“Nona Jane, anda tidak boleh pergi sendirian.” Dua penjaga itu kemudian memegang motornya di sisi kiri dan kanan, mereka tidak memiliki rencana untuk membiarkan Jane pergi sendirian.
Prince melototi mereka dengan tidak percaya, kemudian ia berkata dengan nada yang tidak puas, “Dia adalah bos kami, jadi sebaiknya kalian jaga kata-kata kalian, atau tidak jangan harap aku bisa mengampuni kalian?? aduh, Bos, kau??”
“Kenapa kau mencubitku?”, kata-katanya saja belum selesai ia sampaikan, Prince sudah bisa merasakan tatapan mata Jane yang seakan-akan memberikannya peringatan, ia kemudian seperti anak kecil menuruti Jane dan menutup rapat mulutnya.
Prince kemudian melihat-lihat lagi, situasi sekarang agak sangat berbeda dengan apa yang dia harapkan, dua orang ini seakan-akan seperti orang yang sedang mengawasi bosnya bukan malah orang menjaga atau mempercayainya.
Mengawasi?
Akhir-akhir ini apa saja yang telah dilakukan Bos?
Mengapa ada orang mengikuti dan mengawasinya?
Prince tidak mengerti, dia kemudian kembali menatap Jane , Bosnya malah bermain mata mengisyaratkannya untuk jangan bertanya apapun dan ikuti saja sandiwara ini.
Jane kemudian mengeluarkan telepon genggamnya dan memencet beberapa nomor, sambil tersenyum ia berkata, “Halo, ini Tuan Tanjaya, bukan? Anak buah kamu sedang menahanku disini, mereka tidak membiarkan menyelesaikan pekerjaanku, menurutmu harus kita apakan orang-orang ini? Atau aku suruh saja mereka berbicara dengan mu?”
Ia kemudian bermain-main dengan rambut hitam berkilaunya dengan jari jemarinya sambil tersenyum kecil, “Oh, baiklah, tunggu sebentar, aku akan memberikan telepon kepada mereka.”
Jane dengan cepat mengoper telepon kepada penjaga tersebut, “Bapak-bapak yang kaku, Bos kalian ingin berbicara pada kalian.”
Mereka tidak begitu percaya dengannya sehingga mereka ragu untuk mengambil telepon tersebut.
“Kalian tidak mau berbicara bukan? Baiklah akan ku beritahu padanya kalau bahkan perintah dari dia sajakalian tidak mau dengar.” Jane kemudian berpura-pura seperti akan menyimpan kembali telepon genggamnya, tetapi salah satu penjaga tersebut langsung mengambil teleponnya.
Dan disaat ini juga, Prince langsung menginjak pedal gas dan melaju kencang, meninggalkan sekelompok orang disana.
“Kita sudah ditipu, Ayo kejar mereka.” Akan tetapi, kedua penjaga itu tidak dapat bergerak kemana-kemana akibat kemacetan tadi, biarpun mengejar sekuat tenaga dengan kedua kaki mereka, mereka juga tidak dapat menangkap mereka kembali. Sekarang mereka hanya bisa melihat Jane pergi dengan jauh.
Setelah meninggalkan mereka, Jane pun dapat merasa tenang sedikit, “Prince , demi keselamatan kita, kau sudah boleh agak pelan.”
Prince kemudian mengurangi kecepatannya dan melihat ke arah kaca spion, ia melihat bahwa warna wajah Jane agak tidak baik, “Bos, mereka sebenarnya siapa?”
Jane pun menepuk pundaknya, “Kau menyetir saja, jangan banyak tanya.”
Prince berkata, “Bos, ini karena menyangkut dirimu, makanya aku khawatir, jika itu orang lain, kau juga tidak akan memikirkannya.”
Jane berkata, “Tidak usah banyak bicara, lebih baik kau beritahu aku apa yang terjadi di acara konferensi pers tadi.”
“Tadi setelah aku mengantar Rino, semua wartawan menunggu di depan. Aku rasa karena sudah lewat begitu lama, mereka sekarang pasti sudah masuk ke dalam.”
Jane menggigit-gigit bibirnya, matanya seakan-akan mengeluarkan kilat, “Ayo kita bergegas, jangan sampai Troy bajingan itu mendapatkan apa yang dia inginkan,”
“Siap.”
Kecepatan bertambah dan motor Prince pun melewati mobil-mobil yang ada di jalanan.
Perusahaan Waterlife.
Biarpun Perusahaan Waterlife tidak sebesar perusahaan yang dimiliki oleh Keluarga Tanjaya, akan tetapi mereka cukup mempunyai pengaruh di kota Permai, dan karena hari ini mereka akan membuka konferensi pers, maka para wartawan telah berdiri menunggu di depan sejak pagi.
Rino kemudian berdiri di tengah-tengah kerumunan para wartawan, melihat kanan kiri, ketika ia telah beribu-ribu kali melihat jam, akhirnya muncul orang yang ia tunggu-tunggu dari tadi.
Dia langsung lari ke arah motor Prince , “Bos, akhirnya kau datang juga.”
Jane dengan pelan turun dari motor, “Rino, kenapa para wartawan masih di luar, sebenarnya konferensi persnya sudah dimulai atau belum?”
Rino dengan cepatnya memberitahu Jane , “Seperti yang kau liat,Troy mengundang wartawan datang, akan tetapi kami sudah menunggu lebih dari satu jam, dan masih belum dibiarkan masuk, kami juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam.”
” Troy mengundang mereka datang, akan tetapi tidak membiarkan mereka masuk, apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan”, kata Jane curiga.
Troy orang ini sungguh tidak berintegritas, otaknya juga sangat licik. Saat ini, Jane juga tidak dapat menebak apa yang sebenarnya dipikirkan olehnya.”
Troy orang ini sungguh tidak berintegritas, otaknya juga sangat licik. Saat ini, Jane juga tidak dapat menebak apa yang sebenarnya dipikirkan olehnya.”
Tit?? Tit??
Telepon Prince tiba-tiba berbunyi, ia kemudian mengambil teleponnya dan melihat bahwa itu adalah telepon yang tak dikenal, ia sedang berencana untuk tidak mengangkatnya, akan tetapi Jane melihat dan mengetahui itu siapa, “Prince , jangan ditutup, sini biar aku saja.”
Prince kemudian mengoper telepon itu kepadanya, “Bos, kau tau ini siapa?”
Jane mengangguk, dan disaat bersamaan ia pun menjawab telepon, ” Troy, kau sedang bermain permainan apa?”
Troy tertawa licik, “Jane, Ibu mu sangat merindukanmu, ia membuatkan mu sebuah video, akan aku kirimkan padamu.”
Jane tersenyum dingin, ” Troy, sudahlah jangn berpura-pura, jika kau mau sesuatu, langsung bilang saja.”
“Videonya sudah ku kirim ke telepon satu ini, kau buka saja. Untuk apa yang aku inginkan, kau pasti sudah tahu jelas, yang ku inginkan adalah saham Perusahaan Waterlife.” sambungTroy.
Jane pun tersenyum kecil, ” Troy, kau bermimpi lah saja, asal kau tau, selagi aku Jane masih disini, kau tidak mungkin akan mendapatkan apa yang kau mau.”
“Jane, jangan terlalu percaya diri, kau lihat saja video itu dulu, setelah itu baru telepon lagi aku, akan ku tunggu.”Troy pun mematikan telepon.
“Bos,Troy bilang apa?” Prince dan Rino sama-sama bertanya, akan tetapi Jane , tidak berniat untuk menjawab mereka, dia langsung membuka video yang dikirim olehTroy.
Jane pun membuka link tersebut, dan muncullah sebuah video, di dalam video tersebut ada ibu Jane yang diikat di kursi, rambutnya sungguh berantakan, mulutnya terlihat terluka dan ada bercak-bercak darah di mulutnya.
Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Asalkan kau membujuk anak mu untuk menyerahkan ahli waris perusahaan Waterlife, maka kami akan memberikan kalian berdua uang yang cukup untuk kalian pakai seumur hidup.”
Setelah mendengar hal itu, IbuJane pun tersenyum dan meludahi wajah mereka, “Waterlife adalah perusahaan yang saya dan suami saya bangun dengan susah payah. BiarpunTroy akan memberikan ku berpuluh-puluh miliar, aku juga tidak akan memberikannya padanya.”
Lelaki itu lalu melayangkan telapak tangannya menampar ibunya, “Wanita tua, kau ini dikasih hati minta jantung, kita lihat saja berapa lama kau bisa bertahan.”
Videonya hanya sampai disini, tidak ada lagi kelanjutan lainnya, Jane sangat panik ketika menonton video itu, di saat itu juga, ia sangat ingin pergi menyelamatkan ibunya.
Jane tahu bahwaTroy menggunakan ibunya untuk mengancamnya, jika saja hari Ji Rou berani berbuat sesuka hatinya, makaTroy sudah pasti akan menghabisi ibunya.
Prince dan Rino juga telah menonton habis video itu, dan dengan cemas mereka berkata, “Bos, Bibi di tangan mereka, sekarang nyawanya dalam bahaya. Menurut mu, kita harus bagaimana?”
Jane mengambil nafas panjang, “Kalian berdua tunggulah disini, aku sendiri yang akan menemui bajingan brengsek itu.”