Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 729 Mengantarkan Pulang Gadis Kecil Ini


“Riella??” Miguel memanggil namanya dengan perlahan, dia tidak membalasnya, barulah dia menggendongnya, menaruhnya diatas Kasur yang hanya bisa ditiduri oleh satu orang.


Setelah menaruh Oriella dengan baik, dia melepaskan tangannya, berfikir ingin mengambil handuk untuk membasuh mukanya, tetapi pada saat dia baru ingin melakukan gerakan tersebut, gadis kecil itu menangkapnya:”Abang Hansel, jangan meninggalkan Riella, Riella sangat takut.”


Biasanya, dia merupakan seorang anak yang sangat ceria, memperlihatkan seolah-olah dia tidak takut akan hal apapun, seakan-akan pada saat menghadapi hal yang sangat sulit pun dia bisa menahannya, tetapi hati kecilnya tidaklah sama dengan penampilan luarnya.


Hati kecilnya begitu kekurangan rasa aman, rasa tidak aman ini, bukan karena dia takut akan gempa bumi, tetapi dia takut kembali kehilangan Abang Hansel nya yang sudah dia cari selama ini.


“Riella tidak usah takut, Abang Hansel akan menemani mu disampingmu, Abang Hansel akan melindungimu.” Tangannya yang memegangnya masih terdapat noda darah, mengelus perlahan wajahnya,”Riella, aku??.”


Dia ingin berkata terima kasih kepadanya, berterima kasih kepadanya karena dia begitu cepat datang kesisinya, datang pada saat dia dengan tidak begitu mudah mengatasi semua masalah hingga dia bisa menduduki posisi presiden saat ini, dia datang kesisinya, melihat sendiri hasil dari kerja kerasnya.


Pada saat dia terkena bencana gempa bumi berkekuatan 7.6 tidak lama setelah dia menjabat menjadi presiden??.dialah yang menemani dia disisinya, baru bisa membuat dia merasa bahwa kerja keras yang selama ini dia lakukan tidaklah sia-sia.


Dia pastinya tidak tahu, seberapa pentingnya dia baginya, begitu penting hingga keberadaannya bisa membuat dia mengambil jalan yang dimata orang lain merupakan jalan yang selamanya tidak akan bisa dilewati.


Dan pada saat semua hal itu terjadi, semua orang merasa jika dia pasti akan gagal, dan ternyata dia berhasil memenangkannya dia berhasil mewujudkannya.


Tidak ada orang yang tahu, dia bisa memenangkan hal tersebut karena dia memikirkan gadis kecilnya, karena dia masih memiliki janji kepadanya.


“Abang Hansel, kamu sudah berjanji kepada Riella, menyuruh Riella mencari mu??.” Dalam mimpinya, dia mengerutkan keningnya, terlihat begitu sedih dan seperti sudah akan menangis.


“Riella, aku minta maaf!” dia berkata.


Pada saat dia masih kecil, dia memilih kembali untuk melakukan kewajibannya dan melepaskan dia, melepaskan janjinya kepadanya.


Rico selalu berkata, dia sudah menyelamatkan nyawamu sekali, dia pada saat itu demi dia, juga hampir kehilangan nyawanya, dia sudah sejak awal membalaskan budinya.


Tetapi, dimata Miguel, hubungannya dengan dia tidaklah semudah hubungan antara orang yang diselamatkan dan orang yang menyelamatkan.


Pada saat dia memutuskan ingin tinggal disisi Riella kecil dan melindunginya, hal tersebut dilakukannya karena dia memiliki dua tujuan.


Pertama dia ingin menggunakan status Riella kecil untuk menjadi tempat perlindungan yang aman baginya, kedua dia ingin membalas budi Riella kecil karena telah menyelamatkan nyawanya.


Tetapi tidak tahu kenapa, dia sudah sejak awal melupakan tujuan awalnya, dia tinggal disisinya hanya karena ingin melindungi dia, menjaga dia.


“Abang Hansel??.” Dari dalam mimpinya, dia tidur dengan merasa sangat tidak tenang, selalu menyebutkan nama Abang Hansel nya, lelaki yang melindungi dia.


Miguel menggengam tangannya, mengelus dahinya, dengan lembut berkata:”Riella, Bagaimana jika Abang Hansel membacakan cerita kesukaan mu?”


Pada saat dia masih kecil, dia begitu suka mendengar cerita tentang putri salju, tetapi dia sama sekali tidak mengetahui tentang cerita tersebut, dan mengarang sendiri ceritanya untuk dibacakan kepada Riella kecil.


Siapa yang tahu jika dia tidak merendahkan dia, tetapi mendengar dengan penuh ketertarikan, dan memberi tahunya, jika cerita yang dibacakan Abang Hansel nya sangatlah bagus.


Dari kecil hingga dia bertumbuh dewasa, dia merupakan seorang anak yang lucu dan nakal, juga merupakan seorang gadis kecil yang bijaksana, dan hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari pendidikan keluarganya yang baik.


“Tidak mau, aku hanya ingin Abang Hansel menemani aku disampingku.” Kesukaannya kepada cerita anak-anak, tetap tidak bisa mengalahkan kesukaannya kepada Abang Hansel nya.


“Baik, Abang Hansel akan menemani Riella, tidak akan pergi kemanapun.” Dia menepuk-nepuk punggungnya, seperti sedang menidurkan anak kecil.


Dia sudah tertidur pulas, dia baru ingin membantunya membasuh mukanya.


Tetapi setelah dia meraba, airnya sudah menjadi dingin, dan dia hanya bisa menggunakan air dingin untuk membantu dia membersihkan wajahnya.


Wajah bulatnya sangatlah kotor, benar-benar sangat kotor, kotor hingga tidak bisa melihat dengan jelas wajah aslinya.


Dia menggunakan handuk putih untuk membersihkan wajahnya, setelah membersihkannya, handuk putih tersebut sudah berubah menjadi handuk penuh lumpur, bisa dipikirkan seharian ini, bertapa dia tidak memperdulikan penampilannya.


Sekali saja masih belum bisa membersihan keseluruhan wajah kucingnya, dia sekali lagi membersihkan wajahnya, baru bisa memperlihatkan wajah aslinya.


Riella kesayangannya yang seperti ini barulah merupakan Riella kesayangannya.


Tetapi wajah kotor kucing liarnya masih tetaplah terlihat begitu lucu, dia sama sekali tidak membencinya.


Setelah membersihkan wajahnya, Miguel kembali mengambil handuk bersih untuk membersihkan tangannya, pada saat membuka gengaman tangannya, dia baru bisa melihat luka yang terdapat ditengah tangannya.


Baru saja dia melihat noda darah yang berada di tangannya, dia masih mengira jika noda darah tersebut merupakan noda yang ditinggalkan oleh korban bencana yang dia obati, pada saat dia melihat dia terluka, Miguel merasa susah bernafas, seperti seakan-akan terdapat seseorang yang menusuknya dengan sebuah pisau.


Gadis kecil ini, besok dia akan mengajarinya, pada saat dia terluka dia menyuruhnya untuk mencari dokter, hari ini gentian dia yang terluka, dan dia bahkan tidak berkata satu katapun.


Dia akan memberikan dia hukuman dengan sangat berat, memberikan dia hukuman agar dia tidak bisa tidur beberapa hari beberapa malam.


Dia hanya berkata seperti ini, tetapi dia pasti tidak akan merasa rela, dia segera membantu Riella kecil mengobati lukanya.


Tetapi luka ditubuhnya bukan hanya sebatas itu, kakinya sudah memiliki begitu banyak gelembung, kulitnya mengelupas dan mengeluarkan nanah.


Dia memiliki begitu banyak goresan di betisnya dan memar di lututnya??..


Tubuhnya, tempat yang bisa dia lihat, selain wajahnya, tempat lainnya semua dipenuhi oleh luka.


Miguel sembari membersihkan lukanya sembari memarahinya, bertanya kepadanya mengapa dia begitu bodoh?


Apakah tidak baik untuk tinggal di New York dan menjadi nyonya besar serta menjalani kehidupan yang baik?


Mengapa dia harus datang ketempat ini dan menerima begitu banyak kesulitan?


Dia selalu berkata jika dia begitu merindukan Abang Hansel nya, tetapi dirinya sudah sejak awal memilih menanggung beban tanggung jawab di bahunya dan menyerah kepadanya.


Dia sudah sejak awal melepaskan dia.


Apakah dia tidak tahu?


Sekarang Abang Hansel nya yang selalu dia rindukan, pada akhirnya sudah memanjat hingga tempat paling tinggi, tetapi disisinya sudah terdapat satu tunangan, merupakan tunangan yang diketahui oleh semua rakyat negaranya.


Jika dia tahu, dia adalah Abang Hansel nya, Abang Hansel nya yang selalu membohongi dia, dia pasti akan merasa sangat sakit dan sedih.


“Abang Hansel, hanya dengan adanya dirimu disisi Riella, Riella tidak akan takut apapun.” Dalam mimpinya, dia tersenyum, seharusnya dia bertama dengan Abang Hansel yang begitu dia rindukan di dalam mimpinya.


Dia mengikutinya tanpa ragu, melakukan sesuatu untuknya, dan dia? Sebenarnya hal apa yang sudah dia perbuat untuknya?


Dia bukan hanya tidak berbuat hal apapun untuknya, dia masih membuat tubuhnya penuh dengan luka.


“Datang orang!” Miguel merasa begitu marah dan melempar handuk yang berada ditangannya, dan mengenai tepat wajah Tobias yang mendengarkan perintah dan datang masuk ke dalam tenda.


“Tuan presiden??.ini, hal apa yang sedang terjadi? Aku baru saja??.” Sebenarnya terjadi hal apa? Dia tidak melakukan apapun, mengapa presiden mereka merasa begitu marah?


“Panggilah satu helikopter kemari, dan kamu harus mengantarkan sendiri gadis kecil ini, mengembalikannya kepada Lin Jiacheng, dan menyuruh agar Lin Jiacheng menjaga dia dengan baik, jika dia sampai kehilangan sedikitpun helai rambutnya, aku akan membuat perhitungan kepada seluruh keluarga Lin.” Harimau tidak muncul, apakah mereka mengira jika dia adalah seekor kucing yang sakit?


Dia sudah berpura-pura terlalu lama, berpura-pura hingga dia lupa jika dia sudah mengotori tangannya hanya untuk bisa duduk di posisinya saat ini.


“Tuan presiden??mengirim gadis kecil ini?” apakah otaknya tuan presiden mereka sudah dibuat kebingungan akibat gempa bumi, menyuruhnya mendatangkan helikopter hanya untuk mengirim pulang gadis kecil ini, begitu menyia-nyiakan tenaga, ini merupakan hal yang harus dilakukan ketika bencana melanda.


“Tobias, apakah aku berkata kurang jelas? Apakah aku harus mengatakannya sekali lagi kepadamu?” Miguel sedikit menutup matanya, tatapan matanya begitu mengerikan.


“Mengerti, mengerti, aku akan segera melakukannya.” Tobias segera berlari, sudah lama tidak melihat wajah presidennya yang seperti ingin membunuh orang, benar-benar terlihat sangat menakutkan.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK