Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 174 Sombong Dan Juga Tidak Lemah Lembut





“Kalau gitu harus merepotkan Tuan Carlson untuk siapkan uang tunai, setengah jam lagi kami akan hubungi anda, dan beri tahu alamatnya, jangan macam-macam, atau tidak…Aaa…”





Mendengar suara teriak Ariella, tangan Carlson menekan ponselnya dengan sangat kencang, sampai terlihat uratnya, ia menjawab: “Kalian mau uang, saya kasih. Kalau kalian berani melukai dia sedikitpun, saya akan membuat keluargamu ikut menderita.”





Suara Carlson tidak beda jauh dengan biasanya, tetapi orang sekitarnya takut dan mundur beberapa langkah, termasuk Efa.





Setelah matikan telfon, Carlson melihat orang dibelakangnya, Henry langsung berkata: “CEO, lokasi spesifik nya sudah terlacak, apakah mau langsung beraksi?”





“Infokan, jika tidak ada perintah dari saya, tidak ada yang boleh asal bergerak, Jangan sampai ini tersebar, lalu segera hubungi bank untuk siapkan uang tunai dan siapkan mobil untuk ambil uang.” Disaat ia mengetahui orang itu hanya mau uang, ia mengubah cara menolongnya.





Ariella ada di mereka, dia tidka bisa menyerang, hanya bisa memberikan uang sesuai kemauan perampok, yang penting bisa Ariella bisa selamat, kalau yang lain…





Tatapannya sangat menyeramkan, siapa yang berani sentuh wanita dia, maka mereka akan menderita.





Efa tadinya ingin ikut, tapi kakaknya tidak menyadari keberadaannya, dia pikir jika dia ikut pasti tidak bisa membantu apa-apa, yang ada malah akan merepotkan saja.





Beberapa tahun ini, orang tua Efa memberi kebebasan kepadanya, kebanyakan yang bersama dia hanyalah Rory, karena tidak ada orang yang mengetahui identitasnya.





Tidak ada yang tahu kalau dia berasal dari keluarga Tanjaya, maka tidak akan ada orang yang mau menculiknya.





Hari ini ada kejadian ini, dia juga ticdak tahu apakah orang itu mengincarnya atau Ariella.





Kalau mengincar dia, tetapi yang diculik malah Ariella…





Berpikir sampai sini, membuat Efa sangat sedih dan matanya berkaca-kaca. Dia tetap menahan agar tidak menangis.





Disaat Efa sedang sedih, sebuah mobil polisi tiba-tiba berhenti di pinggir jalan.





Pintu mobil terbuka, seorang pria yang pakai seragam militer turun.





Badan nya kekar, tingginya sekitar 180cm, kelihatannya umur 30an, fitur wajah yang menarik, alis tebal, walaupun memakai baju militer, tetap memberi aura sedikit nakal.





Jarang ada orang yang memiliki kombinasi aura positif dan nakal yang begitu sempurna, tetapi pria ini memilikinya.





Dari jauh, Efa sudah melihatnya, pria ini sama seperti yang di ingatan Efa, tetap begitu tampan.





Pria ini juga langsung lihat Efa, tapi bedanya dia langsung membuang muka.





Kalau tidak bertemu di situasi seperti ini, dia pasti sudah laridan memeluknya, dan memberi tahu betapa kangen dirinya.





Tapi karena di situasi seperti ini, dia khawatir dan takut. Saat melihatnya, dia berusaha , menahan nangisnya.





Tidak bertemu elama satu tahun lebih membuatnya membayangkan berbagai macam situasi saat bertemu nya. Tetapi tak tersangka ternyata mereka akan bertemu di situasi seperti ini.





Pria itu jalan beberapa langkah ke samping nya dengan suara berat berkata: “Kamu telfon suruh aku datang, berencana untuk aku melihat kamu nangis”





Efa melihatnya dan terus menangis, “Darwin, aku sangat sedih dan takut. Tidak bisakah kamu menghibur aku sedikit?”





Sampai sebesar ini, Efa selalu dilindungi keluarganya, tidak pernah terjadi penculikkan seperti ini, bagaimana dia yang baru umur 18 ini tidak takut.





Darwin, “tidak bisa”





Efa pun kesal “Kalau gitu kamu ngapain datang?”





Darwin: “melihatmu nangis”





Mendengar Darwin bilang begitu, Efa seketika lupa kekhawatirannya.





Dengan kesal dia menginjang kaki Darwin: “Siapa suruh lihat aku nangis.”





Menginjak kakinya masih kurang, Efa mengepalkan dan tonjok Darwin, sambil pukul sambil teriak: “Kamu tidak nasehati aku, masih berani-beraninya menertawakan aku.”





Tenaga dan kecepatan Efa bagi Darwin hanya seperti seorang anak kecil, kalau mau menghindar sebenarnya tidak susah, hanya saja dia mau Efa mengeluarkannya jadi tidak bergerak.





Sambil pukul, tiba-tiba Efa nangis lagi: “Apabila terjadi sesuatu pada kakak ipar dan anaknya, aku harus bagaimana?”





Darwin melepas pelukannya dan mengelap air mata Efa, “Dengan kamu menangis, kakak iparmu akan balik?”





Efa kesal mendengar kata-katanya, “Darwin, kamu mau aku meledakkan rumahmu?”





Darwin: “Airmata kamu dijadikan bom?”





Efa dengan kesal mengelap airmata dan menggigit gigi nya: :Kamu..”





Darwin: “Aku kenapa? Mau gigit aku? Atau mau pukul aku? Memangnya dengan begitu kakak iparmu akan balik?”





Efa: “…”





“Ada kakakmu dan aku, tidak akan ada yang terjadi pada kakak iparmu.” Melihat Efa yang sangat kesal, Darwin dengan tidak serius mengatakan itu.





Tidak lihat kota Pasirbumi ini daerah siapa, sejak puluhan tahun lalu keluarga Sutedjo (keluarga Darwin) masuk ke kota Pasirbumi, sudah memilki kekuatan militer di kota ini.”





Sekarang, Group Aces milik keluarga Tanjaya sudah sepenuhnya masuk ke kota Pasirbumi, ekonomi kota ini bergantung pada mereka.





Keluarga Tanjaya dan keluarga Sutedjo, satunya dalam bidang bisnis, satunya dalam bidang politik dan sukses di bidang masing-masing, belum ada yang berani melukai mereka.





Tentunya, orang yang tidak mau nyawa nya adalah pengecualian.





“Benarkah?” Efa … dan berkata lagi “Aku tahu kalian sangat hebat, tetapi aku tetap khawatir.”





“Naik mobil.” Darwin tidak menjawab pertanyaannya dan tarik dia masuk mobil, “Aku antar kamu pulang dulu, kamu jangan merepotkan saja sudah sangat membantu.”





Efa: “Tapi…”





Darwin: “Kalau kamu bilang tapi sekal lagi, aku lempar kamu dari jendela.”





Efa pikir pasti dia buta.





Kalau tidak bagaimana dia bisa suka pria yang begitu sombong, tidak lembut dan juga mulutnya seperti itu.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK