Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 325 Bukti Yang Tersimpan Tahun Lalu





Di Daerah Pertanian.





Setelah asisten Dolvin menutup teleponnya, ia langsung melaporkan infromasinya kepada Kakek yang ada disampingnya.





“Kakek, Daiva melaporkan, sampai saat ini Tuan Muda masih belum siuman, Bapak juga masih menemani istrinya berobat di Selandia Baru, dan berita ini belum sampai ketelinga mereka. Sekarang mereka semua tidak ada di Koata Pasirbumi. Kali ini adalah waktu yang tepat buat kamu menopang Aces.”





Suara asisten Dolvin sngat jelas tersalurkan satu kata per satu kata kedalam telinga Kakek. Kakek mendengarnya dengan jelas, tetepi dia tidak menjawab apa-apa.





Setelah beberapa waktu berlalu, Kakek menghela nafasnya, dan lalu berkata: “Asisten Dolvin, puluhan tahun ini, Carlson bagaimana? Aces bagaiman? Bagaimana orang lain memandangku?”





asisten Dolvin adalah tempat bersandarnya Kakek, Kakek menghela nafas, tatapan matanya, dan semua perbuatannya, dia sangat jelas apa yang sedang dipikirkan Kakek.





“Kakek, dulu Carlson bagaimana, saya tidak tahu. Aku hanya tahu, aku ikut dengan anda dua puluhan tahun ini, kamu sudah berbuat banyak demi keluarga Tanjaya dan Aces. Kalau bukan semua kegigihanmu, Aces tidak mungkin bisa bertahan sampai hari ini.”





Dulu, keluarga Tanjaya sangat harmonis, Tuan muda sangat berbakti padamu, dan dia juga sangat sayang pada Efa. Sekarang ini keluarga Tanjaya naik turun, semua anggota keluarganya tidak ada disini, kita semua tahu apa yang membuat semuanya bisa menjadi seperti ini.”





“Kakek, aku tahu kamu adalah orang yang berhati dewa, kamu tidak bis manyakiti orang lain, hatimu sangat lembut. Tetapi musuhmu semuanya tidak ada yang seperti itu.”





“Kamu jangan lupa, ditangan anak Fernando ada bukti apa, kalau dia menyebarkan bukti itu keluar….. Kakek, waktu itu kamu mau bagaimana? Efa bagaimana?”





“Kakek, kamu berpikir kamu sudah tua, banyak masalah sudah terselesaikan, tetapi kamu masih selalu memikirkan Efa. Dia hanyalah anak mudah berumur dua puluhan, kedepannya masih ada jalan yang sangat panjang yang masih harus dilaluinya. Orang tuanya meninggal terlalu awal, dia hanya memiliki kamu seorang.”





“Kakek, kamu tahu jelas, bagaimana Tuan Muda membereskan musuhnya, itu sangat tragis. Kamu juga pernah melihatnya dengan mata kepalamu sendiri.”





Asisten Dolvin langsung mengatakan semua itu dalam satu tarikan nafas, tidak berhenti sama sekali, orang yang seperti ini masih sulit ditemukan.





“Asisten Dolvin, kamu siap siap dulu. Umumkan info tentang Carlson yang koma, semakin parah semakin bagus, kalau bisa tambah dengan rekaman dokter yang menjelaskan tentang kondisinya.”Dalam menangani masalah ini, Kakek masih ragu dan bimbang. Setelah mendengar kata-kata asisten Dolvin semua kekhawatirannya itu hilang.





Dia ingin menjaga keluarga Tanjaya, dia juga ingin mempertahankan Aces, ia tidak ingin semua kerja keras keluarga Tanjaya jatuh ke tangan orang lain.





Kakek berkata pada dirinya sendiri bahwa ini adalah niatnya untuk melakukan hal tersebut, tetapi didalam hatinya ia tahu bebnar alasan ia melakukan semua ini bukan karena itu.





Dia takut bukti yang ada di tangan Ariella tersebar keluar, jadi ia menggunakan segala cara untuk menghentikannya, dan mencari cara untuk mendapatkan bukti itu kembali.





Tapi bukti itu sekarang ada dimana?





Sampai sekarang, anak buahnya masih belum bisa menemukannya.





Ketika mendengar Kakek sudah menyetujuinya, asisten Dolvin pun bernafas lega dan berkata: “Kakek, masalah ini biarkan aku yang urus, kamu tenang saja.”





Kakek Tanjaya bertanya lagi: “Bagaimana kabar Efa kecil? Belakangan ini dia ada dimana?”





Asistennya berkata: “Nona pergi ke daerah yang agak terpencil untuk mengambil kostum drama. Signal disana kurang bagus. Dia juga belum mengetahui berita tentang Tuan Muda sakit. Dia kira masih sebulan lagi baru pulang, tunggu sampai dia pulang, semuanya juga sudah beres.”





Kakek menganggukan kepalanya sambil mengayunkan tangannya, lalu berkata: “Pergi urus sana. Semakin cepat semakin bagus masalah ini diselesaikan.





Demi dirinya sendiri, demi Efa……..dia harus menopang Aces, dengan begini ia baru tidak bisa diatur orang lain, baru bisa melakukan apa yang ia ingin lakukan, baru bisa memberikan hidupyang layak untuk Efa.





Dia sudah berumur delapan puluhan, sebenarnya hidupnya juga juga tidak lama lagi.





Sebenarnya ia ingin melihat Efa menikah dengan Carlson sebelum ia meninggal, dengan begitu ia baru bisa pergi dengan tenang.





Tapi ia sama sekali tidak menyangka, Carlson yang awalnya sangat penurut tiba-tiba menikahi wanita lain, Kakek selalu merasa ia masih bermimpi, mimpi indah yang ia lakukan selama ini semuanya tidak akan mungkin menjadi kenyataan.





Terlebih ketika ia tahu wanita yang dinikahi Carlson adalah anaknya Fernando, ia semakin marah.





Dia merasa, Fernando pasti meninggalkan sesuatu kepadanya anaknya, baru anaknya mendekati Carlson, dan mengungkapkan apa yang terjadi bertahun-tahun yang lalu.





Awalnya keluarga mereka sangat hangat dan harmonis… dan semuanya sangat lancar, dan setelah ia mengatahui Carlson bersama dengan Ariella, semuanya menjadi hancur.





Pada saat itu, yang ada dibenaknya hanyalah memikirkan cara untuk menyingkirkan Ariella. Ia tidak akan memberikan sedikit kesempatan pun untuk dia bahagia.





Ketika semuanya sudah selesai diatur, disaat waktunya sudah pas untuk memusnahkan anak Fernando, Zoro malah menemukannya.





Karena hal yang diurus Zoro masih ada yang belum lengkap saat itu, masalahnya jadi menjadi seperti ini, kalau tidak, beberapa tahun yang lalu Ariella sudah musnah dari dunia ini.





……………





Carlson masih terbaring di kasurnya, Ariella sama sekali tidak berani meninggalkannya, dia takut saat ia pergi, Carlson akan dibawa pergi oleh orang. Kalau itu terjadi ia selamanya tidak akan bisa menemukannya lagi.





Maka dari itu setiap hari siang dan malam, Ariella tetap menjaganya disampingnya, hampir tidak pernah memejamkan matanya, sampai besoknya setelah Ferdian datang kerumah sakit ia baru bisa istirahat.





Melihat Ariella yang berusaha manahan kantuknya, Ferdian tidak sampai hati dan mengusap-nhusap kepalanya, berkata: “Riella, keadaan ini bukan hanya satu dua hari, aku disini menjaganya, kamu balik dulu dan mandi, istirahat dulu beberapa jam. Siapkan sedikit baju dan barang keperluan kamu, baru balik kesini menjaganya.”





Kemarin Ariella tergesa-gesa datang ke rumah sakit, dia tidak sempat menyiapkan apa-apa, ia memang harus pulang untuk menyiapkan barangnya, mempermudah ia untuk menjaga Carlson lebih lama disini.





Memiliki Ferdian yang menggantikannya menjada Carlson, ia menjadi sedikit tenang.





Alasan mengapa ia bisa langsung percaya dengan Ferdian mungkin karena didalam tubuh mereka mangalir darah yang sama.





Setelah Ariella kembali ke Moonriver, mengikuti petunjuk yang diberika Ferdian, ia menemukan pena rekaman yang dia tinggalkan, setelah mendengar rekaman yang ada didalamnya, ia langsung terkejut.





Selama ini, ia berpikir bahwa bukti yang ada ditangannya sudah cukup untuk membuktikan pembunuhan keluarga Tanjaya, ia sama sekali tidak menyangka, selain ada bukti yang dapat membuktikan pembunuhan keluarga Tanjaya, didalam rekaman ini juga terdapat identitas asli Kakek.





Tapi rekaman yang ada ditangannya ini sudah sangat lama, ditambah lagi sudah dipindah-pindah, suara didalamnya terdengar samar-samar, sulit untuk mengidentifikasi siapa yang berbicara didalam sana.





Jadi mereka kakak beradik ingin menggunakan rekaman ini untuk menggugat Kakek Tanjaya, tapi mereka takut ini tidak bisa dipakai.





Kecuali ia bisa menemukan orang ahli, yang bisa menjelaskan suara yang ada didalam rekanam itu, tidak usah sampai bisa dijadikan barang bukti, hanya bisa membuat beberapa orang percaya, membuat sedikit opini publik juga sudah cukup.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK