Jawab Derick: “Tuan, tadi aku sudah memerintahkan Ashanty agar dokumen itu diberikan padaku, tapi Ashanty orang yang begitu keras kepala, dia meminta agar tetap bertemu denganmu dan baru akan memberikan dokumen-dokumen itu.”
Sebagai seorang sekretaris yang berkualifikasi baik dan hebat, pasti harus dapat memikirkan hal-hal yang dipikirkan oleh pemimpinnya, tetapi Ashanty tak mau memberikan dokumen itu, Derick pun juga tak bisa berbuat apa-apa.
“Surulah dia pergi ke ruang tunggu, aku akan kesana nanti.”Kunci utama tentang Donny yang ada di tangannya, Miguel tak khawatir trik apa yang akan dimainkan oleh Ashanty.
Terlebih lagi, pikiran Miguel saat itu semua terfokuskan pada surprise yang akan di berikan oleh Oriella, dia benar-benar ingin segera menyelesaikan dan meletakan urusannya dan segera menemuinya.
Tapi……
Semua pekerjaan harus satu demi satu, jika semua dihabiskan sekaligus pun juga tak ada hasilnya.
Setelah selesai membaca setumpuk dokumen, Miguel mendengarkan sebuah laporan rapat lagi, dan akhirnya ia baru menyelesaikan tugasnya 1 hari ini.
Dan saat ini pun sudah jam 5 sore waktunya pulang kerja, Ashanty pun sudah menunggu nya di ruang tunggu selama 2 jam lebih.
“Tuan Presiden, apa kau berkenan menjumpai Ashanty?” Melihat Presiden yang memakai jas nya dan bersiap-siap untuk pulang, Derick segera melakukan tugasnya dan mengingatkannya.
“Ashanty?”Miguel tercengang sebentar, ia baru teringat Ashanty masih menunggunya, ” Tak terburu-buru, surulah ia menunggu sebentar lagi.”
Derick ” Baik.”
Begitu Derick pergi, Miguel segera mengeluarkan hp dan menelepon Oriella, setelah telpon tersambung pun dengan cepat diangkat oleh lawan bicara, dia mendengar suaranya yang begitu merdu:”Abang Hansel, apa kau sudah menyelesaikan kesibukanmu?”
“Ehm, pekerjaan sudah selesai sih, tapi masih ada suatu hal privacy yang aku harus selesaikan. Tapi kau tak perlu khawatir, pukul 6 tepat aku akan sampai di tempat tujuan.”Miguel awalnya berpikir untuk datang lebih pagi ke tempat itu, anggap juga sebagai sebuah kejutan untuk Oriella, tapi sekarenag tertunda karena Ashanty.
“Abang Hansel, aku tak terburu-buru kok, asalkan malam ini kau datang saja itu sudah sangat cukup.”Dari suara Oriella terdengar sekali ia sangat senang, mendengar suara di telepon ini pun Miguel juga bisa merasakan betapa senang dan seharusnya ia juga sedang menari-nari disana sambil berbicara dengannya.
“Baiklah.”Miguel pun jadi tertular emosi Oriella, suaranya juga nyaring, dan tak sulit untuk mendengar ia sedang tertawa juga.
“Abang Hansel????”
“Ehm?”
“Abang Hansel????”ia memanggil namanya dan tak mengucapkan apa-apa.
“Riella, apa yang ingin kau ucapkan padaku?” Miguel menunggunya dengan sabar, tapi Oriella di sebrang sana tak bersuara.
“Riella?” Miguel memanggilnya sekali lagi .
“Abang Hansel????”Oriella berhenti lagi, dan beberapa detik kemudian ia baru berkata lagi, “Lupakan, aku tak akan mengatakannya di telpon. Tunggu sampai kau datang kesini, dan aku akan membicarakannya langsung padamu.”
“Gadis tengil! ” dia sudah membuatnya penasaran, tapi tetap saja tak mengatakan apapun, dia mungkin bertekad agar membuatnya tak berniat untuk mengurus hal-hal lain selain dirinya.
“Abang Hansel, cepat kau selesaikan urusanmu, kita bertemu nanti ya.” Setelah selesai berbicara, Oriella menutup telpon, dan membiarkan Miguel selalu penasaran apa yang sebenarnya ingin dikatakannya tadi.
????
Di ruang tunggu
Ashanty melihat jam yang tertempel di dinding, waktu berlalu menit demi menit, tapi Miguel yang ia tunggu-tunggu tak kunjung datang, dia tahu pasti Miguel sengaja mempersulitnya.
Hidup dan mati Donny ada dalam genggaman tangan Miguel, ia memiliki modal yang cukup, dan Ashanty tak akan bisa mengalahkannya, dan kondisi saat ini pun ia juga tak bisa banyak perhitungan dengan orang ini.
Selama hidup ini hal terbaik yang dapat dilakukan Ashantyg adalah ” Menahan”, 30 tahun pun ia sudah selalu menahan, begitu pula hal nya dengan 1 2 jam ini dia juga bisa menahannya.
Dia yang duduk di sofa ruang tunggu selama lebih dari 2 jam, selangkah pun juga tak bergerak, ekspresinya dingin dan acuh tak acuh.
Gregorio dan keluarga Diana bukanlah musuhnya, hanya Miguel ini lah yang sedikit sulit untuk ditaklukan, dia bahkan memberikan kesempatan untuk ia perhitungan, dan memperhitungkan kekalahannya.
Kalau dibilang ia membenci Miguel, itu terlalu ringan, dia membenci Miguel sampai ke tulang-tulangnya, benar-benar benci sehingga tak sabar ingin membuatnya frustasi.
Hanya saja???? mungkinkah hal itu terjadi?
Tepat disaat Ashanty sedang memikirkan kemungkinan yang ada dalam kemungkinan itu, akhirnya, di pintu terdengar suara, suara orang yang sedang berjalan.
Ashanty segera mendongakkan kepalanya dan melihat, ia melihat Miguel yang anggun dan sangat elegan dan berjalan di bawah lindungan para bodyguardnya.
Melihat Miguel yang berjalan begitu anggun, Ashanty sangat iri dan ia menggertakan giginya.
Miguel dan Donny sama keduanya adalah anak dari Gregorio, atas dasar apa Miguel terlihat lebih menawan dan aura nya jauh lebih wow daripada Donny.
Mengapa?
Mengapa?
Apakah itu karena Miguel adalah anak yang dilahirkan oleh keluarga Diana?
“Nyonya Ashanty, Presiden kita sudah datang.”Ashanty melihat Miguel tak berbicara, dan suasana dingin ini dipecahkan oleh Derick yang memulai pembicaraan.
Ashanty menekan emosi dan iri nya dalam dalam, lalu ia segera berkata terus terang:”Miguel, semua yang ingin kau dapatkan aku bisa memberikannya padamu. Dan tujuanku juga sangat jelas, aku hanya ingin Donny aman.”
Miguel berdiri gagah dan tegak, karena perbedaan yang cukup jauh antara ia dengan Ashanty, Ashanty sudah mendongak pun juga tak bisa melihat dengan jelas eskpresinya.
Setelah mendengar ucapan Ashanty, Miguel tak berkata apapun, karena jika banyak berbicara dengan wanita ini, dia akan merasa ia mengotori mulutnya sendiri.
Lagi-lagi Derick yang mewakilkannya: “Nyonya Ashanty, tak peduli ini tentang keluarga Handaja, atau mengenai mata-mata itu, itu semua sudah berlalu, dan kerusakan pun sudah dibuatnnya. Meskipun jika kasus itu dicabut, mereka juga tak mungkin bisa hidup. Tapi Donny berbeda dengan lainnya, dia tetap hidup. ”
maksud dari perkataan Derick ini sangatlah jelas, Donny masih hidup, dan sebagai orang yang masih hidup semestinya masih ada kesempatan.
Namun, orang yang sudah mati dan telah berubah menjadi tumpukan tulang putih, bahkan jika mereka membalas kebencian mereka, mereka juga tak dapat kembali hidup-hidup.
Ashanty mengepalkan tangannya:”Tuan Miguel, kalau kau merasa hal ini belum cukup, aku masih bisa juga memberikan sebuah info lain untukmu.”
Betul yang dikatakan Derick, Donny masih hidup, dan Ashanty ingin menolongnya, dan ia terpaksa hanya bisa menahan, tak ada jalan kedua jalan lain yang bisa dilalui.
Karena Ashanty yang terlalu bodoh dan mengekspose tulang rusuknya di depan Miguel????
Derick melirik sesaat ke arah Miguel, dan ketika melihat pimpinannya ini tetap tak seperti ingin mengatakan sesuatu, ia kembali mewakilkan nya lagi dan berkata:”Nyonya Ashanty, kalau kau benar-benar tulus, serahkan saja dokumen-dokumen yang ada di tanganmu, dan terimalah sebagai bukti saksi kami. Semua masalah akan selesai, dan jika begitu nyawa Tuan Donny juga bisa terselamatkan.”
“Miguel, kau jangan semena-mena kuberi kau hati kau meminta jantung ku!” memang kata-kata itu Derick yang mengatakan, tapi jelas itu pasti maksud dari pemikiran Miguel, dan orang yang ingin diumpat oleh Ashanty jelas ia adalah Miguel.
“Nyonya Ashanty, bukti ini kami tidak hanya bisa mendapatkannya darimu, kalau kau tak ingin bekerja sama, baiklah silakan tinggalkan tempat ini.”Jawab Derick sekali lagi.
“Cukup!” hanya ini lah satu-satunya kesempatan untuk menolong Donny, bagaimana mungkin Ashanty meninggalkan tempat ini, dia hanya bisa menelan amarahnya, ” Baiklah, persyaratan yang kalian ajukan kuterima.”