Mục lục
NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR
Thiết lập
Thiết lập
Kích cỡ :
A-
18px
A+
Màu nền :
  • Màu nền:
  • Font chữ:
  • Chiều cao dòng:
  • Kích Cỡ Chữ:

Bab 859 Setiap Orang Spesial


“Ya.” Melihat Oriella seperti itu, Miguel tak tahan mengelus kepalanya, “Abang Hansel berjanjilah, tidak akan pernah membuat diri sendiri terluka.”


Luka sedikit di luar bagi laki-laki tidak berarti apa-apa, luka dulu apabila dibandingkan lebih parah, jadi dia sama sekali tidak mahal.


Tapi, sekarang baginya tidak sama lagi, Oriella anak kecil ini sangat mengkhawatirkannya, maka dia tak akan melakukan sesuatu yang membuatnya khawatir.


Di mata Miguel, orang tua nya adalah menikah secara formal saja, tapi mereka sama sekali tidak ada hubungan intim antar suami istri, yang ada hanya mengambil keuntungan.


Oleh karena itu, sejak kecil ia tak pernah di sayang oleh kedua orang tuanya, bahkan ia selalu percaya di dunia ini hubungan antara pria dan wanita itu hanya ambil keuntungan, ia tak pernah punya konsep pacaran di otaknya.


Hingga ia bertemu dengan keluarga Tanjaya, ia melihat Carlson yang begitu menyayangi anak perempuannya, dia baru tau ternyata di dunia ini ada kasih sayang yang begitu.


Memanjakan seorang wanita dan dicintai oleh seorang wanita, semua nya adalah sesuatu keberuntungan seumur hidup.


Sementara dia bisa mnedapatkan sosok Oriella yang begitu manja, dia yakin seumur hidupnya adalah sebuah kehormatan.


“Apa yang dimaksud dengan diusahakan?” Miguel menjawab, Oriella seperti tidak puas, ia menggumam, “Abang Hansel, kamu bukannya merasa aku terlalu berisik?”


“Bagaimana bisa?” Dia tentu tau bahwa Oriella selalu perduli terhadapnya.


“Trus kenapa kamu tidak baik-baik ngomong denganku?” Oriella menampakkan wajahnya yang merasa bersalah seperti asal Miguel tidak menjawab yang tidak disukainya dia akan menangis.


“Kalau begitu aku berjanji padamu, aku tak akan pernah membuat diriku terluka.” Miguel menggelengkan kepala, hanya bisa berjanji pada anak ini.


Mendengar jawaban tersebut, Oriella puas dan tertawa, “Abang Hansel, kamu sudah berjanji berarti kamu harus selalu ingat, tidak boleh makan ludah sendiri loh, kalau tidak aku akan marah sekali.”


Sepertinya, Oriella mengkhawatirkan Abang Hanselnya akan dengan mudah di pukul orang.


Meskipun dia adalah orang besar, presiden sebuah Negara, ia tetap Abang Hansel yang dicintai Oriella, dia tak mau ada orang yang memukulnya.


Lourdes adalah teman baiknya, itu sesuatu kebenaran, masa teman baik harus sembarang pukul sih?


Yang jelas ini akan di ingat selalu oleh Oriella, nanti dia akan cari kesempatan untuk membalaskan dendam tersebut.


Jangan bilang dia pemarah, dia itu pada dasarnya hanya seorang anak perempuan.


Orang jaman dulu pernah berkata, Anak perempuan dan orang jahat itu sama-sama susah dipelihara!


??????


Tak butuh waktu lama, karena masih banyak masalah yang lebih penting menunggu Miguel untuk di urus, maka dia segera meninggalkan tempat itu.


Sebelum meninggalkan, Miguel sekali lagi bercakap dengan Oriella, ia menyuruhnya untuk istirahat sejenak dan menjaga Vanessa sekaligus jangan sampai lelah.


Oriella mengangguk dan tersenyum ketika mengantar Miguel pergi, sebenanrya dalam hatinya ia sedih.


Dia sangat ingin Abang Hansel menemani di sampingnya, tapi dia juga tau itu tak penting, jadi dia hanya bisa menatapnya pergi meninggalkan dia.


Abang Hansel sekali pergi seperti melihat separuh jiwanya ikut dia pergi, ia seperti tak bersemangat, ia berbaring di ruangan tapi tak bia tidur, hingga agak lama Liotta menelponnya.


“Liotta??.” Oriella dengan lemas memanggilnya.


“Oriella, kamu lagi di rumah sakit?” Terdengar suara Liotta di sana.


Liotta mendengar bahwa Vanessa terluka dan ingin datang menjenguk, tapi karena tidak ada kartu khusus, ia di tahan oleh satpam di bawah, makanya dia menelp Oriella untuk mohon bantuan.


Melihat teman sekolah dulu yang sudah lama tak jumpa, Liotta menarik tangan Oriella dengan ramah, “Oriella, beberapa waktu ini kamu sedang sibuk apa? Kenapa mengajak ku keluar?”


“Aku bisa sibuk apa?” Oriella menghembuskan nafas, selain sibuk soal Abang Hansel, dia tak tau dirinya bisa sibuk apa.


Akhir-akhir ini Oriella tetap berada di rumah sakit menjaga Kak Vanessa, alasan utama adalah karena bisa berhubungan dengan Abang Hansel.


Ketika Vanessa masih merindukan Tuan calon suaminya itu, Setiap tindakan Vanessa pasti akan memicu perhatian orang lain, jadi Oriella tak akan berbuat onar.


“Oh??.” Liotta menjawab singkat, ia menggeleng-gelengkan epala, “Aku jenguk kak Vanessa , tapi dia sudah tidur, aku tak ingin mengganggunya.”


“Kamu duduk aja dulu, tunggu Kak Vanessa bangun kita temanin dia ngobrol.” Karena sudah kenal bertahun tahun, Oriella tidak sungkan dengan Liotta.


Liotta melihat Oriella, menunggu Oriella dan berkata, “Oriella, teman kita ada yang buka tempat hiburan baru, kalo kamu tertarik da nada waktu yuk kita pergi sama-sama.”


“Baik.” Oriella menyetujuinya, tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu, “Beberapa hari ini sepertinya tidak bisa, aku harus menunggu Kak Vanessa pulih baru ada waktu.”


“Oriella kamu dan Kak Vanessa baru kenal beberapa waktu, kenapa kamu sangat baik dengannya?” Liotta bertanya demikian.


Teringat waktu itu, dia menghabiskan waktunya baru mendapatkan kepercayaan Oriella, Kak Vanessa dan Oriella baru bertemu dua kali kenapa perilakunya begitu baik?


Dia merasa otaknya tidak jalan, tidak mengerti jadi langsung bertanya.


“Karena Kak Vanessa sangat baik.” Ini adalah jawaban dari Oriella.


Oriella tak bisa memberikan jawaban karena Kak Vanessa dan Abang Hansel adalah calon suami istri, kalau dia merebut Abang Hansel maka dia harus berbuat baik dengan Kak Vanessa dulu.


Ketika sebelumnya ia mengakui keinginan hatinya, ia berharap Kak Vanessa bisa menemukan orang yang dicintainya, berharap ia bersama orang yang dicintainya itu hidup bahagia.


Liotta berkata, “Aku ingin berubah seperti kamu yang sangat menarik dan sempurna itu.”


“Bodoh, apa yang akan kamu fikirkan?” Oriella terdiam, “Harus bilang berapa kali baru kamu bisa ingat? Setiap orang itu special, tak bisa tergantikan. Aku ada kelebihanku, kamu juga ada kelebihanmu, tau tidak? Tak boleh meremehkan diri sendiri.”


“Hehe?? aku mengerti.” Liotta tersenyum bodoh, “Oriella, di antara teman-temanku, kamu yang paling baik denganku. Meskipun aku berdiiri disampingmu seperti orang jelek dan bodoh, tapi aku tetap bahagia.”


“Liotta!” Oriella marah, marah hingga mengetuk kepalanya, “Aku barusan bilang ke kamu, kamu dengan cepat melupakannya?”


“Hehe?? Aku ingat kok! Oriella kamu jangan marah!” Liotta menjulurkan tangan meraba kepalanya, ia tersenyum bodoh.

Danh Sách Chương:

Bạn đang đọc truyện trên website TruyenOnl.COM
BÌNH LUẬN THÀNH VIÊN
BÌNH LUẬN FACEBOOK