Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 665 Pernikahan Megah Abad Ini (6)


Carlson dengan sabar berkata: “Riella kecil yang pintar, hari ini kamu adalah pengapit kecil yang cantik, tidak boleh manja sama Ayah.”


“Riella kecil mau bersama Ayah dan Ibu!” Riella kecil berbicara dengan sangat tegas, kedua tangan kecilnya menggenggam erat leher ayahnya dan berencana untuk tidak melepaskannya.


“Riella kecil……” Carlson sudah tidak tahu harus bagaimana terhadap anak ini.


Karena anak ini adalah anak dia dan Ariella, anak yang ia jaga sendiri, dia tidak rela harus melihatnya terluka dan sedih.


“Carlson, berikan anak ini ke aku saja.” Ariella mengulurkan tangan menggendong Riella kecil dan menciumnya, “Riella kecil sama Ibu aja ya.”


“en en en……” Riella kecil dengan sekuat tenaga menganggukkan kepala, bisa bersama ayah dan ibu adalah hal yang indah.


“Pak Carlson, silahkan Anda pergi kedepan untuk menunggu mempelai wanita.” Orang yang bertanggung jawab atas acara pernikahan ini akhirnya buka suara, “Pak Ferdian, nanti silahkan Anda membawa mempelai wanita untuk diserahkan ketangan pengantin pria.”


Ayah Ariella sudah tiada, sebagai kakak laki-laki Ferdian harus menggantikan ayahnya, jadi Ferdian yang menemani Ariella berjalan dikarpet merah, lalu menyerahkan Ariella kepilihan yang paling tepat yaitu Carlson.


Semua sudah disiapkan dengan matang, semua orang berdiri ditempat yang sudah diatur, Carlson berjalan dikarpet merah kearah depan dan menunggu kedatangan mempelai wanitanya.


Lagu wedding pun mulai bersenandung, semua orang melihat kearah mempelai wanita.


Sebelah tangan Ariella menggandeng Riella kecil, sebelah tangan menggandeng ferdian, mereka berjalan kearah Carlson.


Jalan beberapa langkah, diatas mereka datang 12 buah helikopter.


Dua belas helikopter tersebut membentuk love diatas sana, lalu disaat yang bersamaan dilemparkan bunga-bunga dari atas seperti hujan bunga.


Bunga yang berterbangan dan bunga yang didekor dibawah sangat menyatu yang membuat semua orang terpukau ketika melihatnya.


“Wahh, cantik banget!” Tamu undangan mulai bergumam, semua orang mulai merasa iri, seumur hidup seorang wanita yang diperlakukan seperti ini oleh seorang pria, mati pun tidak akan ada penyesalan.


“Ia ia, indah banget, sayang seumur hidupku tidak seberuntung ini.”


“Pak Direktur ganteng banget, mempelai wanitanya juga cantik banget, benar-benar pasangan yang tiada tandingannya.”


Lalu tak hanya itu saja, ketika mempelai wanita sedang berjalan mendekati pengantin pria, sebelas helikopter secara bersamaan melepaskan kertas merah panjang kebawah, setiap kertas ada tulisan.


Dari Carlson pertama kali bertemu Ariella, lalu sampai mereka berpisah……semua tertulis disana, Carlson menggunakan cara ini untuk memberitahu semua orang perjalanan percintaan mereka berdua.


Tetapi yang paling menarik perhatian semua orang bukanlah kertas merah melainkan kertas putih.


Kertas putih tersebut tertulis —— Hidup dan mati, bersama dan berpisah, sebelumnya ku sudah pernah mengatakannya aku akan menggandeng tanganmu dan hidup tua bersama!


Sifat Carlson yang tidak pandai dalam mengungkapkan kata hati, lebih tepatnya tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, ia memilih menggunakan cara ini untuk mengungkapkan rasa cinta dia pada Ariella.


Dan disaat kertas putih ini dilepaskan, Ariella berhasil melewati karpet merah yang panjang ini dan akhirnya sampai disamping Carlson.


Ariella melihat kearah Carlson, matanya berbinar, sebenarnya betapa mewahnya acara ini yang paling penting adalah pria didepannya.


Dimatanya hanya ada Carlson begitu juga dengan Carlson.


Carlson melihat Ariella yang tersipu malu, tatapan matanya yang panas, seakan ingin membawa Ariella melihat isi hatinya.


Ariella, istrinya, akhirnya berhasil melewati orang banyak dan sampai disampingnya.


“Pak Carlson!” Pengapit yang berada disebelah sedikit berdeham, mengingatkan Carlson jangan melihat mempelai wanita sampai lupa masih ada hal penting yang harus dilakukan.


Carlson menenangkan diri sebentar lalu mundur satu langkah dan sujud dengan satu kaki, melihat kearah Ariella dan Ferdian: “Kak, silahkan serahkan Ariella padaku, dan aku akan menjaganya dengan seluruh nyawaku seumur hidup.”


Pertama kali, Carlson memanggil Ferdian kakak, hanya karena Ferdian adalah keluarga satu-satunya Ariella, Ferdian memberikan tangan Ariella ke tangan Carlson, kalau begitu pernikahan Ariella dan Carlson sudah ada persetujuan wali dan ia juga mendapatkan kewajiban dari Ferdian untuk menjaga Ariella.


“En.” Ferdian dengan puas menganggukan kepalanya, membantu Carlson bangun, lalu memberikan tangan kepada Carlson, dan sedikit menasehatinya, “Hari ini aku mewakilkan ayahku untuk menyerahkan Ariella kepadamu, aku berharap kamu tidak akan membuatnya terluka dan sedih.”


Carlson mengangkat tangan Ariella dan dengan lembut menciumnya: “Ariella, apakah kamu bersedia menjalani ini semua dengan aku?”


“En!” Ariella mengangguk dengan penuh kepastian, tetapi Riella kecil yang ada disebelah kiri Ariella tidak bersedia.


Apakah karena dia terlalu kecil? Semua orang tidak melihatnya, ayah mencium ibu tetapi tidak menciumnya.


Karena merasa didiamkan, hati Riella kecil sangat kecewa.


Ketika saatnya berjalan, dia tidak berjalan, memonyongkan mulutnya, menggunakan caranya untuk menarik perhatian orang-orang.


Orang yang pertama kali menyadari Riella kecil sedang ngambek bukanlah Ariella, dan juga bukan Carlson, tetapi tamu yang hadir yaitu Hansel.


Karena dia berpenampilan berbeda, tidak ada yang menyadari kehadirannya, tetapi mata dia tertuju dan tak pernah lepas dari Riella kecil.


Dia ingin sekali pergi dan memeluk Riella kecil, memberitahunya tidak apa-apa, orang lain menghiraukanmu, tetapi Abang Hansel tidak akan menghiraukannya.


Tetapi ia tidak boleh, dan tidak bisa…….Riella kecil hari ini juga menjadi perhatian semua orang.


“Riella kecil, kenapa?” Ariella berjalan dua langkah dan menyadari keanehan Riella kecil.


“Riella kecil sudah tidak bisa berjalan lagi.” Riella kecil melihat kearah ibu dan melihat ayahnya, memasang muka yang kasihan.


Bisa dibilang, bukan Riella kecil tidak bisa berjalan lagi melainkan ia ingin digendong oleh ayahnya.


Carlson bukan tipe orang yang terlalu mengikuti peraturan, jadi ia langsung mengendong Riella kecil: “Ok, Riella kecil sudah tidak bisa berjalan, Ayah gendong kamu ya.”


Ia berhasil menarik perhatian orang-orang, ia sangat senang, memeluk ayahnya dan menciumnya dengan lembut.


Akhirnya, mereka bertiga berjalan diatas karpet merah hingga ke depan altar.


Dibawah kesaksian keluarga, teman, tamu undangan dan media, pastur mulai menyampaikan pidato.


Setelah pidato yang panjang, akhirnya memasuki topik utama.


Pastur dengan rambut yang putih, memandangi pasangan pengantin yang ada didepannya, lalu dengan ramah berkata: “Ariella, apakah kamu bersedia untuk menjadikan pria ini sebagai suamimu dan menikah dengannya? Walaupun dalam keadaan sakit ataupun sehat, apapun alasannya, akan tetap mencintainya, menjaganya, menghormatinya, menerimanya, selalu setia sampai akhir hayatnya?”


Setelah pastur selesai berbicara, semua orang yang hadir menahan nafas, ia mendengar dengan kepala mata sendiri Ariella menjawab Aku Bersedia dua kata ini.


Namun Ariella yang menjadi fokus semua orang malah tidak berbuka suara.


Pelan-pelan ia melihat kearah Carlson yang ada disampingnya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK