali kesempatan lagi, dia pasti tidak akan kembali memilih lelaki tersebut, pasti akan menggunakan cara lain untuk hidup didunia.
Setelah selesai berdoa untuk ibunya yang sudah meninggal, Miguel baru memikirkan hal lainnya:”Riella, bagaimana bisa kamu datang kesini?”
“Menggunakan kedua kakiku.” Oriella tersenyum kepadanya,”tidak peduli Abang Hansel berada dimana, hanya dengan aku ingin, maka aku pasti akan bisa menemukanmu dimanapun.”
Didalam televise melihat Gregorio membantu orang lain, pada saat itu Oriella benar-benar ingin memiliki sayap dan terbang kesisi Abang Hansel.
Ayah kandungnya membantu orang lain, meskipun Abang Hansel tidak menunjukkannya, tetapi Oriella bisa merasakan jika hati kecilnya terasa sangat sakit.
Karena tidak bisa berbuat sesuatu untuknya, maka dia akan dengan cepat menemani dia disisinya, setidaknya pada saat dia sedih dan tidak ada orang yang menenangi dia, ada dia disana.
Miguel masih ingin berbicara, tetapi tidak mengatakan apa-apa, hanya membawanya masuk kedalam pelukan hangatannya:”Riella, terima kasih!”
“Abang Hansel, berterima kasih kepada aku? Apakah mau menafkai aku? Oriella mencibirnya bercanda, lalu tersenyum, dengan wajah memerah berkata,”Abang Hansel, masih bisa melihatmu baik-baik saja berdiri disisiku, apakah kamu tahu bertapa bahagianya aku?”