Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 417 Benci Tapi cinta





“Efa, aku panggil dokter untuk lihat ya.” Efa tiba-tiba bilang tidak enak badan, Ariella pun jadi panik, dia langsung lari keluar memanggil dokter.





“Kakak, aku tidak apa-apa, hanya mau istirahat saja?? kamu balik dulu saja.” ucap Efa tanpa melihat ke arah Ariella.





Efa seperti itu sangat jelas sedang mengusir orang, Ariella juga tidak mungkin tidak mengerti, dia menganggukkan kepalanya: “Kamu istirahat baik-baik, aku balik dulu, nanti kalau sempat aku datang lagi.”





Ariella tidak mengerti kenapa Efa tiba-tiba mengusir dia, saat berjalan sampai pintu, dia berhenti dan melihat ke belakang, dia melihat Efa juga sedang melihat dia, dua matanya itu memerah seperti mau nangis.





Efa pasti lagi menyembunyikan sesuatu, tapi dia tidak mau bilang dengan dia, Ariella juga tidak bisa bertanya lebih lanjut, mau tidak mau dia pergi dulu.





Setelah Ariella pergi, Darwin kembali ke ruang pasien, dengan biasanya dia membuka kotak makan untuk “melayani” Efa makan, tapi dia melihat wajahnya sedang tidak bagus, matanya memerah, dia pun kaget dan bertanya dengan suara keras: “Kamu kenapa?”





Mendengar suaranya Darwin, Efa langsung menangis dengan keras, menatap Darwin dan memarahinya: “Darwin, luka aku parah seperti ini, kalau saja aku tidak beruntung mungkin aku sudah mati, kamu bukan hanya tidak bisa menenangkan aku, kamu malah ganas sama aku.”





Karena penculiknya mungkin berhubungan dengan Kakak ipar yang dia sukai, hati Efa menjadi panik dan berantakan, dan dia pun tidak tahu harus bagaimana.





Tadi hampir saja, hampir saja, dia mau menanyakan Ariella, apakah dia kenal dengan penculiknya?





Jika dia menanyakan itu, akibat yang akan disebabkannya itu pasti akan besar dan tidak akan sanggup untuk bertanggung jawab.





Hal yang tidak masuk akal yang diperbuat Efa memang tidak sedikit, tapi seperti ini dia menangis dia ribut-ribut itu tidak pernah terjadi.





“Ada terjadi apa?” Darwin mengerutkan alisnya, lalu bertanya lagi: “Apa Ariella ada bicara apa-apa dengan kamu?”





Saat dia keluar, Efa masih baik-baik saja, saat dia kembali dia menjadi seperti ini.





Di saat dia keluar tadi hanya Ariella yang datang, Darwin berpikir keanehan Efa pasti berhubungan dengan Ariella.





Kalau tidak menyebut Ariella masih baik-baik saja, kalau menyebut Ariella, Efa akan langsung sakit hati dan sedih, marahnya sampai melempar-lempar bantal ke Darwin: “Darwin, kamu tidak boleh memfitnah Kakak ipar aku.”





Setiap memikirkan Ariella perutnya dibelek dan anaknya diambil, dan ingatannya dihapus, membuat dia hampir mati, membuat dia menyerahkan diri????





Lalu dia kembali, Riella ada di depan matanya, Kakak kayu juga ada di depannya, mereka bertiga satu keluarga tapi tidak saling kenal.





Setiap memikirkan hal-hal tentang Ariella ini, Efa langsung memikirkan Kakak kayu, saat Kakak iparnya tidak ada selama beberapa tahun ini, dia sendiri membesarkan anaknya itu sangat susah, dia tahu semuanya.





Dan dia berpikir lagi, ini semua karena ulah kakeknya, rasa bersalahnya itu memenuhi hati Efa.





Jadi dia diculik orang untuk balas dendam, dia pun tidak merasa ini hal yang tidak diduga, tapi hanya tidak disangka orang yang menculiknya itu ada hubungannya dengan Ariella.





Berarti orang yang menculik dia itu, yang selalu bilang ingin balas dendam atas nama anaknya, yang bilang seharusnya dia sudah mati karena kecelakaan, yang harusnya sudah mati terbakar, apakah dia benar-benar Ayahnya Ariella?





“Aku kapan memfitnah dia?” Darwin menahan tangan Efa yang bergerak-gerak, “Efa, kamu jangan terlalu arogan, kalau tidak nanti aku habisi kamu.”





“Apa? Coba kamu bilang sekali lagi?” sialan ini baru menjadi baik beberapa hari, bisa-bisanya bilang mau menghabisi dia!





Sebenarnya siapa yang berhutang untuk dihabisi?





Darwin batuk sedikit: “Siang sudah lewat, kamu makan dulu. Setelah makan kamu mau buat apa, aku temani kamu.”





“Sialan, mau ribut sama aku, aku akan buat kamu merasakan akibatnya.” Efa memonyongkan mulutnya, untung pria ini mengetahui keadaan, kalau tidak aku tidak akan memaafkannya dengan mudah.





Darwin meletakkan mangkok, lalu langsung mengayunkan tangannya dan pergi, wanita ini tidak boleh dimanjakan, semakin dimanjakan dia semakin arogan, bahkan dia hampir lupa dirinya itu siapa.





“Aduh??..” Darwin belum saja merapikan kursinya, Efa memegang perutnya dan berguling-guling di ranjang.





Kalau dulu, Darwin pasti berpikir dia sedang pura-pura, tapi sekarang sakitnya dia belum sembuh, semuanya ada kemungkinan terjadi.





Darwin pun tidak berpikir, dia langsung memeluk Efa: “Kenapa? Sakit dimana? Kamu tahan sebentar, aku akan panggil dokter ke sini.”





Darwin merangkul Efa, lalu dia menekan tombol panggilan darurat.





“Sakit! Sakit sekali, benar-benar sakit!” Efa menggigit bibirnya, mukanya pun menjadi pucat, dan dahinya keluar keringat dingin.





“Efa, jangan takut, dokter sebentar lagi datang.” Darwin merangkulnya, tapi tidak berani terlalu menggunakan tenaga, dia khawatir mengenai lukanya yang belum sembuh.





“Darwin, kalau aku mati, kamu ingat setiap tahun bakar uang kertas untuk aku????” sambil bicara, dia pun meneteskan air matanya.





Darwin teriak: “Efa, kamu jangan bicara yang macam-macam!”





Efa lanjut menunjukkan wajahnya yang kasihan: “Bakar uang kertas juga tidak butuh seberapa uang, jangan-jangan harapan aku yang kecil ini kamu tidak bersedia janji sama aku?”





Darwin bilang lagi: “Ada aku di sini, kamu tidak akan mati.”





Efa mengerang: “Dasar pelit, aku cuma suruh kamu bakar uang kertas lebih banyak, bukan mau menemukan banyak teman di sana, nanti kalau kamu datang, kamu bisa langsung menikmatinya.”





Hehehe??..





Kamu ganas dengan dia, kamu ancam dia, dia hanya mengeluarkan kemampuan dramanya saja, pria ini langsung tertipu, dia memang pantas untuk sedih.





Dokter dengan cepat datang, dokter membantu memeriksa badan Efa tapi tidak menemukan masalah apa-apa, hanya saja Efa teriak dengan keras, pura-puranya itu seperti benar-benar nyata.





Efa dan Darwin mereka berdua, sepertinya Darwin lebih memiliki posisi, lebih memiliki gengsi, tapi Efa di depan orang lain tidak membutuhkan posisi dan gengsi, dia hanya perlu mengenal luar dan dalamnya Darwin sudah cukup.





Para dokter dan mereka berdua sudah berhubungan selama beberapa hari ini, dari awal sudah mengetahui keadaan, Efa bilang ada sakit, ya berarti ada sakit, lalu dokter akan memberikan vitamin, siapa tahu masih ada pertumbuhan kedua.





Darwin: “Dia sebenarnya ada apa?”





Dokter: “Di rongga perut Efa mungkin ada tumpukan darah, jangan sampai membuat dia marah, kalau tidak keadaannya akan lebih memburuk. Aku sementara kasih dia obat untuk memperlancar darah, dimakan dua hari keadaannya pasti akan membaik.”





Dokter bekerja samanya sangat baik, Efa benar-benar menyukainya, tapi Darwin itu sangat pintar, jika dia mengeluarkan cela sedikit saja pasti Darwin akan mengetahuinya, jadi dia masih harus baik-baik sedikit.





Darwin panik: “Kalian periksa lagi dengan benar, jangan mengabaikan satupun kemungkinan luka.”





Melihat Darwin sangat khawatir dan panik, hati Efa menjadi sangat hangat, di saat yang bersamaan hatinya juga berasa asam, orang pintar seperti dia bisa dibohongi oleh dia dan dokter, berarti dia benar-benar khawatir dengannya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK