Melihat seseorang yang sedang duduk selayahknya”patung Buddha”, Oriella merasa terkejut, dengan sendirinya tidak ingin berada didekatnya, dengan segera memundurkan dirinya, berfikir untuk keluar dari dalam mobil.
Pada saat dia ingin berjalan mundur setengah langkah, dia melihat Sebastian sedang menatap dia, menunggu “domba kecilnya” masuk kedalam mulut harimaunya.
Di hadapannya terdapat serigala, dan dibelakangnya terdapat harimau, benar-benar merupakan suatu pilihan yang sangat sulit.
Setelah melalui peperangan batinnya, Oriella memutuskan untuk mengikuti presiden yang terlihat begitu mencintai rakyatnya, dia hanya ingin segera menyingkirkan Sebastian.
Iya, dia masih saja memakai jas berwarna hitam, memakainya dengan sangat rapi, tidak terdapat satu kerutan pun di atas bajunya, sekali saja melihatnya sudah bisa terlihat dengan jelas jika dia adalah seorang pejabat.
Apakah di kehidupan aslinya dia juga berpenampilan dan berperilakuan seperti saat ini?
Oriella merasa sangat yakin, tidak! Sudah pasti tidak akan mungkin!
Pandangan matanya seakan sedang menjual dia, pandangan mata pria itu menyimpan begitu banyak rahasia, Oriella sama sekali tidak bisa mengerti.
Mau bagaimanapun dia bukanlah Abang Hansel nya, dia juga tidak memiliki kewajiban apapun untuk memperdulikan rahasia apa yang tersimpan dari tatapan matanya. Hanya dengan dia tidak merasa menyesal karena tidak memberikan hukuman kepada dia dan Liotta karena sudah diam-diam masuk kedalam ruang kerjanya, Oriella sudah merasa puas.
Miguel duduk disisi paling kanan mobil, dan Oriella duduk disisi paling kiri mobil, menempel dengan erat dengan pintu mobil, dia ingin berusaha untuk membuat jarak sejauh-jauhnya dengan Miguel.
“Uhuk??” dia berbisik, dia sama sekali tidak melihatnya, terlihat sombong tetapi juga terlihat sedikit lucu, seperti sengaja untuk mengujinya.
Mengapa dia harus marah dengan orang asing?
Dia juga tidak tahu, mungkin karena dia merasa jika presiden itu adalah Abang Hansel nya, tetapi dia tidak mengakuinya, maka dari itu dia barulah merasa marah kepadanya.
Benar, dia merasa marah kepada nya!
Dia mengembungkan pipinya, terlihat seperti seorang anak kecil, wajah bulatnya masih sama lucunya dengan pada saat dia masih kecil??.. sebenarnya dia hanya merupakan seorang anak yang belum tumbuh dewasa.
“Duduklah lebih dekat.” Pada akhirnya, lelaki yang terus menatapnya itu membuka mulutnya dan berbicara kepadanya, suaranya membawa efek bass, sangat enak didengar.
“huh, aku tidak akan mendekat??” dia juga bukanlah Abang Hansel nya, Mengapa dia harus mendengar perkataannya?
“Kemari!” suaranya menjadi lebih berat, tidak membawa nada kemarahan, Oriella dengan patuh bergerak sedikit ketengah.
Pada saat dia ingin bergerak ketengah, dia kembali merapatkan dirinya kearah pintu mobil.
Dia membenci dirinya sendiri, mulutnya mengatakan tidak ingin mendekati dia, tidak ingin mendengarkan perkataan nya, tetapi mengapa tubuhnya begitu jujur, tanpa sadar bergerak untuk mendekati dia.
Tetapi, melihat Oriella yang belum juga bergerak, lelaki itu mengeluarkan tangannya, dan menangkap pergelangan tangannya:”kamu duduk begitu jauh, apakah kamu takut aku bisa memakanmu?”
“Sakit!” Oriella mengeluarkan rintihan kesakitan, mengedip-ngedipkan matanya, memberikan tatapan seperti ingin menangis kepada nya.
“Kenapa?” pada saat lelaki itu melepaskan tangannya, dia melihat pergelangan tangan Oriella yang memerah.
Kulit Oriella sangatlah bagus, sangat putih dan lembut, tetapi baru saja ditangkap oleh Sebastian dan membuat pergelangan tangannya memerah, dan kali ini dia juga menangkap pergelangan tangan Oriella, membuatnya pergelangan tangan Oriella menjadi lebih merah.
Pada saat dia ditangkap oleh Sebastian, Oriella tidak berteriak kesakitan, karena dia tidak bersedia memperlihatkan sisi lemahnya kepada Sebastian.
“Aku kenapa, apakah ada hubungannya denganmu? Kamu juga bukan Abang Hansel ku, apakah kamu bisa mengkhawatirkanku?” Oriella menarik kembali tangannya, menundukkan kepalanya, dan berbicara dengan suara rendah.
“Duduk kemari.” Dia kembali berkata, dia mengeluarkan aura presidennya, seakan-akan jika dia menentangnya, dia akan menerima hukuman mati.
“Aku tidak akan mau!” dia tidak akan mendengarkan perkataannya, mengalihkan pandangannya kearah luar jendela, melihat pemandangan diluar jendela seperti mobil dan bangunan.
Lelaki ini, dia tidak memiliki hubungan apapun dengannya, huhuhuhuh mengapa dia harus menaiki mobilnya? Dan Mengapa dia masih memperdulikan dia dan bukannya membiarkan dia?
Oriella memiringkan kepalanya, berfikir ingin melihat hal apa yang sedang dilakukan oleh presiden.
Pada saat dia melihatnya, dia melihat jika ditangan presiden tersebut terdapat sebuah obat yang tidak tahu sejak kapan obat itu ada.
Oriella tidak bersedia mendekati dia, maka dialah yang akan bergerak untuk mendekatinya, tidak memperdulikan perlawanannya, dia dengan cepat menangkap tangan Oriella, mengambil sedikit obat dan mengoleskannya di tangan Oriella.
Obat itu terasa sangatlah sejuk, dalam waktu cepat sudah menghilangkan rasa sakit pada tangannya.
Melihat dia yang begitu serius dan teliti, seakan-akan terlihat sangat menyayangi Oriella, tiba-tiba Oriella merasa hidungnya berubah menjadi masam:”kamu mengapa begitu baik kepadaku?”
Setelah bertanya pertanyaan ini, Oriella dalam diam mengepalkan tangannya, menarik nafas yang dalam, dia begitu berharap jawaban lelaki itu sama dengan jawaban yang ingin dia dengar dari dalam lubuk hatinya.
“Karena??.” Aku adalah Abang Hansel mu, aku ingin berbuat baik kepadamu, aku tidak ingin kamu merasa kesakitan sedikitpun.
Tetapi perkataan ini, dalam waktu dekat ini masih tidak bisa dia katakana kepadanya.
Dia tersenyum, menampilkan senyuman yang sama dengan pada saat dia berdiri dihadapan seluruh rakyatnya:”karena aku adalah presiden, melindungi rakyatku adalah kewajibanku.”
“Aku juga bukanlah rakyatmu, aku tidak butuh perhatianmu.” Tidak mendengar jawaban yang diinginkan lubuk hatinya, Oriella dengan segera menarik kembali tangannya, dengan segera mengambil selembar tissue dan menggunakan tenaga menghapus obat yang baru saja dioleskan oleh presiden.
Presiden sama sekali tidak menghentikan dia, dia menunggu hingga amarahnya meredam, dan sekali lagi mengoleskan obat diatas pergelangan tangan Oriella.
Presiden membantu dia menggunakan obat, setelah itu Oriella menggambil tissue untuk menghapusnya, kejadian seperti itu terus menerus terulang, mereka berdua merupakan seseorang yang penuh kesabaran, seperti menggunakan cara masing-masing untuk berhubungan dengan orang dihadapannya.
Pada akhirnya, Oriella merasa lelah, dengan mata yang memerah menatapnya:”Apakah kamu tahu? Aku ada seorang kakak bernama Abang Hansel, dia sangat baik terhadapku. Jika dia tahu kalian berdua membully aku, aku yakin dia pasti tidak akan melepaskan kalian berdua.”
Membicarakan tentang Abang Hansel, tatapan matanya bersinar selayaknya bintang dilangit, wajahnya penuh dengan ekspresi bangga dan puas, seperti Abang Hansel nya adalah dewa pelindungnya.
Mendengar perkataan Oriella, tangan Miguel yang sedang menutup obat sedikit bergetar, dengan perlahan berkata:”bagaimana jika Abang Hansel mu tidak sebaik yang kamu fikirkan, bagaimana jika dia karena orang lain dan masalah lain meninggalkan mu.”
“Kamu jangan sembarangan berbicara, Abang Hansel ku tidak akan berbuat seperti itu!” Oriella merasa marah dan mengigit bibirnya, dan berkata,”aku tidak peduli statusmu, tetapi jika kamu berani berkata yang tidak-tidak tentang Abang Hansel, aku tidak akan melepaskanmu.”
Abang Hansel dihatinya begitu sempurna, merupakan Abang Hansel yang dia fikirkan dari kecil hingga bertumbuh dewasa, tidak peduli dia bisa menemukan Abang Hansel nya atau tidak, dia tidak akan membiarkan satu orang pun berbicara hal yang buruk terhadap Abang Hansel nya.
Miguel tidak berkata lagi, apa yang dikatakannya adalah sebuah kenyataan, tetapi Oriella malah menggangap dia begitu sempurna, sebenarnya dia sama sekali tidak pantas untuk membuat Oriella menyebrangi lautan dan gunung hanya untuk mencarinya.
“Tuan presiden, Apakah kamu bisa membantuku?” kemungkinan dia masih memiliki sedikit harapan, berharap jika dia mengakui jika dia benar adalah Abang Hansel nya.
“Kamu coba katakan, jika aku bisa membantumu, aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku untuk membantumu.” Selain mengaku jika dia adalah Abang Hansel kepadanya, masalah apapun, dia pasti akan membantu Oriella.
Oriella melepaskan kalung yang dia pakai di lehernya, dengan hati-hati meletakkan ditangannya:”anda adalah presiden negara A, dan anda pasti mengetahui begitu banyak pengetahuan, didalam kalung ini terdapat sebuah gambar yang begitu spesial, Apakah kamu pernah melihatnya?”