Cinta, seharusnya memang beginilah.
Ada dia, ada dia, dan ada anak mereka berdua dalam kandungan, terkadang berdebat, dan setelah selesi perdebatan, tetap sama menjalani hari-hari seperti biasanya.
Hari-hari seperti ini, membuat Miguel sangat iri.
Di dalam lubuk hatinya ia sudah merencanakan masa depannya dengan Oriella.
Tunggu 2 tahun lagi, dia akan menikahi Oriella, lalu mereka juga bisa menikmati hari-hari yang penuh kehangatan, manis dan romantic.
Dan seumur hidupnya, dia tak akan pernah seperti ayahnya, demi kekuasaan ia meninggalkan cintanya dan meninggalkan keluarganya, dan seumur hidupnya ia akan selalu dihina dalam dunia politik.
Ia juga seharusnya bisa memiliki kehidupan cinta nya pribadi, dan ia juga seharusnya memiliki sebuah keluarga, dan juga memiliki anak dengan Oriella??
Di masa depan, pasti benar-benar sangat indah, jadi dia juga harus semakin bekerja keras dan berusaha agar ayah Oriella, Carlson dengan cepat segera mengakuinya.
“Paman Miguel, aku bisa percaya padamu, tapi apa yang dikatakan mamaku betul, masih banyak sekali orang di rumah kami yang sayang pada kakak perempuanku, kau harus mendapat restu dari mereka baru kau bisa lolos.” Diego meskipun masih kecil, tapi ia sangat pintar dan cerdas, ia bisa berpikir bahwa Miguel tidak ingin merebut Oriella, dia juga tak ingin membuat keributan lagi pada kakak laki-laki ini.
Tapi jika dipikir-pikir lagi, jika bukan karena ketampanan Miguel yang menambah poin baginya, mungkin Diego juga tak akan semudah ini menerimanya.
“Ehm, nah kalau begini kau penurut sekali, dan inilah seharusnya yang dilakukan anak kecil yang dewasa.” Setelah mendengar perkataan Diego, Oriella sangat senang, dan ia menunduk hendak menciumnya.
Siapa sangka anak ini berpaling, dan dengan jijik berkata :” Anak perempuan tak boleh sembarangan mencium orang, kalau kau mau mencium ya cium saja pacarmu. ”
“Anak kecil, aku menciummu karena aku menghormatimu, kau masih saja meremehkanku.” Wajah Oriella sangat canggung, apakah anak kecil jaman sekarang semua benar-benar dewasa sebelum usianya?
Miguel di samping dan melihat, ia hanya mendengarkan, dan ia tak tahan lagi :”Ehm, Diego meremehkanmu, tapi aku tidak kok, terserah kau mau bagaimana menciumku boleh saja. ”
Oriella mendorongnya, dan mengambil nafas dalam-dalam :” Abang Hansel, kau belum saja memasuki pintu rumah keluarga Tanjaya dan kau sudah membantunya menggodaku, sebenarnya kau ingin masuk dalam keluarga ini atau tidak?”
“Ingin lah, pasti aku ingin sekali. Hanya saja aku ingin menciummu.” Miguel tertawa sejenak, dan dengan cepat menjulurkan tangannya, ia mengarahkan kepala Oriella kearah dirinya sendiri, dan dengan gesit membungkam mulutnya.
Oriella??”????”
Abang Hansel sejak kapan berubah menjadi seliar ini?
Dan di samping mereka masih ada anak kecil yang paham segalanya, mereka benar-benar tak mempedulikan dan memperhatikan kalau anak itu jadi nakal bagaimana?
Oriella teringat jika ini bisa membawa pengaruh buruk untuk anak, tapi anak kecil Diego ini sama sekali tak menjadikan hal ciuman ini sebagai suatu masalah besar, karena benar-benar dikeluarganya ia sering melihat pertunjukan yang tidak cocok untuk dilihat anak kecil, dan ia sudah terbiasa oleh semuanya ini.
Hanya saja, tak tahu apakah ibunya mengejar ayahnya atau tidak? Kalau memang ibunya mengejar ayahnya dan mendapatkannya, tak tahu lagi bagaimana ayahnya menghabisi ibunya yang bandel itu?
“Ah????”
Diego menghela nafas, dia padahal hanya anak di rumah mereka, tapi kenapa ia sekarang merasa seperti kepala dalam keluarga, Efa dan Darwin lah anak-anak yang memusingkan.
Maka dari itu, hei anak-anak kecil, kalau kau renkarnasi di masa depan kau harus benar-benar membuka matamu, jangan sampai kau terlahir sama seperti keluarga mereka sekarang ini.
Orang tua kemungkinan besar akan kehilangan dia kapan saja, dan dia mungkin dilemparkan ke laut untuk menjadi makan ikan-ikan itu.kalau bisa hidup sampai sekarang, benar-benar karena takdir yang sungguh besar.
Pada saat yang sama, semua perasaan kekhawatiran dari Diego sungguh benar terjadi di depannya.
Lokasi ada di parkir bawah tanah moon bay, dan pemeran utamanya adalah Darwin dan Efa .
Darwin duduk di dalam mobil, Efa menghalanginya di depan mobil, ia berkata pada Darwin yang ada di dalam :” Darwin, kau mau turun atau tidak?”
Kedua tangan Darwinberada di setiran mobil, pandangannya lurus ke depan, tapi focus matanya bukan lah pada Efa yang ada di depannya.
Dia tak ingin mempedulikan perempuan ini, juga tak ingin mendengar suaranya, sehingga ia cepat-cepat menutup pintu jendela, tak peduli apa yang ia katakan, semuanya tak bisa di dengar sampai ke telingannya.
“Darwin, aku sedang bicara denganmu, kau sebenarnya mendengarkan atau tidak? ” jika bukan karena biaya mobil ini yang begitu mahal, dan service satu bagian saja harganya menyakitkan orang, ia sungguh-sungguh ingin pergi dan menginjaknya.
Tin tin__
Dia tak berkata dan tak meresponinya, dia tetap mengklakson-klakson dengan kencang, artinya ia menyurunya pergi, dan tak menghalangi jalannya, dan kali ini amarah Efa benar-benar memuncak.
Dia tak memikirkan lagi biaya dari mobil Darwin ini, dia maju 2 langkah ke depan, dan kakinya benar-benar ditendangkannya ke mobil :” Darwin, apa kau sedang makan beruang dan macan tutul?”
Laki-laki ini, dia bahkan tak membuka pintu dan membiarkan ia masuk ke mobil, dia bahkan benar-benar tak mengijinkkannya masuk ke mobil, dan membiarkannya di luar terkena angin, dan ini benar saja membuatnya membeku.
Dia tak mau perhitungannya dengannya, karena ia hanya berpikir mungkin tindakannya tadi tak baik, jika benar mereka tak berkomunikasi baik-baik mungkin akan mempengaruhi hubungan mereka berdua.
Jadi ia menahannya, dan tetap menahan, dan keinginan untuk membuatnya melepaskan amarahnya pun tak ada lagi, siapa sangka pria ini begitu ego, dan bahkan mengklaksoninya agar ia pergi !
Benar-benar tak tertahankan, kalau saja ia tak memakannya hari ini, jangan panggil ia sebagai Efa lagi, dan ia akan mengganti namanya menjadi Efa Sutedjo.
Efa Sutedjo??
Efa pelan-pelan mengulang nama ini, kalau didengar lumayan juga nama ini, lain kali ketika ia dan Darwin melahirkan anak kedua mereka, berikan saja nama kecil anaknya ini Efa Sutedjo.
Menggunakan marga suaminya, dan nama darinya, jika digabung sangat simple dan pasti indah sekali.
Tin tin____
Mimpi indah Efa, lagi-lagi di hentikan oleh bunyi klakson Darwin, ketika ia memandangnya, ia pun juga memelototinya, dan sama sekali tak ada maksud untuk rujuk lagi.
Kali ini membuat emosi Efa benar-benar memuncak dan menaikin mobil nya lalu duduk di atasnya, dan menunjuk pada Darwin :”Darwin, kalau hari ini kau ingin pergi, kau boleh pergi asal kau melewati tubuh wanita ini.”
Tintin____
Dan yang menjawab perkataan Efa tetap saja suara klakson.
“Darwin, apa kau ingin berkelahi iya?” Ia tahu ia salah, dan ia kemari untuk meminta maaf padanya, dan dia masih diam seperti ini?
“Perempuan ini naik di mobil orang dan duduk di atasnya, benar-benar tak punya moral.” Karena Efa sudah ribut sampai seperti ini, banyak orang yang turun dari mobil beruntutan, dan banyak orang yang melihatnya, datang untuk melihat keributan ini.
“Iya iya betul, coba kau lihat tampangnya yang begitu galak, pasti seorang perempuan yang membuat suaminya tak tahan dengannya. Dan perempuan galak seperti ini, sebaiknya dibuang awal-awal saja pasti akan lebih baik.” Ada orang yang menimpali bicara.
“Apa yang kalian lihat? Apa yang kalian katakan?? Hati-hati dengan lidahmu, awas saja aku bisa memotong lidahmu satu per satu.” Efa seumur hidupnya ini sangat benci jika ada orang yang mengatakan buruk tentang dirinya, dan apalagi jika bicara di depannya, di tambah lagi ia menahan amarah yang ada dalam hatinya dan tak menemukan tempat untuk melampiaskannya, dan orang-orang ini sepertinya datang menyerahkan dirinya untuk Efa meluapkan amarahnya.
Efa tak peduli siapapun kau, siapa yang berani menghinanya, dia pasti akan membalasnya 2 kali lipat, dan bertengkar dengan sungguh, dan ini akan jauh lebih baik daripada yang lain.