Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 668 Rela Melepaskan Sekali


Hansel dengan sabar berkata: “Riella kecil, kamu masih ingat kamu pernah janji sesuatu sama Abang Hansel?”


“Riella kecil sudah ngga ingat apa-apa lagi.” Sambil berbicara, Riella kecil ingin menangis, “Riella kecil cuma mau Abang Hansel, Riella kecil ngga mau dengan waktu yang lama ngga bisa ketemu Abang Hansel.”


Disaat ini, Riella kecil tidak mengingat apapun lagi, dia hanya tahu kalau ia membiarkan Abang Hansel pergi, dia tidak dapat bertemu Abang Hansel dalam jangka waktu yang cukup lama.


Dia hanya berharap Abang Hansel dapat berada disampingnya, seperti dulu ia setiap hari menemaninya pergi kesekolah, dan melawan orang-orang yang ingin membullynya.


“Riella kecil……” Tak hanya Riella kecil yang enggan, Hansel juga sangat tidak tega pergi dan meninggalkan Riella kecil.


Ketika negara A sedang dalam keadaan kritis, dia masih memberanikan diri untuk keluar negeri, bukankah hanya untuk bertemu dengan anak ini.


Ia baru saja bertemu dengannya, ia masih belum cukup menggendongnya, melihatnya, bagaimana mungkin ia tega pergi meninggalkannya begitu saja.


“Abang Hansel, Riella kecil ngga mau kakak pergi!” Riella kecil meratakan bibirnya, air matanya pun keluar dari kelopak matanya.


Dia menangis dengan sangat sedih, sangat sedih, mungkin ia menangis dan menuangkan semua rasa rindunya pada Abang Hansel.


Melihat Riella kecil menangis, hati Hansel seakan tersayat pisau, lalu segera menghapus air mata Riella kecil: “Riella kecil jangan nangis, Abang Hansel bawa Riella kecil pergi main bentar ya.”


“En, oke.” Riella kecil menganggukan kepalanya, ia masih memeluk erat Abang Hansel, seolah-olah jika ia melepaskannya, Abang Hansel akan pergi meninggalkannya.


“Rico, kamu atasi dulu Keluarga Tanjaya. Aku butuh waktu setengah hari.” Setelah meninggalkan pesan, Hansel menggendong Riella kecil dan pergi.


Rico: “Tuan Muda……”


Dia mengikuti Tuan Muda yang selalu melakukan sesuatu hal dengan penuh perasaan, benar-benar nasib buruk, memang gampang menaklukan Keluarga Tanjaya?


Masalah biasa dia masih bisa mengatasinya, tetapi Tuan Muda membawa pergi putri mahkota kesayangan Keluarga Tanjaya, yang juga menjadi kesayangan semua orang, Keluarga Tanjaya kalau tidak menemukannya mereka mana mungkin berhenti sampai disitu saja?


Tetapi bagaimanapun susah diatasinya, dia harus tetap bisa mengatasinya dengan baik, kalau tidak ketika kembali ke negara A, dia tidak akan hidup tenang.


Jangan melihat Tuan Mudanya yang terlihat seperti kakak yang baik hati didepan anak kecil ini, kenyataannya, dia orang yang sangat keras tidak ada siapapun yang berani membuatnya marah.


Saat itu ketika mereka datang ke Kota Pasirbumi dan mendapat serangan, Tuan Muda hampir saja kehilangan nyawanya, tetapi anak kecil dari Keluarga Tanjaya itu lah yang menyelamatkan Tuan Muda.


Setelah kembali ke negara A, Tuan Muda tidak membiarkan orang dibalik semua itu hidup dengan tenang……Tuan Muda pertama mereka setelah diturunkan dari jabatannya, mungkin sudah tidak ada kesempatan untuk mengulang kehidupan baru lagi.


Ai ai ai……tidak tidak……


Dirinya sekarang saja sudah dalam bahaya, untuk apa ia mengkhawatirkan Tuan Muda pertama dan malah tidak mengkhawatirkan diri sendiri?


……


“Riella kecil, kamu takut ngga pergi mengikuti Abang Hansel?” Hansel menggendong Riella kecil dan pergi dengan kecepatan yang cepat, ia sudah peduli, ia tidak peduli dengan dirinya sebagai penerus negara A, tidak peduli bahwa Riella kecil adalah putri mahkota dari Keluarga Tanjaya, dia hanya ingin menghabiskan waktunya dengan anak ini.


“Ada Abang Hansel, Riella kecil ngga takut.” Riella kecil menggengam erat leher Hansel, ia terus menyandarkan kepalanya ketubuh Hansel, yang menggambarkan ekpresi wajahnya yang bahagia.


“Oke, kalau begitu Riella kecil pegang erat leher Abang Hansel.” Hansel membawa kepala kecilnya itu menyandar didalam pelukannya.


Pemandangan dipulau ini sangat indah, tetapi lebih cocok untuk orang yang berpacaran, setelah Hansel datang kesini ia menyadari tidak ada tempat yang cocok untuk anak kecil bermain.


Dia terus memperhatikan selama dua hari ini, dan akhirnya menemukan pantai pribadi dipulau ini dengan pemandangan yang sangat indah, dia akan membawa Riella kecil pergi kesana untuk bermain.


Pulau itu bisa dibilang tidak kecil dan membutuhkan waktu kira-kira satu jam untuk sampai disana, setelah lepas dari pengawasan Keluarga Tanjaya, Hansel membawa Riella kecil pergi dengan mobil tamasya.


“Abang Hansel, sebelumnya ada orang jahat yang menangkap Riella kecil dan Ibu.” Sudah lama tak berjumpa dengan Abang Hansel, Riella kecil bercerita kejadian yang ia alami didalam pelukan Hansel.


Walaupun Hansel berada di negara A dan biasanya selalu memiliki banyak kerjaan yang perlu diselesaikan, tetapi ia sudah menyediakan mata-mata untuk selalu berada disamping Riella kecil, bisa dikatakan apapun yang terjadi pada Riella kecil ia mengetahui semuanya.


Beberapa bulan lalu, ia sempat mendengar kabar bahwa Riella kecil diculik, disaat itu ia baru saja akan berangkat ke Newyork, tetapi karena itu kebetulan akhir tahun dan banyak kerjaan yang harus diselesaikan, ditambah lagi dengan banyaknya orang yang mengawasi, ia tidak dapat pergi sehingga terus diundur sampai sekarang.


Memikiran kejadian bahaya hari itu, Hansel memeluk semakin erat tubuh kecil Riella kecil, lalu dengan lembur bertanya: “Riella kecil takut ngga?”


“Riella kecil takut.” Riella kecil menganggukan kepala dan dengan pelan berkata, “Tapi karena Riella kecil mengingat Ayah dan Abang Hansel, Riella kecil ngga takut, karena Riella kecil tahu Ayah dan Abang Hansel pasti akan datang menolong Ibu dan Riella kecil.”


Pemikiran anak kecil sangat polos, apa yang ia pikirkan itulah yang akan ia ungkapkan, tidak ada berbohong, apalagi dihatinya ia sudah menetapakan ayahnya dan Abang Hansel adalah pahlawannya, hal itu akan sulit tergantikan.


Hansel tidak tahu harus berkata apa, ia hanya dapat mengelus lembut kepala anak ini, agar anak ini merasakan perhatian Hansel padanya, membuatnya mengerti, bahwa dia akan menjaga dan melindunginya seperti dulu.


“Abang Hansel, Riella kecil juga belajar menari loh.” Terpikir olehnya kalau ia sedang belajar menari, Riella kecil sangat excited, berdiri diatas kaki Hansel dan berloncat-loncat, seakan ia ingin menari diatas kaki Hansel.


Hansel tertawa dan berkata: “Kalau gitu nanti Riella kecil nari kasih Abang Hansel lihat ya?”


Riella kecil dengan sekuat tenaga menganggukan kepalanya” “Riella kecil memang ingin Abang Hansel melihat tarian aku.”


Hansel mencubit gemas pipi dia: “Pinter sekali.”


“Abang Hansel……” Wajah mungilnya Riella kecil memerah lalu ia kembali kedalam pelukan Abang Hansel dengan manja.


Pantai private ini tidak mengizinkan orang lain masuk, Hansel bisa membawa Riella kecil datang karena ia menemukan pintu kecil, mereka dapat masuk melalu pintu kecil tersebut tanpa perlu takut ketahuan.


“Riella kecil, kamu manjat keatas bahu Abang Hansel ya, Abang Hansel gendong kamu turun kebawah.” Turun dari samping dengan jalan berbatuan memang berbahaya, tetapi Hansel percaya ia dapat melindungi Riella kecil.


“Oke.” Riella kecil tidak ragu, ia pelan-pelan memanjat ke bahu Abang Hansel, kedua tangan kecilnya memegang erat leher Abang Hansel.


Hansel melewati berbatuan sambil memegang pohon kecil ada yang ada disebelah, pelan-pelan menuruni dengan lincah, tidak lama mereka sudah aman sampai dibawah.


Walaupun pantai private selalu dibersihkan dan pasir pantai terlihat sangat bersih, tetapi Hansel tetap tidak membiarkan Riella kecil duduk begitu saja, ia melepaskan jas yang ia pakai lalu meletakkannya diatas pasir dan membiarkan Riella kecil duduk diatasnya.


“Abang Hansel, Riella kecil mau digendong.” Riella kecil tidak ingin duduk, ia meminta Abang Hansel untuk duduk dan duduk diatas pangkuan Abang Hansel, dengan begini Abang Hansel tidak akan bisa kabur.


“Oke.” Selama Riella kecil yang meminta, Hansel tidak akan menolaknya.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK