Mungkin karena dia melihat kekhawatiran Oriella, setelah supir itu berpikir akhirnya ia berkata: “Nona Oriella, Tuan Hansel yang mengundang Anda untuk bertamu kerumahnya.”
Mendengar kata “Tuan Hansel”, Oriella akhirnya bisa bernafas lega, dapat menggunakan panggilan “Tuan Hansel” berarti orang itu adalah Abang Hansel nya.
Nama Abang Hansel tidak ada unsur kata “Hansel”, hanya ia yang memanggilnya Abang Hansel, mungkin demi membiarkannya lebih mudah mengenali, dia memberikan panggilan “Tuan Hansel”.
Tetapi bagaimana Abang Hansel tahu jika ia membeli tiket untuk kembali Newyork?
Mungkinkah Liotta yang memberitahu Abang Hansel?
Atau Liotta adalah orang suruhan Abang Hansel untuk terus berada disampingnya?
Memikirkan hal ini, memang mungkin saja Liotta adalah orang suruhan Abang Hansel untuk menemaninya.
Liotta adalah teman dia, Kakak Liotta, Derick adalah asisten andalan Abang Hansel, kalau saja mengatakan hubungan ini hanya kebetulan, membuat orang sulit untuk mempercayainya.
Kalau Liotta adalah orang suruhan Abang Hansel untuk berada disisinya……berarti beberapa tahun ini, Abang Hansel terus memantaunya, dia tidak pernah benar-benar meninggalkannya.
Kalau benar memang begini……
Memikirkan kemungkinan ini, hati Oriella kembali berkobar, apakah dia masih bisa memiliki harapan lain kepada Abang Hansel?
Kalau benar memang begini…..
Apakah ia boleh terus disamping Abang Hansel tanpa memikirkan hal lain, menunggunya menyelesaikan masalah yang perlu diselesaikanm lalu dengan bebas dapat mengakui identitas dia kepadanya?
Apakah dia boleh?
Apakah dia benar boleh?
Dirinya tidak tahu, tetapi kalau Abang Hansel bersedia memberikan dia jawaban yang pasti, sekalipun ia harus melewati gunung dan lembah.
Demi Abang Hansel, dia bersedia melewatinya.
Apakah Abang Hansel dapat memberikannya kepastian?
Ketika Oriella sedang memikirkan hal lain, ia dibawa oleh supir ke daerah perumahan yang sangat dijaga ketat.
Diluar perumahan ini, adalah lokasi yang paling terkenal yang dimiliki Kota Atmajaya, perumahan digunung dan menghadap ke laut, orang yang tinggal disini bukanlah orang yang sembarangan.
Walaupun wajah supir ini sudah dikenalpun, tetapi orang yang menjaga juga tidak membiarkannya begitu saja, mobil mereka tetapi harus melewati beberapa pemeriksaan baru dapat dengan lancar masuk lokasi tujuan —- Jalan Burung Pipit No 88.
Jalan Burung Pipit No 88 berada ditengah-tengah perumahan, rumah ini hanya satu-satu nya yang berada di daerah itu, jika dilihat dari luar tidak ada sesuatu yang istimewa.
Dari depan melihat kearah dalam, karena ditumbuhi banyak pohon besar, sama sekali tidak dapat melihat seperti apa lingkungan didalam.
Tujuan pertama untuk kerahasiaanm tujuan kedua hanya untuk melihat.
Pokoknya perumahan ini jika dilihat dari luar sangat terpencil, bukan semua orang bisa datang.
“Nona Oriella, silahkan masuk.” Supir membukakan pintu mobil untuk turun dan mengarahkannya untuk masuk kedalam perumahan nomor 88 itu.
“Ini adalah rumah “Tuan Hansel”? Oriella tidak masuk, malah mengdongakan kepala melihat kesekitar.
Walaupun supir ini berkata “Tuan Hansel”, tetapi orang yang tahu mengenai Abang Hansel tak hanya Abang Hansel seorang.
Tadi hati dia terlalu excited, ia tidak memikirkan banyak hal, diperjalanan, dia menenangkan diri dan memikirkan banyak hal.
Dapat memiliki rumah ditempat seperti ini, lalu orang yang mengetahui tentang “Abang Hansel”, selain Abang Hansel, masih ada satu orang yang tahu bernama Donny.
Donny adalah adik sepupu Abang Hansel, dia juga Keluarga Ferguso, lahir di keluarga yang sangat kaya raya, tidak ada kesulitan baginya jika memiliki rumah sendiri di tempat seperti ini.
Tempat ini ada tentara yang berdiri, ketika masuk kesini mobil harus melewati beberapa pemeriksaan, disini memang sangat cocok bagi mereka yang memiliki identitas dan sangat kaya raya.
“Betul, ini adalah tempat tinggal Tuan Hansel.” Supir menganggukkan kepalalnya, sikapnya sangat hormat, “Nona Oriella, Tuan Hansel juga menitip pesan meminta Anda untuk menunggunya disini, setelah ia menyelesaikan urusannya, malaman dia akan datang menemani Anda.”
Identitas Abang Hansel bisa memiliki sebuah rumah disini memang bukan suatu hal yang aneh, hanya saja Abang Hansel meminta orang diam-diam membawanya kesini, apakah ia ada keinginan untuk menyembunyikan dirinya?
Karena bagaimanapun semua orang tahu bahwa dia memiliki tunangan, jadi dia hanya bisa sembunyi-sembunyi ketika sedang bersamanya.
Memikirkan kata menyembunyikan ini, hati Oriella merasa aneh dan sangat menyedihkan, ia sedih hingga hatinya merasa kosong.
Ia yang sekarang, tidak seperti dirinya, pengecut lemah hingga ia sendiri merasa menyebalkan.
“Tuan Hansel adalah……” Oriella masih tidak bisa bertanya, Abang Hansel menggunakan panggilan “Tuan Hansel” untuk mengundangnya, pasti karena ia masih tidak ingin mengakui identitas dia sebenarnya.
“Nona Oriella, silahkan masuk.” Supir berbicara dengan sopan, dan sama sekali tidak ada rencana untuk memberikan sedikit bocoran padanya, atau mungkin apa yang dia tahu memang tidak banyak.
Tidak berhasil mendapatkan informasi dari supir, Oriella tak ingin lagi membuang air liurnya untuk berbicara, jadi ia langsung berbalik badan masuk kedalam.
Perumahan kecil ini, dilihat dari luar adalah sebuah bangunan yang bertingkat dua.
Kelihatannya sangat kecil dan sempit, bahakn tidak seberapa dari rumahnya di Pasirbumi dan Newyork, tetapi ketika melewati halaman rumah ini, kondisi didalam sangat membuat orang terpana, disaat itu, Oriella yang melihatnyapun sampai terkagum.
Bangunan utamanya adalah bertingkat dua, perumahan ini tidak ada sesuatu yang istimewa, hanya saja dekorasi ruangan yang sangat indah.
Semua yang ada disini sama persis seperti kamarnya di Moonriver Pasirbumi.
Dulu ketika Abang Hansel menemani dirinya, kamarnya seperti sekarang ini.
Kamar di Pasirbumi adalah kamar yang disiapkan ayahnya sebelum ia lahir.
Tetapi setelah ia beranjak dewasa, ada sedikit renovasi kamar, tetapi perubahannya tidak besar, kurang lebih masih mempertahankan seperti yang sudah ada.
Begitu ia menginjakkan kaki disini, Oriella seperti merasa kembali ke rumah di Pasirbumi, begitu hangat dan tidak asing.
Ternyata Abang Hansel tak hanya mengirimkan Liotta kesisinya, bahkan tempat tinggal untuknya saja sudah dia siapkan, yang berarti, dihati Abang Hansel masih ada tempat untuk dirinya.
Hati Abang Hansel selalu ada dirinya, tetapi ia malah curiga atas perhatian Abang Hansel padanya, dan diam-diam pergi tanpa mendengar penjelasan darinya.
“Halo Nona Oriella! Saya adalah penanggung jawab kebersihan disini.” Tiba-tiba dari belakang terdengar suara, Oriella berbalik badan melihat seorang wanita yang lumayan tua.
Ia langsung menganggukan kepala dan tersenyum: “Halo bibi!”
“Nona Oriella, dilantai dua ada ruangan yang menyediakan banyak alat musik, kalau Anda bosan, Anda bisa pergi untuk bermain.” Wanita itu tersenyum manis dan berkata, “Tuan Hansel balik agak malaman.”
“Bibi, makasih atas perhatiannya, aku tidak bosan, aku disini saja sambil menunggu Abang Hansel.” Hatinya saat ini hanya memikirkan Abang Hansel, disaat seperti ini ia tidak punya waktu untuk memikirkan orang lain.
“Baik.” Wanita itu menganggukan kepala dan kembali berkata, “Saya diluar, Anda boleh berteriak memanggil saya jika ada masalah.”
“En En, makasih bibi!” Oriella berbicara dan tersenyum manis.
Ia terus menunggu hingga makan malam tiba, bahkan hampir saja tertidur, baru akhirnya terdengar suara mobil dari luar ruangan.
Mendengar suara mobil, Oriella berlari kearah balkon, ia melihat Abang Hanselnya turun dan berjalan masuk ke halaman.
Ia berbalik badan turun, dengan cepat berlari turun, ketika dia memasuki ruangan, ia juga sudah berlari sampai dibawah.
Ia melihat sambil tertawa, berlari cepat kedalam pelukannya dan memeluk dia dengan erat, “Abang Hansel!”
“Riella!” Miguel memeluk erat Riella yang berlari kedalam pelukannya.