“Riella??.”
Miguel sama sekali tidak bisa membayangkan Oriella bisa mengatakan hal ini kepadanya, selain memanggil namanya, dia tidak tahu lagi harus berkata seperti apa dengan dirinya.
Dia melihat wajah bulatnya yang memerah, mata yang begitu besar, air liurnya yang masuk kedalam tenggorokan.
Tiba-tiba, tanpa Oriella bisa memberikan reaksi apapun, dia menariknya, menahan kepalanya, menciumnya dengan panas.
Dia mencium dengan begitu panas, seperti sedang kehausan, seperti sudah menunggu selama beberapa puluh tahun, lalu bertemu dengan bibirnya yang penuh kehangatan.
“Abang??.”
Oriella membuka mulut untuk memanggil dia, tetapi nafasnya sudah diambil semua oleh dirinya, dia sama sekali tidak bisa mengeluarkan suara.
Ciumannya, membuat dia merasa tidak sama dengan ciuman sebelumnya yang pernah dia lakukan.
Ciuman dia selain terdapat rasa yang begitu kuat, juga memliki begitu banyak perasaan takut dan khawatir.
Oriella mengetahui apa yang sedang dia takutkan, dia takut kehilangan dia, takut hanya tinggal dirinya seorang, dan tidak bisa mencari orang untuk mengatakan suara isi hatinya.
Karena politik dan kekuasaan, membuat Abang Hansel kehilangan begitu banyak hal, orang terdekatnya yang tidak bisa dia percaya, dan terdapat mata-mata di istana utara.
Disisinya, terdapat begitu banyak bahaya.
Begitu lama, Oriella sudah diciumnya hingga hampir kehilangan nafasnya, barulah pada akhirnya Miguel melepaskannya, dia memegang bibir merahnya, tersenyum:”apakah kamu menyukainya?”
“Iya, suka.” Oriella dengan wajah memerah menganggukkan kepalanya.
Dihadapan Miguel, Oriella sama sekali tidak pernah bisa menyembunyikan isi hatinya, suka akan bilang suka, dia harus mengatakannya, jika tidak dia tidak akan mengetahuinya.
“Gadis bodoh, apakah ibumu tidak pernah mengajarimu, sebagai seorang perempuan harus lebih halus?” dia seperti sedang menyalakannya, tetapi tatapan matanya dan nada bicaranya seperti begitu menyayanginya.
“Abang Hansel apakah tidak menyukai aku yang berterus terang?” karena orangnya adalah dia, dia baru bisa mengatakan apa yang ingin dia katakan, dan orang lain pasti tidak akan mendaptkan perlakuan seperti ini.
“Suka! Tidak peduli Riella bagaimana, aku akan tetap menyukaimu!” sama seperti perasaan dia terhadapnya, tidak akan peduli dia berubah menjadi apa, dia masih tetap akan menyukainya.
“Hahaha??..” Oriella tertawa, tidak enak hati berkata,”Abang Hansel, kamu berjanji kepadaku satu hal bagaimana?”
“Baik.” Dia bahkan tidak menanyakan hal apa, dan dia langsung menyetujuinya.”
“Abang Hansel, kamu menyetujui aku dengan sangat cepat, apakah kamu tidak khawatir aku menjualmu?” Oriella masuk kedalam pelukannya, mendengarkan detak jantungmu, bertanya.
“Apakah Riella tega menjual aku?” dia tertawa ringan, menikmati waktu mereka berdua, berdiri memandang pemandangan dibawah bunung, juga merupakan suatu kebahagiaan.
“Tentu saja tidak akan rela. Abang Hansel adalah milikku, mana mungkin aku rela menjualmu kepada orang lain.” Oriella menaikkan kepalanya, dan pada saat yang sama dia juga menundukkan kepalanya melihat dia, wajahnya berubah menjadi merah.
Hanya dengan melihat wajahnya yang memerah karena malu, Miguel kembali menundukkan kepalanya dan mencium dia, sekali lagi mencium dirinya, dia tidak akan melepaskannya, bertanya:”gadis bodoh, katakanlah, ada hal apa?”
Oriella berkata:”Abang Hansel, tunggu hal yang kamu kerjakan sudah diselesaikan, tahun ini pada saat festival musim semi kita akan sama-sama pulang ke New York untuk bertemu dengan kakek nenek ayah dan ibumu bagaimana?”
Dia sudah secara resmi berdoa kepada ibunya, dan dia juga berfikir untuk membuat ayah dan ibunya secara resmi berkenalan dengannya.
Secara resmi memberitahu kakek nenek, ayah dan ibunya, jika Riella mereka sudah bertumbuh dewasa, menemukan lelaki yang ingin dia lewati dengannya seumur hidupnya, berharap mereka bisa merestuinya.
Tetapi status Abang Hansel begitu spesial, apakah dia akan bersedia pergi?
Pada saat Oriella meragukan apakah Abang Hanselnya akan bersedia, Miguel tidak banyak bertanya, mengangukkan kepalanya dan mengucapkan satu kata:”baik.”
Oriella sudah memikirkan hal ini begitu lama dan mengumpulkan keberanian yang begitu lama untuk memberikan dia permintaan ini, terlebih lagi status dia yang spesial, keluar negara akan sangatlah merepotkan.
Dia mengira jika dia akan merasa ragu, membuat dia memberikan waktu untuk memikirkan hal, tetapi dia sama sekali tidak melakukan itu, menjawab dengan begitu yakin.
“Abang Hansel, apakah kamu benar-benar bersedia? Apakah kamu tidak membutuhkan waktu untuk memikirkannya? Statusmu, keluar negri sangatlah repot, apakah kamu benar-benar tidak memerlukan waktu untuk memikirkan hal ini?” Oriella merasa khawatir tidak memikirkan masalah ini, dan dengan sendirinya mengatakan hal ini, membuat dia berfikir baik-baik.
“Gadis bodoh ini, jangan khawatir, aku mengetahui apa yang aku buat. Ingin meperistri dirimu, tetapi tidak menemui ayah dan ibu mertua bagaimana bisa?” dia tersenyum, menunjukkan gigi putihnya, sama seperti sinar matahari begitu cerah dan hangat.
Miguel mengetahui jika ayahnya Carlson tidak menunggu kedatangan dia, Carlson semakin tidak ingin dirinya menjadi menantu keluarga Tanjaya, sekarang Carlson sudah tidak menghalangi dirinya berhubungan dengan Oriella, itu karena Carlson begitu menyayangi putrinya.
Tidak peduli seberapa Carlson tidak ingin bertemu dengannya, tidak peduli seberapa Carlson tidak ingin membuat dia menjadi menantu keluarga Tanjaya, demi Oriella, semua kesulitan apapun pasti akan dia tahan.
Dan dia akan berusaha keras, agar Carlson menerima dia, bukan karena dia menyayangi putrinya barulah menerima dia, membuat dia mengakui kemampuan dia, mengakui cintanya kepada Oriella.
Mendengar jawaban Miguel yang sangat pasti, Oriella merasa sangat bahagia, dan berkata:”Abang Hansel, kamu jangan khawatir, ayahku terlihat sangatlah dingin, tetapi hati kecilnya sangatlah hangat. Hanya dengan dia mengakuimu, dia akan memperlakukanmu seperti sedang memperlakukanku.”
“Iya, ada Riella disini, aku tidak akan takut apapun.” Miguel memeluknya, menghirup wangi badannya, dengan ringan berkata.
Tetapi dia tahu jika seumur hidup ini Carlson tidak akan menyayangi dia seperti menyayangi Oriella, tetapi dia juga tidak mengatakannya.
Terlebih lagi Carlson benar-benar begitu menyayangi Oriella, menyayangi dia hingga lelaki didunia ini tidak akan ada yang bisa meMiguelnginya.
Tentu saja, hal yag sama, seumur hidup ini tidak akan ada seorang lelaki yang bisa menggantikan posisi Carlson dihati Oriella, termasuk Miguel.
Oriella meloncat-loncat didalam pelukannya, melihat matahari yang perlahan-lahan terbenam, dan berkata:”Abang Hansel, matahari sudah akan terbenam, mari kita pulang.”
Miguel menganggukkan kepala:”baik, kita akan pulang.”
Baru saja mengatakan hal ini, tiba-tiba handphone Miguel bergetar, pada saat dia melihatnya, merupakan Rico yang meneleponnya.
Melihat nama Rico, Miguel mengerutkan alisnya, diperkirakan telepon sudah hampir mati dengan sendirinya, dia baru mengangkat, dan berkata dengan dingin:”ada hal apa?”
“Tuan presiden, apakah kamu masih marah dengan aku?” dari dalam telepon terdengar suara Rico, terdenngar seperti suara bersalah.
“Kamu baik-baiklah memikirkan hal ini.” Setelah selesai berbicara, Miguel ingin menutup teleponnya.
Dan Rico yang berada diseberang sana terus berbicara:”presiden ku tercinta, kamulah yang menyuruh aku menjadi mata-mata, anda lah yang menyuruh aku berbuat baik kepada ibu dan anak itu. Aku sudah mengeluarkan begitu banyak tenaga, tidak apa-apa jika anda tidak memberiku pujian, tetapi bagaimana bisa anda malah memberhentikanku?”